Angie Katarina

Pesan Accha lagi karena aku memang doyan indian food hahaha.
Cobain butter chicken roll punya temanku, ya basically carbo nya pakai roti naan/prata gitu sih. Gendut! Hahaha. Not bad, cuma aku lebih suka pakai nasi.

Nah nah terus iseng icip chicken munch-u, surprisingly ini enjoyable dan aku suka! Berbeda dengan tikka masala atau butter chicken, yang ini ayam nya di-coat dengan tepung, dan dimasak bersama saus asam manis.
Minusnya: kalau ga langsung dimakan, ayamnya bisa kayak ‘nyenyeh’ gitu karena terendam saus kental gitu kan.

Nah yang bikin aku suka banget juga, ini tuh rasanya paling ‘less’ indian dari menu Accha lain yang sudah aku coba, jadi kamu yang ga even suka indian cuisine bisa makan ini sih fix.
Berasa asam banget somehow tapi aku suka, jadi ga boring.

Next bakal order ini lagi 😗

Pertama kali cobain serasa yang ternyata ada cabang juga di bekasi.
Nah konsepnya mirip dengan salad bar pada umumnya sih.
Kebetulan aku cobain salad wrap dan salad roll. Dua-duanya enak, dressing sauce nya enak, super fresh, minusnya 2 menu ini kurang protein saja sih hahahaha.

Harganya start from 50ribuan.

Mampir ke mall terbaru di kawasan kalideres, Green Sedayu.
Disini lumayan banyak restoran/tempat makan. Hehehe.

Mampir untuk makan chinese food di Imperial Kitchen. Beberapa yang aku coba:
- udang goreng mayonaise: lumayan enak, not bad. Full semuanya terselimuti mayo, udang nya masih tergolong juicy (ga benyek karena dimasak bersaus), lumayan gendut-gendut udang nya hehe
- tahu shimeji: surprisingly aku lumayan suka, terlebih tekstur tahu nya sih. Untuk sausnya agak lucu haha bingung jelasinnya, overall ini comfort food buat orang tua sih sebenarnya hehe
- jamur enoki goreng cabe garam: garing renyah (harus dimakan selagi panas), tapi ya gitu saja sih karakternya ga ada yang menonjol. Bumbu cabe garam nya menurutku kurang strong, lebih berasa kayak MSG buat snack gitu hehe, meanwhile aku expect nya bawang putih goreng kering dan cabe rawit iris kecil-kecil kayak sejatinya cabe garam di resto sejenis
- ayam kungpao: sausnya aku suka, dimasak bersama kacang mede.
- nasi hainan: gurih, pulen.

Overall lauk-lauk yang kupesan oke sih.
Hanya saja minus nya: lauk porsinya kecil. Terus terang menurutku ga cocok buat makan kalau sedang lapar-laparnya. Semua tanggung, kayak even for me 1 lauk itu untuk personal, bukan buat share/makan tengah gitu hehehe.

Food serving time: 10-15 menit
Pelayanan cukup oke.
Harga ga murah consider porsinya.
Worth to try? Bolehlah. But definitely not the best, not the first place that comes on my mind kalau lagi in the mood for chinese food ☺️

Kebiasaan beli minuman apapun request less sugar, eh malahan kali ini jadinya ga manis at all 😂 sad!

Jadi, last visit aku cobain menu terbaru ShuShu yaitu milk tea series. Setelah berhasil dengan Omotesando Koffee series, tokyo banana dan biscoff, mereka keluarin milk tea dengan 3 varian. Aku coba yang karameru milk tea karena aku suka caramel.
Jujur awalnya ragu untuk request less sugar, tapi kalau kemanisan aku juga ga suka, ekspektasiku kalau pakai caramel jadinya akan agak sweet.
Turns out rasanya literally teh dan susu yang flat banget, entah karena kurang gula atau bagaimana tapi rasa teh dan susunya pun menurutku ga khas, kurang berkarakter yang bikin aku pengen beli lagi huhu. Padahal ShuShu salah satu yang dulu aku suka kunjungi, karena suka banget garden berry blend dan crispy crunch matcha. Dua itu masih andalan sih hehe. Ga expect teh susu nya akan standar saja.

Yang membantu supaya rasanya ga flat banget adalah vanilla meguro mochi, ini memang topping favorite dan unik banget dari ShuShu. Dengar-dengar info, mereka sudah upgrade kualitas mochi nya jadi semakin enjoyable. Ada rasa manis, kenyal jadi minum segelas ga berasa boring!

Oh ya, milk tea series ini harganya cenderung bersahabat, start from belasan ribu exclude mochi nya ya.

Cobain dimsum benhil yang cukup terkenal hore finally!
Baru cobain 1 menu sih but this one makes me wanna be back definitely!

Jadi aku pesan shumai mentai, seporsi 4 pcs dengan harga 25rb. Nah untuk siomay mereka punya beberapa pilihan isi: crab, chicken, beef dan nori. Kata yang jual best seller nya crab dan nori so I go for the nori.

Rasanya? Enak, aku suka sih. Saus mentai nya nya ga malu-malu rasanya, pedas ngagetin tapi nagih hahaha. Enak I like! Siomay nya sendiri cukup padat, meaty, berasa ada chunks di setiap gigitan dan kenyal at the same time. Ukurannya cukup besar. Tapi kulit siomay nya cenderung tipis (mudah robek) menurutku, tapi not a big deal yang penting isinya hahahaha.

Dari semua menu mereka aku memang paling tertarik yang 1 ini hihi. Kayaknya next purchase aku beli ini lagi.

Bela-belain main jauh ke kawasan Blok M untuk cobain Chigo by Kopi Kenangan. Interesting sih!

Ini cabang ketiga mereka.
Nah untungnya saat aku datang, ga ramai banget, karena dengar-dengar di cabang lain antri panjang gitu hehe.

Nah di cabang Blok M ini komplit, mau ngopi bisa, mau jajan rotinya bisa, termasuk beli Chigo!
Konsepnya boneless chicken dengan berbagai varian saus serta sambal. Aku personally lebih tertarik cobain yang saus/bumbu, bukan sambal cita rasa nusantara sih hehehe.

Nah saat opening ada promo uhuy, jadi makin murah! Aslinya saja dibanderol harga 20ribuan untuk alacarte atau set dengan nasi.
Kalau mau makan rame-rame sekalian saja order party pack mereka yang harganya above 150rb hehehe sepertinya lebih untung juga!

Menu mereka basically cuma boneless chicken dan dory ya!
Aku cobain:
- indomie goreng: nendang banget MSG nya hahahaha. Enak kok tapi. Gurih ga tanggung. Dan beneran berasa indomie goreng.
- asian honey soy: ini selera sih~ aku suka saus manis gurih begini. Simple dan enak. Biar balance sama bumbu lain yang gurih hihi.
- creamy cheese: bukan ga enak, tapi biasa banget menurutku. Terlebih aku cobain ini pakai dory, huhu I like the chicken one more. Saus keju cukup kental, tapi kurang banyak. Jadi kayak tanggung, kering ngga, basah ngga. Kalau saus keju sih, kompetitor lain banyak yang lebih enak 🙂
- garlic parmigiano: enak! Hahahaha. Gurih, 🧀🧀 banget! Dominan keju dibandingkan garlic nya.

Overall (diluar promo ya) menurutku harganya ‘wajar’ termasuk affordable kok.
Ya apalagi kalau kamu menyiapkan e-wallet buat bayar-bayar, makin deh berasa murah.
Secara porsi menurutku kurang banyak, karena porsi makanku besar, tapi sebenarnya sih kalau jadi cemilan, seporsi boneless chicken ala carte pas kok buat 1 orang.
Kalau mau kenyang, ya pesan rice set hihi.

Kualitas cukup oke, rasanya juga masuk sama lidahku.
Awalnya underestimate, turns out I like Chigo.
Oh ya, packaging juga proper kok.
Bakal ngincer promo di opening outlet selanjutnya 😎

Second visit ke bakmi acing, pertama kali tuh more than 5 years ago deh sudah lama banget banget.
Kalau kesini paling enak di jam sarapan deh, karena tempatnya agak panas, jadi kalau siang jatohnya kayak sauna kayaknya.
Tapi kalau mau request tulang ayam untuk digergotin, datangnya siang, karena kalau pagi ga bisa hehe.

Pesan 2 bakmi ayam, disini bisa request ayam paha atau dada, disajikan terpisah dengan bakmi nya. Porsi mie nya besar, tipikal mie karet.
Sambil menunggu pesanan datang kurang lebih 15 menit, aku pesan siomay yang disajikan dengan saus asam manis.

Satu-satu ya kita bahas.
Siomay nya enak banget menurutku, jarang nemuin yang kayak gini. Siomay montok yang dalamnya kenyal banget, tapi bukan kenyal rasa tepung. Meaty banget, berasa chunks daging nya. Ukurannya pun besar. Harganya 10rb per pc. Wajib coba!

Bakmi nya sendiri gurih, apalagi ditambah kuah rebusan tulang ayam yang kuning pekat, burst of flavor. Tipikal bakmi nya heavy, ini sarapan berat ya! Hahahaha. Buat kamu yang suka bakmi letoy bakal kurang suka karena mie acing ini bakmi karet yang teksturnya cenderung keras dan effort buat gigitnya. For me, ga masalah. Aku justru ga suka bakmi yang lemes hahahaha.

Ga usah dikasih sambal/saus, ini sudah enak! Maksimal gurihnya. Dengar-dengar sambalnya asam jadi malah ngerusak rasa gurih asli dari bakmi nya hahahaha.
Seporsi bakmi 35rb. Menurutku make sense (ga murah, ga mahal). Isian dagingnya sedang-sedang saja, ga sampe banyak banget. Hehe.
Es teh tawar 3rb.

Oh ya, disini bukan pakai sistem nomor antrian. Make sure yang catat pesanan tau kamu duduk dimana, biar ga kelewat sama customer yang datang belakangan.

Current salted egg chicken brand yang menurutku ter-affordable, ter-good deal, it’s Eatlah!
Dengan harga porsi reguler, yang chicken below 35rb, dan porsi yang banyak (bahkan lebih rame daripada nasi nya), very good deal. Apalagi mereka tuh punya banyak metode pembayaran, ya you even get cheaper then, banyak promo!

Biasanya pesan salted egg chicken, pernah juga cobain brown butter chicken, kali ini pesan honey soy. I like this one more than brown butter, menurutku yang brown butter somehow bikin cepet enek karena bumbunya so strong, bikin blenger gitu.

Honey soy ini bumbunya lebih santai, mild, dengan amount of sweetness yang pas juga, enjoyable, disajikan dengan topping biji wijen.
Dipadukan dengan seporsi nasi dan telur mata sapi matang, enak dan enough to satisfy my tummy 👌🏼
Jangan lupa, kalau suka pedas, request cabe rawit kecap asin banyakan biar rasanya ga flat. Hihi.

Better to eat them while still hot ya!