yudistira ishak abrar

Nama Sepertiga Kopi dipilih karena coffeeshop ini dimiliki oleh tiga orang. Awalnya mereka membuka gerai di Kelapa Gading, tapi sejak awal bulan Oktober lalu, mereka membuka gerai kedua di Jalan Lapangan Tembak Ruko Cibubur Indah Blok A nomor 27, Jakarta Timur. Dari pintu masuk komplek Ruko, langsung lurus aja, nanti engga jauh dari situ adanya dibarisan ruko sebelah kiri.
Pas saya mampir masih terpasang karangan bunga ucapan selamat dari beberapa kolega, karena memang belum genap seminggu kehadiran mereka disini. Desainnya bergaya masa kini dengan dominasi warna putih dengan tambahan sentuhan kayu, kuning dan rumput sintetis. Salah satu sudut ruang dihias mural yang seolah terbuat dari percikan kopi dan saya suka bagian tersebut, selain artistik juga membawa warna tersendiri.
Menu pertama yang saya coba adalah Burger 1/3 (Rp.27.500,-) plus keju (Rp.5.000,-) tampilannya cukup menggoda dengan lelehan saus serta mayo yang terlihat sedikit meleleh dibagin pinggir roti. Mereka juga mengolag sendiri beef patty-nya, jadi memiliki cita rasa tersendiri yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Hanya memang rasanya tidak begitu memiliki unsur yang membuat saya ketagihan, tapi saya acungi jempol dengan hasil karya mereka ini.
Selain itu juga ada Bakpao Ayam Kecap (Rp.17.000,-) adonan bakpaonya empuk dengan isian yang cukup padet, original dan bercita rasa gurih manis. Selain yang asin-asin, saya juga cobain Croissant Almond (Rp.19.000,-) sebagai pemanis, rotinya cukup empuk dengan rasa manis serta sensasi khas almond yang gurih.
Sebagai pelepas dahaga, saya langsung pesen Kopi 1/3 (Rp.13.000,-) es kopi susu ala mereka ini memiliki sensasi seduh manual dengan rasa kopi yang ngejutin bernuansa pekat. Selain itu, saya juga menemukan rasa manis didalamnya. Minuman kedua yang saya coba adalah Rose Tea (Rp.17.000,-) plus Mango Popping Boba (Rp.5.000,-) rasanya manis dengan sentuhan teh tipis. Ledakan popping bobanya saya suka...

Chir Chir ini merupakan sebuah restoran fusion Korea yang menyajikan menu andalan berupa aneka sajian yang berbahan dasar ayam. Namanya cukup unik dan sempet membuat saya tergelitik karena mengaitkannya dengan gobang gocir, padahal engga ada hubungannya sama sekali ya gaes. Tapi asli, beneran bikin ngakak sih kalo inget itu. (mohon maaf atas segala kerecehan saya)
Uniknya lagi, mereka ini udah memiliki 5 cabang yang tersebar di beberapa titik di ibukota lho. Padahal, saya sendiri baru kali ini mendengar namanya, saat ingin mampir ke gerai terbarunya yang berada di Senopati. Well, lokasinya berada tepat diujung Senopati, sebelahan dengan sebuah apotek. Saat datang, lantai duanya belum siap untuk digunakan karena masih dalam tahap penyelesaian. Bahkan terlihat beberapa pekerja yang sedang mengerjakan neon sign di bagian depan restoran.
Mango Salad (Rp.79.000,-) filled with sweet and juicy mangoes, fresh salad topped with yogurt dressing & blueberries. Semangkuk salad menyegarkan dengan sensasi yogurt manis nan creamy. Sayurannya fresh, juga dengan potongan mangganya. Selain itu juga ada kesan sedikit asam yang berasal dari blueberry.
Chir Chiqueen (reguler portion Rp.109.000,-) crispy fried chicken tenders in a rosy creamy mix of mozarella and fondue cheese topped with chunky potato wedges and cherry tomatoes. Ayamnya digoreng renyah berbalut tepung, baru dimasak lagi dengan campuran beberapa jenis keju dan saus bersama potato wedges, brokoli juga tomat saat telah dihidangkan diatas meja. Tentu saja proses mencampur keju dengan ayam ini menjadi pemandangan yang sangat menarik untuk diabadikan. Ayamnya empuk dan memiliki cita rasa yang begitu gurih, apalagi pas disantap bareng lelehan keju, jadi tambah cheezy sekaligus creamy.
Garlic Roasted Chicken (family portion Rp.169.000,-) oven-roasted chicken topped with garlic sauce. Disajikan hangat diatas hotplate besar, menu ini tampak begitu menggoda dengan warnanya yang cokelat keemasan, sehingga terlihat begitu eksotis. Daging ayamnya empuk dengan bumbu yang meresap sampe kedalam. Engga nyangka juga ternyata rasanya bisa seenak dan segurih ini. Jangan lupa, didalam menu ini juga ada sebutir telur yang masih terbungkus alumunium foil dan kentang sebagai karbohidrat.
Mojito (Rp.79.000,-) ice-blended mango puree topped with lime-flavoured slush & freshly whipped cream. Pas dateng minuman yang lebih mirip dessert ini sempet bikin saya kaget, karena porsinya gede banget. Minuman ini terbuat dari mangga yang dijus, lalu sepertinya diberi tambahan sirup, karena rasanya begitu manis dan menyegarkan. Engga lupa juga ada tambahan whipped cream diatasnya dan daun mint sebagai garnish.
Blue Sky Tok Tok (Rp.99.000,-) refreshing tok tok mocktail made of blue lemonade. Mocktail ini disajikan dengan sebuah atraksi oleh sang pelayan. Jadi minuman dibawa dalam sebuah botol mirip tabung, kemudian cairan berwarna biru tiba-tiba meledakan sensasi soda, baru setelah itu dituang kedalam pitcher yang berisi es batu dan irisan jeruk lemon. Rasanya mirip p*psi blue dengan tambahan sedikit asem yang nyegerin...

The Buffalo menjadi salah satu tempat makan paling anyar yang berada di Jalan Cikajang, Senopati, Jakarta Selatan. Berada satu gedung dengan beberapa jenis usaha lain, The Buffalo hadir dengan dominasi warna hitam. Penerapan elemen baja hitam dan kaca pada sekeliling ruang, membuatnya tampak maskulin bergaya industri modern.
Area seolah terbagi tiga, yaitu dapur tertutup merangkap kasir, non smoking area dan smoking area bergaya indoor yang dipisahkan oleh pintu kaca berangka baja. Engga banyak permainan ornamen, karena memang sepertinya kesan simple yang ingin mereka angkat. Fasilitas seperti stop kontak, musholla dan lahan parkir (meski terbatas) tersedia disini.
Tempat duduknya ada dua jenis, yaitu meja kursi standar dan yang tinggi seperti di bar. Makan disini harus pesen dulu di kasir, bayar, baru deh nanti pesenan kita diantar ke tempat duduk. Pilihan menunya engga banyak, ada beberapa jenis aja dan didominasi oleh olahan ayam panggang juga goreng.
Buffalo Chicken Burger (Rp.85.000,-) burger dengan isian daging ayam fillet goreng tepung renyah yang ditemani oleh salad sayur dan sebuah olive sebagai topping. Tekstur bun nya empuk sedangkan ayam goreng fillet nya renyah berbumbu. Saladnya memberi tambahan rasa sedikit manis dan creamy. Menu burger yang mampu memulai hari dengan semangat.
Spicy Chicken Tender (Rp.75.000,-) menu kedua yang juga masih bermain dengan ayam goreng tepung, tapi kali ini tepungnya menggunakan tepung roti dengan bumbu pedas yang meresap sampe kebagian dalam. Disajikan bersama selembar roti sebagai alas, menu ini surprisingly enak sih, soalnya engga nyangka kalo rasanya bakal semeresap ini dengan level pedes masih penuh sopan santun.
Terakhir ada menu Whole Roast Chicken (Rp.90.000,-) yang disajikan diatas wadah ompreng bersama french fries dan saus berwarna jingga. Ayamnya empuk dan gampang banget dipotong apalagi dikunyah. Marinasinya oke sih, soalnya si bumbu yang simple terasa sampe kebagian dalam daging. Saus cocolannya bercita rasa asem dan ngagetin gitu...

Tumpukan pancake premium tiga lapis yang empuk merupakan produk Gram  terpopuler hingga saat ini sejak gerai pertamanya dibuka pada tahun 2014 di Shinsaibashi, Osaka, Jepang. Setelah sukses di negeri asalnya, Gram mulai merambah pasar luar negeri dengan membuka outlet di Hongkong, Thailand, Amerika, Singapura dan tentunya Indonesia.
Plaza Indonesia menjadi lokasi dimana Gram berada. Kalau tidak salah mereka menggunakan area yang dulu diisi oleh Eric Kayser, yaitu di lantai 2 yang menghadap kearah Jalan MH. Thamrin. Memanfaatkan sudut aisle mall, Gram tampak seperti sebuah kafe diatas sebuah jembatan. Desainnya semi outdoor dengan tampilan didominasi oleh warna putih dan hijau yang berasal dari motif pada kursi juga ornamen berupa tanaman artifisial.
Saat mampir, sempat antre sebentar, beruntung kami tak perlu menunggu lama untuk segera mendapat tempat duduk. Untuk informasi tambahan, kalau kamu ingin mencicipi Pancake Premium mereka, harus by request sebelum kedatangan ya, karena Gram hanya membuatnya sesuai pesanan dan engga menyiapkan lebih supaya makin berasa kesan premiumnya.
Karena dateng dadakan, kami pun tidak dapat mencoba menu Pancake Premium tumpuk tiganya Gram. Jadi sebagai pelipu lara kami pun mencoba beberapa menu lain yang dimulai dengan Bacon & Scramble Eggs Pancake (Rp.140.000,-) lembaran-lembaran daging sapinya banyak dengan rasa gurih tipis, menyesuaikan adonan pancake yang juga gurih. Scramble egg menambah sentuhan gurih, sedangkan saladnya menambah sensasi yang menyegarkan. Saya suka sih padanan rasa di menu pancake asin ini, just on point.
Setelah puas mencoba menu asin gurih, pancake-pancake selanjutnya yang terhidang di atas meja kami merupakan pancake manis yang cantik-cantik, seperti yang pertama ini bernama Mixed Fruit and Chocolate Pancake (Rp.130.000,-) sebenarnya adonan pancake tidak memiliki unsur yang membuat saya berdecak kagum, karena masih ada menu sejenis di tempat lain yang lebih kece dari ini. Topping mix berries nya asem, manis dan nyegerin, ditambah es krim vanila, siraman saus cokelat dan taburan gula bubuk jadi makin manis deh.
Selanjutnya ada Tiramisu Pancake (Rp.125.000,-) yang tampilannya paling photogenic dibanding menu lain. Meski hadir dengan tumpuk tiga, tapi ini bukan pancake premium mereka lho ya, karena ketebalannya jauh beda yang ini lebih tipis. Olesan cream cheese diantara lembaran pancake memberi sentuhan rasa cheezy yang creamy. Taburan bubuk cokelat, hancuran cokelat dan selembar potongan cokelat diatasnya menambah nuansa pekat yang menstimulus otak untuk meluncurkan rasa bahagia keseluruh tubuh.
Selain pancake, Gram juga menyuguhkan menu berbahan dasar roti, salah satunya Mixed Berry French Toast (Rp.140.000,-) topping nya persis Mixed Fruit and Chocolate Pancake tapi yang ini dilengkapi saus karamel dalam wadah terpisah. Teksturnya renyah, empuk dan lembut. Toppingnya nyegerin apalagi pas dinikmati bareng vanilla ice cream dan siraman saus karamelnya.
Secangkir Hot Cappuccino (Rp.40.000,-) hadir dengan topping unyu berbentuk pancake premium yang dibuat dari bubuk cokelat. Unsur kopinya hadir pekat yang kental, jadi kalau hidup kamu udah terlalu pahit, lebih baik tambahin gula deh. Terus juga ada Iced Green Tea (Rp.42.000,-) rasanya lembut, kentel, milky dan nyegerin. Unsur teh hijaunya berasa dilidah dengan tambahan rasa manis...

Mampir ke salah satu outlet Kopi Kenangan yang cukup iconic karena lokasinya memanfaatkan area parkir depan gedung Tempo Pavilion 1. Bangunan hanya berupa kotak petikemas yang menjadi terlihat artistik dengan penempatan neon sign disalah satu sudutnya. Karena hanya berupa lahan parkir, jadi mereka hanya menyediakan 5 bangku kayu berbentuk tinggi untuk sekedar minum sebentar.

Susu Boba Gula Aren (Rp.29.000,-) sudah pasti jadi pilihan kali ini, karena memang penasaran sama versinya mereka. Ukurannya large, kalo yang kecil cuma 20 ribu aja. Paduan susu dan gula arennya tuh pas banget, secara emang kenapa saya suka Kopi Kenangan ya gara-gara gula arennya yang kentel dan manisnya nendang sih. Jadi berasa kentel dan mirip kuah pada beberapa jenis jajanan tradisional gitu. Tapi tekstur bobanya saya kurang suka, karena bagian dalamnya engga empuk dan lembut...