Foto Profil Handi Suyadi

Handi Suyadi

299 Review | 110 Makasih
Level 9
Filter Catatan
Urutkan berdasarkan: Tanggal
  • 3.8  
    Cham Cham Chicken [ Riau, Korea ]

    Mendekati Authentic

    Gara-gara melihat artikel rekomendasi restoran di koran, papa jadi kepengen membeli SEMUA rekomendasi yang dicantumkan. Salah satu yang dipesan adalah Cham Cham Chicken. 

    Cham Cham Chicken bisa dikatakan tergolong sukses dalam bidang Korean Fried Chicken karena memiliki banyak cabang di berbagai kota. Promosi dilakukan dengan mengusung klaim dimiliki oleh orang Korea asli. (Tidak diketahui apakah ini sungguhan atau cuma gimmick) 

    Pada awalnya mau pesan versi boneless, namun karena tidak tersedia untuk dipesan lewat ojol, akhirnya pesan versi yang menggunakan tulang. 

    Galbi Chicken (7,5/10)
    Jelas, ayam disiram saus galbi. Sausnya terasa asin dan gurih meski tidak seasin kecap asin. 

    Snowing Cheezy Chicken (8,5/10)
    Walaupun judulnya pake keju, rasanya sangat lembut. Barangkali bisa menjelaskan dengan benar mengapa ada label snowing pada nama menu tersebut. 

    Karena Cham Cham Chicken cenderung mengikuti gaya authentic Korean Fried Chicken, maka rasa ayam Cham Cham Chicken yang tidak begitu gurih belum tentu bisa diterima oleh semua orang. 

    Menariknya harga menu tidak terlalu mahal. 

    Minusnya, bagian dalam sedikit keras. 

    Note : Rupanya papa saya tidak bisa diajak kompromi dalam hal berhemat. Baru awal Juli saja sudah ada 3 review baru. Mohon maaf apabila terkesan kurang konsisten. 

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.6  
    Namba Korean Comfort Food [ Riau, Korea ]

    Bumbu Lebih Nendang

    Gara-gara melihat artikel rekomendasi restoran di koran, papa jadi kepengen membeli SEMUA rekomendasi yang dicantumkan. Salah satu yang dipesan adalah Namba Korean Fried Chicken. 

    Korean Fried Chicken versi Namba memiliki citarasa disesuaikan untuk selera masyarakat Indonesia, sehingga ada perbedaan yang cukup kentara dengan versi yang authentic. Rasa bumbunya lebih tajam. Sausnya tampak pekat, menandakan saus yang dibalut ke ayam cukup banyak. 

    Soy Garlic (9/10)
    Rasa saus cenderung manis yang berasal dari kecap manis. Untuk rasa asin  berasal dari bawang, bukan dari kecap itu sendiri. Rasa saus memang lembut, namun tidak sampai terkesan kurang bumbu atau kurang rasa. 

    Yangnyeom (9/10) Saus yang membalut ayam ini menggunakan bahan dasar gojuchang, namun diolah lagi menjadi pepaduan manis dan pedas (tingkat kepedasan dikurangi). Hasilnya cukup menarik, manis tapi ada pedas sedikit. 

    Namba Korean Fried Chicken berhasil mempertahankan bagian dalam ayam tetap empuk., maka tak perlu susah payah mengigit ayam. 

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 3.8  
    Emado's Shawarma [ Citarum, Arab/Timur Tengah ]

    Rasa Kurang Maksimal

    Gara-gara melihat artikel rekomendasi restoran di koran, papa jadi kepengen membeli SEMUA rekomendasi yang dicantumkan. Salah satu yang dipesan adalah Emado's Shawrma. 

    Ayam Nasi Mandhi 1 ekor (7/10)
    Beli paket ini karena lagi ada promo potongan harga.Ayam bakar terasa kurang bumbu. Cuma terasa asin saja. Sebagai cocolan ada pula saus yang anehnya rasanya juga hambar (cuma rasa krim aja). Sayang, padahal kalo lebih maksimal bisa lebih baik lagi rasanya.  Perihal Nasi Mandhi, rasanya masih kurang maksimal meski menggunakan rempah-rempah. 

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.4  
    Mie Gacoan [ Setiabudhi, Indonesia ]

    Ketinggalan, Tak Apa-Apa.

    Sehari setelah mengumumkan resmi hiatus, tiba-tiba kakak saya membelikan saya Mie Gacoan. Jujur sempat kaget bisa dibolehin karena minggu kemarin saya ditegur mama saya karena membeli KFC dengan alasan pemborosan (maklum, belakangan ini sedang banyak pengeluaran yang urgent). Cukup beruntung ada ojol yang menerima orderan ini karena lokasi Mie Gacoan sangat jauh dari rumah. 

    Mie Gacoan sangat populer karena harganya murah, porsinya banyak dan kualitasnya cukup baik. Bahkan dulu waktu awal buka restoran penuh sesak dengan pengunjung dan ojol. Mungkin ini dapat menjelaskan mengapa review Mie Gacoan agak telat.

    Mie Angel (8,5/10)
    Walaupun Mie Gacoan terkenal dengan mie yang pedas, bukan berarti semua menu pedas. Salah satu alternatif menu adalah Mie Angel. 
    Basically Mie Angel adalah yamien asin dengan potongan daging ayam tanpa kecap. Karena tanpa kecap warna mie dan ayam tetap putih. Oleh karena itu disebut Mie Angel. Bumbunya cukup terasa gurih walaupun tidak setajam yamien di Bandung. 
    Isinya cukup banyak ada ayam, daun bawang, kulit pangsit goreng dan pangsit goreng.

    Mie Iblis (Level 0) (7/10)
    Basically Mie Iblis adalah yamien pake kecap plus cabe. Karena yang dipesan level 0, maka yamien cuma terasa rasa kecap saja. Isinya sama seperti Mie Angel. 
    Menu ini dari segi rasa kurang maksimal. Meski sudah dikasih banyak kecap, rasa kecap kurang meresap. Jadilah rasa campur aduk antara manis yang kurang maksimal dan rasa asin yang cenderung lemah. Apesnya lagi ngaduknya kurang merata sehingga ada mie yang terasa kurang rasa. 

    Siomay (8/10)
    Walaupun sepertinya menggunakan versi frozen food, kualitasnya tidak begitu buruk. Rasa dan kualitas cenderung mendekati restoran spesialis dim sum.


    Udang Rambutan (8,5/10)
    Suka sama gorengan yang satu ini karena banyak kulit pangsit diluar. Jujur agak susah makannya karena agak lebar.

    Udang Keju (8,5/10)
    Menu ini adalah gorengan berisi keju melted. Dari luar seperti shrimp roll bedanya bagian dalam berisi keju. Isinya dirasa sudah cukup. Minusnya udang kurang begitu terasa.

    Pangsit Goreng (8,5/10)
    Ukuran pangsit tidak terlalu besar. Meski sudah dingin, pangsit tetap renyah. 

    Mie Gacoan bukan tipe yang berani asin, maka asinnya tidak begitu tajam. Di sisi lain bukan tipe yang cenderung ke manis layaknya masakan Jawa Tengah. 

    Note : Setelah review ini sepertinya saya akan hiatus dalam waktu cukup lama. Mengingat saya dalam kondisi sedang banyak pengeluaran dalam jumlah yang besar, mau tidak mau saya harus berhemat. Apalagi kondisi ekonomi Indonesia akan memburuk dalam jangka pendek. 

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 3.8  
    Teras Japan [ Karapitan, Jepang ]

    Japanese BBQ Murah Meriah

    Teras Japan sedang viral di Jakarta karena menawarkan menu Japanese BBQ berkualitas dengan harga murah meriah. Tak disangka sebelumnya, Teras Japan juga buka cabang di Bandung. Tampaknya sudah banyak orang Bandung yang tahu Teras Japan, sebab menjelang selesai makan hampir semua meja penuh dengan pengunjung. 

    Pilihan daging sangat beragam, dari daging biasa hingga tora bomber bahkan ada lidah (di sini pake embel gyu tan). Ada pula combo buat yang mau nyobain berbagai macam daging. Setiap nampan daging diberi beberapa potongan bawang bombay. Namun pilihan saus sangat terbatas, hanya ada saus wijen dan saus pedas. Pilihan minuman juga terbatas. 
    Di Teras Japan tidak disediakan fasilitas dipanggangin sama waiter. Semua pengunjung harus memanggang daging sendiri. Mungkin karena alasan kepraktisan atau budget, daging dipanggang menggunakan arang. 

    Daging (10/10)
    Kualitas daging benar-benar baik. Semuanya masih fresh. 

    Saus Wijen (8/10)
    Sausnya sangat berani asin. Sebaiknya jangan menyocol terlalu banyak agar tidak terlalu asin 

    Toyofuku Gyoza (9/10)
    Selain daging-dagingan, gyoza termasuk menu yang populer banyak dipesan. Ternyata benar, gyoza beneran enak. Isinya ga cuma daging, tapi ada sayur juga (kemungkinan besar jamur). Meski tidak terlalu asin, bumbu dalam isian cukup terasa. 

    Tantanmen (5/10)
    Jujur saya kecolongan karena lupa ngasih tau jangan pesan menu ramen. Padahal Teras Japan bukan tempat spesialis ramen. Karena bukan spesialisasinya, maka rasanya sangat berantakan. 
    Ada aftertaste pahit (sesame yang digunakan tampaknya overcooked) yang sangat kuat membuat aku malas memakannya. Andai kuahnya dimasak dengan benar, mungkin tantanmen tidak seburuk ini. 
    Untuk ramennya sendiri tergolong biasa saja, tidak ada yang menonjol.

    Karena area makan berada di outdoor, suasana makan agak kurang nyaman.  Siap-siap terganggu dengan kepulan asap arang dari meja sebelah atau meja sendiri (kalo ngipas ke arah yang salah).

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 4.2  
    Nyapii [ Buah Batu, Indonesia ]

    Sei Murah dan Worth It

    Belakangan ini sedang booming sei sapi. Salah satu merek terkenal yang menawarkan sei sapi adalah Nyapii. Nyapii menawarkan sei sapi dengan harga yang tergolong sangat terjangkau. 

    Terdapat berbagai pilihan paket dengan beragam topping yang unik (mayoritas bisa dikatakan tergolong fusion). Berhubung ini baru ngetes, maka saya pesan yang original saja. 

    Sei Sapi Original (8,5/10)
    Dari segi rasa, bumbu meresap ke dalam dan rasa smokey sudah terasa. Rasanya jauh dari kata tidak enak. Namun jika dibandingkan dengan dengan kompetitor lain di Bandung, Nyapii masih dibawa kompetitor tersebut.
    Meskipun harganya murah, porsi daging dan minyak sama banyaknya.  
    Porsinya pas untuk 1 orang. Kalau untuk makan banyakan sebaiknya pesan menu dengan porsi yang lebih besar. 

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 3.8  
    Ojju [ Gatot Subroto, Korea ]

    Mencoba Menu yang Lain

    Sekitar setahun lebih setelah pertama kali ke Ojju cabang TSM, akhirnya balik lagi ke Ojju. Mayoritas menu yang dipesan berbeda dibandingkan dengan kunjungan sebelumnya.

    Beef Budae JJigae (9/10)
    Budae Jjigae yang dipesan adalah versi dengan daging sapi. Karena request minta tidak pedas, bumbu pedasnya dipisah. Bumbu tersebut tidak sepedas yang dikira, kira-kira antara mild dan medium tingkat kepedasannya. 
    Kalau bumbu pedas dipisah, rasa kuah mirip dengan kuah shabu-shabu. Hanya saja tidak terlalu asin. Enak sih makan kuah hangat ditengah cuaca masih sering hujan. 
    Budae Jjigae versi Ojju lebih banyak sayuran daripada daging atau daging olahan (sosis dan ham). Apakah karena faktor harga jual?

    Japchae (9/10)
    Japchae versi Ojju tidak kosongan, melainkan tergolong berbobot. Ada potongan paprika, wortel, daging dan telur menemani japchae.  Rasanya cenderung minimalis dengan bumbu yang ringan namun tidak hambar. 

    Seafood Paejon (10/10)
    Diluar dugaan di dalam telur dadar cukup padat, padahal dari luar keliatannya tipis seperti telur dadar biasa. Teksturnya padat dan kenyal, bikin nagih. 
    Untuk sausnya surpisingly tidak pedas meskipun gambarnya keliatan pedas. 

    Rolling Cheese Chicken Fingers (Pakai saus BBQ mild) (8/10)
    Tampaknya Chicken Fingers bukan item yang cocok dipadukan dengan rolling cheese. Bagi saya lebih pas dengan drumstick. Kalo aslinya suka dengan Chicken Fingers atau tidak suka berurusan dengan tulang, sudah pasti akan cocok. 
    Untuk Chicken Fingersnya sendiri benar-benar renyah. Bahkan sampe dingin masih tetap renyah. 

    Mohon maaf fotonya cuma dua karena cuma sempat fotoin dua menu.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 3.8  
    Greens and Beans [ Trunojoyo, Kafe ]

    Restoran Semi Sehat

    Lama ga ke Greens and Beans ternyata ada beberapa menu yang baru. Mayoritas yang dipesan belum pernah dicoba sebelumnya. 

    Green Fried Rice with Ayam Ketumbar (6/10)
    Sayangnya nasi goreng terasa hambar, kontras dengan pelengkap seperti ayam goreng dan perkedel yang tergolong berani asin. Secara rasa, pelengkap lebih baik dibandingkan dengan nasi goreng itu sendiri. Selain itu menu agak terlalu berminyak. 

    Salmon Mushroom Spaghetti (8,5/10)
    Menu ini cukup menarik karena spaghetti terbuat dari kale. Isinya tampak sehat ada salmon dan jamur. 
    Minusnya rasa spaghetti berani asin serta spaghetti agak berminyak. 

    Superfood Kale Spaghetti (8/10)
    Sekilas terdengar sangat sehat. Realitanya tidak sesehat itu.  Menu ini bisa dicustom. Ada option daging ayam diganti dengan kacang mede, option poached egg diganti dengan telur rebus dan bisa minta tidak pakai keju feta. 
    Minusnya kale pesto berani asin. Kesalahan saya adalah kale pesto dicombine dengan keju feta yang asin, sehingga menu menjadi terlalu asin. 

    Mushroom Nibble (8,5/10)
    A bit misleading karena bagi saya ga berasa udang sama sekali di dalamnya. Terlepas dari masalah itu, gorengan ini aslinya tergolong enak. Gorengan tidak cepat alot dan gurih tanpa rasa asin yang berlebihan. 
    Menu ini dihidangkan dengan sambal bangkok dan sayuran. Kalau boleh jujur, sausnya lebih cocok buat sayur bukan buat Mushroom Nibble.

    Jack Croquette (8,5/10)
    Menu ini tergolong unik karena menggunakan bahan dasar nangka. Menariknya sama sekali tidak terasa seperti makan nangka, malah seperti kentang. Kroketnya sendiri cukup padat seperti kroket kentang. Di dalamnya dicampur dengan saus BBQ pedas sehingga menghindari kroket memiliki rasa sebatas asin saja. 
    Terdapat dua saus mendampingi Jack Croquette, yaitu sambal bangkok dan saus asam. Perihal saus yang terakhir rasanya kurang nyambung dengan Jack Croquette. Lebih cocok menggunakan sambal bangkok saja.  

    GNB Honey Kombucha (9/10)
    Kombinasi madu dan kombucha menghasilkan minuman dengan rasa manis bercampur asam kecut. Cukup menyegarkan.
    Minumannya sendiri sudah dingin, kalo tidak mau terlalu dingin bisa request tidak pakai es. 

    Pikachu (9/10)
    Rasanya mirip dengan asem kunyit. 

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.6  
    Gijon Steakhouse [ Trunojoyo, Barat ]

    Steakhouse That Strictly for Steak Menu Only

    Kakak saya menemukan suatu hidden gem di Trunojoyo. Hidden gem tersebut adalah Gijon Steakhouse. Maklum, masih baru dan tampaknya belum terdeteksi banyak reviewer. 

    Sesuai dengan judulnya jelas menu unggulan disini adalah steak, terutama dry cuts dan dry aged cuts. Tersedia pula menu lain yang sayangnya kualitasnya cenderung mixed (ada yang enak dan ada yang tidak enak karena bukan keahliannya). Menu non-steak sebaiknya dihindari karena alasan tersebut.  

    Di dalam ada dua area yaitu area smoking dan non smoking. Area non smoking memiliki interior yang modern nan aesthetic sedangkan non smoking mengusung konsep interior classy dan homey. 

    Karena malas memanggang sendiri, menu dry cuts disajikan dalam keadaan sudah dimasakin. Kalau dimasakin bisa memilih sendiri tingkat kematangannya.

    Zuppa Soup (7,5/10)
    Kuah sup cenderung encer seperti sup bening sehingga terasa kurang nyambung dengan pastry. Untungnya rasa supnya tidak terlalu buruk. 

    Crusted Crispy Skin Salmon (8/10)
    Menu ini tergolong unik, karena menonjolkan kulit salmon dan dihidangkan dengan sayuran. Tergolong well executed karena kulit benar-benar renyah. Rasa kulit tidak terlalu asin. 
    Perihal saus, deskripsi pada menu sangat misleading. Bukannya spicy, tetapi gurih dan asam. Jujur rasanya terlalu berlebihan dan menyebalkan bagi beberapa orang. 
    Sangat cocok bagi yang meninginkan hidangan salmon yang tidak pasaran. 

    Black Truffle Linguine (3/10)
    Aneh, jumlah toppingnya sangat minim tidak sebanding dengan porsi linguine yang besar. 
    Penggunaan krim pada menu ini justru merusak rasa. Selain tidak nyambung dengan rasa truffle, juga menyebabkan rasa truffle menjadi tenggelam oleh pekatnya krim. 

    Gijon Chicken Parm (9/10)
    Tentu saja ayam dengan topping saus tomat (kemungkinan besar homemade) dan keju mozzarella. Rasanya cukup balance dimana ayam tidak terlalu asin dan rasa saus tomat tidak terlalu tajam. 
    Menu ini disajikan dengan baby potatoes. Baby potatoes sukses menyeimbangkan rasa daging yang tergolong "berat" karena keberadaan topping. 

    AUS Fillet Mignon (10/10)
    Ini sebenarnya asal milih karena saking bingung mau pilih menu yang mana.  Rupanya ini adalah keputusan yang baik. Dagingnya benar-benar empuk dan juicy. Bahkan daging juga sangat mudah dipotong.

    AUS Wagyu Striploin mbs. 8 (5/10)
    Suprisingly menu ini kualitasnya malah dibawah AUS Fillet Mignon yang dibanderol jauh lebih murah. Entah mengapa, daging wagyu dengan kualitas (diatas kertas) bagus malah lebih alot dibandingkan filet mignon. Saat dipotong agak susah untuk dibelah karena dagingnya alot. Apa karena overcooked ya?

    Pannacotta (9,5/10)
    Penampilannya sangat cantik, dihiasi dengan saus matcha, potongan buah, bunga (tidak diketahui apakah edible atau tidak) dan es serut rasa lemon. Meski tampak kurang nyambung, setidaknya dessert tampak tidak kosongan sebatas pannacotta saja. 
    Diklaim sebagai menu dessert unggulan, pannacotta rasa vanilla ini terasa lembut dengan manis yang lembut. Rasa saus matcha yang tidak terlalu manis masih nyambung dengan pannacotta. Malah menambah rasa. 
    Es serut rasa lemon terasa asam saja agar dapat menyeimbangkan dengan rasa pannacotta yang manis. 

    Untuk side dish dan saus steak review dibuat terpisah. Beberapa main course sharing side dish yang sama dengan side dish untuk menu premium cuts dan dry aged cuts. 

    Whipped Potatoes (10/10)
    Bascially whipped potatoes adalah mashed potato, bedanya susu diganti dengan whipped cream. Kentang sangat lembut dan tidak eneg meski menggunakan whipped cream. 

    Potatoes Au Gratin (9/10)
    Menu ini dihidangkan dengan topping melted cheese (sepertinya menggunakan keju mozzarella) di atas kentang. Minusnya porsinya terlalu sedikit. 

    Mushroom Sauce (10/10)
    Sausnya bikin candu berkat gurihnya jamur. Terdapat potongan jamur juga. 

    Creamy Spinach (9/10)
    Surpisingly krim terasa ringan dan tidak hambar. Lumayan sayur tidak terasa hambar. 

    Khusus untuk yang memesan premium cuts dan dry aged cuts akan ditawari berbagai pilihan garam sebagai cocolan. Dari semua rasa garam yang ditawarkan, menurut saya cuma himalayan salt yang tergolong serius. Sisanya terkesan main-main, terlalu dipaksakan dan kurang nyambung dengan rasa steak. Untuk side dish, sauce dan vegetable bisa pilih sendiri. FYI, alat makannya dibedakan dimana garpu dan pisau berwarna emas. 
    Chamomile Tea (10/10) Teh ini memiliki wangi bunga chamomile yang lembut dan menenangkan. Tanpa gula pun juga enak. 
    Teh ini disajikan dengan potongan lemon. Sebaiknya dikeluarkan dari gelas sebelum diminum karena keberadaan perasaan lemon overshadow wangi chamomile. 

    Harga per orang: > Rp. 200.000
    Makasih Infonya!
    4 pembaca berterima kasih.




  • 4.0  
    Dragon Hot Pot [ Pasir Kaliki, China ]

    Rasanya bukan Hotpot Seutuhnya

    Papa mengajak saya ke sini setelah melihat video mengunjungi Dragon Hot Pot di TikTok. Berhubung restoran belum lama buka dan area tergolong kecil, restoran sering nyaris overload. Untungnya ga sampe ada antrian panjang.

    Ada 3 pilihan kuah yang ditawarkan. Karena sedang tak ingin makan pedas, akhirnya memilih kuah collagen.

    Pilihan varian isian hotpot sangat bervariasi mulai dari karbohidrat, sayuran, daging dan seafood. Tidak seperti di tempat lain, harga item dihitung berdasarkan berat bukan nilai suatu item. Mengingat harga per 100 gram tergolong murah (30 ribu), sebaiknya maksimalkan kesempatan dengan mengambil item yang premium seperti abalone, kerang bambu dan scallop. Karena bukan saya yang ambil (waktu itu saya yang jaga meja), harap maklum apabila item yang terdapat pada foto terkesan random. 

    Saking randomnya, ada beberapa item yang diambil terasa kurang nyambung dengan kuah collagen seperti chicken luncheon, nugget ikan dan otak-otak ikan. Bagi saya rasa kuah collagen lebih cocok dipadukan dengan item alami. 

    Kuah Collagen (9,5/10)
    Sebagai pilihan aman, kuah collagen sukses membuktikan bahwa kuah ini penting untuk dicoba. Dengan citarasa yang lembut (meski bagi beberapa orang agak berani asin) dan hangat layaknya susu, kuah collagen dapat dihirup tanpa terasa eneg. 
    Sebagai pelengkap terdapat taburan daun bawang dan kacang goreng. Menariknya kacang tetap renyah setelah lama terendam dalam kuah collagen. 
    Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, kuah collagen sebaiknya dipadukan dengan alami karena tidak merusak rasa kuah. Rasa item seperti processed frozen food malah overshadowed rasa kuah. 

    Saya sempat terkejut menemukan penyajian hotpot tidak menggunakan panci hotpot di atas kompor, melainkan di mangkok besar. Ya ga berasa kayak lagi makan hotpot seutuhnya. 

    Dragon Hot Pot tidak menyediakan sambal, jadi kalo mau makan dengan citarasa pedas mau tidak mau harus pesan kuah yang pedas.

    Meski area restoran full indoor, saat makan banyak lalat berterbangan. Dan apesnya menurut waiter tidak ada lilin. 

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!