yudistira ishak abrar

Toby’s Estate

Malem minggu malam yang panjang, malam yang asik buat pacaran. eaaaa...

Ehh tapi bener yaa, bersama pasangan yang kita sayangi duduk berdua disini tuh rasanya sangatlah romantis. Tapi ga mengharuskan kesini dengan pasangan juga sih, ngajak keluarga, teman dan gebetan sekalipun bisa, asalkan gebetan kamu bersedia diajak kencan lho yaaaaaaa.

Design interior bergaya klasik yang sangat mewah nan elegan, bikin nge-date kamu kian terasa dekat, melekat bagaikan legging ibu-ibu kelas Zumba yang nempel begitu ketat. Suasana Toby’s Estate disini belum terlalu ramai seperti outlet sebelumnya, jadi makin berasa nyaman dan bikin betah.

Ga hanya ngopi ganteng yang bisa kamu lakukan, pesan makan pun juga bisa. Demi kelancaran pertumbuhan badan, menu main course disini sangatlah bergizi dan variatif. Menunya perpaduan antara gaya western food dengan eastern food.

Chicken Donbury, semangkuk nasi dengan potongan daging ayam berlumur saus manis gurih diatasnya. Plating maincourse ini cukup instagenic dan menggugah selera. Rasanya tidak terlalu spesial namun masih dalam kategori yang enak dilidah.

Chai Latte, secangkir minuman hangat dengan kombinasi susu dan seduhan teh kaya rempah. Olahan chai tea yang memiliki rasa kompleks dan hangat, berpadu dengan gurih dan manisnya susu. Jadi membuat minuman latte ini terasa klasik nano nano gitu.

Tripple Chocolate, minuman blended yang menggunakan tiga jenis campuran bahan cokelat. Rasanya manis, sedikit pekat dan cukup milky. Sensasi manis dinginnya sangat pas menemani suasana hangat dimalam minggu.

Earl Grey, ngeteh malem-malem masih oke juga ternyata. Apalagi sambil ngobrol ngalor ngidul bareng temen-temen. Cita rasa serta sensasi harum dari earl grey yang kaya akan rempah, membawa saya kedalam suasana hangat dalam tiap tegukannya...

Michelle Bakery ga cuma menyajikan aneka pastry dan roti, tapi juga varian jajanan pasar, kue lebaran, cemilan dan kue ulang tahun. Salah satu gerainya terdapat di jalan Margonda Raya, tak jauh dari perumahan Pesona Khayangan.

Sebagai toko roti dan kue, Michelle juga hadir dengan konsep dine in yang menawarkan beberapa menu makanan juga minuman. Jadi disini ga cuma buat beli kue aja, tapi bisa juga sambil nongkrong-nongkrong gorgeous.

Bolu Pisang Keju, bolu yang terbuat dari pisang berbentuk persegi panjang dan bertabur parutan keju cheddar diatasnya. Bolu tidak terlalu padat, juga tidak terlalu mengembang, jadi terasa pas dan lembut. Terdapat dua lapisan kue yang dilekatkan oleh krim. Komponen pisang yang cukup manis bertemu gurihnya keju, jadi terasa yummy.

Bolu Talas Keju, bolu dengan tampilan layer ungu dan kuning yang cukup menggoda buat dicoba. Teksturnya lembut dan tidak terlalu padat. Agak mirip dengan bolu-bolu talas yang telah ada sebelumnya nih. Enaknya dinikmati bareng teh tawar anget pas sore-sore...

Pondok Bakso H. Rahmat
Sore-sore lagi libur kerja gini & cuacanya syahdu-syahdu lembut gimana gitu, enaknya makan bakso.

Kebetulan lagi di daerah Jl. Radar Auri Cimanggis, Depok. Ada bakso yang punya banyak cabang. Yeesss... Pondok Bakso H. Rahmat, yang kalo ga salah gerai yang disini kayanya cabang ke-3 deh. Tempatnya strategis, dipinggir jalan. Yaa kalo ditengah jalan pasti bikin macet.

Bakso (Rp.17.000,-)
semangkuk bakso urat, bakso halus dan mie atau bihun. Tekstur bakso cukup garing dengan sensasi lada yang terasa. Daging sapinya cocok dengan kuah bening yang gurih dan sedikit manis. Lumayan menggoyang lidah.

Es Teler (Rp.12.000,-) semangkuk es menyegarkan yang terdiri dari potongan melon, jelly, buah naga, kolang kaling, mutiara, nata de coco, sirup dan susu kental manis. Isiannya cukup banyak tapi ga seperti komposisi es teler yang selama saya coba...

Ro Ji Ro Coffee and Resto

Abis makan bakso, kayanya seru nih kalo lanjut ngopi. Kebetulan setelah jalan (naek motor sih sebenernya) kurang lebih 300 meter dari tempat makan bakso, nemuin kedai kopi yang lagi mojok dan tampak menarik perhatian. Ro Ji Ro namanya.

Iyaa, parkiran motor yang penuh, kirain kedai kopinya juga penuh, tapi ternyata ga penuh dan masih ada bangku kosong untuk diduduki. Dengan nuansa yang cukup nyaman dan artistik, bisa lah buat ngobrol sambil ngerjain tugas negara (Presiden kali ah).

Pesan minuman dan makanan disini masih bersifat manual, mesti nulis di nota kosong, dan nulis sendiri apa yang ingin dipesan. Dan bayarnya masih nanti, ketika sudah selesai menghabisi semua hidangan.

Pesan 2 kopi & 2 cemilan, sepertinya bakalan lama nih untuk dihidangkan. Cappucino & Vietnamese coffee mendarat dimeja dengan lama durasi sekitar 30-40 menit. Lebih amazing lagi, 1 porsi pisang goreng dengan topping taburan cinnamon & roti panggang dengan topping cokelat silver queen & kacang, mendarat dengan lama durasi sekitar 60 menit.

Alamakjaaan...

Vietnamese Coffee (Rp.18.000,-) minuman kopi susu ala vietnam yang sangat khas cara penyajiannya. Kalau di kafe lain si kopi sengaja disajikan dalam keadaan masih menetes, tapi disini kopinya sudah turun semua kedalam gelas berisi susu kental manis. Rasanya manis dan mild.

Cappuccino Espresso (Rp.23.000,-) disajikan didalam cangkir bergambar ayam jago yang instagenic, minuman ini terasa aneh menurut saya. Rasanya kurang pas, dan sepertinya tidak ditemukan di cafe-cafe manapun yang sudah saya cicipi.

Toast ala Fatimah Coklat Silverqueen (Rp.15.000,-)
Roti yang dipanggang ala modern ini, ber-topping-kan kacang, dan parutan cokelat silverqueen lalu disiram dengan susu cokelat. Rasanya lumayan, tapi parutan silverqueen nya dikit banget.

Pisang Goreng Cinnamon (Rp.15.000,-)
1 porsi pisang goreng yang disajikan dalam bentuk bulat pipih, membuat mood jadi lebih sedikit lebih baik karena sudah menunggu lama sampai kurang-lebih 1 jam. Dengan taburan bubuk cinnamon yang kurang merata, pisang goreng jadi nampak cantik untuk pandang. Kalo rasa... yaa lumayan berasa karena ada cinnamon-nya...

Wake Cup

Niatan mau nonton ke salah satu mall di bilangan Cibubur, ya sebut aja namanya Cibubur Junction, eh dari area parkiran belakang keliatan ada sesuatu yang baru, dari sudut kanan atas diteras mall. Dengan kaca yang bersih dan tanpa stiker atau spanduk partai yang menghalangi pandangan, Wake Cup Coffee mencuri perhatian dari kantong dimata saya. Jadilah niat nonton ketunda dulu buat mampir kesini.

Nampaknya Coffeeshop dimari ini baru dibangun, padahal ga tau juga kapan dia tidurnya. Udah disuruh bangun aja. Buka pintu di Wake Cup ini gratis, dan keluarnya juga ga kena fee. Dan pas masuk kedalam suasanya nyaman & diiringi musik yang lagi jadi hits di Billboard & Baliho kesayangan anda.

Design interiornya agak klasik tapi minimalis. Meski seru banget karena dindingnya kaca, tapi ga serunya ga bisa dipake buat ngaca. Areanya terbagi menjadi 2, smoking & no smoking area. No smoking area-nya seperti di teras perumahaan jaman kolonial dulu. Yaa taunya seperti jaman kokonial, karena liat ditivi sih. Tapi tetep nyaman kok di-smoking area pun. Karena ada kipas angin yang selalu nemenin kalo kamu kepanasan.

Blackforest Latte menjadi minuman spesial yang mereka tawarkan. Disajikan didalam medium rock glass, minuman hangat ini rasanya mirip kue. Ada sensasi harum dan rasa rum seperti bailey’s gitu. Enak sih, tapi ya ga enak-enak banget.

Meskipun siang-siang gini, mesen minuman panas lagi rasanya ga masalah lah ya. Kalo ga bawa dompet, itu baru masalah. Dan pilihan kedua jatuh kepada Caramel Machiatto. Rasanya cukup manis meski kurang caramel banget dilidah saya.

Pie Chocolate menjadi cemilan buat nemenin ngopi saya kali ini. Sepotong kue dengan lapisan cokelat menggoda, berhasil meruntuhkan keyakinan saya untuk ngurangin konsumsi manis. Well, rasa cokelatnya enak, padat, dan lembut dimulut. Dan adonan pie-nya renyah.