N.A.

Mungkin karena baru ada satu store Fore di Kota Bandung, store Fore di TSM ini benar-benar overcrowded. Tempatnya sebenarnya lumayan luas serta seat-arrangementnya juga lumayan padat, tapi karena pengunjungnya yang melambung membuat saya agak sulit untuk mendapatkan tempat duduk. Sejujurnya untuk kondisi sekarang, saya kurang merekomendasikan untuk dine-in di tempat ini.

Yang saya salut dari Fore adalah komitmennya untuk menjaga lingkungan seperti penggunaan gelas plastik yang bisa direuse, sedotan serta tissue yang hanya tersedia untuk special request. Selain itu, Fore juga memiliki dedicated mobile apps untuk ordernya, lumayan banget sih untuk membuat antriannya lebih efektif. Mobile app-nya juga bisa dihubungkan dengan berbagai e-wallet—#Industry 4.0 for lyfe, Good Job! Yang menurut saya butuh improvement adalah sistem picking-up minumannya yang masih sangat konservatif dan kurang efisien.

- Ice Shake-Shake Latte (29K)
Menu ini merupakan menu aman saya di Fore karena ngak pernah salah. Untungnya, citarasa Fore cabang Bandung exactly sama dengan citarasa Fore Jakarta. Lattenya tidak terlalu manis, milky, dan creamy. Citarasa kopinya masih relatif kuat. Everything comes in a good composition sih menurut saya.

Dahulu lumayan sering datang ke tempat ini dengan motif sederhana, “Lagi bokek mau makan hemat pake paket lele terbang yang 9500.” Paket ini sebenarnya masih tersedia tapi dengan harga yang sudah sedikit naik. Menyantap di restoran seperti ini jelas tidak boleh menaruh ekspektasi yang tinggi untuk kenyamanan. Tempatnya sih sangat biasa, untuk cuma sekadar makan sih not bad. Yang agak annoying menurut saya adalah lalat di tempat ini sangat banyak, baik di bagian indoor maupun outdoor.

- Paket Ayam Penyet (16K)
Paket ini memang tidak se-cuan pake hematnya yang sudah termasuk minuman. Paket ini terdiri atas ayam goreng yang renyah namun potongan agak kecil, tahu goreng, tempe orek yang gurih, sepotong terong goreng, lalapan, dan sambal. Sambal nya sih bukan tipikal sambal yang pedas banget jadi bisa bersahabat dengan berbagai jenis lidah.

Saya sejujurnya tidak tahu dimana sebenarnya lokasi bubur ini memesan bubur ini dengan menggunakan jasa delivery ojek online. Agak susah sebenarnya mencari bubur yang bukanya sampai tengah malam seperti bubur ini dan tersedia di ojek online. Packagingnya sih sangat standar dengan menggunakan cup plastik untuk buburnya serta plastik biasa untuk topingnya yang disajikan terpisah.

- Bubur Ayam Special (25K)
Sejujurnya saya agak kurang puas dengan porsi buburnya, seriusan dikit banget, agak kurang sepadan sih dengan harganya yang di atas rata-rata. Buburnya tipikal bubur basa yang disajikan dengan kuah kari kuning, saya sih suka banget bubur dengan rasa kompleks seperti ini. Buburnya disajikan dengan toping ati ampela, ayam suwir, dan cakwe. Topingnya sih sangat generous, bahkan terlalu banyak untuk porsi buburnya yang agak minim.

Awalnya saya agak kewalahan untuk menemukan tenant Bapao ini karena areanya memang agak kurang familiar bagi saya. ATM BNI bisa disajikan sebagai patokan, dari ATM Bank BNI tinggal belok kanan ke arah parkiran, disitu akan ditemukan jajaran stand-stand makanan, salah satunya adalah stand bapao ini. Karena hanya berupa stand, tentunya tidak disediakan dedicated seating area.

- Various Bapao (20K/2 items)
Kelebihan dari bapao dari tenant ini menurut saya hanyalah bentuk bapaonya yang berupa karakter-karakter lucu, kalau bawa anak kecil pasti bakalan senang banget. Uniknya lagi masing-masing karakter memiliki rasa yang berbeda pula. Saya mencoba bapao rasa ayam kecap, kacang hijau, coklat, dan susu. Dari segi rasa menurut saya sangat biasa, agak sedikit kemanisan menurut saya.

Calais cabang ini lumayan sering saya kunjungi karena seringkali saya haus dan capek setelah berbelanja di Yogya Supermarket. Tempatnya tergolong sangat kecil dan sempit, terkadang agak susah untuk mendapatkan tempat duduk apalagi kalau membawa tas belanjaan, tapi bukan berarti tempatnya tidak nyaman sih, hanya saja memang kurang cocok sih untuk berlama-lama. Yang menurut saya perlu banget diperbaiki menurut saya adalah sistem antriannya, sebaiknya  disediakan semacam pembatas antrian agar tidak ngalangin jalan serta antriannya lebih teratur. 

- Hazelnut Milk Tea with Big Bubble (32K)
Sejujurnya Hazelnut Milk Tea-nya agak biasa aja menurut saya. Milk Tea nya tidak se-kental dan se-milky brand pesaingnya yang punya cabang di berbagai mall. Aroma dan rasa hazelnut-nya juga agak kurang nendang. Big Bubble-nya bukan yang tipikal empuk dan lembut banget, malahan cenderung agak keras. Positifnya adalah milkteanya tidak terlalu manis jadi cocok untuk yang punya sweetness tolerance yang rendah. 

Gulu-Gulu jelas bukanlah tempat yang ideal untuk dijadikan sebagai tempat nongkrong di PVJ, jelas masih banyak kafe lain yang baik dari segi tempat. Tempatnya berupa stand semi-permanen dengan beberapa tempat duduk yang disusun sejajar, pengunjung jelas tidak bisa duduk saling berhadapan dan agak sempit, tapi masih OK untuk duduk dalam waktu yang pendek. Saya sangat mengapresiasi pelayannya yang sangat inisiatif untuk membersihkan mejanya yang seringkali ditinggalkan dalam keadaan kotor oleh pengunjung. Agak prihatin sih sebenarnya melihat rendahnya kesadaran orang Indonesia untuk beberes sendiri, padahal sudah disediakan tempat sampah. 

- Brown Slurppy Boba Cheese Brulee (38K)
Sepertinya saya salah karena telah meng-underestimate boba drink dari brand ini, boba drink dari Gulu Gulu pantas untuk disandingkan dengan brand lain. Topping bobanya sangat enak, walaupun smasih kalah jika dibandingkan boba dari brand favorit saya. Bobanya lembut dan empuk namun sensasi shocking sweetness-nya tidak sekuat brand favorite saya. Kelebihan dari menu ini malah terletak pada basis minumannya, campuran antara susu, brown sugar, cream cheese, dan torched brown sugar benar-benar memberikan sensasi yang tidak terlupakan, benar-benar taste like heaven, sejauh ini saya sih paling suka basis minuman dari brand ini.