Handi Suyadi

Di belakang Pasar Gempol, terdapat Flapjaks2Go. Agak berani juga membuka cabang di daerah belakang pasar karena lokasinya sangat tidak strategis. Kalau tidak ke Roti Gempol mungkin tidak akan terdeteksi eksistensinya. 

Flapjaks2GO cabang Gempol menyajikan menu dalam peralatan makan yang sangat proper, yaitu menggunakan piring beling dan alat makan terbuat dari stainless steel. Minuman disajikan dalam wadah gelas keramik. Tempat duduk tampak jauh lebih proper. Seperti biasa, cuma indah dari penampilan luar saja. Kualitas menu cenderung sama dengan di cabang lainnya. 

Mama Jaks Pancake (5/10) 
Toppingnya tampak berlimpah, ada es krim stroberi, saus stroberi, potongan buah stroberi, sprinkle ball, dan wafer roll.
Rasa dan kualitas pancake cenderung di bawah rata-rata. Ukuran pancake terlalu kecil. Saat dimakan terasa agak kesat dan sepintas seperti belum benar-benar matang. 

Blueberry Buzz Waffle (7.5/10) 
Rasanya biasa-biasa saja. 
Pas lagi apes, wafflenya sedikit overcooked pada bagian atas. Terlihat jelas dari warna waffle yang tampak coklat tua. Untungnya belum sampai menjadi gosong. 

Cappucino (7/10) 
Rasanya cenderung biasa-biasa saja. 

Meja berukuran kecil mudah goyang. Saat hendak makan, meja sempat goyang hingga menyebabkan minuman nyaris tumpah. Sampai akhirnya bagian dasar terpaksa diinjak supaya tidak goyang.

Kupat Tahu Gempol termasuk kupat tahu legendaris di Bandung. Selalu ramai dipenuhi oleh pengunjung pada pagi hari. 

Kupat Tahu (10/10) 
Bumbu kacang kental dan memiliki rasa cenderung gurih dan manis dari kecap manis. Sekalipun tidak pedas, rasanya sudah enak. 
Isi lauk tidak pelit, jumlahnya seimbang dengan porsi bumbu kacang. Menariknya, tahu yang digunakan tidak terlalu asam. 
Setiap porsi diberikan potongan kerupuk. Kerupuknya renyah dan mudah digigit. Kalo merasa terlalu keras, bisa dicampur dengan saus agar menjadi lebih empuk. 

Bagi beberapa orang, porsi menu tergolong tidak besar. But it's not a huge problem, karena di dekat Kupat Tahu Gempol terdapat beberapa penjual makanan yang tidak kalah menarik. Lumayan masiha ada ruang untuk jajan lagi.

Lemper Purnama dikenal dengan lemper aneka rasa. Rasa yang ditawarkan cukup menarik karena beberapa varian sangat antimainstream.

Lemper (9/10)
Lemper disajikan dalam wadah kertas. Warna kertas dan tulisan rasa menjadi penanda untuk mengidentifikasi rasa lemper.
Lemper versi Purnama tampak padat. Setelah dipotong, lemper tetap utuh.
Secara umum, isi lemper bukan tipe yang rasanya kelewat tajam. Hal tersebut berlaku pada varian rasa apapun, baik rasa asin maupun pedas. Namun rasa isi masih bisa dibedakan dengan mudah.

Saya menemukan keanehan dalam hal rasa. Anehnya, rasa Ayam Pedas jauh lebih pedas dari rasa Ayam Bumbu Bali dan Tuna Rica.

Tersedia dalam ukuran box berisi 6 atau 12.

Kesini setelah melihat video food vlogger di Instagram. Meski restoran berlokasi di bawah hotel, tetap berhasil menarik perhatian publik. Terdapat beberapa menu yang tergolong unik yang bisa dianggap sebagai fusion food.

Salmon Miso Soup (8.5/10)
Tipikal menu sup di Everjoy, porsinya agak besar.
Isinya sangat meriah, ada salmon, tahu, dan rumput laut. Tampaknya Everjoy sangat murah hati dalam memberikan salmon, karena ukuran salmon yang terdapat pada mangkuk cukup besar.
Kuahnya memiliki rasa yang ringan, sehingga kuah berwarna bening. 
Sebagai pemanis, diberikan satu keripik rumput laut yang terbuat dari rumput laut kering dibalut dengan tepung yang kriuk.

Forest Mushroom Soup (8.5/10)
Tidak seperti di tempat lain, rasanya cenderung alami dan adem. Makan secara perlahan-lahan dan rasakan rasa gurih alami dari jamur.

Karakter sup agak encer. 

Chimicurri Bisteca (9/10)
Pilih versi premium local. Tingkat kematangan medium well.
Daging steak tergolong empuk. Mudah dikunyah dan mudah dipotong, meski pada bagian tertentu masih sulit dipotong karena bagian tersebut memang keras. Bumbuya cukup minimalis sebatas asin saja karena mengandalkan rasa dari chimicurri. Selain disajikan pada wadah, chimicurri juga disiram di atas daging. Surga bagi penyuka chimicurri. Sayangnya, saus agak sulit diambil karena terlalu berminyak. Rasa chimicurri versi Everjoy cenderung asin.
Menu disajikan dengan mash potato dan Creamy Baby Spinach. Mash potato rasanya biasa saja, tapi porsinya cukup banyak. Creamy Baby Spinach versi Everjoy agak mengecewakan. Sayur tampak berminyak dan rasanya terlalu asin.

Norwegian Salmon Steak (N/A)
Tidak mencoba menu ini. Perlu diketahui menu ini adalah satu-satunya menu steak yang bisa memilih saus dan kentang. 

Aglio Smoked Beef (9/10)
Rasanya cenderung pedas dan asin, dimana baik keduanya sangat dominan. 
Taburan keju parmersan dan smoked beef tergolong banyak. Seimbang dengan porsi pasta.

Crying Tiger Beef Rice (9/10)
Walaupun judulnya ada embel-embel "Crying", sebenarnya menu ini sama sekali tidak pedas. Suatu plot twist yang dapat mengecoh.
Saus Thai Crying Tiger sebenarnya malah cenderung manis rasanya. Coriander rice juga condong ke manis.
Menu ini disajikan dengan telur yang rasanya justru asin. Sangat kontras dengan rasa saus dan nasi.

Australian Beef Baked Rice (9/10)
Menu ini tidak 100% bisa disebut sebagai baked rice karena bagian yang dipanggang hanyalah bagian keju mozzarella. Walaupun tidak sesuai dengan judul, bukan berarti rasa menu mengecewakan.
Nasinya sendiri sebenarnya memiliki bumbu yang enak. Tak hanya terasa mentega, ada pula rasa tomat (kemungkinan besar dari saus tomat). Bumbu daging dan sayur cenderung minimalis, namun jauh dari kata monoton.

Romantic Blue (N/A)
Tidak mencoba minuman ini. Per satu botol bisa untuk 2 orang.

Yakult Lychee (9.5/10)
Minuman ini termasuk menu LTO khusus bulan Agustus dan September 2023.
Penyajiannya ala tipikal mocktail. Pada bagian atas terdapat foam terbuat dari Yakult. Buah leci disajikan dalam tusukan metal (mungkin terbuat dari stainless steel).

Rasanya cenderung manis dan adem. Rasa asam Yakult malah nyaris hilang. 

Mungkin karena alasan efisiensi, daging yang digunakan Chimicurri Bisteca juga dipakai pada menu Crying Tiger Beef Tiger dan Australian Beef Baked Rice. Walaupun ada dua menu terakhir daging disajikan dalam level well done, daging sama sekali tidak keras.

Mencari parkir di area sekitar restoran agak sulit. 

Malam-malam diajakin makan Pempek Farina, katanya pempek di Pempek Farina enak. Dan benar, pempeknya benar-benar enak. Ukurannya besar dan renyah. Meski bukan termasuk yang paling enak dibandingkan dengan pempek di Bandung, tapi tergolong layak untuk dicoba.

Di Pempek Farina, konsumen bisa menuang cuko sesuai dengan selera. Butuh tenaga untuk menuang karena botol cuko mengggunakan bahan dasar kaca.

Pempek Farina cabang Trans Icon Mall memiliki area gerai yang sangat mungil. Sangat tidak proper untuk ukuran restoran. Di dalam terasa sempit karena sebagian area digunakan sebagai dapur.

Setelah beberapa tahun hadir di Jakarta, akhirnya Wing Heng pada bulan Agustus 2023 resmi melebarkan sayap ke Bandung. Senang rasanya kini tak perlu jauh-jauh pergi ke Jakarta lagi demi makan di Wing Heng. 

Sedikit berbeda, sekarang ada troli keliling menawarkan berbagai jenis dim sum yang tersedia di troli. Varian yang tersedia tergantung dari jenis dim sum yang sudah siap untuk dihidangkan. Fasilitas tersebut sangat membantu untuk mempercepat waktu agar makanan cepat keluar. Sangat membantu untuk mengeliminasi timbulnya antrian panjang. 

Untuk rasanya sendiri tergolong konsisten, sama seperti di Jakarta. 

Parkir sharing dengan restoran yang berada di sebelahnya. Pada jam sibuk, sangat sulit untuk mencari parkir karena area parkir sering penuh.

Beli via ojol lagi ada promo. Lumayan sih jadi lebih murah harganya.

Chicken Katsu Garlic Set (9/10)
Per satu set mendapat nasi, chicken katsu, macaroni salad, cabbage, dan aneka saus dalam kemasan plastik. Plus satu wadah terpisah khusus berisi sup miso. Tampak lengkap, namun besar porsi item tertentu tidak seimbang. Agak disayangkan porsi nasi dan macaroni salad tergolong mungil. Mungkin bisa ditambah lebih banyak.
Untuk chicken katsu, rasanya gurih karena keberadaan garlic didalamnya. Pada bagian dalam terdapat berbagai lapis daging. Meski sudah dingin, chicken katsu tetap renyah.
Terdapat tiga saus yang diberikan, yaitu saus keju, saus katsu, dan saus roasted sesame.

Perlu diketahui alat makan tidak gratis.

Di Aria Jipang, terdapat bistro baru yaitu Giur Bistro. Meski baru beberapa bulan, sudah cukup populer.

Agak sulit untuk menyimpulkan apa tipe menu yang menjadi spesialisasi Giur Bistro karena jenisnya sangat beragam. Yang pasti terdapat banyak menu menarik untuk dicoba.

Tahu Siram Salmon Kani (8.5/10)
Sempat kecele mengira tahu yang disajikan seperti tahu isi. Ternyata, tahu yang disajikan adalah tahu goreng tanpa isi. Jenis tahu yang digunakan adalah tahu yang biasanya digunakan untuk membuat tahu isi. Jadi bagian dalamnya agak kopong.
Di sekeliling piring disiram saus. Dari segi rasa lebih mirip ke saus chili crab, tapi minus rasa pedas yang kuat. Penyuka pedas mungkin akan kecewa karena rasa sausnya tidak begitu pedas. Mengenai rasa saus, saus memiliki rasa creamy dan sedikit pedas.
Setiap porsi terdiri dari 5 buah tahu.

Ikan Bakar Koneng (9/10)
Bumbunya terasa kuat, begitu pula dengan rasa honje. Terasa gurih dan sedikit pedas.
Walaupun jenis ikan tidak dicantumkan dalam menu, jenis ikan yang digunakan adalah kakap merah. Cukup pas, karena dagingnya banyak dan empuk. Plus minim tulang. Sayang, daging tidak bisa menyerap bumbu. Hanya aroma honje yang terasa di dalam daging.
Menu dihidangkan dengan nasi, sambal, dan acar.

Nasi Giur (8/10)
Secara tidak langsung, dapat dianggap sebagai menu fusion antara Indonesia dan Malaysia. Dalam per sajian, terdapat ayam goreng, nasi berbumbu, teri goreng, kacang goreng, dan urap.
Daging ayam terasa minim bumbu. Rasanya cuma asin saja dan bagian dalam cenderung tawar. Kontras dengan nasi dan urap yang rasa bumbunya cukup kuat.

Slowed-roasted Half Duck with Pomegranate Shallot (8.5/10)
Sempat khawatir daging bebek berakhir alot setelah dipanggang, nyatanya malah empuk. Saking empuknya, sampai daging mudah dipotong cukup menggunakan sendok dan garpu.
Satu hal yang cukup mengganggu adalah gravy yang digunakan terasa terlalu asin. Untungnya, bebek bisa dimakan tanpa perlu mengandalkan gravy.
Keberadaan delima dalam menu menjadi tampak unik.

House Bland Tea Giur (9/10)
Minuman ini mengadopsi konsep minun teh ala orang Jawa, dimana berbagai jenis merek teh dicampur menjadi satu. Pada versi Giur, terdapat tiga jenis teh yang digunakan sebagai campuran.
Rasanya sepet mirip seperti teh nagistel. Hanya saja minus wangi melati. Kombinasi ketiganya menghasilkan wangi yang khas. Perlu diketahui teh disajikan dalam keadaan tawar.

Strawberry Mint Mojito (9/10)
Rasanya cukup menyegarkan, karena didalamnya ada potongan strawberry dan jeruk lemon. Baik rasa strawberry dan mint cukup kentara.
Sayang tidak disajikan sendok, padahal ingin mengambil potongan strawberry untuk dimakan.

Selesai makan, mencoba cake of a day. Saat itu cake yang dicoba adalah Peanut Butter Jelly dan Monkey Peanut (CMIIW). Kuenya sendiri termasuk enak dan tidak bikin eneg meski banyak krim. Untuk cake, saya beri skor 8.5.

Ciri khas menu nasi di Giur Bistro adalah nasi yang disajikan berupa nasi basmati. Jarang-jarang ada restoran (diluar restoran masakan India dan Arab) menggunakan nasi basmati untuk menu reguler.

Harganya memang tergolong mahal, namun masih sepadan dengan kualitas menunya.

Perlu diketahui toilet berada di luar restoran. Maka perlu keluar restoran terlebih dahulu untuk menuju toilet.

Waroeng Ethnic adalah restoran yang terletak di daerah Ciumbuleuit. Waroeng Ethnic termasuk populer karena memiliki pilihan menu yang tergolong antimainstream, meski harus dibayar dengan harga yang termasuk mahal. 

Dari segi interior, vibenya cenderung mirip dengan Cafe Bali. Keduanya mengedepankan suasana homey (walaupun bangunan aslinya bukan dibangun pada era penjajahan Belanda) dan udara sejuk dari area outdoor, hanya saja pada Waroeng Ethnic minus elemen khas Bali. 

Terdapat beragam menu yang ditawarkan. Di antara beragam menu yang populer, salah satu yang ditonjolkan adalah rosti.

Bitterballen (9.5/10)
Bitterballen versi Waroeng Ethnic bisa dikatakan sebagai salah satu yang paling enak di Bandung. Lebih baik lagi apabila terdapat versi dengan ukuran yang besar. 
Bitterballen disajikan dengan saus Honey Mustard. Sayang sekali, saus terlalu encer sehingga agak sulit untuk mencocol Bitterballen ke saus.

Rosti con Pollo Napoletana (9/10)
Rosti versi Waroeng Ethnic mengutamakan tekstur empuk. Hanya bagian pinggir yang renyah.  
Topping tampak berlimpah karena jumlahnya sangat banyak. Di atas rosti, terdapat irisan dada ayam dengan taburan jamur dan smoked beef. Daging ayam sedikit keras, meski tidak sampai alot. Jumlah keju yang ditaburkan cukup banyak.
Saus tomat yang digunakan memiliki citarasa manis dan asam. Namun kadar asam tidak begitu kuat.
Hati-hati saat baru disajikan, karena piring disajikan dalam keadaan sangat panas.

Rosti con Salmon (N/A)
Tidak mencoba menu ini. Perlu diketahui, karakter saus yang creamy dan rasa saus yang cenderung adem belum tentu cocok untuk semua orang. Sebab dapat menyebabkan rasa eneg.

Roasted Norwegian Salmon Avocado Salsa (N/A)
Tidak mencoba menu ini. Menu ini sangat cocok bagi yang menyukai rasa yang asam.

Es Cincau Hijau (N/A)
Tidak mencoba menu ini. Kalo boleh jujur, rasa sirup yang digunakan terasa kurang nyambung dengan rasa cincau.

Honey Lemon (8.5/10)
Rasanya asam dan segar plus manis dari madu. Hanya saja perlu diaduk terlebih dahulu agar campuran keduanya lebih merata.

Secara umum, porsi menu di Waroeng Ethnic termasuk besar. Bagi yang tidak kuat makan banyak, menu dapat dibagi untuk rame-rame.

Karena keterbatasan jumlah SDM, pesanan keluarnya agak lama. Minimal lebih dari 15 menit untuk menunggu.