N.A.

Di sepanjang Jalan Dipatiukur terdapat cukup banyak rumah makan/ restauran dengan hidangan khas Minang, salah satu nya adalah Rumah Makan ini. Rumah Makan nya cukup luas, bersih, dan nyaman. Waktu tutupnya juga sangat fleksibel, terkadang bisa sampai jam 12, bahkan lebih larut lagi. Di rumah makan ini tersedia aneka nasi dan lauk khas Minang dengan sistem prasmanan, selain itu juga terdapat menu non-prasmanan seperti Soto, Sate, dan Nasi Goreng.
- Soto Padang (20K)

Soto Padang di tempat ini terdiri atas bihun, perkedel kentang, dan daging sapi cincang yang sayangnya tidak terlalu banyak. Isian tersebut kemudian diguyur kuah kaldu bening khas Padang yang disajikan dalam kondisi panas. Lebih lagi, rasa kuah kaldu nya mirip dengan versi asli di daerah asalnya. Menu ini disajikan dengan sepiring nasi putih, lumayan efektif untuk membunuh rasa lapar di malam hari.
- Nasi Goreng Padang (20K)

Nasi Goreng di tempat ini disajikan dengan telur mata sapi/ telur dadar, daging sapi cincang, emping, dan sayuran segar. Porsi Nasi Goreng nya cukup banyak, daging sapi cincang nya juga renyah, tapi sayangnya nasi goreng nya agak minim rasa, garam dan bumbu-bumbu khas Minang tampaknya absen di menu ini. Menu ini tidak begitu membuat saya puas, apalagi kalau mengingat harganya yang sedikit di atas rata-rata nasi goreng Padang lainnya

Auntie Anne's Istana Plaza tepatnya bersebelahan dengan Koi The. Berhubung karena Koi tidak menjual makanan, saya sengaja melipir ke gerai nya Bibi Anne sembari teman saya antri di Koi. Pada kunjungan saya kali ini sedang diadakan promo Buy 2 Get 1 Free, Lumayan!
- Triple Cheese Pretzel (19K) + Cinnamon Sugar Pretzel (19K)

Pretzel sendiri merupakan roti khas Eropa dengan bentuk berupa lilitan yang membentuk dua lingkaran.  Tekstur roti nya sebenarnya agak mirip dengan tekstur donat, hanya saja tidak terlalu tebal. Rasa triple cheese nya sangat cocok untuk yang suka roti asin, rasa keju nya lumayan kuat. Sedangkan rasa cinnamon sugar nya cocok untuk yang suka manis, meskipun rasa cinnamon nya sangat tidak menonjol, kalah telat dibanding rasa gula nya.
- Original Stix & Bites (16K, Free)

Untuk gratisannya, saya memilih Original Stix & Bites. Ini berupa adonan Pretzel yang tidak dibentuk lilitan, melainkan dibentuk seperti steak pendek-pendek. Untuk rasa original, rasa nya kurang lebih sama seperti rasa Cakue, cuma versi sedikit lebih fancy

Justus cabang 23 Paskal posisinya berdekatan dengan Raa Cha. Dari segi interior, Justus Steak House cabang ini tidak semenarik Justus Steak House cabang lain. Sensasi menyantap steak di taman indoor tidak dihadirkan di tempat ini, tidak ada pohon pohon indoor maupun bangku-bangku taman dengan motif anyaman item putih yang ikonik banget. Tempat nya juga ngak bisa dibilang spacey juga, jarak antar meja terlalu berdekatan, tempatnya sedikit pengap dan pendingin ruangannya tidak terlalu berefek.
Kali ini saya mengunjungi tempat ini dalam masa promo opening nya. Jadi udah template banget kalau setiap kali Justus buka cabang baru pasti ngasih diskon 30%-50%, sayang banget sih kalau promo nya tidak manfaatin
-  German Platter (65K)

Menu ini terdiri atas Grilled Ham, Smoked Beef, Bratwurst, Fried Chicken Breast, Mashed Potato, dan Balsamic Salad. Untuk pilihan kentang nya sudah default menggunakan Mashed Potato, sedangkan untuk saus nya bisa memilih antara Blackpaper, Barbeque dan Mushroom. Kali ini saya memilih saus Blackpaper, saus nya creamy dan rasa blackpaper nya lumayan keluar.
Grilled Ham nya enak banget sih, daging nya berasa padat banget. Bratwurst nya juga ngak sedikit, ada dua potong, Bratwurst nya juga lumayan empuk. Chicken breast nya digoreng menggunakan tepung, rasanya sih biasa aja. Mashed potato nya sedikit kekeringan dan Balsamic Saladnya segar banget. Menu ini sangat direkomendasikan untuk mereka yang kapasitas perut nya lumayan besar, karena porsi nya yang luar bisa. Dijamin bikin kenyang.

Restoran ini posisinya berdekatan dengan Jonas Photo Studio. Sama seperti restoran di sekitar, restoran ini berupa restoran dua lantai yang sayangnya tidak begitu luas. Posisi favorite saya terletak di bagian outdoor lantai dasar, bagian ini terasa lebih spacey, tenang, dan tidak pengap. Restoran ini menjual suki dan bbq, namun dengan sentuhan cita rasa Thailand. Restoran ini juga tidak menggunakan sistem all-you-can-eat seperti restoran suki kebanyakan, pengunjung cukup mengambil bahan rebusan/ grill sesuai dengan keinginan, mungkin lebih cocok untuk mereka yang memiliki nafsu makan yang tidak terlalu buas. 

- Suki dan BBQ
Kali ini saya mengambil Sliced Tenderloin (belasan ribu), Spicy seasoned beef (dua puluhan ribu), dan chicken sausage (6ribuan/potong) untuk bahan grill nya. Sedangkan untuk bahan suki nya saya hanya mengambil mixed vegetable (belasan ribu). Awalnya saya hanya ingin menikmati BBQ nya saja, tapi karena kuah suki nya gratis jadi agak sayang kalau tidak dimanfaatkan. Hanya terdapat dua pilihan kuah yaitu kuah kaldu dan kuah tomyam. Kali ini saya memilih kuah kaldu. 

Sayangnya, kuah suki nya cendrung tasteless, meskipun setelah ditambahkan aneka bumbu. Mixed vegetable yang ambil untuk suki nya juga kurang segar, sebagian sayurnya sudah berubah warna kekuningan. Saya tidak terlalu menikmati suki di tempat ini. Untuk Barbequenya lumayan OK, terutama untuk Spicy beefnya. Porsinya tidak pelit, daging tender dan bumbunya meresap. Untuk sliced tenderleoin dan sosisnya sih biasa aja, tidak ada yang special.

Roffee's BEC berada di lantai 3A, tidak jauh dari entrance nya CGV Blitz. Tempat nya hanya berupa stand dengan beberapa meja dan bangku, walaupun demikian tempat nya cukup gampang untuk ditemukan. Kali ini saya iseng mencoba dessert ini sembari menunggu show film di CGV.
- Manggo Puding (11K)

Untuk semangkok kecil puding, harga yang dipatok sebenarnya tidak bisa dibilang murah juga, sekalipun puding ini sedikit lebih murah dibanding kompetitor sekelasnya. Pilihan rasa nya juga tidak kalah banyak dibanding kompetitornya. Sayang nya puding nya terlalu lembek, kurang kenyal, dan rasa mangga nya benar-benar berasal dari perisa mangga. Rasa original mangga kurang terasa.

Restoran ini merupakan salah satu wish-list saya di tahun 2017 karena cukup happening di Jakarta tapi belum ada di Bandung. Restoran ini berada di ground level PVJ, berdekatan dengan Sumoboo dan KFC. Tempat nya tidak terlalu luas apalagi harus dibagi dua dengan Kintan Buffet. Ambience restorannya mirip restoran Shabu-Shabu kebanyakan, cendrung crowded dan berisik, tapi masih OK untuk sekedar makan siang/makan malam.
- All You Can Meat: Beef Shabu (163K++)

Menu ini merupakan menu paling basic dari menu ALYE di tempat ini. Tersedia dua jenis daging sapi yang bisa dipilih yaitu Tasty Beef dan Low Fat Beef yang tentunya bisa di refill sepuasnya. Kualitas daging di tempat ini sangat terjaga kesegaran nya. Untuk pilihan kuah Shabu nya, saya memilih kuah Original Konbu, yang berupa kaldu bening khas Jepang dari rebusan rumput laut. Citarasa kuah nya sangat segar.
Selain bebas merefill daging sapi nya, pengunjung juga bebas mengambil bahan rebusan Shabu nya di food station, terdapat aneka sayuran dan daging. Sayang nya pilihan daging rebusan nya sangat terbatas, kalah telak dibanding restoran ALYE sekelas. Selain itu juga terdapat aneka makanan siap santap seperti Sushi, Pasta, Bihun, French Fries. Terdapat juga aneka pilihan sambal untuk menambah variasi rasa dari kuah shabu nya. Untuk pencuci mulut terdapat juga aneka minuman segar dan es krim sebagai dessert. Sayang pilihan dessert nya juga bisa dikatakan minim.
Yang perlu di highlight dari restoran ALYE ini adalah durasi makan nya yang terlalu singkat, yaitu hanya 90 menit untuk weekdays, dan 70 menit untuk weekend, sedangkan restoran AYCE lainnya biasanya memberikan minimal 120 menit. Saya sih kurang puas dengan waktu yang diberikan