Fannie Huang||IG:@fiehuang

Kira Kira Ginza merupakan salah satu restoran dengan nuansa Jepang yang terletak di kawasan Little Tokyo, tepatnya di kawasan ruko di dalam Blok M Square.

Lokasinya sendiri terdiri dari 2 lantai di mana terdapat bar. Bahkan juga ada ruangan khusus dengan tikar tatami. Tempatnya sendiri tidak terlalu luas dan cukup ramai karena waiting list di malam hari.

Namun sirkulasi ruangannya cukup oke. Meskipun di dalam ruangan diperbolehkan merokok, namun tidak ada aroma asap yang tercium.

Saya mencoba :

1. Chicken Cheese Mayo Spicy (IDR 45k)

Merupakan ayam yang empuk dan juicy dengan tepung yang renyah dan terasa gurih. Meski ayamnya bukan jenis yang sangat kering, namun juga tidak mengendap minyak.

Di toppingnya menggunakan perpaduan keju dengan bawang putih dan spicy mayo sehingga terasa gurih ala cheese namun juga creamy. Keberadaan bawang putih pas untuk menetralisir rasa keju dan mayo sehingga tidak overwhelming dan membuat eneg.

2. Mochi Isobe Age (IDR 39k)

Merupakan mochi dengan balutan nori yang digoreng sehingga bertekstur sedikit keras di permukaan namun kenyal di bagian dalam.

Sayangnya saya sendiri kurang cocok dengan rasa makanan ini. Mochinya kenyal namun terasa plain dan agak alot. Saya merasa asing dengan cita rasa seperti ini.

3. Tantanmen (IDR 60k)

Salah satu ramen yang direkomendasikan oleh teman saya dan saya benar-benar suka dengan rasanya.

Untuk menu ini terdapat dua opsi, yakni ayam dan babi. Saya memilih babi sesuai dengan rekomendasi teman dan babinya menggunakan babi cincang yang terasa manis gurih. Babinya juga sama sekali tidak berbau dan teksturnya juga tidak kering. Aroma bawang putihnya sangat kuat dan sangat cocok bagi pecinta bawang putih.

Untuk bakminya menggunakan bakmi keriting dengan tingkat kematangan yang pas buat saya, tidak lembek namun juga tidak terlalu firm meski teksturnya lebih condong firm ketimbang soft.

Kuahnya menggunakan minyak sesame sehingga terasa gurih. Porsi ramennya juga sangat mengenyangkan untuk satu orang dan sesudah memaksa menghabiskan satu porsi, saya benar-benar sangat kenyang.

Menurut saya, ini salah satu menu yang recommended untuk dicoba.

4. Ika Tama Okonomiyaki (IDR 65k)

Saya terkejut dengan penyajian okonomiyakinya yang benar-benar cantik, sesuai dengan style Jepang. Beberaoa waktu lalu saya bahkan pernah membeli phone strap bergambar okonomiyaki di Daiso dan benar-benar persis seperti ini, penyajiannya niat banget.

Tekstur okonomiyakinya tebal dan bahkan bisa dishare 3-5 orang. Saya sendiri makan bertiga dan masih sisa.

Mayonaisse yang digunakan juga merupakan mayonaisse ala.Jepang yang tidak terlalu asam dengan topping katsuobushi.

Tekstur okonomiyakinya lumayan remyah dengan isian sayur serta isian berupa potongan cumi yang segar. Secara keseluruhan rasanya merupakan perpaduan asam dan gurih.

Namun untuk ocha yang disajikan bukan menggunakan teh hijau Jepang, sepertinya teh hijau lokal.

Kedai kopi yang satu ini terletak di area King Foto. Ketika masuk melalui pintu samping dan diharuskan mencuci tangan, kemudian tes suhu dan alas sepatu juga disemprot dengan cairan khusus.

Saya berkunjung menggunakan promo dan barista cukup ramah.

Di dalam, coffee shopnya bernuansa modern dan rustic meski tidak terlalu luas dan tidak ada jarak antar meja.

Saya mencoba :

1. Hot Latte (IDR 30k)

Saya sudah mencoba latte di berbagai tempat dan latte di sini merupakan salah satu yang cocok dengan selera saya.

Lattenya tidak terlalu berbusa dan tidak watery. Rasanya juga tidak dominan susu. Sebaliknya, rasa kopinya cukup dominan sehingga terasa pahitnya. Mungkin komposisi espresso dan susunya lebih banyak.

Selain itu aroma kopinya juga wangi dan terasa sejak tegukan pertama. Ini coffer shop yang cocok untuk menikmati kopi karena kopinya memang enak.

Lagi iseng pengen cari minuman & nggak sengaja nemu menu ini di aplikasi ojek online.

1. Biscoff Chizu (IDR 41.800)

Ini bukan kali pertama mencoba minuman Biscoff, namun so far ini rasanya memang oke menurutku.

Saus Biscoffnya sendiri cukup berasa dengan perpaduan susu dan cream cheese. Ketika disedot, terasa perpaduan susu dan cream cheese yang segar namun asin gurih dan creamy serta terdapat rasa rempah dari Biscoffnya.

Untuk menu ini terdapat extra 1 biskuit Biscoff yang nggak langsung dicampur, jadinya malah enak, nggak benyek dibanding kalau langsung dicampur ke minuman.

Rasa cream cheese & biscoffnya juga klop. Recommended buat dicoba.

Pas 17-an kemarin saya berkunjung ke Haidilao bareng keluarga besar. Di waiting area tersedia cemilan, air mineral dan es krim yang dapat dinikmati seraya menunggu.

Ketika masuk waiter menyambut dengan sangat ramah dan kami dilayani oleh salah seorang waitress foreigner bernama Fenny yang sangat attentive dan ramah.

Umumnya ketika berkunjung ke restoran, saya tidak terlalu mempedulikan pelayanan selama saya tidak dilayani dengan buruk, namun pelayanan yang sangat memuaskan merupakan salah satu highlight dari restoran ini. Seluruh pelayan juga sangat ramah dan sigap.

Di restoran ini air mineral tersedia secara cuma-cuma dan peralatan makan juga disteril. Bahkan disediakan ikat rambut sekali pakai jika mau dan apron yang juga digunakan satu kali per customer.

Saya sangat salut dengan manajemen restoran ini. Ada beberapa menu yang datang ke meja kami tanpa dipesan sehingga kami menolak. Ternyata, karena kesalahan dari restoran, maka menu itu diberikan secara cuma-cuma.

Bahkan untuk merayakan 17-an, kami mendapat fruit platter gratis bertema buah-buahan dengan tambahan buah ekstra.

Kami memesan 3 porsi dancing noodle (IDR 35k/porsi) dan semuanya disajikan dalam bentuk atraksi. Untuk minya merupakan mi homemade dengan tingkat ketebalan yang bisa dipilih. Kami memilih yang tipis dan rasanya kenyal.

Untuk kuahnya saya mencoba 2 rasa, yakni Mushroom (IDR 72k) & Sup Tiga Kombinasi (IDR 72k). Sesuai namanya, terdapat potonga jamur dan rasa jamur yang kuat serta gurih khas Jamur pada supnya.

Untuk kuah tiga kombinasi, raaanya gurih dengan cita rasa herbal yang terasa. Kedua supnya enak, namun saya lebih suka yang tiga kombinasi karena rasanya lebih kuat dan menghangatkan.

Saya juga memesan 2 macam daging sapi, salmon, hipiao, babat, pasta udang, dan lain-lain. Semuanya segar. Bahkan juga ada cakwe bertekstur keras yang setelah direbus jadi lembut namun masih tersisa renyahnya. Saya juga memesan tahu segar yang lembut.

Untuk side dish, saya mencoba :

1. Babi Goreng Crispy Khas Haidilao (IDR 58k)

Rasanya beneran enak, sekilas dagingnya bahkan nggak terasa mirip babi karena teksturnya empuk dan sama sekali tidak berbau, selain itu juga tidak berlemak.

Tepung pelapisnya juga gurih dan renyah serta tidak berminyak sama sekali.

2. Nasi Goreng Telur (IDR 23k)

Dari semua menu, ini satu-satunya yang rasanya kurang menurut saya. Rasanya hambar meski porsinya besar dan bisa share berdua.

Point plusnya, nasi tidak oily. Menurut saya seandainya sedikit lebih gurih akan lebih enak.

Beberapa hari lalu direkomendasikan teman mencoba kopi yang satu ini. Kebetulan di ojol promo free delivery, jadinya langsung nyobain.

Saya mencoba :

1. Es Houjicha (IDR 23k)

Untuk delivery semua minunan disajikan dengan es terpisah yang cukup banyak tanpa direquest. Saya suka yang begini sehingga esnya tidak mencair di dalam minuman dan memegaruhi rasa.

Minuman ini merupakan perpaduan houjicha dengan susu. Rasa maupun aroma houjichanya cukup terasa dan tekstur houjicha yang khas juga cukup terasa.

Namun minuman ini sedikit manis, lebih tepatnya mengarah ke bittersweet walau masih acceptable buat saya. Mungkin manis dari susunya? Soalnya saya sendiri pernah beberapa kali minun houjicha dan rasanya sedikit lebih pahit dan pekat.

2. Es Kopi Kyoto Latte (IDR 25k)

Merupakan perpaduan brown sugar, matcha dan kopi.

Saat diminum, terasa pahit khas matcha, namun juga terasa pahut khas kopi di ujung lidah. Kedua rasa ini tidak menyatu, namun justru malah unik karena nggak nabrak.

Meski menggunakan brown sugar, namun kuantitasnya pas sehingga tidak merusak cita rasa kopi maupun matchanya.

Acon 46 merupakan salah satu kedai nasi campur di kawasan Krendang. Sebelumnya saya sudah mencoba 4 brand nasi campur lainnya di kawasan Krendang, dan dibandingkan kompetitor, menurut saya ini yang paling enak.

Saya mencoba Nasi Campur (IDR 43k) dengan isian ayam panggang, charsiu, babi panggang dan telur. Untuk pelengkapnya, diberikan kuah dan kuah kental.

Saat membuka nasi campur ini, saya terkejut karena isinya begitu menggugah selera. Bahkan dibandingkan dengan foto di aplikasi ojol, aslinya lebih menarik.

Dengan harga 43k, menurut saya nasi campur ini sangat murah. Bisa dilihat, dagingnya sangat penuh meski porsi biasa.

Selama ini saya mengira nasi campur Kalimantan memang dagingnya cenderung tipis, namun yang ini tidak.

Semua dagingnya tidaj berbau dan charsiunya cukup tebal dengan rasa manis meresap dan teksturnya terasa karena tebal. Dari warnanya, sepertinya charsiu ini menggunakan angkak, bukan pewarna sehingga warnanya tidak pink kemerahan.

Babi panggangnya juga tebal dengan rasa gurih dan bertekstur renyah. Yang saya suka, lemaknya tidak terlalu mendominasi. Saya kurang suka babi yang terlalu berlemak sehingga suka dengan babi ini.

Untuk ayam panggangnya juga enak dengan taburan bawang yang wangi dan membuat rasa semakin gurih. Kulitnya memang bukan yang sangat renyah, namun sedikit moist juga sedikit renyah di permukaan. Rasa dagingnya juga tidak plain, melainkan sedikit asin.

Kuah kentalnya juga tidak kalah enak, rasanya sedikit manis dengan hint rasa asin gurih. Untuk kuah kaldunya, terasa rasa dan aroma daging (sepertinya sapi?) dengan daun bawang yang wangi.

Kalau mau mencoba nasi cmapur di Krendang, ini yang paling recommended menurut saya.

Menemukan kedai yang satu ini via ojek online. Pas banget lagi diskon 40%, jadi saya akhirnya delivery dari kedai ini.

Saya mencoba Legendary Dish size Regular. Harga di aplikasi ojol IDR43k seporsi, kayaknya harga di outlet langsung berbeda.

Untuk harga 43k masih cukup ok mempertimbangkan rasa dan kuantitas dagingnya.

Porsi nasinya cukup banyak dan nasinya juga cukup pulen dengan isian berupa charsiew dan babi panggang + omelette.

Saya suka telur omelettenya yang lembut, tidak terlalu asin dan tidak terlalu oily namun di saat yang sama juga tidak terlalu kering. Selain itu telurnya juga tidak amis.

Untuk daging charsiunya juga cukup banyak dan rasa manis gurihnya sangat meresap sehingga rasanya tidak plain, potongan pun cukup tebal.

Untuk babi panggangnya, kebanyak tidak terlalu renyah sayangnya. Bahkan saya sempat mengira kalau inu merupakan sejenis babi kecap dengan rasa manis gurih yang meresap ke dalam daging.

Saya suka banget karena semua dagingnya tidak berbau, saya sendiri nggak suka babi yang bau.

Selain itu juga ada potongan sesuatu yang agak renyah dan berbau smokey dan ada potongan (mungkin kulit babi panggang) yang sedikit pahit.

Setelah ditambah saus manis gurih untuk daging yang rasanya tidak sangat mendominasi layaknya saus hoisin jadi terasa makin enak.

Cabainya pedas dan terdapat sedikit rasa jeruk nipis. Aromanya mengingatkan saya akan aroma cabai pada bakmi ala Tionghoa.

Harvest Express terletak tidak jauh dari lorong menuju stasiun. Khusus di Harvest Express menjual aneka menu dengan harga lebih terjangkau.

Di jam 2 siang - 6 sore ada paket promo. Cuma dengan harga IDR25k aja udah dapat 1 gelas minuman dan 1 potong cake.

Untuk mimumannya ada pilihan iced coffee dan iced chocolate. Sedangkan kuenya bebas pilih yamg harganya 20 ribu. Ukurannya pas untuk 1 oramg

Saya mencoba :

1. Red Velvet

Kue Red Velvetnya cukup moist dengan red velvet crumble di permukaannya. Untuk krimnya menggunakan cream cheese yang asin gurih dan creamy serta ada sedikit rasa asam khas cream cheese.

Menurut saya rasa Red Velvetnya cukup enak.karena tidak manis berlebih.

2. Iced Chocolate

Minuman coklatnya cukup terasa coklatnya dan rasamya cenderung bittersweet ketimbang manis.

Rasa minumannya juga berbeda dengan minuman coklat berharga belasan ribu yang umumnya terasa mirip minum coklat yang dibuat dengan bubuk Ch*c*latos atau sejenisnya. Rasa coklatnya nggak aneh dan segar.