yudistira ishak abrar

J.Co merupakan merk donat yang terbilang baru yang langsung mampu menguasai pasar dibeberapa kota besar di Indonesia. Konsep outlet yang casual, menu yang lebih masa kini, inovasi yang selalu mengikuti tren dan aneka topping yang lebih modern, membuat J.Co punya tempat sendiri ditengah kaum urban beberapa tahun belakangan.
Setelah hadir dengan donat kontemporer, J.Cool dan cronut, kini J.Co meluncurkan menu baru (yang sebenarnya gak terlalu baru juga) yang diberi nama J.Pop. Menu ini merupakan baby donuts yang imut dan menggemaskan. Tidak seperti donat yang bolong dibagian tengah, J.Pop berbentuk bulat seperti bola dengan ukuran mini.
Aneka topping yang menghias diatasnya sebenarnya sama dengan topping donat yang biasa, letak perbedaannya adalah jika pada beberapa donat besar terdapat filling, maka pada J.Pop kita tidak akan menemukan filling apapun.
Tekstur J.Pop sama dengan donat ukuran besar, empuk dan lembut, rasa topping aneka warnanya pun manis dan creamy. Favorit saya alcapone, coco locco dan greentea. Satu kotak J.Pop yang berisi 2 lusin dibandetol Rp.49.000,-. Jika saya boleh memilih, saya sih lebih suka donat yang ukuran biasa...

Nosh. Dalam bahasa Indian, nosh berarti ayah. Tapi Nosh yang akan saya bahas disini adalah sebuah kafe sekaligus eatery yang terletak di lantai dasar City Walk Sudirman. Konsep yang mereka terapkan adalah kafe bergaya klasik dengan sentuhan warna putih dan hitam yang dominan. Tema ruang terbagi kedalam tiga bagian, casual, semi fine dining dan semi out door.
Bagian depan Nosh diisi dengan casual table seat dan meja bar sebagai tempat barista menyajikan aneka minuman. Masuk kebagian dalam kita langsung disajikan dengan ornamen jendela kaca besar yang terpasang disepanjang dinding ruang, sehingga terlihat sangat grande dan classy. Bagian tengah ini merupakan salah satu area favorit para pengunjung karena terdapat sofa-sofa panjang nan nyaman.
Bergeser ke bagian belakang, terdapat no smoking area dengan konsep semi outdoor yang dibatasi ornamen tanaman merambat. Simple, tapi sukses membawa atmosfir taman yang hijau.
Kali ini saya dan teman-teman mencoba beberapa minuman serta dessert. Minuman pertama yang saya coba adalah Latte. Tampil didalam rock glass, minuman turunan kopi ini terlihat lembut dan anggun. Pada tiap seruputannya saya mendapatkan dominasi rasa gurih susu yang menyelimuti tipisnya espresso dengan tepat.
Red Velvet Latte nya punya warna merah seksi yang cukup menggoda. Tak lepas dari hiasan latte art, minuman ini terasa creamy dengan paduan manis yang pas. Untuk Orange Smoothies, rasa yang keluar adalah asam manis yang sangat menyegarkan. Ditambah dengan komponen susu, minuman yang diberi garnish irisan sunkiest ini bisa langsung naikin mood saya.
Dan teman minum kopi saya adalah Apple Scrumble. Disajikan bersama satu scoop vanilla ice cream, daun mint dan siraman karamel, sebagai topping diatasnya. Tekstur basic kue nya renyah dan fragile, mirip dengan tekstur scrumble. Rasanya lembut, manis dan yummy. I love it...

Eggo Waffle merupakan jenis waffle yang memiliki motif berbeda dari waffle kebanyakan. Jika Belgian waffle bermotif kotak-kotak, tetapi Hongkong waffle yang berdiri sejak pertengahan tahun 2014 ini justru memiliki motif bulat seperti telur. Varian rasa adonan dasarnya cukup beragam, mulai dari vanilla, pandan, mocha dan beberapa pilihan rasa lain.
Kali ini saya mencoba Eggo Waffle yang berada di mall Living World, Alam Sutera, Tangerang. Bentuk gerainya hanya berupa island yang memanfaatkan salah satu sudut ruang di lantai 1. Meski outletnya cukup mungil tapi jangan khawatir, karena disini disediakan 3 set meja untuk kamu dapat langsung menikmati waffle di tempat.
Menu yang saya coba adalah Vanilla Nutela seharga Rp.30.000,-. Tekstur waffle cukup lembut, harum, renyah dan manis. Kalau soal isiannya, kamu tidak perlu meragukan lagi, karena segala sesuatu yang berjudul Nutella pasti gak pernah bikin kecewa. Lelehan cokelat Nutella yang terkena hawa panas waffle, sukses bikin indera pengecap saya berpesta pora...

Salah satu sudut mall Living World terdapat sebuah area bernama The Garden. Tempat ini merupakan foodcourt dengan tema kebun dalam ruangan. Salah satu tenant yang mengisi area ini adalah MSQ Cremeria. Memanfaatkan tema floral, desain interior dessert house ini sangat kental akan perpaduan antara rustic dengan modern minimalis.
Menu utama yang mereka tawarkan adalah es krim. Aneka sajian berbahan dasar es krim yang warna-warni, sempat membuat saya bingung dalam memilih menu. Akhirnya pilihan jatuh kepada Cup Soft Cream, Dragon Fruit Parfait dan Mini Single Cone.
Cup Soft Cream rasa cokelat merupakan eskrim yang disajikan didalam gelas plastik berukuran sedang. Tekstur eskrim kurang lembut dan rasanya kurang milky. Just so so. Pun sama halnya dengan Mini Single Cone, eskrim rasa greentea ini punya rasa yang sekedar lumayan. Disajikan diatas kue cone mini dan bertabur potongan buah strawberry yang dijual dengan harga terpisah. Eskrim ini terasa kurang spesial.
Terakhir adalah Dragon Fruit Parfait. Menu pilihan terakhir ini hadir tidak segrande yang saya bayangkan sebelumnya. Disajikan diatas buah naga yang dibelah dua, menu ini justru hanya terdiri dari eskrim greentea, potongan jelly dan buah naga. Menurut saya ini sangat kemahalan jika dibanderol dengan harga Rp.65.000,- per porsi. Gak worth it...

Omurice merupakan salah satu menu masakan Jepang yang masih belum sepopuler sushi ataupun ramen. Sajian ini berupa nasi yang dimasak dan dibungkus dengan telur dadar. Di Indonesia sendiri baru ada satu restoran yang khusus menyajikan omurice sebagai menu utama, yaitu Sunny Side Up.
Salah satu gerainya hadir di mall Living World, Alam Sutera, Tangerang Selatan. Konsep desain interior tampil cukup berbeda dengan beberapa outlet lain di Jakarta, disini mereka dibuat bergaya indoor garden. Atap ruang yang didekorasi dengan tanaman rambat dan pemasangan pagar putih sebagai pembatas area ruang, sukses membawa atmosfir taman asri kepada para pengunjung.
Tak hanya omurice, mereka pun menyajikan beberapa menu lain seperti tempura, donbury, pasta dan dessert. Jangkauan harga yang mereka tawarkan cukup bervariasi, antara 40 sampai dengan 100 ribu. Kali ini saya mencoba beberapa menu omurice, yaitu Rendang Omurice, Kampoeng Satay Omurice, Steak Donbury dan Half Creamy Hamburg.
Rendang Omurice merupakan sajian omurice yang diberi topping daging rendang khas Padang. Disini nasi omurice terasa cukup gurih dan moist, mungkin karena efek seasoning serta omlete yang membungkusnya. Tapi rasa rendangnya kurang Padang, alias kurang nendang, meski teksturnya cukup empuk dan berserat lembut.
Kampoeng Satay Omurice, mirip dengan Rendang Omurice tapi bedanya posisi rendang digantikan dengan sate ayam. Rasa omurice lebih savoury, salty dan tasty. Untuk sajian sate ayam hanya diberi bumbu slight dan terlihat kurang menggugah selera.
Half Creamy Hamburg tampil cukup meyakinkan dengan lelehan keju mozarella diatas beef patty. Siraman saus creamy pada omurice, membuat sajian ini terasa lebih basah. Tekstur patty cukup lembut dan ringan, balutan mozarella yang meleleh membuat rasanya jadi lebih gurih. Tapi secara keseluruhan, sajian ini tidak membuat saya terkagum-kagum.
Dan terakhir ada Steak Donbury. Menu ini merupakan sajian yang paling enak diantara yang lain. Ibarat pepatah mengatakan "yang juara selalu datang belakangan". Basic makanan ini merupakan nasi yang diberi topping irisan beef steak, bubuk tempura dan daun bawang, kemudian disiram dengan bumbu yang pedas manis. Tekstur dan rasa steaknya enak banget, empuk dan juicy. I love it so much...

Kempi Deli, kafe ini berlokasi di lantai 2 east mall Grand of Indonesia. Konsep desain interior mengedepankan gaya  rustic dengan sentuhan kayu dan unfinishing wall sebagai komponen utama. Dari luar kafe ini nampak seperti kedai di pinggir jalan dengan pemasangan kanopi berbahan kain tenda, sepasang round table dengan beberapa kursi kayu mengisi area ini.
Masuk kebagian dalam kita akan disambut dengan etalase panjang yang dimanfaatkan sebagai display kue dan roti. Satu meja bar, dua round table dan satu sofa panjang lengkap dengan beberapa bantal, ditata sangat apik dan cantik. Bagian langit-langit kafe dipasang aneka pohon hias yang bikin pemandangan jadi lebih teduh dan nyaman.
Sore ini saya hanya memesan segelas Cappuccino dengan ukuran small. Minuman ini disajikan didalam gelas keramik yang simple tapi tetap menarik. Paduan rasa kopi dan susunya cukup ngeblend meski too milky menurut saya...

Akhirnya nyobain juga bubble tea yang lagi ngehits di ibukota. Koi, merk satu ini lagi hip banget dikalangan anak muda Jakarta, entah karena rasanya atau karena harganya. Biasanya Koi selalu rame kalo pas akhir pekan, berhubung sekarang lagi weekdays jadi tempatnya agak lengang.
Desain tempatnya lebih kearah rustic yang penuh akan sentuhan kayu. Berbagai jenis furnitur elegan ditata semenarik mungkin, sehingga menimbulkan kesan grande. Disini hanya menjual minuman dengan beberapa varian seperti milk tea, flavored tea, coffee dan juice. Harga yang ditawarkan pun masih terjangkau antara belasan hingga tiga puluhan ribu rupiah.
Ketika order saya disarankan untuk mencoba menu favorit mereka, yaitu Honey Milk Tea Bubble. Harganya hanya 18K dengan ukuran small. Minuman ini terdiri dari milktea dan bubble. Rasa manisnya pas dengan tekstur bubble yang kenyal. Dibilang outstanding, engga juga, karena menurut saya ya cuma biasa aja sih...

Pempek merupakan makanan khas orang Palembang. Olahan daging ikan tenggiri dan sagu ini dihidangkan dengan kuah cuka yang otentik. Salah satu tempat makan yang ngejual pempek kece nan legendaris adalah Pempek Megaria.
Berlokasi di sebelah gedung bioskop Metropole, Cikini, Jakarta Pusat, konsep tempatnya mirip dengan foodcourt, karena memang mereka hadir bersama beberapa tenant lain. Areanya cukup luas dan terbagi menjadi smoking juga no smoking area.
Beberapa kali makan disini gak pernah bikin saya bosen, karena memang cita rasa yang mereka tawarkan selalu nagih. Sore ini saya cobain pempek kapal selam. Hidangannya disajikan bersama irisan timun dan taburan ebi. Kuah cukanya bebas kita tambahkan sesuai dengan selera. Rasa pempek yang asin, gurih, garing dan lembut berpadu dengan kuah cuka yang pedas, manis dan asam. Kece badai...