yudistira ishak abrar

Kafe yang baru diluncurkan bulan Januari 2021 ini hadir di bilangan Kelapa Dua, tak jauh dari jembatan yang mengarah ke Margonda Raya. Nama Oi sendiri diambil dari nama kucing sang pemilik, jadi tak heran kalau logo kafe ini berupa tapak kucing yang menggemaskan. Saat saya mampir, bangunan kafe belum sepenuhnya rampung. Dari 3 lantai serta rooftop area, yang sudah siap dinikmati pengunjung baru lantai bawah dan lantai dua saja.

Bangunan ruko yang tidak simetris seperti trapesium, justru dimanfaatkan oleh sang arsitek menjadi desain interior yang estetik sekaligus artistik. Bagian belakang bangunan yang mengerucut, disulap menjadi tangga minimalis sebagai akses untuk ke lantai atas. Nuansa kafe sangatlah bersih, hal ini dapat dilihat dari dominasi warna putih pada ruang. Padu padan unsur kayu dan tanaman, membuat Oi Coffee & Eatery tampil begitu mempesona mata.

Karena masih soft opening, jadi mereka menawarkan promo potongan harga 20% untuk semua minuman. Sayanpun memesan Es Kopi Susu Oi (Rp.23.000,-) minuman ini terbuat dari espresso pekat, bernuansa milky dan rasanya manis. Karakter es kopsus gula aren yang creamy dan menyegarkan. Selain itu saya juga memesan Choco Mint (Rp.24.000,-) minuman teh hangat ini terbuat dari aneka daun yang dikeringkan. Disajikan didalam poci kaca dan gelas kecil, minuman ini rasanya menenangkan dengan aroma yang menyegarkan.

Selanjutnya ada menu makanan berat berupa Salted Egg Fried Noodle (Rp.48.000,-) wajar jika dari segi harga terbilang cukup pricey untuk ukuran Depok, karena mi goreng khas gerobakan ini naek derajat dari cara penyajiannya. Mi berlumur telur asin ini berasa gurih dan kentara banget dilidah. Isian berupa ayam, telur, toge dan caisim, menjadi kondimen yang membuatnya semakin gurih dan segar. Kerupuk udang dan acar pun ga ketinggalan untuk memeriahkan salah satu maincourse yang ada di kafe ini.

Sebagai pencuci mulut, saya memilih sepotong Cheese Cake (Rp.28.000,-) sepotong kue keju yang lembut dengan tiga lapisan, krim keju, cheese crumbs dan cookies crumbs. Ketiganya memiliki tingkat kelembutan yang hampir sama, termasuk lapisan dasar yang terbuat dari biskuit. Kejunya manis, tapi masih mampu menampilkan sensasi cheezy yang tebel dilidah. Milky pun hadir begitu lembut, engga berlebihan, jadinya engga bikin enek...

Mengisi sebuah unit ruko bekas Coef, Stadela Coffee hadir dengan kepemilikan yang baru. Engga banyak perubahan dari segi desain eksterior maupun interior, karena mereka masih mempertahankan penampilan kafe sebelumnya. Hanya letak perbedaan terdapat pada sign age luar maupun didalam, serta satu set kursi sofa yang menjadi best spot disini. Seating area terbagi menjadi dua lantai, dimana lantai bawah yang berdampingan dengan barista merangkap kasir serta dapur, seluruhnya dibuat khusus non smoking.

Bergerak ke lantai atas, seating table terbagi menjadi dua, dimana pada bagian depan khusus untuk smoking area yang menghadap ke arah jalan dan disekat dinding kaca dengan bagian dalam. Pelayanan disini sangat ramah, para pegawai mencoba menjalin komunikasi dengan pengunjung in a good way, bukan yang justru malah mengganggu. Selain ramah, mereka juga cepat dalam menyiapkan pesanan. Pertahankan ya guys.

Engga pake mikir, saya langsung ngincer dan pesen Kopi Gula Aren (Rp.18.000,-) request juga untuk pake cup take away supaya ada logonya pas difoto. Soal rasa, es kopsus mereka cukup manis hampir mirip sama kopi di kenang kenang itu. Teksturnya creamy dilidah, nuansa kopinya pun masih berasa dan ngeluarin karakter asam pekat yang seimbang. Ini sih nyegerin dan bikin pengen nyeruput terus lah.

Berlanjut ke minuman kedua, kali ini ada secangkir Caramel Macchiato (Rp.20.000,-) yang tersaji hangat. Saat disesap lidah saya langsung dimanjakan dengan sirup karamel yang lembut dan engga berlebihan. Setelah itu ada rasa susu yang gurih dan sedikit sentuhan kopi yang sepertinya hampir tidak terdeteksi. Asyik juga sih minuman ini, apalagi kalo lagi kepengen minum yang hangat-hangat dan terasa manis.

Temen ngopi kali ini ada Dimsum (Rp.18.000,-) dengan 4 varian yaitu ayam, udang, smoked beef dan jamur, serta 2 jenis cocolan yaitu saus sambal dan saus blackpepper. Tekstur dimsum nya padet tapi tetep empuk. Rasanya beneran gurih, engga amis, meski semuanya menyuguhkan rasa yang hampir sama. Untuk cocolannya nendang banget nih, terutama si saus blackpepper, pedes ladanya terpampang nyata bukan kaleng-kaleng.

Ga berhenti sampe disitu, perjalanan kuliner saya disini pun masih berlanjut dengan cemilan yang manis-manis. Kali ini saya pesan 2 jenis Roti Stadela (@Rp.10.000,-) dengan rasa krim dan pisang coklat. Tekstur adonan rotinya empuk, lembut dan engga ada aftertaste. Itu tandanya mereka terbuat dari bahan yang berkualitas. Isian krimnya banyak, lembut dan manis susu, jadi hampir mirip srikaya. Kalo yang pisang coklat mah ga usah ditanya lagi. Enak banget, coklatnya banyak, pisangnya juga manis. Mantul deh...

Kedai kopi kecil memang ga bisa dipandang sebelah mata. Tak jarang dari mereka mampu menyuguhkan minuman kopi yang enak meski rata-rata dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau. Seperti salah satunya yang paling anyar adalah Lembayung Kopi. Berlokasi di Jalan Bahagia Raya, tepat disebelah gedung Samina, bersebelahan dengan sebuah barbershop.

Kios kecil yang disulap dengan sentuhan gaya Bali ini diiringi musik instrumen khas pulau dewata, jadi membuat saya berasa sedang berada disana. Kesan modern ditampilkan dengan menerapkan konsep minimalis, sehingga nafas tradisionalnya engga terkesan ketinggalan zaman. Dua kursi bar yang menghadap meja barista, dan sebuah bangku permanen berlapis keramik motif, menjadi tempat duduk disini. Meski mungil, mereka tetap sangat menarik buat dikunjungi.

Es Kopi Susu Candu (Rp.15.000,-) es kopi susu double shot espresso ini teman saya request supaya takaran gula arennya dikurangi sedikit. Karena kopinya double dan gulanya dikurangi, jadi rasanya beneran didominasi oleh pekatnya kopi. Meski begitu, rasa manis dan milky-nya masih kentara, hanya memang berada dalam tingkat yang light. Tekstur minuman ini tetep creamy di lidah, jadi nyegerin sih.

Es Kacang Hersheys (Rp.18.000,-) minuman non kopi yang terbuat dari coklat Hershey’s, susu dan kacang tanah cingcang kasar. Karakter minuman ini manisnya engga gitu kebangetan, tapi coklatnya tetep berasa dan ada milky-milky nya. Tak lupa ada tambahan kejutan dari kacang yang gurih dan cocok banget dinikmati bareng coklat juga susunya. Dilihat dari segi harga berbanding rasa, Lembayung Kopi sih worth it banget euy...

Bin House, sebuah kafe baru yang berada di kawasan Margonda Raya ini gerainya berdampingan dengan Ngikan. Secara desain bangunan berupa rumah kaca yang dari luar sudah menampakan keadaan seisi ruang didalamnya. Meski tidak begitu besar, namun penampilannya yang modern sangatlah menarik bagi siapa saja buat menyempatkan mampir. Interior diisi unsur kayu dengan dipadupadankan sentuhan industrial. Beberapa seating table sangat instagenic buat dijadikan latar berfoto. Tak hanya fotojenik, suasana disini pun terasa nyaman.

Spaghetti Aglio Olio (Rp.30.000,-) meski porsinya tidak begitu banyak, tapi bagi saya sih sudah cukup mengenyangkan. Sensasi oily dan spicy nya pas banget dilidah, jadi berasa basah dan pedes dimulut. Selain itu juga kandungan smoked beef dan jamur, memberi cita rasa gurih saat mengunyah. Selain spicy dan oily, spaghetti ini juga cukup cheezy. Jangan lupa, ranjau cabe rawitnya dikletus ya, biar makin huuh haah pas makan.

Chicken Teriyaki Rice (Rp.30.000,-) semangkuk nasi dengan selada sebagai batas dengan sepotong ayam fillet saus teriyaki dan salad berlumur mayones. Mangkuknya unik banget, ada pegangannya gitu, warnanya juga cakep dan kontras dengan kondimen didalamnya, bikin menu ini terlihat sangat menarik. Rasa ayamnya gurih, manis, jadi cocok banget saat disuap bersama nasi serta saladnya yang creamy.

Pisang Goreng (Rp.19.000,-) disajikan sangat unik didalam wadah panjang bermaterial kayu, pisangnya berisi 6 buah dengan parutan keju cheddar dan siraman susu kental manis coklat sebagai topping. Pisang berselimut tepung panir renyah diluar dan empuk didalam. Pisangnya manis dan ada tambahan cheezy dari keju parutnya. Enak euy. Red Velvet (Rp.27.000,-) minuman ini cukup kentel dan creamy. Manis dan milky nya berpadu dengan baik. Cafe Latte (Rp.26.000,-) tersaji cantik dengan hiasan latte art, minuman ini cukup milky, creamy, meskipun base espresso nya pekat...

Ciao! Sudah pada tahu belum kalau di Depok belum lama ini telah hadir sebuah restoran sekaligus kafe baru bernuansa Italia? Kalau belum, nih saya kasih tahu ya. Restoran tersebut bernama Bonello. Letaknya berada di dalam D’Mall, tepat di lobby belakang yang mengarah ke Hotel Santika. Brand yang sebenarnya telah eksis sekitar satu tahun lalu di Bintaro ini bernaung di dalam kelolaan Imperial Group. Sesuai dengan konsep Italia-nya, tampilan tempat dibuat bergaya klasik dengan permainan warna biru, dinding kaca cermin, kursi berlapis jok kulit, meja marmer dan ornamen berupa barisan bingkai foto yang tersusun rapi.

Ruangan utama sengaja dibiarkan terbuka tanpa sekat, agar tampak luas dan leluasa. Hanya bagi pengunjung yang ingin makan dengan suasana lebih private, bisa memilih meja disudut ruang yang menggunakan konsep bangku panjang berhadapan dengan sekat antara meja. Khusus bagi tamu yang ingin duduk-duduk dan bersantap di ruang semi outdoor, mereka menyiapkan ruang yang bersebelahan dengan teras mall berdampingan pintu lobby. Pelayanan disini cepat, informatif dan terlihat sudah terkoordinir dengan baik. Sebagai informasi tambahan, saat saya mampir ada beberapa menu minuman yang mendapat potongan harga serta promo menarik lainnya lho.

Arrosto Di Petto Di Pollo (Rp.45.000,-) ayam panggang marinasi diatas kentang tumbuk kering dengan irisan nanas, salad dan saus tomat bawang putih. Daging ayam tanpa lemak ini tampil dengan warna semi oranye, hasil dari olesan bumbu marinasi. Tekstur dagingnya empuk, lembut dan sangat cocok dengan saus tomat bawang putih yang asam, manis, gurih dan creamy. Irisan nanas yang manis alami serta salad berlumur mayo, menambah sensasi segar ke menu ini. Kentang tumbuk yang kering, mungkin sengaja disajikan untuk memberi tekstur dilidah, supaya tidak semuanya bernuansa creamy.

Pollo Grigliato (Rp.48.000,-) dada ayam bakar marinasi dengan saus kuah, kentang dan salad. Kali ini ayam yang disajikan sengaja dilapisi dengan lemak, supaya ada kilatan hasil dari lapisan kulit ayam yang terbakar api sehingga terlihat seksi. Ditemani saus mirip barbekyu, ayam ini jadi berasa manis, gurih dilidah. Kentang goreng sebagai penambah karbohidrat, tampil penuh rasa asin gurih serta tekstur yang renyah. Salad berupa aneka kubis serta wortel yang diaduk bersama mayones, menjadi pelengkap sajian yang menyegarkan.

Brownies Con Crema Al Formaggio (Rp.28.000,-) brownies coklat dengan isian krim keju didalam yang disajikan bersama satu sekup es krim vanila dan coklat ganache. Tambahan krim kocok nan lembut serta irisan strawberry dan coklat putih melengkung, menjadi hiasan yang cantik pada kue ini. Tekstur brownies empuk tapi tidak terlalu padat. Kalau pada lava cake berisi coklat yang meleleh, kali ini justru yang muncul adalah olahan keju yang gurih, milky dan sedikit manis. Es krim vanilla dan saus coklat meningkatkan kenikmatan pada hidangan penutup yang saya dapatkan secara gratis hanya dengan mengikuti akun IG Bonello lalu memposting foto Bonello di IG story.

Blood Orange Sour (Rp.36.000,-) teh buah yang dikocok bersama jeruk sanguine, sirup leci, putih telur, daun mint, jeruk nipis dan es batu, lalu dihias dengan potongan jeli berbentuk lemon. Rasa minuman ini cukup kompleks meski hanya berupa perpaduan antara asam dengan manis. Menyegarkan sih udah pasti, dan tentunya mampu mengusir rasa haus setelah asyik menikmati aneka sajian gurih. Ice Lady Caffe (Rp.35.000,-) espresso hangat yang dituang kedalam gelas berisi madu, susu segar, sirup rum, bubuk kayu manis dan es batu, lalu dihias dengan krim kocok dan taburan bubuk kayu manis, serta sebagian bibir gelas dilapisi gula aren. Komponen kopinya masih keluar, meski dihadirkan bersama komposisi lain yang manis, milky dan beraroma...

Baru beroperasi sekitar satu bulan, 3Sons Coffee ini merupakan hasil kolaborasi dari 3 orang kakak beradik yang ingin menciptakan sebuah tempat nyaman untuk ngopi. Hal itu juga lah yang menjadi alasan dibalik dari penamaan tempat ini. Berlokasi di Jalan Siliwangi, coffeeshop ini mengisi sebuah unit ruko yang posisinya agak menjorok ke dalam dan cukup jauh dari pinggir jalan. Dari depan coffeeshop ini menyambut pengunjung dengan warna abu-abu serta area semi outdoor beratap kanopi berhias bohlam berpagar barisan pot tanaman yang memanfaatkan sedikit lahan pada teras.

Masuk ke dalam, satu set kursi sofa layaknya di sebuah ruang tamu langsung manggil-manggil untuk diduduki. Di sisi lain terdapat sebuah bangku panjang berlapis jok empuk yang ditemani barisan meja serta kursi kayu minimalis dengan background quote board serta artifisial plant yang menjulur kebawah. Meski tidak begitu luas, 3Sons Coffee ini terasa nyaman, tenang, rapi dan bersih. Fasilitas seperti stop kontak, jaringan wi fi, musik dan tempat sholat pun tersedia. Pelayanan disini juga sangat ramah, jadi berasa sangat dilayani dengan baik.

Smooty Brown Coffee (Rp.25.000,-) minuman ini merupakan es kopi susu gula aren versi 3Sons Coffee. Secara karakter, Smooty Brown Coffee tampil dengan rasa yang manis. Setelah itu baru diikuti oleh sensasi karamel mirip permen, jadi unsur kopinya seolah diselimuti oleh hal-hal yang manis, seperti kisah kasih di Malam Minggu.

Spanish Chocolate (Rp.20.000,-) tersaji hangat dan cantik berhias latte art berbentuk hati penuh cinta, minuman ini lebih menonjolkan kesan coklat yang engga begitu manis. Meski manisnya tidak dominan, bukan berarti minuman ini terasa pahit, justru lebih ke lembut. Derasnya aliran susu didalam cangkir ini sangat memainkan peran, sehingga tekstur dan rasanya jadi milky.

Pisang Goreng Palm Sugar (Rp.15.000,-) porsinya banyak banget, jadi bisa buat sharing bareng temen atau orang terkasih. Pisang uli dipotong tipis, lalu digoreng bersama tepung hingga renyah. Saat disajikan, si pisang ditaburi gula aren bubuk dan parutan keju cheddar. Rasanya? Hmmmmm ga usah ditanya deh, enak parah. Pisangnya aja udah manis, terus ditambah ada gula aren, jadi makin meleleh dimulut. Tambahan keju parut memberi sentuhan rasa cheezy.

Dimsum (Rp.22.000,-) seporsinya berisi 4 buah dimsum aneka topping, ada yang smoked beef dan ada juga yang crab stick. Teksturnya empuk, kenyal dan padet, jadi enak banget pas dikunyah. Rasanya juga gurih, udang dan ayamnya terpampang nyata, ga ada asem atau bau amis sama sekali. Cocolan saosnya juga pas banget, jadi ada tambahan sensasi pedes-pedesnya...

Berada didalam kawasan Perumnas, tepatnya di Jalan Calung Raya, Depok II Tengah, Rabama Ayam Goreng Kremes ini sudah cukup lama berdiri. Usaha rumahan ini kalau tiap akhir pekan pasti ramai diserbu pembeli, khususnya untuk yang dibawa pulang. Termasuk saya yang kali ini juga ikutan antre, karena ingin menyantap menu ayam bareng keluarga di rumah.

Saya pesan menu Ayam Bakar satu ekor yang hanya dibanderol Rp.60.000,- saja. Ukuran ayamnya besar dan dipotong menjadi 4 bagian, lengkap dengan kepala dan cekernya. Tak lupa menu ini juga ditemani dengan lalapan dan sambal sebagai cocolan. Tekstur ayamnya empuk banget, si daging gampang lepas dari tulangnya. Ga cuma kecap, seluruh bagian ayam pun dilumuri bumbu yang meresap sampe ke dalam-dalam. Sambelnya engga gitu pedes, tapi sangat ngeblend sama ayamnya. Mantapnya kebangetan sih, apalagi kalo masih anget...