yudistira ishak abrar

Pison Coffee baru saja hadir di Jakarta. Sebelumnya mereka telah menyeduh kota Bandung dan Bali. Outletnya yang di Jakarta berada di jalan Kertanegara, Senopati, Jakarta Selatan.

Bangunan terdiri dari dua lantai dan satu lantai mezanine. Area bawah dan mezanine merupakan bagian indoor, sedangkan lantai atas merupakan bagian outdoor yang dikhususkan untuk smoking area.

Saat mampir kesini pada Sabtu siang, pengunjung tengah ramai-ramainya. Area yang tidak luas, membuat jumlah pengunjung menjadi terbatas. Beruntung saya masih dapat kebagian bangku meski harus berada di lantai atas.

Ambience yang diangkat cukup oke, hanya saja pemasangan lantai mezanine membuat sebagian langit-langit menjadi pendek, sehingga terasa sempit dan kurang nyaman menurut saya.

Breakfast Jar Dragon Fruit (Rp.70.000,-)
Terdiri dari potongan buah segar, yoghurt, buah naga smoothies, granola dan chia seed pudding. Rasanya seger, manis alami, dan dingin. Selain sehat, menu sarapan ini juga mengenyangkan.

Stir Fried Beef with Red Chilie and Egg (Rp.80.000,-) menu berupa nasi dengan olahan daging cingcang dan telur goreng mata sapi. Rasanya cukup gurih, pedas dan mengenyangkan.

Maroccino (Rp.38.000,-) minuman yang terdiri dari piccolo dan mocha. Rasa cokelatnya seru dan espressonya tetep ada. Pekatnya dapet, cokelatnya dapet. Unik banget.

Ice Cappuccino (Rp.35.000,-) paduan kopi dingin dan susu yang disajikan tanpa es. Tone rasanya manis, pekat dan creamy. Meski manis, tapi rasa kopinya tetep enak...

Sushi yang kita tahu adalah makanan Jepang berbahan dasar nasi dibumbui cuka beras yang dibentuk bersama lauk atau neta. Lauk biasanya berupa makanan laut, daging dan sayuran baik mentah maupun matang.

Sejarah penamaan sushi sendiri berasal dari kata sifat untuk rasa asam. Awalnya sushi yang ditulus dengan huruf kanji merupakan istilah salah satu jenis pengawetan ikan yang membalurinya dengan garam, bubuk ragi atau ampas sake. Jadi dengan kata lain, sushi merupakan suatu gambaran proses fermentasi ikan.

Bicara soal sushi, ada sebuah resto baru di Grand Indonesia, tepatnya di Foodprint lantai 5, Sushi Go namanya. Konsep mereka cukup unik yaitu resto sushi dengan satu harga. Ya, mereka membanderol semua harga sushinya dengan satu harga yang sama yaitu Rp.15.000,-.

Tempatnya berada disudut Foodprint dengan tampil bergaya sushi bar. Sushi travelator yang menjadi komponen utama ruang, menjadi sebuah pemandangan yang cantik sekaligus menggiurkan. Pada kanan kirinya terdapat beberapa kursi sofa namun jumlahnya ga banyak. Jika ingin makan siang disini, datangnya lebih awal, supaya ga ngantre, maklumlah peminatnya masih banyak banget.

Varian sushi seperti Unagi Sashimi, Chuka Idako Gunkan, Tuna Maki, Spicy Tuna Roll, Tuna Mentai Roll, Miso Soup (@Rp.15.000,-) dari 10 jenis sushi yang saya pilih, saya paling suka yang berupa gulungan daging dengan topping spicy mayones dan sushi bertopping ikan dengan lapisan keju juga mayo, keduanya enak parah, creamy dan yummy.

Chawan Mushi (Rp.25.000,-) merupakan menu favorit saya kalo lagi makan sushi. Sajian yang berbahan dasar putih telur kukus ini disajikan didalam mangkuk tanah liat mini. Tekstur cukup lembut dengan sedikit kuah kecap asin. Potongan jamur dan crab stick jadi isiannya. Chawan Mushi ga bau amis, tapi teksturnya lebih mirip tofu gitu.

Potato Salad (Rp.25.000,-) potongan olahan kentang yang diaduk dengan mayones dan disajikan bersama irisan tomat, timun dan selada. Rasanya gurih, lembut dan mengenyangkan. Enak...

Meski gelato dalam bahasa Italia berarti es krim, namun komposisinya berbeda dengan es krim pada umumnya. Gelato lebih didominasi oleh susu, bukan krim seperti pada es krim, jadi lebih rendah lemak.

Nah, ada sebuah tempat baru di bilangan Margonda Raya, Depok, yang khusus ngejual menu gelato nih, namanya Brasa Gelato. Tempatnya agak mungil dengan konsep desain colorful modern minimalis. Area yang tidak terlalu luas, disulap menjadi sebuah kafe lucu yang tampil kasual dan kekinian.

Gelato Medium (Rp.25.000,-) merupakan dua scoop gelato dengan pilihan rasa unik, dan kali ini saya memilih rasa klepon dan strawberry. Untuk yang klepon lumayan mirip tapi ga yang berasa klepon banget. Sedangkan yang rasa strawberry nya asem seger dan lebih seru.

Selain gelato, mereka pun menawarkan menu kopi. Pertama yang saya coba adalah Latte (Rp.25.000,-) minuman kopi yang disajikan artistik dengan latte art foto diri saya sendiri. Keren parah. Jadi pengen difoto aja, ga mau diminum hahaha. Tone rasanya lebih dominan milky dari pada kopi.

Lalu ada Cappuccino (Rp.25.000,-) yang masih tersaji dengan hiasan latte art bergambar foto selfie, minuman kopi ini lebih berasa espressonya kalo dibandingin sama si Latte. Lebih kopi lah...

Bicara soal steak tak terlepas dari negeri paman Sam. Karena pada tahun 1871 produksi daging sapi sangat meningkat dan menjadi simbol kemakmuran bangsa Amerika. Tapi sebenarnya steak yang biasa terbuat dari sekerat daging sapi tersebut diperkenalkan oleh bangsa Spanyol ke Meksiko pada tahun 1540.

Seiring dengan berjalannya waktu, menu steak ini akhirnya menjadi sangat terkenal hingga ke seluruh penjuru dunia. Saking mendunianya, masing-masing negara mempunyai cara tersendiri dalam mengolah menu ini.

Masyarakat Irlandia memasak steak dengan rasa manis dan pedas yang dikenal sebagai steak dan guinnes pie. Berbeda dengan gaya Asia yang memilih steak bercitarasa lebih pedas karena menggunakan banyak lada dan kecap.

Lain lagi di Swiss yang menggunakan saus salsa dan disajikan dengan sup jamur. Kalau di Perancis, steak disajikan bersama kentang goreng yang disebut dengan french fries atau frites steak. Di Amerika sendiri, steak disajikan bersama pure kentang atau mashed potato dan sayuran seperti jagung, buncis, jamur dan kacang polong.

Nah, itu tadi sedikit sejarah soal steak, sekarang kita mampir dulu yuk ke sebuah resto yang khusus menjual menu steak, Ray’s Steak & Grill namanya. Rumah steak ini hadir di jalan Margonda Raya, tepat didalam kawasan jajan Soerabi Enhai.

Konsep tempat hanya berupa rumah makan keluarga yang bernuansa sederhana dengan sedikit sentuhan kontemporer. Ruangan terdiri dari dua bagian, yaitu indoor dan outdoor yang berada di balkon yang menghadap langsung ke arah jalan Margonda.

Meski sederhana, namun mereka tetap memberikan beberapa ornamen berupa mural dan satu spot untuk berfoto OOTD yang berada disudut resto. Tak hanya background, pada area Fotoboot juga terdapat beberapa properti yang bisa bikin foto jadi semakin keceh badai.

Cheesy Steak Sirloin (Rp.63.478,-) potongan 200 gr daging sapi Australia bagian sirloin yang disajikan dengan saus khas Ray’s dan lelehan keju mozarella. Porsinya cukup besar, namun potongannya kurang rata, jadi kematangannya agak beda-beda gitu. Beberapa bagian medium well, dan beberapa justru medium rare, padahal saya milihnya tingkat kematangan medium. Namun secara keseluruhan, steak cheezy ini cukup enak apalagi saat dicocol dengan saus kejunya. Wedgesnya pun renyah, empuk dan gurih.

Chicken Parmigiana (Rp.34.783,-) menu steak berbahan dasar daging ayam yang mirip dengan gordon bleu. Disajikan bersama salad dan frenchfries, menu ini cukup enak, gurih dan menggugah selera.

Steak Sambal Matah (Rp.35.652,-) adalah sajian unik berupa potongan 100 gr daging sapi sirloin yang diberi bumbu sambal matah. Porsinya agak sedikit dan terlalu oily. Untuk sambal matahnya kurang asyik karena tersaji dalam keadaan matang mirip sambel korek...

Bicara soal donat, merk apa yang pertama kali langsung terlintas dibenak para penikmat rasa nih? Kalo saya sendiri sih Dunkin Donut’s. Ya, itu yang langsung terlintas dalam ingatan saya. No wonder lah ya, karena memang angka awareness dan positioning Dunkin Donut’s menurut hasil survey top of mind di Indonesia telah mencapai angka 91,8% lho. Hebat ya?!

Meski telah banyak bermunculan merk lain yang menjual kue sejenis, namun Dunkin Donut’s mampu bertahan. Salah satu cara mereka bertahan adalah mengubah image dengan cara mengganti logo dan desain gerai-gerainya agar terlihat lebih masa kini.

Kali ini saya lagi mencoba beli beberapa donat yang penuh kenangan masa kecil ini. Ada promo beli 5 gratis 1 (Rp.49.500,-). Pertama saya memilih topping kacang cokelat. Donat lawas ini terdiri dari adonan empuk dan topping kacang cingcang dan cokelat.

Kedua ada donat filling strawberry. Salah satu donat favorit saya sejak kecil yang hadir gak seperti donat kebanyakan, karena gak ada bolongan ditengahnya. Taburan gula bubuk diluar dengan isian selai strawberry, membuat donat ini terasa manis dan menyenangkan.

Lalu ada dua jenis varian baru dalam rangka Valentine’s Day. Donatnya berbentuk hati dengan topping cokelat dan strawberry. Untuk lelehan warna-warni diatasnya sangat berasa gula. Nothing special, cuma cute aja penampilannya.

Tripple Chocolate menjadi donat kesukaan saya sekarang. Kenapa? Soalnya semua komponen donat berbahan dasar cokelat, mulai dari adonan, filling sampai ke topping nya. Hmmmm yummy...

Mokka Coffee Cabana hadir di mall Epicentrum Walk lantai dasar. Masih dengan konsep kafe kasual namun tetap nyaman, Mokka Coffee Cabana nampaknya ingin menjadi basecamp para tamu yang kebanyakan bekerja disekitaran Kuningan.

Fasilitas ruang indoor, outdoor dan private room, menjadi pilihan yang mampu mengakomodir setiap kebutuhan. Jadi selain dapat bersantai sambil asyik ngobrol dengan teman, para pengunjung juga bisa menjadikan Mokka Coffee Cabana sebagai tempat untuk meeting.

Selain tempat yang cukup bikin betah, pelayanan disini pun sangat ramah dan bersahabat. Terlihat dari kecakapan para pegawai dalam menguasai pengetahuan produk dan ingin memberikan pelayanan yang maksimal kepada tiap pengunjung.

Catpuccino (Rp.43.000,-) segelas minuman turunan kopi berlatte art yang kali ini bukan 3D (huhuhuhu). Tone rasa yang keluar didominasi oleh gurihnya susu, baru diikuti dengan sedikit sentuhan bitter pada espresso. Lembut sih, tapi kurang nendang.

Chocolava Cake (Rp.45.000,-) sajian dessert mainstream yang disajikan bersama satu scoop vanilla ice cream dan siraman karamel kacang. Lava cake nya berhasil meleleh dengan sukses, meski agak sedikit over cook. Rasa cokelatnya beda dari lava cake kebanyakan, dan yang ini jauh lebih cokelat...