@stelmaris

dibanding kunjungan sebelumnya, kali ini lbh ngerti soal kopi lah ya dan saya mutusin utk coba menu lainnya selain Cappuccino. dr segi interior tdk ada perubahan, tetap sama cozynya dgn tersedianya sofa dan wifi.

* Flat White: beans yg digunakan adalah Aceh Bener Meriah (hasil roasting sendiri) yg memiliki notes fruity dan tea-like, that's why menu satu ini terasa light & smooth skali, mungkin sebagian orang akan mengira terlalu milky karena tdk ada asam ataupun pahit kopi, enjoyable!

* Manual Brew: beans Santa Petrona jadi pilihan saya, seharusnya notes yg dihasilkan adalah red berries, tangerine, honey, cane sugar. manis dr cane sugarnya terasa di lidah saya, ada asam fruity terasa yg saya expect dr red berries dan tangerine, enak kok. 

thankyou Pergikuliner for the awesome Appreciation Dinner!

sebuah kebanggaan bisa berpartisipasi dlm event yg diselenggarakan Pergikuliner bersama para foodies lainnya. meskipun utk menikmati Buffet Dinner kali ini saya tdk merogoh kocek sepeserpun, namun akan tetap saya review dgn jujur apa adanya, overall dari segi rasa biasa saja namun dr segi servicenya sangatlah memuaskan!

* Sushi & Sashimi: krn lokasinya paling dekat meja, jadilah ini yg pertama kali saya icip, variasinya tdk terlalu banyak. Sashimi saya icip Salmon dan Kakap, tdk amis namun kurang fresh terasa. utk aneka Sushi Roll, favorite saya jatuh pd Veggies Spring Roll yg dibungkus dgn kulit nasi, lainnya standar. Tamago yg saya harapkan manis, disajikan dingin dan entah kenapa rasanya spt bukan telur dadar gulung. 

* Crab Corn Soup: dr tekstur dan isiannya sangat lah memuaskan, potongan daging kepitingnya banyak dan jagungnya manis. sayang saja, kurang garam.

* Pan Fried Fish, Grilled Beef & Lamb Chop: bumbu pada ikannya biasa banget dan agak amis. beefnya cukup oke dr segi rasa namun teksturnya agak alot. Lamb Chop lah yg terbaik, bahkan utk digigit saja tdk bisa, apalagi utk dikunyah, this is the worst!

* BBQ: di stall BBQ, banyak aneka daging dan seafood yg siap dibakar ditempat. saya mencoba Yellow Fish, Beef Satay & Chicken Satay kali ini. Sataynya nikmat, baik yg Beef ataupun Chicken - dagingnya empuk dan tanpa bumbu pendamping apapun sudah manis gurih. utk Yellow Fishnya, terlalu berduri jd kurang nikmat makannya. 

* Macchiato & Coffee Latte: tentu saya mencoba kopinya juga kali ini, apalagi tertarik dgn harga yg tertera (68,9k/cup). biji kopi yg mereka gunakan katanya houseblend impor dr Aussie, blend tsb sudah mengandung biji kopi dr beragam daerah spt Indonesia Sumatra dan juga Brazil. di Latte, rasa nutty nya sangat menonjol, manisnya pas hanya saja milk foam terlalu tebal. Macchiato disajikan dlm ukuran Piccolo, didominasi rasa asam dan bold dimulut, not bad lah. 

* Nutella Crepes & Gelato: orderan Crepesnya bisa di variasi isi dan saus topping, pilihan saya aman saja yaitu Nutella. tdk menggunakan saus, saya malah tertarik utk combined dgn Gelato rasa Greentea, Vanila dan Strawberry. Crepesnya standar, manisnya sih pas. Gelatonya lumayan, Strawberry nya kental akan berry jam dan Green Tea nya tdk terlalu pahit.

* Desserts: saya mencicipi Tiramisu, Chocolate Pudding dan Lychee Flan. Tiramisunya dominan coklat dan ini Tiramisu paling ga enak yg pernah saya icip. Chocolate Puddingnya standar, sedangkan Lychee Flannya kemanisan dan teksturnya spt Pannacota.

lapis legit brand Jepang satu ini bentuknya lucu seperti donat, tergulung dgn bolongan ditengah. per pcs dihargai 12k saja, saya mencoba 3 rasa dan favorite saya jatuh pada Tiramisu; harumnya tidak terlalu mencolok dan rasa manisnya pas, teksturnya kurang legit dan cenderung kering. paling tdk suka yg Original, teksturnya paling kering dan wanginya vanilla sangat mencolok, enakan lapis legit indo yg minyakan dan keju banget. 

kafe yg lg happening ini emang memiliki interior yg menarik, ada pohon hidup di dalamnya dan cahaya natural memenuhi sleuruh kafe pd siang hari, demikian bgitu udara didalam kafe tidaklah panas.

seats tersedia cukup banyak karena kafenya juga terdiri dr 2 lantai dgn properti yg didominasi bahan kayu. pengunjung yg dtg bs langsung order pd bagian kasir dan sistemnya closed bill, harga yg ditawarkan menurut saya a bit pricey dan variasi menu yaa tergolong beragam deh - kopi non kopi, dessert dan makanan berat pun tersedia.

saya berkespetasi lebih terhadap kopinya krn foto-foto di sosmednya yg menarik perhatian, so jadilah saya order 2 menu berikut:

* Cappuccino & Piccolo - beans Flores Yellow Cattura: pd piccolo, asemnya dominan dan cukup mengganggu lambung, not good. sedangkan pd cappuccino, hanya susu yg dominan terasa dgn sweet nutty yg tipis sekali, standar kebawah. 


for me, sbg penikmat kopi, saya tdk akan kembali lg. tp kalo emang sekedar mau nongkrong cantik sambil berfoto ria ootd ala2 ky cici2 cetar yg mostly jd tamu disini sih ya nice choice sih, emang kafenya instagenic tp rame berisiknya bikin ilfeel. 



IG: @stelmaris #thecaffeinatedlady

mendengar banyak komentar positif mengenai tempat makan khas bali satu ini, membawa saya penasaran utk mencobanya kali ini. datang sekitar jam setengah 12 dan antrian waiting list sudah mengular panjang, segitu hitz nya ? 
well, dr tempatnya sih tidak ada yg wah, interior khas Bali pun tidak ada, rasa penasaran dan curiga saya semakin tinggi ketika pemiliknya bukanlah org Bali asli. servicenya sih tergolong oke, cepat dan ramah meskipun ramai & bahkan banyak panggilan dr tamu sana sini.

saya order 1 porsi Babi Guling Besar dan ini menu terkomplit ya, sudah termasuk sate babi, babi guling, kerupuk kulit babi, babi goreng, kulit babi garing, urap, lawar, sambal matah, nasi putih dan kuah. seporsi ini mengenyangkan saya banget tp sayang dr segi rasa tidaklah se-WAH yg saya kira. kuah disajikan agak dingin dan sedikit, urap yg saya rasakan tidaklah berbeda dgn urap jawa yg biasa saya makan diresto lain yg non-Bali, sambal matah sih oke tp bumbu babi gulingnya jelas terasa kurang rempah, overall enak tp yg bisa saya blg pasti sih "KURANG BALI"

coffee shop pendatang terbaru di area PIK, signage kuning cerahnya tidaklah sulit ditemukan dr depan RSIA Grand Family PIK. interiornya sangat cerah & eyecatchy, didominasi warna putih dan kuning, mural berbentuk sayap kupu-kupunya sangatlah menarik perhatian dan menjadi ig spot oleh setiap pengunjung pastinya.
kunjungan singkat ini, saya hanya mencoba Cappuccino, espressonya menggunakan beans Java Jambit dr Giyanti Coffee & Roastery. rasanya cukup bold dimulut, sedikit pahit dan asam terasa tp tdk mengganggu, enjoyable enough. 
utk servicenya, tergolong standar, pd awal cici baristanya terkesan jutek dan tidaklah ramah tp endingnya masih mengucapkan thankyou sih, ya bolehlah... 

coffee shop mungil ini nyaris saja terlewat krn signage yg kurang jelas, hanya ada bentuk burung pelatuk pd bagian depan pintu dan tertutup dgn mobil di parkiran. literally mungil, mungkin luasnya hampir menyerupai barber shop di GS, lol  tp jgn salah krn seats tersedia cukup banyak, bahkan ada sofa dan smoking room jg yg berAC. selain service yg jutek dan smoking room yg pengap bgt, saya tidak menemukan hal negatif disini, selebihnya tergolong oke.
utk order, saya hanya memesan Flat White dan menurut staff, beans yg digunakan mereka merupakan gabungan Toraja, Ciwidey dan Bali. menurut lidah saya, tidak ada rasa wah yg signifikan pd kopi ini, biasa aja, enjoyable aja utk ngopi santai sambil nongkrong. penyajiannya sih lucu, menggunakan nampan kecil gitu, lengkap dgn gula dan air putih.