yudistira ishak abrar

Ardent dalam bahasa Inggris bersinonim dengan kata warm yang berarti hangat. Di mall Plaza Senayan lantai lower ground, terdapat sebuah kedai kopi yang menggunakan kata Ardent sebagai nama tempatnya.

Bentuk kedai berada satu lokasi dengan beberapa gerai lainnya, jadi mirip kawasan food corner gitu lah. Desain tempat terlihat sangat modern minimalis dengan ambience yang tenang dan nyaman.

Kali ini saya mencoba dua minuman, pertama ada Cappuccino. Mereka menggunakan biji kopi houseblend antara Papua dan Guatemala. Rasa espressonya nendang banget, sampe komponen susu terselimuti. Tapi milky nya tetep berasa. Asyik banget.

Kedua ada Flame Orange Latte. Minuman ini tampil dengan hiasan latte art yang cantik. Rasanya creamy, milky, dan sweet. Paduan antara espresso, susu dan sirup ekstrak kulit jeruknya asik. Manis jeruknya beda. Unik...

KLTR merupakan sebuah tempat ngebrunch yang asyik dan mudah dijangkau. Berlokasi di tempat strategis, yaitu Apartemen Pavilion, membuat KLTR sangat cocok dijadikan sebagai meeting point.

Desain interior yang bergaya Brooklyn, menjadikan KLTR tampil begitu klasik sekaligus nyaman. Sentuhan utama berupa bata merah pada dinding, serta perpaduan komponen besi berwarna dove lah yang mengantarkan kesan Brooklyn tersebut. Lighting redup kekuningan, membawa sensasi hangat ditengah-tengah ruang.

Berada dibawah naungan Gunung Sewu group, bersama Koultoura, Re.Juve, Cassis dan Harum Manis, tampaknya soal rasa pada menu yang mereka sajikan tak perlu diragukan lagi. Aneka menu ngebrunch dan minuman kopi, mereka tawarkan dengan harga menengah.

Menu pertama yang saya coba adalah Avocado Toast. Menu ini berupa irisan sourdough yang diberi potongan tomat, alpukat dan mesclun atau salad sayur seperti selada, arugula dan chervil. Tekstur sourdough yang agak bandel, sangat pas dengan topping sayuran diatasnya yang basah juga menyegarkan. Rasanya pas banget sebagai menu ngebrunch disaat akhir pekan.

Selanjutnya ada Beef Yakimeshi. Sajian ini berupa nasi goreng yang diberi slice beef, poached egg dan truffle essence. Tekstur irisan daging sangat terasa bumbu dan juicy, pun demikian dengan nasinya. Lelehan kuning telur setengah matang diatasnya, memberikan sensasi gurih juga creamy. Hmmmm yummy.

Terakhir ada Chicken Waffle yang disajikan bersama dua jenis saus, yaitu maple dan saus pedas. Tekstur waffle yang empuk dan gurih, berpadu dengan potongan ayam bertepung crispy, memberikan sensasi makan yang unik saat disiram dengan saus maple. Jadi manis gurih gitu. Sangat unik dan enak tentunya.

Untuk minuman pertama yang saya coba adalah Hot Chocolate by Korte. Minuman cokelat ini terasa begitu dark namun tetap enak buat diseruput. Meski gak terlalu manis dan milky, minuman ini memiliki sensasi cokelat yang meleleh banget dimulut. Juara.

Squezeed Orange menjadi minuman yang sangat menyegarkan. Terbuat dari perasan jeruk sunkist segar, minuman ini terasa begitu kental, asam dan manis. This is the real fresh juice. Puas banget.

Terakhir ada Hot Green Tea Latte. Tidak seperti tampilan ditempat lain, mereka menyajikannya tanpa hiasan latte art. Meski demikian, bicara soal rasa, hmmmm jangan ditanya. Rasanya pekat dan nendang abis. Highly recommended for green tea lovers...

Cassis merupakan nama sebuah daerah di wilayah selatan Perancis, tepatnya di sebelah timur Marseille. Kawasan ini terkenal akan tebingnya dan inlet yang disebut calanque. Tak hanya itu, Cassis pun terkenal akan minuman anggur berwarna putih dan segar.

Itulah yang menjadi inspirasi lahirnya sebuah restoran bernama Cassis Kitchen yang terletak di bilangan Karet, tepatnya di Apartemen Pavilion. Awalnya restoran ini berkonsep fine dining, namun kini mereka merubahnya dengan gaya yang lebih casual.

Meski telah berganti konsep, namun desain ruang masih sangat kental akan nuansa elegan. Pemilihan material pada ruang terlihat sangat mewah dan berkelas. Furnitur dan ornamennya pun semakin menambah karakter fancy pada tempat ini.

Untuk kamu yang ingin mendapatkan suasana santai, dapat memilih area outdoor. Beberapa kursi sofa yang nyaman dan meja bar, dapat dijadikan pilihan tempat menikmati hidangan sambil asyik ngobrol.

Perjalanan kuliner saya dimulai dengan segelas minuman bernama Summer Fling. Minuman berwarna kuning cerah ini terdiri dari buah-buahan segar tropis seperti nanas, lemon dan jeruk. Rasanya manis, asam dan menyegarkan. Menariknya, rasa manis yang tercipta justru berasal dari buahnya itu sendiri. Nyegerin banget.

Lalu ada minuman kedua yaitu Wondermelon. Disajikan cantik didalam pitcher beralas nampan dengan dua gelas kecil, minuman ini terlihat begitu merah menyegarkan. Potongan beberapa buah fresh menjadi komponen yang melengkapi Wondermelon ini.

Beralih ke menu pembuka, kali ini saya mencoba Chia Seed Pudding. Sebagai appetizer, menu ini tampil sangat cantik, warna warni dan menyegarkan. Berisi potongan mangga, strawberry, blueberry, flower, mint, berry jam, santan, micro green dan tentunya chia pudding. Rasa dan tampilannya sama-sama kece badai. Saya ga bisa berhenti nyuap.

Lalu ada juga Acai Berry Bowl. Aneka potongan buah keluarga berries segar seperti strawberry, blueberry dan raspberry, dipadukan dengan acai, pisang, daun mint dan micro flowers. Rasanya seger banget. Potongan buahnya sangat banyak dan penyajiannya seindah rasanya.

Bergeser ke menu utama yaitu Crispy Norwegian Salmon. Sajian ini terdiri dari potongan ikan salmon, timun, jagung, tomat, avocado yang diberi dressing balsamic vinegar. Its plating, look and taste so awesome. Salmon skin terasa crispy dengan lapisan daging yang empuk dan terasa gurih. Paduan sayur yang terasa asam manis, memberikan sensasi menyegarkan. Mantab djiwa.

Popcorn Chicken Burger tampil sangat meyakinkan. Porsinya besar dan dilengkapi sweet potato. Black bun yang menjadi dasar menu, tampak begitu kewalahan dengan isian potongan ayamnya yang banyak dan manggil-manggil buat disantap. Rasanya so yummy dengan paduan yang pas.

Dan sebagai sajian penutup, saya mencoba Cronuts yang disajikan bersama regal ice cream, potongan mix berries, caramel crumble dan diberi taburan gula bubuk dan saus karamel. Rasanya semanis tampilannya. Juara.

Selain Cronuts saya pun mencoba French Toast Pinacolada. Selembar roti yang digoreng bersama kocokan telur, disajikan bersama satu scoop ice cream dan potongan mangga segar. Garnish micro flowers diatasnya membuat menu ini tampil begitu cantik. Words can't describe how beautiful this dessert...

Selain ngopi dan ngeteh, nyokelat juga sudah menjadi salah satu kegiatan favorit saya. Tempat yang jadi favorit saya buat nyokelat adalah Pipiltin Cocoa. Kini mereka hadir di GI lho, letaknya tepat didepan eskalator yang melingkar di west mall lantai 3A.

Pipiltin Cocoa merupakan kedai cokelat asli Indonesia yang memang wajib banget dikunjungi. Kenapa? Soalnya, disini tuh semua menu yang disajikan berasal dari aneka buah cokelat yang ternyata kaya akan rasa. Jadi ga semua rasa cokelat itu sama lho ya.

Minuman cokelat pertama yang saya coba adalah Single Origin Bali (Rp.30.000,-) minuman cokelat ini merupakan favorit saya. Kenapa? Soalnya rasa cokelat Bali merupakan yang paling manis diantara cokelat dari daerah lain. Meski manis, tapi dark cokelat nya tetep berasa. Superb lah.

Kedua ada Single Origin East Java (Rp.30.000,-). Minuman cokelat dari Jawa Timur ini ternyata punya tingkat acidity yang tinggi dan tebal. Jadi rasanya didominasi oleh asam. Menurut lidah saya, asamnya cokelat ini agak berlebihan sih...

Shuriken atau yang lebih dikenal dengan piau merupakan senjata tradisional Jepang yang berbentuk seperti bintang yang dilemparkan kepada musuh atau lawan. Senjata ini termasuk yang paling sering digunakan oleh para ninja setelah katana dan naginata.

Nah, di bilangan Mega Kuningan tepatnya di The Bellagio Mall, terdapat sebuah restoran yang menjadikan Shuriken sebagai nama tempat mereka. Letaknya berada tepat di sebelah kiri depan mall. Desain tempat didominasi dengan warna hitam dan diisi ornamen shuriken yang tergantung.

Lantai bawah merupakan smoking area yang menyatu dengan dapur berbentuk seperti mobil van. Naik ke level atas, terdapat sebuah ruangan berbentuk lingkaran yang sangat unik. Jendela pada sekeliling ruang dapat dibuka tutup. Cukup nyaman dan something new.

Disini saya mencoba Crispy Enoki Ramen (Rp.31.000,-), Katsu Dog (Rp.31.000,-), Jacko San (Rp.35.000,-), Ocha Dingin (Rp.10.000,-) dan Double Shot Ice (Rp.49.000,-).

Crispy Enoki Ramen disajikan didalam mangkuk menggunakan mi ramen yang lembut dan kenyal. Rasa kuahnya cukup seger dan berasa kaldu, jadi gurih-gurih enyoy gitu. Potongan crab stick, telur dadar dan crispy chicken skin, jadi protein yang melengkapi menu ini. Yummy.

Katsu Dog adalah sushi roll yang jika dipesan untuk take away akan disajikan dalam bentuk roll memanjang. Berhubung saya dine in, jadi Katsu Dog dipotong-potong menjadi 8 bagian. Rasanya lumayan dengan tekstur nasi yang cukup sticky.

Jacko San adalah menu yang paling kece badai menurut lidah saya. Jadi lembaran daging sapi digulung bersama mozarella dan jamur. Rasanya? Hmmmm yummy banget. So juicy, sweet, chezy, savory and so recommended. I love it.

Untuk Double Shot Ice disajikan didalam gelas besar berisi es batu. Lalu double shot nya sendiri berada didalam gelas yang lebih kecil, agar terjaga tingkat suhu dinginnya. Rasanya nendang banget, komponen espresso double dan susunya ngeblend dengan sangat cantik. Suka...

Giyanti Coffee Roastery adalah sebuah kafe yang terletak di jalan Surabaya No.20, Menteng, Jakarta Pusat. Nama Giyanti sendiri diambil dari bahasa Sangsekerta yang berarti menyimpan semangat. Karena memang Giyanti mengolah biji kopi terbaik di dunia dengan penuh semangat.

Mengusung tema kopi modern dengan sentuhan tradisional, Giyanti mengedepankan cita rasa dan atmosfir ruang yang sangat artistik. Masuk kesini, kita harus melalui sebuah koridor dengan sentuhan floral dan beberapa jendela kayu khas Betawi.

Ruang tengah terdapat area smoking yang diisi beberapa meja tinggi dan sebuah tempat duduk bertingkat seperti stadion yang dilengkapi meja-meja kecil. Sangat artistik. Bagian atap dihiasi beberapa layang-layang, sehingga menambah kesan nyentrik pada Giyanti.

Untuk ruang indoor, Giyanti membaginya kedalam dua spot. Pertama ada pada bagian paling belakang kafe sekaligus sebagai tempat memesan menu. Lalu kedua ada pada bagian paling depan yang menawarkan beberapa jenis tempat duduk nyaman dan artistik. Kece badai.

Ice Latte (Rp.40.692,-) menjadi minuman pertama yang saya coba. Minuman ini tampil begitu pekat dan menggoda. Paduan espresso dan steamed milk, memberikan sensasi creamy, manis dan gurih.

Ice Cappuccino (Rp.40.692,-) menjadi minuman kedua saya kali ini. Disajikan didalam cup plastik dengan logo Giyanti ditengahnya, minuman kopi ini terlihat begitu masa kini. Rasanya? Hmmmm creamy, pekat dan pas banget.

Sebagai teman minum kopi, saya mencoba Lamington (Rp.38.961,-). Kue yang berasal dari Australia ini berbentuk seperti balok dengan lapisan cokelat tipis serta kelapa parut pada bagian luarnya. Teksturnya empuk dan lembut, namun untuk lidah saya, rasanya biasa aja...

Swasdi khap atau yang dalam bahasa Indonesia berarti hi atau hallo, merupakan kata yang digunakan masyarakat Thailand untuk menyapa orang lain, sambil merapatkan kedua telapak tangan didepan dada. Hal itu pula yang saya rasakan pada saat memasuki Greyhound Cafe.

Berlokasi di west mall Grand Indonesia tak jauh dari pintu lobby Arjuna, Greyhound Cafe hadir menawarkan aneka santapan khas Thailand dengan konsep yang lebih modern.

Desain interior didominasi dengan warna gelap seperti hitam dan abu-abu. Konsep warehouse yang digabungkan dengan sentuhan tradisional juga floral, dijadikan sebagai nuansa utama pada kafe ini. Ornamen seperti bahan-bahan persediaan, perabot dan pot bunga yang mengisi tiap sudut ruang, menampilkan panorama yang cantik sekaligus elegan, namun tidak terasa kaku.

Phad Thai Prawn (Rp.95.000,-) menjadi menu pertama yang saya coba. Mie beras khas Thailand yang digoreng dengan bumbu saus asam jawa dan udang segar yang disajikan bersama kacang cingcang, cabai bubuk, toge dan jeruk nipis. Rasanya asam nya nendang banget, tapi justru malah bikin menu ini jadi terasa nikmat. Tekstur udang sangat juicy, cocok banget sama phad thai nya. So yummy.

Vegetarian Tom Yum Noodle (Rp.68.000,-) menjadi menu kedua yang saya coba. Isiannya berupa rice noodle dan campuran aneka jamur yang dimasak ala sup tom yum. Bisa bayangin dong gimana segernya? Yes, sup ini terasa seger banget, ada asam, pedes dan gurih.

Ga afdol rasanya kalo ke restoran Thailand tapi ga order Mango Sticky Rice (Rp.58.000,-), jadi saya mesen satu deh. Disajikan didalam gelas, dessert ini terdiri dari coconut sherbet, santan, ketan dan potongan mangga. Secara keseluruhan, saya kurang suka, karena rasanya kurang nampol.

Thai Tea (Rp.45.000,-) merupakan minuman wajib yang dicobain. Rasanya pekat dan gak terlalu manis. Paduan susunya bikin minuman ini jadi gurih dan kental.

Terakhir ada Nom Ven Granita (Rp.52.000,-) adalah segelas minuman susu strawberry yang dibekukan, lalu disajikan dalam bentuk diserut. Rasanya nyegerin banget, manis, asam dan milky...