yudistira ishak abrar

Fogo Brazilian BBQ belum lama ini membuka gerai baru di daerah Cipete. Berada satu gedung dengan beberapa usaha makanan lain, Fogo tampil modern dengan seating area nyaman dan cukup luas. Tempat duduk berjajar rapi aneka bentuk, serasi dengan ornamen ruang bernuansa floral. Disudut ruang terdapat meja buffet tempat side dish disajikan.

Harga makan disini Rp.148.500,- nett per orang. Pilihan dagingnya ada 4 yaitu sirloin, belly, ayam dan satu lagi saya lupa jenisnya. Untuk tingkat kematangan dagingnya masih setengah matang, jadi terasa juicy. Kalau di Brazilian BBQ lain saya agak eneg makan daging seperti ini karena masih terasa mentah, nah di Fogo justru enak-enak aja. Kalau mau pesan yang matang juga bisa, hanya perlu menunggu beberapa menit sebelum disajikan.

Pilihan saus sebagai dipping ada 6 jenis, favorit saya semua yang berwarna gelap. Variasi side dish nya tidak begitu beragam, tapi yang paling enak adalah kentang goreng berbumbu keju, sate lilit dan chicken wing. Kalau kamu kurang kenyang, mereka juga menawarkan dua jenis nasi, bakso dan pasta. Sayang menu pencuci mulutnya hanya ada buah potong dan pudding bersaus vla saja. Tapi secara keseluruhan saya suka makan Brazilian BBQ di Fogo...

OTSS, Only The Strong Survive ini erat banget kaitannya sama masa pandemi Covid 19. Karena hanya yang kuat yang mampu bertahan ditengah badai penyakit yang melanda seluruh dunia. Well, terlepas dari itu, OTSS itu sebenarnya sebuah kafe di bilangan Panglima Polim. Meski tampak mungil dari depan, namun setelah masuk kedalam, ternyata cukup besar. Bahkan mereka memiliki backyard estetik dengan logo kafe yang cocok digunakan sebagai spot foto. Tempat duduk dalam ruangnya unik, berbentuk asimetris. Halaman depan juga tersedia sebagai seating area outdoor bergaya minimalis.

OTSS Signature (Rp.35.000,-) minuman es kopi susu gula aren yang rasanya menyegarkan. Karakter kopi, susu dan gula aren menyatu sehingga menyajikan rasa creamy, milky, manis tanpa harus menggerus karakter kopi. Chicken Popcorn (Rp.35.000,-) porsinya lumayan banyak dengan tekstur renyah kulit luar yang kriuk kriuk. Rasa asin gurihnya pas, tapi lebih mantul lagi saat dicelupkan kedalam saus sambal. Banana Fritters (Rp.25.000,-) potongan pisang goreng manis, lembut dengan adonan luar crispy. Karena pisangnya matang pohon, jadi rasanya juara banget apalagi ada dipping saus karamel yang manis...

Tao Cafe menjadi sebuah oase di daerah yang jujur baru sekali aku mengunjunginya. Meski masuk wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur, tapi kalau dari Depok ternyata ga begitu jauh jika diakses via Kelapa Dua. Mengikuti arahan Google Maps, saya diminta melalui jalan pintas lewat Gang Jengkol yang tembus-tembus ke sebuah setu bernama Setu Pedongkelan.

Bentuk bangunan berupa rumah megah dua lantai dengan atap pelana. Polesan cat putih kontras dengan warna toska pada bingkai jendela serta pintu. Hiasan ruang bernuansa floral mengisi hampir seluruh sudut. Perpaduan warna-warna cerah seperti jingga, hijau serta merah muda membuatnya tampak estetik sekaligus ceria. Area duduk terbagi dua, smoking dan non smoking. Keduanya terasa nyaman dengan pemilihan meja kursi beragam yang menyesuaikan segala kebutuhan pengunjung.

Fish and Chip (Rp.38.000,-) hidangan utama berupa sekerat ikan dori berlapis tepung yang digoreng crispy dan disajikan bersama saus tartar, kentang goreng dan seiris lemon sebagai perasan. Daging ikannya lembut dengan selimut tepung renyah. Saus tartar nya creamy, gurih, cocok saat disantap bersama dori. French fries nya pun renyah berbumbu.

Kopi Huta (Rp.22.000,-) es kopi susu gula aren yang manisnya menyenangkan. Kombinasi kopi dan susunya pun seimbang, creamy tak terlalu pekat tak terlalu milky. Enak, menyegarkan dan worth to try. Lotus Cheese Cake (Rp.35.000,-) sepotong kue cantik hasil racikan antara keju dengan biscof berhias garnish biskuit Lotus. Teksturnya begitu lembut dengan nuansa cheezy dan speculos yang ngeblend banget. Saya suka kue ini karena tidak mahteh tapi tetep kuat rasanya...

Drew's menjadi destinasi kuliner yang lengkap di Kemang Village. Mengisi ruang disebelah pintu lobby lantai upper ground yang menuju ke area avenue of the stars, Drew's tampil dengan unsur kayu yang dominan mulai dari lapisan dinding, kursi dan meja. Permainan warna putih, coklat dan hitam membuatnya terasa menenangkan. Dari segi pelayanan pun patut dipuji. Para pegawainya cepat, ramah, informatif dan mampu melayani dengan baik.

Spaghetti Aglio e Olio (Rp.79.000,-) tersaji cantik dengan nuansa kehijauan. Pastanya aldente, harum basil, bawang putih dan olive oil. Rasanya begitu gurih, sedikit oily, ada sentuhan pedas tipis karena terdapat irisan cabe dan kaya akan aroma. Untuk ayam panggangnya sendiri asin gurih, bertekstur empuk didalam dan ada sensasi renyah di luar pada beberapa bagian. Kombinasi yang sempurna dan menggugah selera.

Klepon Cake, bagian luar yang berwarna putih ternyata dilapisi olesan krim dan taburan parutan kelapa. Dibagian dalamnya berwarna hijau dengan isian unti, yaitu olahan kelapa parut yang dimasak bersama gula merah. Teksturnya begitu lembut dengan rasa khas klepon yang cukup kentara meski tidak terlalu manis. Semua komponennya saling melengkapi sehingga membuat kue ini terasa sempurna. Iced Thai Green Tea (Rp.40.000,-) minuman otentik negeri gajah putih yang hadir begitu khas dengan tekstur medium. Manis, pekat dan milky-nya pas...

Gyu Jin Teppan mengisi area paling atas mall Kemang Village. Dari depan tampak mungil, tapi setelah masuk ternyata tempat duduknya cukup banyak, nyaman dan estetik. Permainan desain modern dengan gaya simple, membuat Gyujin terlihat begitu casual serta dinamis. Sistem makan disini ternyata seperti restoran cepat saji, pesan dan bayar terlebih dahulu, baru pilih tempat duduk. Hanya bedanya makanan akan diantarkan setelah menunggu beberapa saat.

Setelah menanti beberapa menit, akhirnya pesanan saya berupa Beef Teppanyaki (Rp.55.000,-) Crispy Skin Chicken (Rp.6.000,-) serta Chicken Karage (Rp.15.000,-) pun terhidang. Beef Teppanyaki seharusnya menu paket bersama nasi dan miso soup, tapi ternyata nasi bisa diganti dengan sayuran. Porsinya cukup mengenyangkan. Tumisan sayurnya lumayan gurih dengan bumbu sederhana. Daging masak manis bertabur wijen terasa gurih berkaramel seperti teriyaki. Tekstur daging empuk, lembut, mudah dikunyah. Miso soup nya juga umami.

Chicken Karage nya agak berbeda dari menu sejenis di tempat lain yang pernah saya coba. Dia lebih seperti daging ayam yang diolah jadi satu bersama tepung lalu digoreng. Cocolan saus bernuansa manis gurih creamy sangat cocok dengan ayamnya. Wonton gorengnya tidak sebesar dugaan saya bagian kulit crispy-nya. Tapi rasanya enak dengan isian ayam yang gurih...

Q Bites

Restoran all you can eat di daerah Senopati ini tampak seperti sebuah rumah ala negeri matahari terbit. Pintu kayu geser dengan motif kotak-kotak lengkap dengan kain diatasnya begitu khas. Disampingnya terdapat barisan pohon bambu yang menjadi pagar ruang makan outdoor. Masuk kedalam kesan Jepang nya makin kental dengan dua set meja lesehan dibatasi sekat kayu berlapis kertas.

Bergeser semakin kedalam area makan lebih lega yang berdampingan dengan dapur, musholla, mini stage, toilet serta dua ruang private untuk minimal 6 orang. Meski ornamen ruang begitu minimalis tapi cukup mengantarkan kesan yang estetik. Dari segi pelayanan disini sangat ramah, informatif dan mampu menyajikan penampilan yang prima.

Untuk menunya cukup beragam, ada aneka jenis daging sapi, ikan dan ayam yang disajikan bersama bumbu marinasi serta 6 jenis saus sebagai cocolan. Side dish nya ada salad, wonton, ebi furai, pangsit, edamame dan aneka sate-satean seperti bakso, sosis, chikuwa. Sebagai pencuci mulut tersedia es krim vanilla, cokelat dengan taburan kacang serta pudding dengan saus karamel.

Kualitas dagingnya bagus, teksturnya empuk dan lembut saat dikunyah. Apalagi bumbu marinasinya yang manis gurih membuat daging jadi terasa semakin nikmat. Dipping sauce nya pun enak-enak, saya paling suka yang warna putih, barbekyu dan coklat pekat. Ragam side dish dan pencuci mulutnya pun juara. Untuk restoran all you can eat dengan harga promo yang kalo ga salah sekitar 130 ribuan sih super worth it menurut saya...

Sengaja mampir ke Bakmie Ono di bilangan Green Ville, Jakarta Barat buat sarapan. Sepagi ini aja udah rame banget euy. Tapi tenang, meskipun rame tapi pelayannya banyak jadi ga harus nunggu kelamaan sampe pesanan tersaji di meja. Meski tempatnya biasa aja, tapi cukup rapi dan bersih. Di sebelahnya ada warung jajanan lain yang bisa sekalian dipesen juga.

Bakmie Ayam (Rp.17.000,-) seporsinya lumayan mengenyangkan dengan topping suiran ayam kampung yang banyak. Rasanya sebelum diberi tambahan saus sambal udah gurih, tekstur mie nya kenyal dan lembut. Suiran ayamnya juga enak, cocok sama mie nya yang kaya ada manis-manisnya sedikit. Kuah beningnya juga seger dan gurih banget. Super worth it karena emang seenak itu menurut saya.

Sebagai tambahan lauk, saya pun memesan Bakso Goreng, Pangsit Goreng, dan Lumpia yang harganya sangat terjangkau. Baksonya gurih, teksturnya sedikit kenyal empuk. Pangsit Gorengnya juga renyah dengan isian ayam yang nikmat, apalagi pas dicocol ke saus pedas manis beeuuhhh mantep pol. Lumpianya berisi sayur dan bihun yang ga kalah enak saat dicelupkan kedalam sambal kacang, aduh duh duh kok ini bisa enak banget ya. Mantul gan…

Padamu Negeri ini mungkin milik VJ Daniel Mananta. Soalnya di salah satu sudut ruang terdapat aneka produk dari Damn I Love Indonesia. Terlepas dari itu, Padamau Negeri tampil elegan nan mewah dengan tidak melepaskan nuansa tradisional khas Nusantara. Hal itu terlihat dari ornamen ruang berupa peta yang mengambarkan Indonesia, ceiling berlapis anyaman bambu serta beberapa pigura bergambar kisah perjuangan bangsa hingga suasana pada saat Bung Karno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan.

Soto Banjar Kalimantan (Rp.58.000,-) definisi semangkuk soto paling berwarna sekaligus instagenic yang pernah saya lihat selama berburu kuliner dimanapun. Isinya mirip soto ayam pada umumnya dengan kuah kuning kuning pekat tersaji terpisah didalam teko. Ada suiran ayam, bihun warna ungu, toge, tahu kuning, telur puyuh, perkedel, bawang putih goreng, kecombrang dan irisan cabai. Tak hanya cantik, rasanya pun enak. Kuahnya gurih, kental kaya bumbu serta rempah. Sensasi pedas dari irisan cabainya sudah mampu membuat lidah saya meronta.

Tapak Kucing (Rp.32.500,-) menu pencuci mulut berupa pisang bakar yang digulung lalu disajikan bersama taburan gula bubuk serta bubuk kayu manis. Konon katanya kudapan ini favoritnya Sultan Jogja. Tampil estetik dengan garnish micro flower berwarna merah muda dan daun pandan. Sebenernya enak, tapi sayang pisangnya sepet. Kalau aja rasa pisangnya manis berkaramel, bakalan perfect sih karena ada sensasi manis serta aroma kayu manisnya.

Semangat Merdeka (Rp.38.000,-) minuman terbuat dari jus jeruk dengan tambahan potongan buah jeruk, strawberry dan leci. Rasanya manis, sedikit asam, sensasi lecinya pun terasa dan cukup menyegarkan. Americano (Rp.23.000,-) untuk minuman berbahan dasar kopi di sebuah restoran, mereka mampu menyajikan minuman yang enak. Kadungan kopinya cukup kental dengan sensasi fruity serta bitter yang seimbang…

Engga berlebihan kayanya kalo menyematkan predikat surganya crepe, pancake khas Perancis, kepada Maison Tremel. Karena selain varian menu yang beragam, resepnya pun beneran menjaga resep tradisional dari negeri asalnya. Salah satu gerai mereka berada di Pondok Indah Mall 2, lantai 3, tepat di depan area foodcourt. Bentuk outlet berupa mini stall dengan konsep grab and go. Tapi kalau mau langsung makan di tempat juga bisa, karena tersedia tempat duduk di area foodcourt.

Sore ini saya memesan dua jenis crepe manis yaitu L’amour au Caramel dan Clasic Banana Split. Adonan dasar crepe begitu lembut, mirip pancake tipis, engga seperti crepe yang sudah lebih dulu beredar di Jakarta yang cenderung kering dan garing. Which is so good. L’amour au Caramel berisi potongan apel dengan memadukan saus karamel. Buah apel segar masih begitu renyah saat terkunyah, rasa manis karamelnya begitu seimbang dan engga kemanisan. Kombinasi yang begitu sempurna dan super recommended.

Clasic Banana Split menampilkan potongan buah pisang dan buah strawberry segar dengan olesan selai cokelat. Dasar adonan crepe masih sama persis dengan sebelumnya, lembut bercita rasa manis tipis. Potongan buahnya ga kaleng-kaleng, bener-bener banyak dan berkualitas. Selai cokelat menyatukan rasanya jadi lebih yummy, manis dan begitu menyenangkan. Overall, kalau mau menikmati crepe dengan resep otentik udah paling bener mampirnya ke Maison Tremel…