Marisa @marisa_stephanie

saya berkunjung ketempat ini di jam makan siang. tempatnya sendiri cukup ramai dan jarang ada meja yang kosong. 

beruntungnya saya dan teman-teman mendapatkan setelah menunggu kurang lebih 5 menit saja. pelayanannya ramah dan cukup cepat dalam penyajiannya. 

saya mencoba menu yang menjadi main mereka dan beberapa menu lainnya : 

1. roast duck 1/2 
untuk menu ini bebeknya emang lumayan gede-gede sih potongannya dan harganya 310k sebelum pajak dan diskon 25%
sayangnya menu yang satu ini tidak cocok dengan selera saya. di lidah saya seperti ada bau bebek yang cukup menyengat dan tidak familiar lah dengan selera lidah. Akhirnya dibungkus dan dibawa pulang oleh salah satu teman saya karena tidak habis makan ditempat. 
2. Roast suckling pig 1/4

dengan harga 229k  ternyata porsinya tidak banyak. mungkin harga-harga ini dibanding porsiannya masih wajar untuk cabang resto michelin star. buat yang makan di resto2 biasa mungkin akan cukup kaget seperti saya karena jika makan di tempat lain porsinya lebih besar dapatnya. 
tapi rasa roast suckling pig ini oke kalau buat saya. kulitnya garing banget. di potong-potong dan disajikan super rapih dan dengan cocolan saus nya yang cukup nikmat berpadu lezat dalam mulut saya. 
kulitnya garing tapi dagingnya empuk 

3. crispy roast pork regular 
harganya 158k sebelum pajak. dan porsinya yah mirip2 dengan menu roast suckling pig tadi maupun charsiunya. rasanya cukup gurih dan garing campur empuk. saya cukup suka. 

4. char siu 
nah ini adalah menu yang paling saya suka. rasanya manis gurih. dan dagingnya empuk banget. cocok banget juga dimakan sama nasi putih hangat 
favorit sih ini porsi regular dimakan sendiri juga bisa deh 

5. wonton noodles
mienya saya suka soalnya kecil-kecil sesuai selera saya. walau keliatannya polos banget cuma di dampingi sayur dan wonton 4 pcs tapi ternyata rasanya gurih ada manis-manisnya dan teksturnya juga matangnya pas. ga keras ga kelembekan. isian wontonnya juga udang yang masih keliatan bentuknya, lentur dan manis gurih. ada rasa minyak wijennya kalau saya tidak salah. oke banget sih kalau mau coba bakmi pangsit ala michelin star bintang 1. oh iya ada 2 tipe yang kuahnya dipisah dan tidak, saya cobanya yang kuahnya dipisah. harganay 59k sblm pajak. 

6. 8 treasure tea with ginseng 48k 
nah ini ada yang kenal isiannya 7 ada yg 9, sedangkan disini 8. 
untuk ginsengnya sih aku ga keliatan wujud dan rasanya ya. mungkin aku kurang peka. tapi isiannya yang lain yang biasa aku nikmati kok. ada jamur es yang kasih tekstur kriuk2, kurma cina yang bikin agak manis bersama dengan gula batu ( tapi manisnya ampir ga ketara), biji goji, manisan lengkeng, biji lotus sama 1 bunga chrysant yang bikin harum. 
rasanya sih sbenernya cenderung tawar, lama kelamaan warnanya akan sedikit kecoklatan. tapi setau aku minuman ini kaya manfaat. ginsengnya sendiri untuk stamina, jamur nya untuk panas dalam dll. aku suka buat sendiri dirumah walau engga sama persis  ( alternatif untuk menikmati versi yang lebih terjangkau)

untuk kebersihan piring kecilnya sempat ganti karena kotor ada seperti bercak bekas kecap asin. tapi sigap kok pelayannya kalau dipanggil dan langsung diganti baru. 

untuk total makanannya tanpa nasi dan ini hitungannya porsi cemilan buat aku ( sebelumnya sudah makan kenyang dulu di tempat lain :P)

kunjungan kali ini ke brew and else setelah makan siang jadi memang tujuannya hanya untuk menikmati minum dan dessertnya saja. 

untuk dessertnya sendiri sudah cukup familiar karena sebelumnya sudah pernah coba di cultivate gading serpong. 

minumannya saya pesan ice signature chocolate yang hints fruit nya. jadi bisa pilih yang dark chocolate atau yang ada hints fruitnya. tekstur coklatnya masih ada sih jadi ga benar-benar halus gitu coin coklatnya. saya cukup suka karena ga manis kaya tempat2 lain yang bikin sugar rush walau menurut saya rasa susu nya masih lebih dominan karena coklatnya ga semuanya larut. 

dessertnya sendiri plattingnya memang sangat terlihat kalau by cultivate. mango sticky rice nya 48K menurut saya rasa dan teksturnya jadi lebih enak dibanding yang dulu pertama kali saya coba di cultivate gs. rasa gurih santan dan manis dari komponennya lebih imbang ya klo dari pengalaman lidah saya kali ini. 

valrhona lava cake. setiap kali saya baca ada tulisan valrhona entah kenapa saya langsung kepikiran pasti enak . dalamnya masih melted walau engga melted-mleted banget sih mungkin karena sudah di foto-foto dulu ya. ga terlalu manis sesuai selera, seporsi dihargai 60k sblm pajak 



deconstructed pina colada 50k. rasa asam manis nanasnya keluar banget sih. dan menurut saya cukup unik dan enak. dibanding dessert2 lainnya saya paling suka creme brulee nya seharga 52k. mungkin karena es krim pendampingnya rasanya beda sendiri ya rasa thai tea. dan pada dasarnya saya memang menyukai creme brulee. lapisan caramel di atasnya tidak terlalu tebal. di semua dessert yang menurut saya komponennya agak kurang selera itu nougatnya. terlalu lengket, di kunyah nempelnya lumayan kuat di gigi.  selain itu pop cornnya udah melepes dan caramelnya krng merata. tp overall suka. 

saya datang berkunjung di hari minggu mendekati makan siang. malnya belum ramai begitu pula dengan restonya. sampai jam makan siang sekitar jam 12 an pun saya dan teman-teman adalah grup satu-satunya yang ada di dalam resto.



dari ambiencenya memang mengesankan resto mengengah keatas ya. walau ada promo-promo murah meriah di depannya seperti BOGO untuk kopi yang di take away tak menghilangkan kesan medium to upper class nya. 



 saya dan teman-teman memesan beberapa pasta dan steak serta 1 toast.



secara keseluruhan saya paling suka adalah Stockyard Ranch 500G striploin nya yang kami minta untuk dimasak secara medium well dan beberap pcs di pisah setelah nya untuk dimatangkan kembali karena ada salah satu teman yang sedang hamil yang harus mengkonsumsi daging matang. baik itu medium well dan well done keduanya empuk ( although medium rare sebenarnya will be best ), mudah di kunyah dan gurih dagingnya tetap muncul. saya dan teman-teman sangat menyukai menu ini. secara harga memang untuk saya dan teman-teman cukup mengejutkan yaitu 750k diluar pajak. tapi seperti kata-kata ada harga ada rupa, seperti itulah striploinnya.  



 menu kedua yang saya suka adalah mushroom toastnya seharga 125k ++. saat disajikan tercium wangi truffle oil yang merupakan favorit saya. dan aroma nya juga kuat tercium di truffle fries nya seharga 50 K ++. untuk toastnya lebih ke arah creamy dan friesnya garing. keduanya saya suka, walau untuk friesnya ada yang sedikit kematengan. 



 selain itu menu daging yang keluar paling terakhir adalah porkchop seharga 265k++, saya sempat memperhatikan sebentar pada saat proses pembuatannya, jadi masih pakai kayu gitu. di bakar bongkahan besar, saat sudah matang baru di potong. dagingnya empuk walau menurut saya agak kurang gurih dan sama seperti striploinnya saya lebih suka dimakan tanpa saus pendamping. 



 menu pastanya sendiri untuk bucatini carbonaranya seharga 90k ++ , tingkat creamy nya cocok buat saya dan tidak berlebihan seperti tempat2 lain, ada telurnya diatasnya yang diaduk bersamaan pas masih panas-panas. saya pribadi pada dasarnya tidak bisa terlalu menikmati makanan pedas, tapi dibanding bucatini carbonaranya saya malah lebih cocok seleranya dengan parpadele sausage nya. rasanya walau pedas dan pastanya lebar-lebar tapi lebih sesuai selera. ada gurih2nya dan asam2nya sedikit sih di lidah saya. harga nya 85k ++ 



 untuk jusnya sendiri saya mencoba power juve yang ada buah naga merah nya kesukaan saya, ada asam2 segar dari lemonnya juga. seharga 50k++ 



 overall pengalamannya cukup menyenangkan bersama teman-teman untuk lunch walau dari segi harga buat saya pribadi harus merogoh kocek sedikit lebih dalam dari pada tempat lain khususnya untuk striploinnya. dan untuk rasa memang tidak terlalu gurih ( apa lagi untuk orang-orang yang menyukai bumbu yang lebih kuat akan bilang kurang rasa) tapi buat saya malah jadi ga bikin eneg . 

ini adalah kunjungan pertama saya ke kios bator di green lake. lokasinya sedikit masuk ke area ruko yang ber gang di sebelah pojok.

ketika datang akan terlihat bahwa kios bator ini serba bernuansa kuning untuk papan nama, brosur, dll nya sebagai color identity nya. tempatnya di ruko bertingkat, kebetulan kali ini saya makan di lantai bawah. ber AC, dan di lantai bawah ini tidak terlalu besar tapi cukup penuh pengunjung. Sayang nya tembok2nya sudah agak kotor. 

pelayannya sangat ramah-ramah dan bahkan bisa diajak bercanda. penyajian makanannya walau keluarnya satu per satu tapi masih tergolong cukup cepat. 

menunya cukup beragam, tidak halal ya karena menggandung babi.
disini menyediakan mulai dari menu nasi goreng merah, bakmi yang seperti bakmi karet, sampai dengan bakmi panggang kecil seperti ifu mie.

nasi goreng merahnya tentu saja nasi goreng ala makasar, merah tapi tidak pedas cenderung manis dan gurih. disertai dengan daging babi panggangnya yang tidak alot untuk dikunyah. saya cukup suka dengan menunya yang satu ini.

bakminya sendiri terdiri dari beragam toping, ada babi merah, babi panggang, bakso goreng (bisa dipesan terpisah juga sebagai cemilan sambil menunggu pesanan yang lainnya datang). kebetulan aku lebih suka bakmi yang kecil-kecil. 

menurut aku bakminya ini kurang bumbu, daging dan lauk2nya jadi terasa terpisah sendiri-sendiri rasanya.

untuk mie yang dipanggang seperti ifu mie, isiannya ada daging dan jeroan berupa hati. kebetulan aku tidak makan jeroan dan rasa kuah nya jadi berasa dan berbau jeroan buat aku. jadi agak mengurangi selera. dibandingkan yang mie karet sebenarnya aku lebih suka yang mie kecil ini. gurihnya pas dan teksturnya menarik karena kering2 tapi bersaus ada sayuran hijaunya pula. 

nah selain itu aku juga mencoba mie yang agak besar-besar di masak tapi bukan kaya mie karet yang tadi. sayang lupa namanya. rasa bumbunya kuat, gurih dan cenderung manis. malah agak kemanisan. tapi masih enak dan menggugah.

buat yang doyan samcan, cocok banget pesen satenya. walau saya bukan penggemar samcan, saya bisa bilang satenya enak. luarnya malah ada bagian yang crunchy abis itu moist saat gigit lemaknya.
sedangkan untuk sate yang dikecapin, dagingnya juga empuk,saya suka keduanya. 

overall makanannya masih oke dan balik lagi bagaimana selera lidah masing-masing orang. harga per porsi makanannya sekitar 40-50 ribuan dan buat aku cukup mengenyangkan. 

habis lari di taman mini dan skip sarapan sampe kelaperan banget-banget lambung udah ga enak. sampe puri jam 2 siang dong. akhirnya memutuskan cari makan yang aman buat lambung yaitu berkuah hangat di hay thien. ( uda laper banget sampe foto makanannya pun seadanya sisanya fokus makan)

walau udah bukan jam makan tempat ini masih rame banget dan full, untung banget dapet tempat di lantai atas lumayan panas2 dapet ac dikit. 

pelayanannya emang dari dulu engga pernah cepet deh perasaan. udah kelaperan nunggunya pun lumayan lama. udah gitu sempet salah lagi orderannya dan udah dicemplungin ke kuahnya sama si mbak. yauda deh pasrah. dan jadi nambah lagi karena yang diorder engga keluar. dan menurut aku pelayan2 nya engga ada yang ramah. jutek2 kurang senyuman semua. cape kali ya dia. 

disini harganya lumayan mahal sih tapi emang per porsinya gede2 dan jumlahnya lumayan banyak. ada porknya. aku suka, mulai dari pangsit, udang, lumpia, enoki, bakso, semuanya deh seger2 enak. walau kuahnya agak plain ya tapi makannya ya itu pake minyak wijen sama kecap asinnya. 

mantap nasi nya abis semuanya jg ludes dan super kenyang ( mesennya juga lebay sih)

bihun bebek kosambi 88 ini sebenarnya masih kalah sama bihun bebek binj*i yang aku suka makan di daerah palem. tapi ini salah satu pilihan aku kalau lagi nginep di cengkareng.

nuansa makannya kaki lima tapi berjejer banyak banget dan super ramai kaya kalau makan di penang yang segerombolan gitu. lucu sih. dan makannya di bawah langit berbintang ( kalau lagi muncul bintangnya wkwk) dan ac alam. 

bukanya cuma malam hari kalo pake kursi2 yang di jejer di depan. harganya ini sekitaran diatas 30 ribu per mangkok. 

rasa kuahnya sebenernya kurang rempah2 buat aku dan cenderung manis, jadi aku makan pake kecap asin yang udah direndam rawit biar rasanya lebih nendang. aku juga jadinya engga pake kuahnya banyak2 karena takut jadi turun rasa bihunnya padahal biasanya aku makan tuang semua kuahnya :D engga apa2 sesekali berbeda cara makannya 



ig : @marisa_stephanie