Handi Suyadi

Saat sedang berada di Old Shanghai, orang tua saya ingin makan Chinese Food. Akhirnya memilih Mutiara. Karena datang pada saat jam makan, tempat makan sempat penuh. Perlu antri lebih dari setengah jam sebelum akhirnya dapat meja kosong.

Menunya cukup beragam didominasi dengan Chinese Food tradisional.

Samcan Goreng Madu (7/10)
Awalnya sempat dikira renyah karena ada judul goreng.
Ternyata rasanya tidak sesuai ekspetasi yang dikira. Jatuhnya malah seperti samcan tumis saus manis. Samcannya sendiri malah tidak renyah.

Ayam Goreng Pasir Emas (7.5/10)
Bingung sih mengapa diberi nama "Pasir Emas", walaupun "Pasir Emas" yang dimaksud hanyalah sekumpulan bawang goreng. Kecewa karena pada awalnya mengira "Pasir Emas" adalah kremesan atau oats goreng.
Ayamnya enak tapi agak keras.

Baby Buncis Cah Ebi (7/10)
Sayurnya fresh dan renyah.
Dari segi rasa cenderung biasa saja, meski kualitasnya baik.

Sup Ikan Gurame Spesial (8/10)
Sempat kaget karena sup disajikan dalam panci berukuran besar. Isinya beragam, disamping gurame ada pula aneka ragam sayuran. Kuah memiliki rasa yang lembut berasal dari ikan dan tape merah. Porsinya sangat besar, cocok untuk 8 orang.
Gurame disajikan dalam keadaan belum dikupas. Perlu hati-hati saat makan karena banyak tulangnya. Untungnya tulang yang ditemukan berukuran besar.

Porsi menu sangat besar. Sangat cocok untuk lebih dari 8 orang.

Sawasdee adalah restoran masakan Thailand yang terletak di area Mekarwangi. Sebenarnya Sawasdee sudah lama eksis, hanya saja baru sekarang ke sana.

Pad Thai (9.5/10)
Walaupun sekilas tampak tidak pedas, aslinya sedikit pedas. 
Pad Thai disajikan dengan tumpukan cabe bubuk dan kacang di tempat yang terpisah, maka rasa Pad Thai dapat disesuaikan dengan selera masing-masing

Sapparot (9/10)
Basically adalah nasi goreng nanas. Disamping nanas, terdapat udang dalam jumlah yang sama banyaknya dengan potongan nanas. 
Penampilannya cenderung ambigu, namun berakhir unik. Entah mengapa, terdapat topping abon, kismis, dan kacang mede.

Nangrong Chicken 68 (10/10)
Rasanya gurih asam segar. Sudah renyah, ada rasa asam dari lemon.
Sebagai pemanis terdapat sayuran crispy (sayangnya saya tidak tahu apa jenisnya) sebagai garnish.

Tom Yum (10/10)
Isinya beragam, disamping udang tentunya, ada pula jamur, ayam dan jagung putren. Rasa asam tomat mendominasi rasa kuah.

Kiew Wan Kai (5/10)
Sangat disayangkan, rasa kuah kari terasa hambar.

Som Tam (9/10)
Salad dengan rasa yang segar. 

Semua menu enak kecuali green curry yang bumbunya kurang tajam.

Sawasdee bukan tipe yang berani asin, tetapi lebih menonjolkan rasa gurih dari bumbu rempah-rempah. Hasilnya rasa masakan terasa alami.

Porsi per menu cukup besar. Cocok untuk lebih dari 3 orang.

Selain Tahu Susu Lembang, tahu yang terkenal menggunakan bahan susu adalah Tahu Susu Cihuni.

Tahu Goreng (9/10)
Secara tekstur nyaris mirip dengan tahu Sumedang, bedanya tahu versi Cihuni full padat tidak kopong. Karena alasan tekstur, tahu agak sulit dipotong. Kalo mau dipotong, paling dengan cara digigit.
Tahu gorengnya sendiri sudah diberi garam, maka sudah siap dimakan. Terdapat sambal kecap sebagai cocolan makan tahu.

Setiap lewat Jalan Cijagra sering melihat Mixue selalu ramai. Well, agak terlambat sih mengingat Mixue sudah populer sejak 2 tahun terakhir. Karena penasaran, akhirnya mencoba beli take away.

Mixue banyak disukai orang karena murah dan kualitas menunya baik. Selain itu, tempatnya juga bersih dan nyaman. 

BOBA Sundae (9/10) 
Isinya bukan dengan boba saja, tetapi juga dengan brown sugar yang manis. Rasa manis didominasi oleh brown sugar, sedangkan boba dan es krim tidak begitu manis. Untuk bobanya sendiri bukan tipe yang empuk ala Xi Bo Ba meski tidak keras.
Minusnya, es krim cepat lumer dan rasa susu yang kentara pada es krim belum tentu disukai oleh semua orang.

Creamy Mango Boba (9/10) Sesuai dengan judulnya, minuman ini terdiri dari sirup mangga dan krim. Keduanya memiliki rasa yang balance dari segi tingkat kemanisan sehingga menghasilkan pepaduan yang enak diminum saat keduanya dicampur. Minuman tergolong padat (krimnya sangat padat dan kental), maka terasa kenyang jika diminum dalam jumlah yang banyak.

Selain Sour Sally, merek frozen yoghurt yang populer di Indonesia adalah llaollao. Meski telat masuk ke Indonesia, llao llao berhasil menggaet konsumen. 

Porsi cukup besar sekalipun memilih yang medium karena munjung. Untuk medium bisa pilih 3 topping (termasuk saus). llaollao tergolong murah hati dalam memberikan topping (kecuali saus), dimana porsi topping sesuai dengan banyaknya porsi frozen yoghurt. Frozen yoghurt versi llaollao memiliki citarasa asam yang pas, sehingga yoghurt dapat dihabiskan dengan mudah.

Sendok untuk makan terbuat dari plastik yang tebal. Karena itu dapat mengambil frozen yoghurt dengan mudah.

Tersedia meja dan kursi bagi yang ingin makan di tempat. Jumlah meja dan kursi terbatas, mengingat keterbatasan tempat.

Jika kurang beruntung, bisa saja saus yang diberikan terlalu sedikit. Saat salah satu frozen yoghurt belum habis, sausnya sudah habis duluan.

Setiap lewat jalan Anggrek, saya dan orang tua saya sering melihat gerai Chocomory selalu ramai. Karena itu tertarik untuk mencoba produk Chocomory. 

Choco Pie (7.5/10)
Choco pie dijual dalam kemasan yang dapat dibuka tutup. Setiap choco pie terbungkus dalam kemasan individual pack. Ukurannya tidak besar, namun bagian bawah jauh lebih tinggi dibandingkan pie mini lainnya.
Filling pie adalah krim coklat. Filling padat dan cukup banyak, namun rasanya biasa saja.

Choc-o bag Almond Crunchies (8.5/10)
Walaupun dari deskripsi tampaknya manis banget (almond dilapisi dengan karamel), nyatanya coklat tidak terlalu manis. Karena lapisan karamel tidak terlalu manis, maka karamel tidak begitu menonjol dibandingkan almond dan coklat.
Coklat per potong dipotong dalam ukuran yang pas, maka tidak perlu susah payah membelah coklat agar mudah digigit.

Tiramisusu Original dan Cookies n' Cream (8.5/10)
Keduanya menonjolkan saus yang lumer. Original adalah rasa milk chocolate, sedangkan Cookies n' Cream adalah rasa Oreo. Saus sangat berlimpah, namun tidak annoying karena tingkat manisnya tidak sampai bikin eneg.
Kuenya sendiri rasanya tidak menonjol, mungkin karena ingin mengutamakan lumer dari saus. Terdapat keunggulan berupa tekstur kue cukup lembut. Sangat pas dengan saus.
Crumble tidak disajikan secara langsung, tetapi dalam kemasan terpisah. Lumayan setidaknya tidak alot saat kue hendak dimakan.

Tepian Rasa populer karena menjual hidangan seafood dengan kualitas yang baik. 
Cumi Goreng Tepung (10/10)

Walaupun gorengan renyah, cumi sama sekali tidak keras. 

Sebagai cocolan diberikan saus tartar dengan rasa asam segar. Rasa masih nyambung dengan cumi.
Pakcoy Saus Bawang Putih (7/10)

Sayurnya renyah. Tapi rasanya biasa saja.
Udang Gandum Crispy (9/10)

Sayang, taburannya terlalu sedikit. Padahal udang sama taburannya enak.
Kepiting Saus Singapore (7/10) Rasanya agak aneh.

Lobster Kukus Saus Bawang Putih (9/10) Sausnya banyak, sampai melimpah ruah.

Lobster Bakar Saus Tepian dan Kakap Bakar Saus Tepian (9/10)

Review disatukan karena sausnya sama. Rasanya khas dengan aftertaste sedikit pedas.
Gurame Saus Mangga (9/10)

Guramenya renyah dan empuk. Bagian luar renyah karena dilapisi dengan tepung.
Porsi menu cukup besar. Sangat cocok untuk makan rame-rame.
Meski tempat terbuka, tak ada lalat selama makan. Kondisi ini sangat menguntungkan karena jenis menu yang ditawarkan tergolong rentan menjadi sasaran empuk untuk dikerubuti lalat.
Parkir terbatas, maka agak susah mencari parkir jika sedang ramai.

Nameraka adalah penjual Chroquant Choux yang panjang. Mirip churros, tapi lebih empuk. Saat itu cobain 3 dari 4 rasa kecuali Matcha.

Original dan Chocolate (10/10); Cream Cheese (7/10)
Karena teksturnya empuk, maka tidak perlu susah payah mengunyah. Isi filling penuh dari ujung atas hingga ujung bawah. Semua rasa yang dibeli enak kecuali Cream Cheese yang rasa kejunya agak nanggung. Kalo ga benar-benar diperhatikan, bisa dikira itu adalah rasa original.