yudistira ishak abrar

Arka mengisi salah satu kios di Pasar Santa. Areanya cukup besar dibanding dengan es kopsus lain yang ada disini. Alatnya cukup lengkap, termasuk untuk nge-roasting. Semua minuman yang mereka sajikan langsung dibuat sesaat setelah dipesan nih, jadi terasa begitu fresh.
Kopi Susu Keren (Rp.20.000,-) menggunakan biji kopi houseblend 50:50 arabica robusta, es kopi susu gula aren ala Arka ini terasa cukup berani kopinya. Sentuhan bitter dan acid yang berpadu didalam single shot espresso, bener-bener menguasai manisnya gula aren dan gurihnya susu.
Ini Teh Susu (Rp.17.000,-) menggunakan bubuk black tea, minuman non coffee ini memiliki cita rasa yang lembut. Paduan teh dan susunya menampilkan karakteristik yang lebih medium slight dengan sensasi milky serta pekatnya teh yang agak samar menyentuh lidah...

Bakpao (Hanzi: 肉包, hokkian: bakpao, hanyu pinyin: roubao) merupakan makanan tradisional Tionghoa. Dikenal sebagai bakpao di Indonesia karena diserap dari bahasa Hokkian yang dituturkan mayoritas orang Tionghoa di Indonesia. Pao itu berarti bungkusan, dan bak itu artinya daging, jadi bakpao berarti bungkusan (berisi) daging. Bakpao dalam bahasa Hakka / Khek yaitu nyukppao / yugppao yang mempunyai arti yang sama yaitu daging berbungkus. (Wikipedia)
Ngomongin bakpao, udah tau dong kalo mau cari menu ini kamu harus kemana? Yup, Imperial Kitchen & Dimsum. Bisa dibilang mereka merupakan satu dari sekian resto yang menjadi surga bagi pecinta bakpao dan dimsum. Salah satu outlet terbarunya berada didalam area Transmart di jalan Dewi Sartika, Pancoran Mas, Depok. Areanya cukup luas kedalam dan terasa nyaman.
Cha Siew Pau (Rp.19.900,-) tekstur adonannya empuk dan mengembang dengan baik. Isiannya berwarna kemerahan berupa olahan potongan daging ayam dan sejenis umbi-umbian sehingga memberikan sensasi rasa manis gurih dilidah. Disajikan masih mengebul, sehingga terasa hangat saat disuap kedalam mulut.
Siew Mai 3 Kombinasi (Rp.23.900,-) menu terbaru dari Imperial Kitchen & Dimsum ini terdiri dari tiga buah siew mai yang diberi isian sejenis fish cake roll warna warni pada bagian tengahnya. Teksturnya empuk, kenyal dan memberikan sensasi rasa gurih. Tapi saya lebih suka rasa siew mai original mereka sih.
Milk Tea (Rp.18.900,-) sebagai pelepas dahaga, saya memesan hot milk tea. Disajikan didalam gelas medium, minuman yang terbuat dari paduan teh dengan susu ini kurang kentel dan agak encer, jadi rasnya kurang mantep...

Martabak Cream Cheese Kismis Besar (Rp. 93.000) masih jadi favorit aja ini Martabak Orins, yang mana kali ini nyobain rasa Cream Cheese Kismis dengan ukuran besar. Sebesar gunung di pulau seribu. Martabak yang tebalnya sekitar 3-4 cm dan cream cheesenya berlumuran dimana-mana ini, bener-bener mantul banget, pas kismisnya kegigit dimulut. Rasa keju dengan tekstur krim dan asem-asem dari kismis, nyatu banget dimulut bareng daging martabak yang tebal dan lembut.

Martabak Cokelat Keju Kacang Wijen Besar (Rp. 70.000,-) ga kalah favoritnya sama rasa yang satu ini, cokelat mesesnya yang melimpah dan penuh sesak ini, menutupi kacang yang ada didalamnya. Apalagi ditambah taburan wijen yang bikin rasa martabaknya ini jadi makin gurih. Selain rasanya yang lezat, martabak ini juga bisa naikin martabat loh.

Roti Long John di Jalan Raya Keadilan, Depok Timur ini selalu ramai. Meski outletnya hanya berkonsep mini stall grab and go, tapi hampir tiap malam dikerumuni pembeli terutama para driver ojek online. Karena penasaran, akhirnya saya pun cobain untuk mampir dan membeli beberapa jenis roti.
John Kukus Pendek Hazelnut Spread (Rp.12.000,-) roti long john dengan panjang 20 centi ini diberi olesan mentega dan selai cokelat hazelnut, lalu dikukus. Nah setelah matang, lalu ditambah parutan keju cheddar. Tekstur rotinya empuk dengan isian yang cukup melimpah. Rasanya manis, cheezy dan cocok sama selera saya yang kebetulan emang lagi kepengen sama roti kukus manis ini.
John Pendek plus Sosis Bratwurst (Rp.20.000,-) roti long john yang dibagi dua sama panjang ini diberi isian kocokan telur dan olesan mentega, lalu dipanggang. Setelah matang baru diberi parutan keju, saus, mayones, selada dan potongan sosis. Siraman sausnya melimpah, jadi bikin roti ini terasa basah. Rasanya cukup gurih, pedes, sedikit manis dan cheezy...

210 Roastery (re: Two Ten) sebuah coffeeshop dan roastery mungil yang berada di bilangan jalan M. Kahfi, Jagakarsa. Nama 210 sendiri berarti nama ayah dari sang pemilik yaitu Tuten. Bentuk bangunan bergaya industri dengan sentuhan floral pada bagian teras. Mereka sudah berdiri sejak setahun lalu dengan menu andalan Kopi Bening.

Kopi Bening (Rp.40.000,-) kopi paling unik yang pernah saya temuin dari sepanjang perjalanan saya mencari coffeeshop. Kenapa? Soalnya si kopi tampil mirip air mineral alias bening. How come? Jadi mereka meracik minuman houseblend arabica (Flores & Argopuro) robusta (Semendo Palembang) ini sedemikian rupa sehingga tampilannya sebening namanya. Rasanya tuh beneran kopi banget dengan tone bitter yang kuat dan acid. Tapi si rasanya berdiri masing-masing alias kurang ngeblend.

Ice Latte (Rp.28.000,-) minuman turunan kopi yang menggunakan beans houseblend pduan arabica dan robusta yang disajikan dingin. Sayangnya cup take away engga ada gambar logo yang menunjukan jati dirinya nih. Untuk soal tampilan, warnanya bold banget. Nah kalo soal rasa, minuman ini sih sekuat tampilannya dengan tekstur espresso yang strong tapi tetep berasa milky...

Warga Jagakarsa mana suaranya nih? Yes, sebuah kafe baru bernama The Coffee Shop belum lama ini hadir di salah satu sudut jalan M. Kahfi 1. Bentuk bangunannya tampak begitu modern minimalis dengan dominasi monokrom pada eksterior dan toska pada interior. Ya jenis-jenis warna retro gitu lah.
Area terbagi dua, yaitu indoor dan outdoor. Teras samping diselimuti dinding kaca dengan potongan bingkai besar khas desain industri yang diisi furnitur berwarna putih menjadi area smoking yang cukup eyecatch. Baru didalam, suasana berubah menjadi sedikit girly dengan permainan warna warna lembut serta penggunaan bantal-bantal pada seating table.
Tuna Salad Sandwich (Rp.30.000,-) setangkep roti tawar panggang yang diberi isian selada, irisan tomat dan tuna yang dipotong-potong menjadi empat bagian saat disajikan. Tekstur rotinya renyah dibagian luar efek toasting dan empuk didalam. Isian tunanya cukup gurih dan terasa nyegerin karena banyak sayurannya.
Mie Kangkung (Rp.35.000,-) semangkuk mie dan kangkung yang hadir bersama toge, potongan ayam dan kuah cokelat bening. Porsinya engga terlalu banyak, tapi terbilang pas menurut versi saya. Rasanya manis dengan tekstur agak kriuk-kriuk dari kangkung dan kuahnya. Sedang, potongan ayam mengeluarkan sentuhan gurih.
Cappuccino (Rp.24.000,-) secangkir espresso dan susu hangat yang dituang sedemikian rupa sehingga membentuk hiasan latte art yang cantik dengan ukuran 6oz. Unsur susu berperan dalam memunculkan rasa manis sekaligus milky dan gurih. Sentuhan espresso hadir dalam tingkatan yang medium.
Strawberry Juice (Rp.19.000,-) minuman ini sepertinya tidak terbuat dari buah segar, melainkan dari jus kemasan. Karena engga fresh, jadi cita rasa maupun teksturnya biasa aja. Sensasi strawberry nya kurang nendang dan kurang nyegerin.
Pan Fried Banana (Rp.28.000,-) potongan pisang tanduk yang dibakar, lalu diberi parutan keju cheddar, taburan meses dan siraman susu kental manis. Tekstur pisangnya lembut namun bukan jenis favorit saya. Untuk toppingnya melimpah dan bikin cemilan ini terasa manis...

Pedal Kopi dibangun dengan tujuan sebagai basecamp buat para pendirinya yang sama-sama hobi bersepeda. Kadang setelah habis asyik mengayuh pedal sepeda, mereka kadang suka bingung mau beristirahat dimana sambil asyik ngobrol dan ngopi. Berangkat dari kebingungan itulah akhirnya mereka membangun Pedal Kopi ini.

Awalnya mereka mendirikan outlet pertamanya di daerah Mekar Sari. Baru pada bulan Febuari 2019 kemarin, mereka membuka cabang kedua di jalan RTM, Cimanggis. Di gerai terbarunya ini Pedal Kopi mengubah sebuah hunian menjadi coffeeshop yang cukup tenang dan nyaman. Seating table terbagi-bagi kedalam bentuk kamar-kamar, sehingga para pengunjung memiliki area masing-masing untuk ngopi.

Kopi Susu (Rp.20.000,-) racikan kopi seduh manual pure robusta yang dipadukan dengan susu kental manis dan tersaji didalam rock glass. Kekuatan kopinya cenderung menonjolkan sisi acidity dalam takaran medium. Cita rasa khas kopi seduh manualnya sangat kentara dan terasa begitu klasik. Tapi akan jauh lebih kece lagi kalo takaran kopi dan susunya ditambah sedikit, biar makin joss dilidah.

Avocadost (Rp.25.000,-) menggunakan base espresso houseblend 50:50 arabica robusta, minuman frappe ini sengaja saya pesan di cup take away supaya dapat menunjukan identitas kafe melalui logo yang tercetak pada gelas. Teksturnya creamy dengan paduan rasa alpukat dan kopi yang ngeblend dengan baik. Saya pribadi bukan penyuka minuman frappe, tapi yang ini enak dan nyegerin sih.

Potato Waffle (Rp.15.000,-) kentang goreng dengan potongan ala waffle ini teksturnya renyah dan diberi bumbu bubuk yang berasa asin juga gurih. Pas digigit sih berasa banget crispynya, jadi cocok banget dicocol ke saus sambal. Tepat banget nih buat temen ngopi di sore-sore dalam cuaca hujan kaya sekarang ini.

Piscok (Rp.10.000,-) empat potong pisang berbalut kulit lumpia yang dihoreng ini memiliki tekstur yang renyah diluar dan empuk didalam. Pas digigit, isian cokelatnya langsung ngecrot aja gitu, sehingga memberikan sensasi rasa manis yang creamy. Meleleh paraaaahhhh sob...cakep...

Kemang Village menjadi salah satu alternatif kalo kamu bingung mau nongkrong dimana dan agak jenuh sama suasana kemacetan saat harus mencari kafe di Kemang Raya. Nah, di salah satu area avenue of the stars terdapat sebuah coffeeshop mungil bernama Monochrome.

Saat mampir kesini suasana kafe sedang ramai dan sebagian area sedang mengalami perluasan jadi agak sedikit kurang nyaman. Pelayanannya ramah, tapi ada satu yang masih kurang, baca penjelasannya di paragraf paling bawah ya guys.

Americano (Rp.33.000,-) menggunakan beans pure arabica yang berasal dari daerah Temanggung. Sensasi acidity pada base espresso, langsung menyeruak sesaat setelah saya menyesapnya. Teksturnya cukup tebal dengan menyisakan bercak-bercak pekat pada akhir rasa.

Flat White (Rp.38.500,-) menggunakan beans pure arabica yang berasal dari daerah Aceh. Disajikan begitu cantik didalam cangkir putih dengan hiasan latte art minimalis, minuman ini memiliki lapisan foam yang cukup tebal. Teksturnya lembut, creamy dan terasa milky. Komponen espresso nya nendang banget, hadir dengan ledakan rasa bitter yang kuat tapi tetap terbalut oleh susunya.

Chocolate Brownies (Rp.24.200,-) sepotong kue brownies dengan ukuran besar yang dihangatkan sesaat sebelum disajikan. Tekstur kuenya lembut, cukup tebal, rasanya manis, cokelatnya pun kuat. Tapi sayangnya, pesanan saya ini datengnya terlalu lama dan sempet diletakan di meja pengunjung yang lain. Harus lebih fokus lagi yah guys...