Angie Katarina

Confused of choosing shaburi or kintan? Ya ke Living World saja lah, makan dua-duanya 😂

Mungkin belum banyak yang familiar, kalau di beberapa cabang Kintan Shaburi, ada space untuk yang ingin makan keduanya. Bukan hanya bisa menikmati kintan atau shaburi di tempat yang sama, melainkan di satu table bisa grill maupun shabu-shabu, which perpaduan yang mantap kalau kalian seperti aku, yang lebih suka yakiniku/grill tapi kalau ga pakai kuah-kuah seret gitu 😂 ini lah solusinya.

Area shaburi dan kintan di cabang ini lumayan luas.
Terus terang, minusnya cuma varian side dishes nya ga variatif kayak cabang lain yang pernah aku datangi, yaitu Grand Indonesia, misalnya.
Tapi memang, kalau ke kintan/shaburi kan fokusnya makan daging saja sih ya LOL!

Got their 'kintan buffet' package, dan seperti berulang kali visit sebelumnya, aku memang selalu pilih paket ini, supaya bisa menikmati gyu tongue sampai puas 🤤
Selain gyu tongue, aku juga suka tasty karubi, yes, buat kamu yang pilih 'regular buffet' sudah bisa menyantap tasty karubi nya kintan yang thin-slice type, effortless ngunyahnya, banyak fat (mungkin ga semua orang suka sih hehe).

Kintan karubi dan dice tender, bukan my favorite one, karena aku memang ga into thick cut sih. Kadang dapet yang lumayan empuk, kadang ga empuk. Kalau tasty karubi dan gyu tongue never failed pastinya hahahaha.

Beberapa daging sudah di-marinasi dengan pepper atau saus teriyaki, ada juga yang belum.
Untuk menambah rasa biasanya aku racik sendiri saus cocolan untuk daging yang sudah matang. Kalau pintar meraciknya, dijamin makin 👌👌👌
Additional sauce dan perintilan lainnya lumayan banyak, jangan sampai tertukar antara bumbu punya kintan dengan shaburi ya, pastinya ada perbedaan antara saus cocolan bakar dan rebus hehe.

Side dishes ya mirip kayak di cabang lain.
Yang biasanya aku ambil adalah miso soup sebagai penetralisir.
Kemarin aku juga ambil fried chicken skin (padahal biasanya aku jarang ambil gorengan tepung tempura gitu-gitu), dicocol ke mayonaise lumayan enak hehe.
Sebagai tambahan, aku suka gadoin butter corn mereka, dimakan selagi hangat 👌

Minuman seperti biasa, tersedia ocha, lychee, lemon tea dan infused water. Kalau habis makan banyak, minum lemon tea dengan ice cube yang banyak syegerrrrr~

Untuk dessert ada coconut dan green tea ice cream, di tengah ada slice fruits juga.

Pelayanan oke cukup ramah. Kalau request daging, keluarnya cepat kok.

There's always another visit for Kintan Buffet! ❤️👌

[DISCLAIMER] Rating dan review yang aku berikan based on pengalaman saat aku bersantap disini. Please do note every single details I put to understand why I gave them those stars. 

So, I discover Collin's since last year but didn't get the chance to try 'em. 
On my first time visit, I got experiences which I love to share with you. 
I rarely give 5 stars, but when I do, that means it was a great one, whether from the taste, ambiance, price, any promotions, service, worthiness, etc. 

Disclaimer lagi haha, dari semua menu yang aku coba disini, ga semuanya enak banget or mind-blown, tapi semuanya 'another level' which rasanya ga 'basic', one of a kind, well-made dan worth to try. Not to mention that their price is quite pricey, but then, ada harga ada barang. 

Beberapa yang aku cobain:
- aromatic wild forest mushroom soup: onion & truffle mushroom soup yang encer, ga creamy. Cocok untuk pecinta truffle, karena truffle nya rich banget. For me, okay, tapi ga untuk disantap dalam amount banyak. Nice appetizer anyway. 

- baked escargot with white button mushroom: okelah.

- baked harissa prawns: I think they use tiger prawns. Dimasak dengan kacang kedelai gitu. Just okay to know. Rasanya unik dengan flavor kedelai yang ga terlalu dominan.

- char-grilled chicken thigh: menu ini unik banget, must try sih. Daging paha ayam yang juicy, dimasak dengan semacam cream sauce dan ingredients lain, ditaburi remahan chicken skin. Cara masak dan pengolahan paha ayam yang 'berbeda' bikin menu ini 'class' sih for me. 

- chili crab croquette: definitely not a basic croquette hahaha. Wow unik. Sebagai appetizer, dijamin ga berhenti. Empuk banget, ya mungkin karena pakai daging kepiting yang lembut in texture. Daging kepitingnya banyak, terasa, rasanya agak 'asing' gitu haha, tapi ga weird lho.

- seafood bouillabaisse: green mussels, clams, prawns and scallop, cooked and served in a hot pan, coated with sauce something (aku gak tau saus apa, rasanya unik, flavorful, tapi asing di lidahku hahaha). Rasanya oke, seafood nya fresh, tapi porsi ga besar untuk harganya hehe.

- whisky aged wagyu sirloin: should be the star, but turns out didn't satisfy my appetite enough huhu. Of course not your basic wagyu steak, since it has strong taste and aroma of whisky. Penyajiannya pun unik. Saat aku makan, it came in rare, rasanya jujur 'mentah banget', not my fave huhu, it will be better served in medium sih. Cutting-an nya tebal. Disajikan dengan saus mushroom (biasa saja) dan saus cream (lumayan enak).

- pina colada: save the best for last! Highlight of the day. Dessert yang berkelas banget. Basic taste nya ada di es krim yang mereka pakai, kalau aku ga salah rasanya vanilla atau coconut gitu, ditaburi semacam peanut crumble dan brown sugar, served in a bowl (kayak mini aquarium haha which is a different thing, right?) and it came with super silky panna cotta, wow kompleks banget dessert ini. Belum lagi, penyajiannya menggunakan nitro ice, makinlah spesial. Semua elemennya enak, terutama crumbles dan panna cotta nya. Another level. Suka banget. 
That was awesome.

Tempatnya nyaman kok untuk bersantap, tapi ga besar.
Tersedia indoor dan outdoor seating area yang mengarah ke waterpark.
All servers are welcome and nice.
Free wifi provided.

Memang agak sulit mencari cafe/resto dengan harga makanan dan minuman yang ga mahal-mahal amat di kawasan PIK. 
Nah sushi mentai ini menurutku worth more exposure sih, untuk kualitas, rasa dan harga yang ditawarkan. 

Saat masuk restoran, aku jamin kalian pusing karena seisi restoran dipenuhi sushi-sushi di etalase conveyor belt hahaha, dijamin bingung mau ambil yang mana karena semuanya tempting. 
Untuk varian sushi dan menu ala carte, mereka punya 150++ varian yang bisa kamu pilih.
All sushi plate yang tersedia di conveyor belt, harganya belasan ribu saja! 
Ada yang 10rb, 13rb dan 15rb. Sebenarnya ga murah-murah amat, tapi kamu bisa pesan sesuai budget kamu. 
Oh ya, mereka menerima pembayaran cashless juga, dan sering-sering check their promo out! 

Beberapa menu yang aku cobain, yang enak, dan bisa jadi rekomendasi:
- chuka idako
- salmon sashimi: isi 5pcs, irisan salmon nya gendut-gendut lho. Fresh!
- salmon head teriyaki: untuk ukuran salmon head, harganya terbilang murah, dibawah 50rb. Rasa lumayan enak.
- dashimaki tamago: rasanya manis, teksturnya ga terlalu soft, agak firm gitu sih.
- prawn teppanyaki: not bad, tapi ga istimewa. Aku memang kurang suka kalau prawn cuma diolah ala teppanyaki karena rasa amis udang nya masih agak terasa. 
- seafood fried rice: pernah nemu nasi goreng dengan harga 15rb saja di restoran ga? Jangan kaget kalau nasi goreng dengan isian seafood disini harganya dibawah 20rb. Rasanya biasa saja, kurang cocok di lidahku, tapi boleh nih jadi opsi menu murah untuk dicoba.

Varian sushi:
- spicy salmon hana: enak! Irisan salmon nya gendut. Fresh! 
- salmon aburi: enak!
- salmon mentai: enak! Sushi dengan saus mentai memang ga pernah salah haha
dan lain-lain (aku cobain banyak tapi lupa namanya) semuanya lumayan oke kok. 

Tempatnya sendiri memang cocok untuk lunch atau dinner. 
Seating nya memudahkan kita untuk ambil sendiri sushi di conveyor belt, tapi kalau kebingungan, bisa pesan ke waitress/waiter saja biar nanti mereka yang sajikan.
Mereka ga provide free wifi, agak disayangkan hehe.

Ada beberapa menu sushi yang tidak ready di conveyor belt, dan ada 'today's special' sushi setiap harinya! 

Overall worth untuk dicoba. 
Mereka berusaha menyajikan sushi-sushi dengan kualitas bahan terbaik dengan harga yang lebih friendly.

Hopefully kalau sudah cobain makanan mereka, rating nya bisa lebih tinggi ya.

Iseng doang sih mampir kesini, ga berencana untuk makan juga.

Cuma pesan local punch, salah satu mocktails mereka yang best seller, dan aku setuju sih, memang enak dan one of a kind rasanya hehe.
Perpaduan tumeric, tamarind (asam jawa), ginger ale, brown sugar dan markisa alias mocktails dengan kearifan lokal 😂
Mungkin ga semua orang doyan hehe tapi aku suka, karena rasanya asik gitu. Asam segar ada taste jamu nya dikit LOL.

Tempatnya memang secantik itu sih. Tapi ga tau kenapa agak sumpek, mungkin karena sirkulasi udaranya kurang oke, terlalu penuh dekorasi, AC nya kurang dingin juga.

Pelayanan oke-oke aja sih.
Harga ga murah.