yudistira ishak abrar

Excelso

Setelah sekian lama, akhirnya kali ini saya nyobain ngopi di Excelso lagi, kali ini di Citos dan dengan memanfaatkan program promo buy one get one free dari salah satu aplikasi messenger. Lokasinya berada di sudut timur mall, persis didepan akses tangga menuju basement.

Bentuk desain interior kafe bergaya rustic modern dengan mengedepankan konsep unfinishing wall sebagai nyawa utama tampilannya. Area terbagi menjadi smoking dan no smoking, namun tidak ada sekat pemisah diantaranya, jadi agak kurang nyaman buat kamu para perokok pasif.

Cappuccino Toraja (Rp.47.700,-) minuman ini disajikan didalam cangkir putih berlogo Excelso dengan ditemani sekeping kue kering. Menggunakan beans yang berasal dari daerah Toraja, minuman turunan kopi ini terasa begitu milky dan agak encer.

Cafe Latte (Rp.47.700,-) minuman ini disajikan didalam gelas unik dengan lapisan foam yang cukup tebal. Berbeda dengan Cappuccino tadi, Cafe Latte disini justru terasa lebih kopi dan engga milky. Harum kopi cukup kuat dengan tone espresso yang agak slight...

Starbucks Indonesia tengah meluncurkan kampanye baru yang terinspirasi dari budaya keramah-tamahan di seluruh Asia. Melalui “Greet with a cup”, Starbucks mencoba mengajak kita untuk mengenal sapaan hangat dalam beberapa bahasa di benua Asia lewat 4 minuman special terbarunya.

Keempat minuman tersebut adalah Kopi Susu Frappuccino yang mewakili cita rasa khas Indonesia, Thai Cold Brew yang mewakili cita rasa khas Thailand, Ice Gosohan Nut Moka yang mewakili cita rasa khas Korea dan Kawaii Matcha Cream Frappuccino yang mewakili cita rasa khas Jepang.

Ice Gosohan Nut Moka (Rp.29.000,-) minuman yang mewakili negeri ginseng ini terdiri dari espresso, saus hazelnut dan mocha. Minum ini menimbulkan sensasi kacang-kacangan yang cukup kental dimulut. Tapi sisi kopinya sendiri pun masih kentara di lidah.

Kawaii Matcha Cream Frappuccino (Rp.29.000,-) minuman frappuccino yang terbuat dari bubuk matcha dengan tambahan whipped cream dan saus matcha sebagai topping. Rasanya cukup milky, gurih dan pekat akan teh hijau...

Nanny’s Pavillon

Bicara soal pancake, ingatan saya langsung tertuju kepada Nanny’s Pavillon. Karena memang sejak Maret 2009, Nanny’s Pavillon hadir dengan menyuguhkan konsep French American pancake restaurant.

Gerai pertamanya hadir di kota kembang, Bandung. Kini Nanny’s Pavillon telah membuka gerai di kota-kota lainnya seperti Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi, Yogyakarta, Bali hingga ke Malaysia.

Salah satu outletnya yang di Jakarta berada di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan. Mengusung tema garasi, desain interior nya bergaya tak ubahnya sebuah bengkel yang penuh akan perkakas mesin-mesin mobil juga motor.

Janice’s Meatball Brown Sauce Cheesy Waffle (Rp.55.000,-) menu waffle yang diberi lelehan keju mozarella dan olahan bola daging diatasnya. Tekstur waffle begitu empuk dan lembut serta terasa gurih. Lelehan mozarella yang cheesy bertemu dengan bola-bola daging yang meaty, menambah sensasi gurih pada menu ini. Supaya ada pedes-pedesnya, lebih baik tambahkan chilie sauce.

Charlotte’s S’Mores Pancake (Rp.55.000,-) sajian pancake manis yang terbuat dari adonan berbahan dasar cokelat. Sebagai topping mereka menambahkan lelehan marshmellow dan potongan kacang almond diatasnya. Jadi rasa cokelat ketemu manisnya marshmellow dan renyahnya almond.

Mango Mint Tea (Rp.35.000,-) minuman teh dingin yang diberi buah mangga dan daun mint. Sebenernya buah mangga yang di punch terasa manis dan nyegerin, tapi ketika diseruput bareng sama teh nya, terasa engga ngeblend...

McD

Burger Rendang Special, alih-alih mengganti nasi dengan bun burger, McD justru membuat rasa rendang yang terkenal enak jadi tabrakan. Lapisan roti, telur dan daging berbumbu rendang seperti berdiri sendiri-sendiri. Ga ngeblend.

Burger Balado Special, mirip dengan Burger Rendang, Burger Balado ini juga terdiri dari lapisan beef patty dan telur ceplok. Hanya posisi bumbu rendang diganti dengan bumbu balado. Nasibnya pun sama menurut saya, rasa roti dan daging bersaus baladonya engga kawin.

Mango Pie, varian menu pie terbaru dari McD yang berdisi mango custard. Tekstur kulit pie masih renyah dan agak garing. Isian mango custard nya creamy, manis dan lumayan nyegerin.

Mc Flurry Cendol Duren, es krim cone yang terkenal akan rasanya yang milky dan lembut, diberi tambahan saus duren dan cendol. Sensasi rasa kearifan budaya lokal nya cukup terakulturasi dengan baik dari pada menu burger. Saya lebih suka menu baru yang ini, meski masih ada kekurangan. Kurangnya apa? Kurangnya adalah es krim nya engga diaduk, padahal hal tersebut yang membedakan antara Mc Flurry dengan es krim lain...

Mager Cafe dan Coffee merupakan sebuah kafe baru di bilangan Depok Timur, tepatnya di jalan K.H.M Yusuf, atau akses tembus ke jalan Juanda kalau dari jalan Majapahit. Lokasinya cukup strategis dan mudah dijangkau.

Mereka mencoba menyulap sebuah bangunan 2 lantai menjadi kafe yang cukup eyecatching. Karena mereka menyediakan sisha, jadi nampaknya seluruh ruangan dapat dijadikan sebagai smoking area. Untung pas saya dateng pengunjungnya tidak ramai, jadi dapat terbebas dari asap rokok maupun sisha.

Spaghetty Carbonara with Smoked Beef (Rp.20.000,-) sepiring pasta spaghetti yang dimasak dengan gaya saus carbonara lalu disajikan diatas piring hitam yang sangat kontras. Tapi sayang rasanya kurang ngegigit.

Pancake Pisang Keju (Rp.15.000,-) menu dessert satu ini terdiri dari 3 lapisan pancake yang juga diberi potongan pisang dan taburan keju cheddar parut. Meski tampil cukup meyakinkan, namun rasanya ternyata kurang greget.

Lemon Tea (Rp.10.000,-) dan Cappuccino (Rp.21.000,-) merupakan dua minuman hangat yang saya coba kali ini. Untuk lemon tea nampaknya mereka menggunakan jenis minuman instan. Sedangkan Cappuccino nya terasa begitu kasar dengan sisi bitter yang cukup tajam. Saya kurang suka dengan sensasi rasa yang disampaikan minuman kopi ini...

Akhirnya Auntie Anne’s masuk juga ke Margo City, tepatnya di lantai 2 bersebrangan dengan akses masuk Celebrity Fitness. Memanfaatkan aisle area, gerai nya terlihat begitu simple dengan konsep open kitchen. Meski ga besar, tapi mereka tetap menyediakan beberapa tempat duduk untuk pengunjung dapat menikmati aneka menu secara langsung di tempatnya.

Almond Cream Cheese (Rp.29.000,-) kue berbentuk panjang-panjang mirip finger ini memiliki tekstur adonan yang rada chewy-chewy ngangenin gimana gitu. Lalu diberi isian krim keju yang sebenernya ga terlalu banyak, tapi pas. Bikin ngunyah jadi ga cukup satu, tapi minimal harus dua atau tiga. Rasanya tuh wangi susu, gurih dan cukup recommended.

Almond Choco Ball (Rp.28.000,-) nah kalo kue yang ini berbentuk bulat-bulat unyu dengan ukuran yang agak nanggung, gede engga, kecil juga engga. Adonannya masih sama, rada kenyal-kenyal gitu, tapi kali ini isiannya berbeda. Ada lelehan cokelat didalamnya. Meski saya pecinta cokelat, tapi kue yang ini saya kurang favorit nih, karena rasanya biasa aja...

Chop Buntut Cak Yo merupakan buah dari resep warisan keluarga Cak Yo yang selalu menjadi andalan saat berkumpul bersama. Nama Chop Buntut sendiri diambil dari kata Chopping Technique atau teknik pemotongan buntut yang engga boleh sembarangan. Makanya resto ini diberi nama Chop Buntut Cak Yo.

Nah baru pada tahun 2015 Cak Yo akhirnya mulai membuka resto Chop Buntut Cak Yo. Hingga kini outletnya telah tersebar di kota-kota besar seperti Medan, Pekanbaru, Jakarta, Bogor, Depok, Bandung, Tangerang, Surabaya, Palembang dan Makassar.

Salah satu gerainya yang di Depok berada di Margo City lantai ground. Areanya cukup luas dengan memanfaatkan salah satu hall mall yang berbentuk lingkaran, tepatnya pada sisi sebelah kanan bangunan. Desainnya modern dengan nuansa makan terbuka.

Sop Buntut Special (Rp.62.800,-) ini merupakan semangkok sop buntut sapi yang isinya melimpah dan gede. Kuahnya saya milih yang bening, supaya terasa seger. Tekstur buntut cukup empuk tapi saya sih lebih suka kalo sop ini pake potongan daging dari pada make buntut hahahaha.

Nasi Goreng Bakar Seafood (Rp.38.800,-) nah nah nah, yang merasa kelaperan karena belom makan siang, cocok banget nih ngorder menu ini. Porsinya kek nyediain buat pegawai galian kabel alias banyak beudh. Tapi jangan salah, rasanya nampol dan nendang abis lho. Ada sensasi pedes manis saos gitu deh. Udah gitu isian seafood nya pun banyak.

Nasi Goreng Bakar Buntut (Rp.49.800,-) ga beda jauh sama Nasi Goreng Seafood, Nasi Goreng Bakar Buntut juga porsinya super ngenyangin. Saking banyaknya saya sampe engga abis dan minta dibungkus buat dibawa pulang. Rasanya gurih kaya rempah. Cakep banget, saya suka sama cita rasanya yang rame dilidah.

Nasi Daun Asap Daging Ayam (Rp.33.800,-) wohoooooo baru kali ini saya makan nasi bakar yang porsinya bikin geleng-geleng kepala. Isian daging ayam suirnya berasa bumbu, udah gitu si nasinya pun diberi dedaunan rempah khas masakan nusantara. Harum, gurih dan bikin pengen nyendok terus deh.

Bakso Tahu Goreng (Rp.28.800,-) sebagai menu pendamping alias pemberi sensasi krenyes krenyes, saya milih bakso tahu goreng. Tapi sayang, menu ini paling lemah dibanding menu-menu main course yang tadi saya coba sebelumnya. Bukannya engga enak sih, tapi ya biasa aja rasanya.

Es Campur (Rp.27.800,-) sebagai pencuci mulut, saya nyobain Es Campur. Isiannya lumayan banyak dan variatif. Rasanya manis dan cukup menyegarkan. Pas banget nih sebagai temen makan makanan berlemak...

Pasar Minggu merupakan kawasan di daerah Jakarta Selatan yang menjadi salah satu icon kota Jakarta. Mengapa dinamakan Pasar Minggu? Ya, betul banget kalo kalian menjawab bahwa dulunya daerah tersebut merupakan sebuah pasar yang hanya buka pada hari Minggu saja.

Sebenernya lokasi Pasar Minggu sebelum tahun 1920 itu berada di Kampung Lio, pinggir Kali Ciliwung. Nah baru pada tahun 1920 Pasar Minggu pindah ke lokasinya yang sekarang, yaitu ke dekat jalan raya juga rel kereta api yang bersebrangan dengan terminal bis.

Nah sekarang Pasar Minggu gak cuma aktif pas hari minggu aja nih, tapi tiap hari juga selalu rame dan sibuk. Ga heran kalo disini juga banyak dijumpai tempat-tempat wisata kuliner. Mulai dari tempat makan mewah sampe ke warung tenda, semuanya ada disini.

Nah malem ini saya kebetulan lagi lewat Pasar Minggu, terus ngeliat sebuah kedai roti bakar yang cukup manggil-manggil buat dicobain. Dapoer Roti Bakar namanya. Bangunannya terdiri dari dua lantai. Posisi dapur berada di pintu masuk, jadi pengunjung bisa langsung ngeliat bagaimana cara mereka mengolah makanan.

Roti Bakar Keju Rainbow Italian Mozarella, setangkep roti tawar yang dibakar hingga renyah, lalu diberi isian keju mozarella aneka warna mirip pelangi. Karena tampilannya yang instagenic, jadi sayang banget kalo langsung dimakan, difoto dulu lah ya buat diposting ke IG story. Rasanya cukup gurih dan lebih savory.

Pisang Bakar Niagara, dua buah pisang dengan ukuran yang lumayan gede dibakar lalu diberi parutan cokelat warna warni. Ternyata bukan hanya warnanya aja yang beda-beda, tapi rasanya juga. Pisangnya manis dan lembek, ketemu taburan cokelat aneka rasa, sukses bikin mulut saya lumer.

Teh Tarik disini agak beda sama di tempat lain. Karena kayanya mereka ngeracik sendiri minumannya, bukan make teh tarik sachetan. Jadi rasanya beda. Selain itu juga Fresh Milk Banana mereka beneran fresh. Berasa banget ada komposisi buah pisang segar yang dihancurkan. Oke juga nih...

Starbucks

Starbucks Pandan Gula Aren Cake dan Starbucks Vanilla Keju Cake (@Rp.18.000,-) dua jenis soft cake berwarna hijau dan kuning bergambar logo Starbucks yang tengah ramai di timeline instagram beberapa waktu terakhir ini. Yang satu terbuat dari softcake pandan dengan lapisan krim gula aren sedangkan yang satu lagi softcake vanilla dengan lapisan krim keju. Tekstur kue cukup lembut dan agak padat, isian gula aren dan keju nya standar. Kalo boleh milih, saya lebih suka yang warna ijo sih.

Temen makan kue, saya memesan Hot Chocolate (Rp.49.000,-) dan Caramel Latte (Rp.48.000,-) untuk minuman udah paling bener deh kalo milih cokelat panas, karena rasanya paling tepat dan enak untuk ukuran Starbucks. Nah kalo untuk Caramel Latte terasa manis karena sirup karamelnya dengan sensasi espresso dan susu yang lumayan...