N.A.

Restoran ini sebelumnya bernama Takigawa Meatbar in The Sky, tidak banyak yang berubah dari restoran ini sebelum ataupun sesudah berganti nama. Interiornya didominasi oleh warna putih dan hitam, sekilas memberikan sentuhan modern dan mewah. Nuansa remang memang sengaja dihadirkan guna mengakomodir dinner romantis bagi mereka yang datang bersama pasangan. Untuk yang ingin nuansa sedikit santai, tersedia juga tempat duduk dengan lazy-bag. Mengunjungi tempat ini sebaiknya adalah saat siang hari atau sore menuju malam untuk menikmati pemandangan Dago dari ketinggian.

- Picanha Steak (240K)
Menu ini berupa dry-aged steak yang disajikan bersama saus mushroom, french fries, dan salad. Daging steak nya disajikan dalam kondisi mentah, kemudian pengunjung memasak sendiri menggunakan hot-stone yang disediakan. Daging steaknya benar-benar empuk berkat proses aging selama 21 hari, proses ini juga memberikan citarasa yang unik, daging tidak amis, lebih juicy dan sudah rich tanpa harus diberikan bumbu apa-apa.

- Gyukatsu Set (179K)
Sejauh ini, saya belum pernah menemukan menu ini di restoran manapun di Bandung, agak amazed ketika restoran ini menghidangkannya. Biasa nya selalu pesan ini di Sushi Hiro kalau sedang di Jakarta. Gyukatsu yang dihidangkan di tempat ini menurut saya sih lumayan OK meskipun memang bukan yang terbaik. Kulit katsu nya gurih sedangkan daging sapi nya lumayan fresh dan tender. Seasoningnya lumayan pas, hanya saja gyukatsu nya agak terlalu gampang hancur.

- Truffled Mushroom Bitterballen (42K)
Jujur saya tidak menyangka kalau bitterballen di tempat ini enak banget, hampir menyamai bitterballen dari restoran favorit saya di Jalan Braga. Isiannya empuk dan lembut banget, citarasa jamur juga lumayan kuat, never regret for ordering this food!

Kafe ini berlokasi di lobby Hotel de Braga. Kafe ini memiliki konsep semi outdoor sehingga cocok untuk yang ingin menikmati udara segar Bandung sambil menikmati traffic daerah Braga yang iconik Bandung banget. Karena menyatu dengan hotel berbintang, kenyamanan dan service di tempat ini tidak perlu diragukan lagi, impresive.

Light Bites:
Saya mencoba beberapa kudapan seperti Karaage Betutu Chicken (55K) dan Prawn Toast Soldier (45K). Ayam Karaage nya lumayan empuk dan renyah. Menu olahan ayam khas Jepang ini kemudian mendapatkan sentuhan kearifan lokal berkat penambahan bumbu Betutu khas Bali yang sayang agak kurang pedas. Prawn Toast Soldier nya surprisingly sangat menggoda, bahkan dari aroma nya. Citarasa udangnya lumayan kuat. Penggunaan metode deep fried juga memberikan kerenyahan, kematangan nya sempurna dan merata.

Beverage:
Saya mencoba beberapa menu coffee-based dan beberapa menu minuman 'eksperimen'. Menu coffee nya sih cendrung biasa saja, not bad but nothing really got my attention. Yang unik adalah menu 'eksperimen', yaitu menu-menu dengan campuran yang kurang lazim dan jarang ditemukan di tempat lain seperti de Braga Greentea Blueberry (35K), Spiced Mango (35K), dan Coffee Tonic Kiwi (30K). Di antara semuanya, yang paling OK menurut saya adalah Spiced Manggonya, perpaduan antara rasa mangga yang segar dengan citarasa rempah yang khas berpadu dengan cukup harmonis.

Impresi saya terhadap coffee shop ini adalah, “This is definitely a place where I put my bottom at-for super long time”—saking cozy nya. Saya menghabiskan sekitar 5 jam di bagian indoor kafe ini, betah banget sih karena tempatnya yang tenang, pencahayaannya yang terang, WIFI nya kenceng, dan tersedia colokan. Kalau lagi bosan sih tinggal ke ngudud di area outdoor kafe nya di bagian belakang. Bagian outdoornya sebenarnya juga nyaman, hanya saja kalau Bandung sedang agak terik siap-siap aja kepanasan. 

Beverage:
Saya memesan Hot Cappuccino (26K) untuk kegiatan produktif saya serta Xue Long (Iced Green Tea)(27K) karena kehausan. Hot Cappuccino nya sih menurut saya OK banget, acidity kopi nya memang tidak begitu kuat, bitterness nya lumayan keluar, after-taste nya sih lumayan kerasa, milk foam nya relatif tebal, art-atte dan golden ring crema nya terlihat aesthetic berkat teknik pouring yang OK. 

Tempat ini jelas bukan tempat yang mainstream untuk menikmati steak, but it’s totally okay to give them a try. Steak-house ini memang relatif kecil, tapi terasa lumayan spacy. Interior kafe nya lumayan Ok, saya sangat impress dengan interior kayu yang digunakan serta jendela lebar yang membuat suasana menjadi lebih hidup. Sayangnya wallpaper digunakan agak kurang nyambung sih dengan furnitur nya.

Food:
Saya bersama teman-teman memesan dua Signature Platter dari restoran ini: Smoked BBQ Back Ribs 1kg (235K) dan Wagyu Meltique Beef Platter 800gr (450K). Back Ribs nya sih menurut saya OK banget, marinasi nya cendrung manis dan sangat meresap, daging nya lumayan empuk, mudah dipisah dari tulangnya serta lumayan fresh.

Di antara teman-teman saya, hanya saya yang merasa kalau Wagyu Meltique Beef Platter nya lumayan OK. Platter ini terdiri atas aneka jenis daging wagyu seperti Tenderloin, Sirloin, Rib eye, serta Ribs. Kami memesan steak dengan kematangan medium well, tapi steak yang disajikan ternyata masih pada kematangan medium rare sehingga teman-teman saya tidak begitu menikmatinya, saya sih tidak masalah masalah menikmati daging yang belum matang.

Menurut saya kualitas dagingnya sih lumayan OK meskipun memang grade wagyu yang tidak dideclare secara jelas, marinasi dagingnya lumayan menyerap dan lumayan empuk. Sausnya sih biasa saja. Yang cukup menyita perhatian saya adalah mashed potato nya yang lembut dan creamy serta potato wedges nya yang renyah, their side-dishes are totally good!

Beverage:
Menikmati steak memang lebih nikmat dengan minuman yang segar seperti dengan flavored beer, cocktail, ataupun mocktail. Sayangnya, di restoran ini tidak tersedia alcoholic drink, sehingga kami memesan aneka mocktail seperti Virgin Mojito (30K), Blue Curacao Mojito (35K), Peach Mojito (39K) yang surprisingly rasa dan penampilan nya OK banget, benar-benar menyegarkan

Tidak disangka sebelumnya jika ada kafe senyaman ini di daerah Cihampelas Atas. Kafe ini berada di Sky Levelnya Gyu-Gyu Japanese BBQ Restaurant. Kafe nya memang tidak begitu luas, tapi terasa sangat spacy akibat seats arrangement yang rapi serta penggunaan jendela frameless yang luas. 

Yang paling saya suka dari kafe ini adalah view nya yang fascinating, pengunjung akan disuguhi pemandangan dari perbukitan serta perumahan di Bandung Utara dari ketinggian. Kafe ini cocok untuk kegiatan serius seperti untuk belajar, mengerjakan tugas, atau mencari inspirasi karena tempatnya yang tenang.

- Beverage:
Saya memesan Hot Cappuccino (32K) dengan citarasa yang lumayan OK. Cappuccino nya memiliki citarasa yang well-balanced antara rasa asam dan pahit dari espresso, serta rasa manis dari steamed milk nya. After taste kopi nya pun relatif ringan dan lumayan bersahabat dengan asam lambung. Yang agak saya soroti adalah milk foam cappuccino nya yang terlalu tebal. 
- Food
Sebagai pendamping Cappuccino yang saya pesan, saya Cheese Chiffon Cake (18K). Slice nya lumayan besar sih. Tekstur kue nya lembut dan slighly creamy. Cheese nya lumayan kuat namun agak terlalu manis sih menurut saya

Kafe ini menyatu dengan Triple Seven Bed & Breakfast. Untuk menemukan tempat ini membutuhkan sedikit effort keliling kompleks, apalagi lokasi di Google Maps agak ngaco. Berhubung sedang staycation di hotel ini, sekalian nyobain coffee shop nya. Sama seperti hotelnya, coffee shop ini sangat aesthetic dengan dekorasi industial yang didominasi oleh warna coklat, hitam, dan putih. Tempatnya memang tidak begitu luas namun cukup nyaman, apalagi kali ini saya menjadi satu-satu nya pengunjung kafe ini.

- Curacao Coffee (25K)
Minuman ini sebenarnya berupa Iced Cafe Latte yang ditambahkan dengan sirup blue Curacao. Perpaduan antara citarasa Cafe Latte yang asem dan sedikit pahit dipadukan dengan sirup caracao dengan citarasa yang manis-keasaman. Perpaduannya sih cukup unik, agak kurang biasa namun cukup menyegarkan saat Bandung sedang panas-panasnya.

Service:
Pelayanan di kafe ini sebenarnya cukup OK, pelayannya cukup sigap dan responsif. Hanya saja, salah satu pelayan di tempat ini kurang menghargai privacy pengunjung, stalking frequenly is annoying tbh