Chic Lin -- Tempat jualan ayam goreng ala Taiwan yang ada di area Jajanan Alley, Lantai Ground, Mall Of Indonesia.
Di sini, harga menunya pakai ukuran. Ada yang ukuran reguler sama large. Gue pesan yang large seharga 30k. Masih okelah harga segitu.
Untuk bumbunya sendiri, gue pesan mix yang extra hot sama seaweed. Rasanya gimana?
Untuk bumbu extra hotnya, dia gak pedes tapi, benar-benar nusuk di hidung sama tenggorokan. Kalau makan ini, siap-siap aja bersin. Sama untuk bumbu seaweednya gak kerasa. Dan ayamnya sendiri, gue gak tahu cara mereka marinasinya gimana, entah kelebihan garem apa gimana. Keasinan cuy.
Dan pelayanannya juga buruk banget. Dia ramah, okelah. Tapi, yang ngejaga stallnya itu gak pernah benar2 stay jaga kios. Gue sering ngedapatin ini tempat selalu kosong, gak ada yang jagain. Padahal, gimana ya... yang rugi elu, sih kalau misal kios gak ada yang jaga dan berujung gak ada yang beli karena ngira kiosnya tutup. Jadi, tolong perhatiin lagi. Gue berkali2 mau mampir ke sini selalu gak jadi karena orang yang jagain kios suka gak ada.
Lyn's Coffee and Kitchen -- Sebuah coffeeshop yang terletak di samping Sekolah Penabur Kelapa Gading.
Di sini, gue memesan Es Kopi Susu Gula Aren seharga 18k. Murah banget ya.
Rasanya?
Dia rasanya condong ke manis, hint kopinya berasa. Dan di sini gula arennya itu strong banget menurut gue. Beserta, nanti dia bakalan kasih rasa asem gitu di mulut yang juga cukup dominan.
Ambience tempatnya enak buat kerja lama sama nonton, suasananya cozy. Toiletnya juga bersih, terletak di lantai atas.
Tan Ek Tjoan -- Kalau denger ini nama, pasti dipikiran gue adalah roti jadul yang biasa dijual keliling rumah pakai sepeda. Bener atau bener? Setiap hari, roti keliling sepeda ini selalu lewat di rumah gue. Sampai gue hafal ini roti.
Kebetulan, mereka buka kedai di Old Shanghai, Sedayu City. Gas gue mampir. Tapi, gue di sini gak pesan roti melainkan pesan es krim strawberry mereka.
Rasa eskrim strawberrynya lumayan. Kalau mau dibayangin, dia mirip susu u*tra rasa strawberry kalau lu bekuin di kulkas. Gitu rasanya. Ya, nothing special, sih. Tapi, nostalgianya dapet aja wkwkwk.
Taco Bell -- Karena ini gue dapet dari nyokap (lebih tepatnya dia dikasih dari temen lalu, dikasih ke gue) jadinya gue gak tahu ini dibeli harga berapa. Yang jelas, menu yang kali ini mau gue review adalah buritto.
Karena gue pernah coba buritto langsung di AS, jadinya gue lumayan punya ekspetasi tinggi sama makanan Mexico satu ini. Dari isian yang terutama sama rasa.
Kalau di Taco Bell ini, mereka isiannya lebih mirip isian wrap burger menurut gue dibanding buritto. Ada daging, sayur, beserta sausnya. Dia dagingnya berasa di mulut, terus rasanya di mulut dominan ke asam dari si mayonesnya. Asam gurih lah.
Kalau dibilang enak, well iya. Tapi, rasanya gak masuk di ekspetasi gue. Jadi ya, bagi gue enaknya b aja. Dan lagi2 gak ada rasa rempah yang menjadi ciri khas ideal makanan Amerika Latin. Semua pure rasa saos dominan di mulut.
Layar Seafood --- Mampir ke sini buat kedua kalinya dan gue sebenarnya juga cobain seafoodnya pas itu. Cuma karena gue pernah review, jadi gue memutuskan buat review minuman unik satu ini namanya Es Bunga Telang.
Jadi, ini tuh minuman yang terbuat dari bunga telang. Tau, kan? Bunga warna biru yang kalau kita rebus nanti, airnya bakalan berubah biru.
Rasanya itu unik banget menurut gue. Karena pas minumin ini, yang terlintas di kepala gue adalah... rasanya itu mirip madu. Mirio banget, benar-benar mirip. Kalian harus coba minum ini, deh kalau ke Layar Seafood di Sedayu City.
Ambience tempatnya juga enak. Luas banget, cocok buat acara kumpul-kumpul/reunian.
Pelayanannya sebenarnya ramah, sih. Cuma kalau kita terlalu banyak nanya ini itu, muka Mbak-nya malah asem dan jadi gak niat ramah ngelayanin kita (Tapi, tetep bad hospitality, sih. Tetep aja mau gimanapun kondisi customer, melayani dengan ramah dan senyum itu wajib).
Nasi Uduk Lahap -- Tempat jualan nasi uduk di Tanjung Duren yang sempet viral di TikTok. Karena hal itu, nyokap akhirnya ngajak gue ke sini buat kumpul-kumpul keluarga.
Gue pesan paket nasi uduk dengan ayam bakar. Tapi, sekalian gue juga cobain yang ikan goreng sama otak2nya. Juga, mereka kasih lalapan sama sambal di atas meja. Gue gak bisa kasitahu + review harga karena gak pegang bon.
Rasanya gimana?
Untuk nasi uduknya sendiri kurang menurut gue. Mungkin karena gue pesan ini udah sore ya pas udah dingin jadinya aroma wangi khas nasi uduknya sama sekali gak kerasa dan rasa gurih khas nasi uduknya juga gak terlalu berasa di mulut gue.
Ikan gorengnya sendiri rasanya rada plain. Terus, otak2nya juga tenggirinya kurang berasa, lebih ke tepung. Tapi, ayam bakarnya enak. Tekstur ayamnya bukan yang juicy tapi, bumbu smokey dan manis khas ayam bakarnya benar2 kerasa dominan di mulut.
Kalau untuk sambalnya enak. Dia sambalnya pedas rada menyiksa dengan efek yang muncul pelan2. Tapi, rasa sambalnya oke di mulut, nikmat khas sambalnya berasa.
Untuk ambience tempat. Dia tempatnya kecil dan selalu ramai. Jadi, cocok buat pekerja yang capek dan pengen mampir makan dulu. Kalau buat kumpul2 gak cocok, karena ini sumpek seriusan. Ditambah di dalam juga gak adem.
Pelayanannya ramah dan friendly
Saran gue kalau mau makan di sini. Lebih baik pas baru2 mau buka. Gak tahu, deh kalau pas baru buka dia udah rame atau belum. Tapi, seengaknya makanannya masih hangat dan gue rasa kalau dimakan masih hangat, dia bakalan enak rasanya.
Chicken Holic -- Tempat jualan ayam semacam Shihlin gitu tapi, mereka di sini kasih bumbunya beraneka ragam. Ada yang honey, cheese, bbq, ayam panggang, dll. Harganya juga worth it, 22.000 doang.
Nah, di sini gue pesan yang Holic BBQ. Untuk tekstur ayamnya sendiri enak. Dia empuk, juicy, dan rasa gurih ayamnya berasa. Gak cuma itu, rasa bumbunya juga enak banget. Dia pakai bumbu yang agak saucy. Rasanya dominan ke manis, gurih, dan ada pedesnya. Mantep banget, sausnya bikin nagih.
Pelayanannya juga ramah. Kalau mau mampir, mereka ada cabang di Benhil a.k.a Bendungan Hilir.
Sobat Mentai -- Sebuah tempat jualan mentai yang ada di Bekasi. Mampir ke sini pas mereka booth di acara festival kuliner dari Perkul. Dan lumayan juga pas pesan ini dapat hand sanitizer gratis ehehe.
Di sini, gue mencoba: Kani Mentai with Shirataki Noodles seharga 45k. Worth it lah ya, porsinya juga banyak.
Rasanya gimana?
Rasanya lumayan enak. Daging ikannya tasty dan pas, rasanya juga gak amis. Terus tekstur shiratakinya juga lembut dan pas di mulut, porsinya pas juga. Dan rasa mentainya gurihnya berasa tapi, untuk rasa asamnya itu keasaman menurut gue.
Pelayanan di boothnya juga waktu itu ramah dan friendly. Mantap, deh.
Baby Crab Idola -- Tempat jualan baby crab yang punya cabang di Tangerang sama Daerah Binus Syahdan. Kebetulan gue nemu ini stall pas lagi ada bazzar kuliner dari Perkul. Dan karena kebetulan cabang mereka ada di deket kampus, sekalian gue jajan di mari buat ngelepas kangen sama masa2 perkuliahan masih onsite haha.
Gue pesan yang 1 porsi, harganya kisaran 20k dengan rasa barberque. Ya, karena ini kepiting, harga segitu masih worth it lah.
Rasanya?
Biasa aja. Bumbu bubuknya pas gak yang bikin nusuk di tenggorokkan. Rasa kepitingnya sama kayak rasa kepiting pada umumnya, dagingnya berasa dan rada plain menurut gue.
