Angie Katarina

Memang agak sulit mencari cafe/resto dengan harga makanan dan minuman yang ga mahal-mahal amat di kawasan PIK. 
Nah sushi mentai ini menurutku worth more exposure sih, untuk kualitas, rasa dan harga yang ditawarkan. 

Saat masuk restoran, aku jamin kalian pusing karena seisi restoran dipenuhi sushi-sushi di etalase conveyor belt hahaha, dijamin bingung mau ambil yang mana karena semuanya tempting. 
Untuk varian sushi dan menu ala carte, mereka punya 150++ varian yang bisa kamu pilih.
All sushi plate yang tersedia di conveyor belt, harganya belasan ribu saja! 
Ada yang 10rb, 13rb dan 15rb. Sebenarnya ga murah-murah amat, tapi kamu bisa pesan sesuai budget kamu. 
Oh ya, mereka menerima pembayaran cashless juga, dan sering-sering check their promo out! 

Beberapa menu yang aku cobain, yang enak, dan bisa jadi rekomendasi:
- chuka idako
- salmon sashimi: isi 5pcs, irisan salmon nya gendut-gendut lho. Fresh!
- salmon head teriyaki: untuk ukuran salmon head, harganya terbilang murah, dibawah 50rb. Rasa lumayan enak.
- dashimaki tamago: rasanya manis, teksturnya ga terlalu soft, agak firm gitu sih.
- prawn teppanyaki: not bad, tapi ga istimewa. Aku memang kurang suka kalau prawn cuma diolah ala teppanyaki karena rasa amis udang nya masih agak terasa. 
- seafood fried rice: pernah nemu nasi goreng dengan harga 15rb saja di restoran ga? Jangan kaget kalau nasi goreng dengan isian seafood disini harganya dibawah 20rb. Rasanya biasa saja, kurang cocok di lidahku, tapi boleh nih jadi opsi menu murah untuk dicoba.

Varian sushi:
- spicy salmon hana: enak! Irisan salmon nya gendut. Fresh! 
- salmon aburi: enak!
- salmon mentai: enak! Sushi dengan saus mentai memang ga pernah salah haha
dan lain-lain (aku cobain banyak tapi lupa namanya) semuanya lumayan oke kok. 

Tempatnya sendiri memang cocok untuk lunch atau dinner. 
Seating nya memudahkan kita untuk ambil sendiri sushi di conveyor belt, tapi kalau kebingungan, bisa pesan ke waitress/waiter saja biar nanti mereka yang sajikan.
Mereka ga provide free wifi, agak disayangkan hehe.

Ada beberapa menu sushi yang tidak ready di conveyor belt, dan ada 'today's special' sushi setiap harinya! 

Overall worth untuk dicoba. 
Mereka berusaha menyajikan sushi-sushi dengan kualitas bahan terbaik dengan harga yang lebih friendly.

Hopefully kalau sudah cobain makanan mereka, rating nya bisa lebih tinggi ya.

Iseng doang sih mampir kesini, ga berencana untuk makan juga.

Cuma pesan local punch, salah satu mocktails mereka yang best seller, dan aku setuju sih, memang enak dan one of a kind rasanya hehe.
Perpaduan tumeric, tamarind (asam jawa), ginger ale, brown sugar dan markisa alias mocktails dengan kearifan lokal 😂
Mungkin ga semua orang doyan hehe tapi aku suka, karena rasanya asik gitu. Asam segar ada taste jamu nya dikit LOL.

Tempatnya memang secantik itu sih. Tapi ga tau kenapa agak sumpek, mungkin karena sirkulasi udaranya kurang oke, terlalu penuh dekorasi, AC nya kurang dingin juga.

Pelayanan oke-oke aja sih.
Harga ga murah.

Berkunjung ke Bube di cabang Pasar 8 Alam Sutera.

Sebuah tempat minum-minum santai dengan free wifi.
Termasuk brand yang menjual minuman 'kekinian' seperti kopi susu, boba dan regal.

Beberapa best seller mereka yang boleh kamu cobain:
1. Es kopi susu bube: rasanya just okay. Seperti kopsus pada umumnya.
2. Avocado milk boba: sounds weird? Turns out enak! Alpukat dengan susu diminum berbarengan dengan boba yang dimasak dengan gula jawa. Rasanya unik banget, yang jelas aku suka hehe. Bobanya manis dan empuk, ukurannya mungil hehe.
3. Cheese milk regal: karakter cheese nya kurang menonjol. Menurutku overall oke aja, not bad. Semua jadi enak kalau pakai regal haha.
4. Honey boba milk tea: I love! Milk tea dengan campuran boba rasa madu dan mereka pakai madu yang ga abal-abal. Enak euy! Perpaduan yang nyambung dan pasti banyak yang suka! Manisnya ga over.

Ada free wifi.
Terdiri atas 2 lantai.

Ada promo buy 2 get 1 free untuk beberapa menu dan mereka juga punya promo lain seperti minuman harga 10rb 😱 kaget ga sih. Soon kalau bisa bayar cashless makin murah deh, asik banget.

Tempatnya full AC, cocok ngadem siang-siang 👌

Discover sebuah kedai makan baru di kawasan Alam Sutera.
Kembang bawang menyajikan aneka hidangan khas rumahan yang surprisingly rasanya berkesan, dan I swear I will be back sih. 
Review ini agak bias, karena memang aku suka banget makanan rumahan, yang rasanya didominasi oleh rempah, simple tapi ngangenin. 

Kalau kamu pecinta ikan cakalang, sambal matah, rempah kecombrang, ikan asin, dan nasi goreng, kamu harus banget cobain, you won't regret. 

Beberapa yang aku cobain:
- nasi goreng cakalang asap kecombrang: signature dish yang ga boleh dilewatkan. Aku bukan pecinta ikan cakalang, bahkan biasanya ga tertarik cobain, tapi yang ini beda. Nasi goreng rumahan dimasak dengan ikan cakalang segar, tapi rasa ikan cakalang nya ga overpower, ga menyengat. Waduh, minta pedas dengan extra cabe rawit sih pasti mantap. Porsi cenderung besar. Disajikan dengan kerupuk bawang.

- oseng ayam asap sambal matah: portion wise, cocok untuk share 2-3 orang. You read it right, ayam nya di-asap sehingga terasa smoky-smoky gitu, dimasak dengan sambal matah yang kaya rempah dan wangi. Basicnya ga terlalu pedas, tapi kalau kamu suka pedas banget kayak aku, bisa request tambahan cabe rawit dijamin semakin yahuuud. Aku suka ini. 

- oseng ayam asap sambal hijau: terus terang aku ga gampang cocok sama cabe ijo, ga seberapa doyan, tapi punya mereka oke sih, lumayan enak. Sambal hijau nya dimasak pas aja gitu, dipadukan dengan ayam asap. Buat yang doyan cabe ijo, cobain ini. Another recommended one. 

- oseng cumi asin kecombrang pete: BIAS! Hahahaha aku doyan banget cumi asin, menu ini sukses bikin aku ngiler saat mengetik review ini haha. Cumi asin  yang dimasak dengan aneka bumbu serta pete untuk turn down rasa asin nya. Cumi nya empuk banget, overall gurih lezat, 'rumahan' banget. Duh dimakan pakai nasi panas sih no cure. Aduh must try must order!

Oh ya, one thing to be mentioned, semua hidangan disini, termasuk sambal nya itu homemade bukan pakai bumbu instant kemasan dan MSG free. Mind blowing sih, karena rasanya enak. Ga expect makanan rumahan sederhana bisa lezat dan berkesan padahal ga pakai penyedap rasa, alias sehat bahkan buat ajak orang tua kesini. 

Pencahayaan oke. Tempatnya sendiri terkesan clean, rapi, cocok untuk makan siang sih, simple. 
Food serving time around 15 menit. 
Bisa bayar dengan beberapa cashless, so make sure you have one. 

Harga around 40rb -- tipikal lauk makan tengah untuk share, menurutku terbilang masih oke, ga mahal, tapi ga murah juga. 

Sayang banget kalau kedai makan kecil ini kurang exposure. 
Kalau kalian sedang di area sini, make sure to visit 👌

Review bias karena aku 'terlanjur' jatuh cinta sama tempatnya haha. 

Coffee shop baru di CP mall ini sukses bikin aku auto-mampir padahal tadinya ga kepikiran hehe. 

Been here with my friend, have chit-chat karena tempatnya nyaman untuk duduk berlama-lama. 
Menu-menunya dijamin bikin bingung mau pesan apa, karena banyak banget pilihannya dan kayaknya tempting semua hehe.

Beberapa yang aku cobain:
1. Salted egg chips: ga kayak di foto sih penampilannya huhu. Rasanya not bad, tapi ga yang enak gimana gitu, I expect more sebenarnya. Bumbu telur asin nya gurih dan merata menyelimuti keripik nya, jadi garing-garing basah gitu, aku lumayan suka. 

2. Burned night long: intinya adalah pisang bakar coklat keju susu hahaha. Ga worth it untuk dicobain karena beneran kayak pisang bakar di warung tradisional, ga ada additional ingredients yang bikin istimewa. Porsi cenderung kecil. Kualitas bahan yang dipakai pun standar kok. 

3. Shake it off-o-maltine: minuman ovomaltine dengan ekstra bubuk ovaltine berlimpah. Rasanya oke aja. 

Mungkin menu-menu yang dipesan memang ga 'best seller' ya. Next time akan cobain menu-menu best seller supaya ga kecewa hehe. 
Interior, design dan ambience nya menang sih, terlepas dari menu yang aku cobain standar semua rasanya. 

There's free wifi. 
Waiters cukup ramah. 
Ada area outdoor dan indoor ya. 
Lokasi persisnya di pinggir Tribeca Park.