yudistira ishak abrar

Wingstop di Margo City posisinya agak ngumpet persis diantara eskalator yang menuju ke lantai 3 dengan arena bermain Timezone. Area duduknya tidak begitu banyak, hanya ada sekitar 6 set meja dan itu pun ada yang hanya untuk berdua saja. Seperti restoran cepat saji lain, disini pengunjung akan melakukan pemesan sekaligus pembayaran diawal, baru setelah itu menu akan disajikan dan diantarkan ke meja.

Combo 5 Boneless Wings (Rp.58.000,-) upgrade Seasoned Fries (Rp.8.000,-) dengan saus Hickory BBQ dan Mango Habanero. Sayap ayam goreng tepung tanpa tulang yang renyah dan gurih, dia sudah berbumbu. Saus Hickory BBQ nya sangat creamy, medok, smokey, sedikit manis, sedikit pedas dan bikin nagih. Kalau Mango Habanero hampir mirip bumbu rujak yang lumayan pedas, manis dan berempah dengan sentuhan rasa mangga yang asam menyegarkan.

Seasoned Fries nya saya request diberi tambahan saus keju. Potongan kentang yang dibiarkan tetap bersama kukitnya menjadi ciri khas mereka. Teksturnya renyah dan empuk. Kentangnya sendiri sudah berbumbu asin, jadi tetap ada rasanya walau dimakan tanpa saus keju. Selain itu juga ada dipping Honey Mustard yang manis, asem, seger sebagai penambah rasa.

Classic Wings 5 (Rp.44.000,-) dengan bumbu Lousiana Rub dan Garlic Parmesan. Potongan sayap ayam polos tanpa tepung yang digoreng lalu diberi bumbu-bumbu bubuk. Ayamnya tersaji masih panas. Lousiana Rub membawa kesan pedas lada serta cabai bubuk, ada asin dan gurih. Kalau Garlic Parmesan memberi sensasi keju yang begitu khas serta aroma bawang putih yang harum. Bagi pecinta keju, ini sih recommended.

Asian Spice Onion Ring (Rp.25.000,-) menu side dish atau semacem snack yang berisi empat potong bawang bombay goreng berselimut tepung lalu digoreng hingga kuning keemasan. Teksturnya begitu renyah di luar, rasa bawang bombay yang berkaramel membuat sensasinya terasa manis gurih. Siraman saus Asian Spice memberi nuansa manis, asam, lengket karamel serta sedikit pedas, persis seperti saus ala Bangkok.

Sweet Churros (Rp.15.000,-) berisi 3 buah churros yang begitu renyah diluar dan empuk didalam yang bertabur gula serta bubuk kayu manis. Rasanya cukup khas, manisnya pas, aroma cinnamon-nya tidak terlalu strong dan tersaji bersama dipping cokelat yang manis, creamy dan ngeblend saat disantap bersamaan. Meski bagian dalam churros menurut saya sedikit kurang tandek, tapi masih oke...

Mungkin bagi mahasiswa kampus Gundar atau UI tak asing dengan daerah Kapuk. Jalan ini menjadi salah satu pusat kost-kostan mahasiswa bahkan karyawan di Margonda karena dekat dengan dua Universitas, Stasiun Pondok Cina serta pusat kuliner di Depok sekaligus. Meski dekat dengan jalan utama, belum ada kafe atau tempat nongkrong yang melirik lokasi ini. Melihat peluang itu, Graha Coffee & Eatery hadir. Mengisi area rooftop sebuah bangunan 3 lantai, mereka tampil bergaya desain industrial dengan dominasi semen ekspos.

Setelah melewati beberapa lantai melalui tangga, pengunjung akan disambut oleh lorong yang akan mengantarkan ke konter kasir sekaligus meja barista. Area ini juga terdapat seating table indoor dan merupakan satu-satunya ruangan yang dilengkapi pendingin udara. Bergeser kesebelah, ada area balkon beratap dan tanpa atap yang cukup ikonik karena bersanding dengan tempat duduk amfiteater sekaligus akses ke area paling atas. Berhias ketapang kencana, sudut ini tampak sangat masa kini juga estetik. Pemandangan Kota Depok tampak jelas dari sini. Soal pelayanan, mereka jempolan karena saking ramahnya.

Sore ini saya memesan Fish & Chip (Rp27.000,-) Chocolava (Rp25.000,-) dan Ice Kopi Susu Graha (Rp23.000,-). Dari segi rasa, fish & chip masih perlu ditingkatkan lagi supaya lebih mantul. Chocolava terhidang cukup cantik bersama eskrim, siraman saus juga sukade. Teksturnya empuk tapi sensasi lavanya kurang berhasil. Ice Kopi Susu Graha didominasi oleh rasa manis...

Gedung Filateli Jakarta yang sejatinya sebuah museum, kini menjelma menjadi tempat nongkrong anak gaul Jakarta. Tak lagi menggunakan nama lama, nama Pos Bloc pun disematkan sehingga terdengar lebih modern. Beberapa nama-nama besar coffeeshop atau kafe hadir mengisi sudut-sudut ruang yang dibiarkan mempertahankan bangunan asli yang memang sudah berdiri sejak jaman kolonial dulu.

Roti Bakar Kemang tak mau ketinggalan mengisi sayap kanan gedung. Jadi kalau dari pintu masuk di depan, kita tinggal belok ke kiri setelah berada di dalam main hall. Tempat duduk disini memang dibuat seperti pujasera, jadi memesan makan atau minum dimanapun, duduknya bebas pilih dimana saja. Karena area duduk didalam stall mungil Roti Bakar Kemang hanya ada dua set meja, itu pun sangat simple.

Kwetiau Special (Rp.32.000,-) kwetiau goreng dengan kandungan protein berupa telor orak arik dan suiran ayam. Gurih serta sedikit manis yang saya rasa dari menu ini. Kerupuk warna-warni menjadi penambah tekstur renyah selain dari kwetiau yang lembut. Nasi Dori Sambal Matah (Rp.47.000,-) ikan dori berselimut tepung yang digoreng dan diberi sambal matah sebagai pugasan. Ikannya beraroma karena sambalnya menyegarkan. Meski sedikit oily, tapi rasanya tetap enak.

Roti Bakar Kitkat Greentea (Rp.26.000,-) hidangan pencuci mulut yang menyuguhkan rasa matcha sebagai isian. Teksturnya renyah dengan isian pekat manis. Es Kopi Gula Aren (Rp.25.000,-) mengkombinasikan kopi acidity, minuman ini terasa menyegarkan dan seimbang. Manis, creamy dan espressonya pas. Lychee Iced Tea (Rp.28.000,-) teh manis bercita rasa leci lengkap dengan buahnya yang masih utuh...

Kali sekian mampir ke Filosofi Kopi di Blok M, namun baru sekarang berkunjung saat siang hari. Ga nyangka suasana pun ramai, saya kira hanya malam kondisinya ramai tapi ternyata siang juga sudah banyak yang datang. Bentuk bangunan masih sama persis, belum ada perubahan apapun. Hanya mungkin beberapa ornamen ruang mengalami perubahan. Kopi bar masih menjadi nafas utama didalam ruangan persegi. Desain industrial membuatnya nampak longlasting meski tanpa ada perubahan bentuk apapun.

Tiwus (Rp.26.000,-) dan Carrot Cake (Rp.35.000,-) menjadi pesanan saya kali ini. Tiwus, primadona kopi mereka tersaji dingin sesuai dengan keinginan saya. Karakter rasanya dominan acidity dengan sensasi asam menyegarkan yang diikuti sedikit bitterness sebagai aftertaste. Carrot Cake hadir dengan tekstur lembut terselip sensasi kriuk dari kacang cingcang kasar. Rasanya begitu khas, manisnya pas dan sesuai dengan teman ngopi kali ini...

Saat sampai di Kalimulya Jati Cafe saya agak terpukau. Tak terbayang sebelumnya bahwa kafe yang berlokasi agak di pedalaman Kalimulya ini bakal tampil serapi dan sebagus ini. Dari jalan raya di depan, pengunjung masih harus menelusuri jalan kecil menuju ke dalam. Setelah kurang lebih 100 meteran, baru lah nampak kafe dengan tema industrial yang hadir di tengah-tengah pekarangan.

Bangunan utama dikelilingi seating table outdoor bergaya kombinasi semen ekspos dan kursi meja kayu berpelitur. Tatanan taman estetik dibuat dengan memadukan ilalang, rerumputan serta tanaman hias lain yang kontras dengan alas bebatuan. Nampaknya mereka lebih mengedepankan konsep terbuka dari pada tertutup. Bangunan utama hanya diisi oleh kopi bar merangkap kasir dan empat set meja sederhana.

Chicken Katsu French Fries (Rp.25.000,-) sepotong daging ayam tanpa tulang goreng tepung renyah, kentang goreng, dan sayuran segar. Daging ayam tidak begitu besar, rasanya asin, gurih jadi perlu tambahan saus cabai serta tomat sebagai penambah rasa. Meski agak kering, tapi tetap enak buat disantap dengan kentang gorengnya.

Spaghetti Bolognaise (Rp.30.000,-) sepiring pasta yang menurut saya sih lebih mirip angel hair dengan potongan sosis serta daging yang dimasak dengan saus bolognaise lalu diberi parutan keju diatasnya. Sensasi ala bolognaise-nya cukup terasa meski bukan yang sekuat pasta sejenis yang pernah saya coba. Tambahan protein seperti sosis dan daging memberi nuansa gurih selain tentunya parutan keju.

Chicken Drumstick (Rp.20.000,-) menu ini lebih mirip kaki naga. Olahan ayam dengan tambahan tepung ini lumayan gurih untuk side dish ataupun cemilan. Pisang Bakar Cokelat Keju (Rp.23.000,-) menjadi sajian pencuci mulut yang sukses menutup santap makan malam kali ini. Pisangnya manis, aneka toppingnya cheezy, manis dan menyenangkan. Coffee Aren (Rp.25.000,-) es kopi susu gula aren yang creamy, manis dan karakter kopinya medium...

Kali kedua mampir ke Sushimas, setelah kunjungan pertama pada suatau malam, keadaan sangat ramai, dan kali ini tiba tepat disaat jam makan siang keadaan justru masih kosong. Terdiri dari dua lantai, restoran penyaji sushi ini menyulap sebuah ruko menjadi tempat makan kasual berhias wallpaper, mural serta beberapa pigura dengan gambar panorama kota. Pelayanan disini ramah, cepat dan informatif.

Salmon Tartar (Rp.30.000,-) berisi potongan salmon, avocado, dan cucumber yang dibuat kotak dadu disusun sedemikian rupa sehingga tampak seperti sebuah tabung. Disajikan dengan topping tobiko dan naruto sauce. Perpaduan salmon, alpukat dan timunnya terasa segar, sangat cocok dengan saus dengan sensasi asam mirip cuka yang begitu kuat.

Bento Sasimi (Rp.90.000,-) karena lagi ada promo, harganya menjadi Rp.69.000,- saja. Paket ini berisi warm rice, chicken teriyaki, seaweed salad, agedashi tofu, salmon sashimi, tuna sashimi, tamago, california roll, miso soup dan ocha. Tersaji didalam wadah bekal berbentuk kotak warna hitam, menu paket ini beneran sangat mengenyangkan. Komposisinya lengkap mulai dari appetizer, maincourse, sup dan minum.

Chicken Teriyaki berbumbu kental dan creamy dengan rasa manis gurih yang nikmat. Agedashi Tofu berbentuk segitiga dengan lapisan luar chewy dan begitu lembut didalam dengan topping katsuobushi. Rasanya asin, gurih sedikit manis. Irisan salmon maupun tunanya lumayan segar dan yang penting ga bau amis. Tamagonya menambah karakter gurih sedikit manis.

Miso Soup berisi rumput laut dan potongan tahu sutera. Kuah kentalnya terasa gurih pekat. Seaweed Salad memberi sensasi segar diantara beberapa jenis makanan berbumbu kental, asin dan gurih. California Roll nya sendiri berisi olahan crabstick serta sayuran segar. Saya sudah kenyang tanpa harus menyantap nasi hangat bertabur wijen hitam.

Cheesecake with Ice Cream (Rp.25.000,-) tersaji didalam wadah unik serta sendok berbentuk sekop dengan garnish daun mint. Sepotong softcake dilapisan bawah terasa seperti lemon cake. Vanilla ice cream diatasnya terasa menyenangkan karena manis lembut dengan tambahan gula yang dibakar. Sajian pencuci mulut yang pas, dingin dan lembut...

Janji Kopi menghadirkan sebuah cerita dimana ngopi adalah sarana mengantarkan obrolan yang menarik didalam sebuah rumah di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat. Kafe ini terdiri dari dua lantai yang seluruh bagiannya tampil unik, berbeda tema sehingga terasa beragam tak membosankan. Aneka gambar mural yang menghias beberapa sudut ruang membuatnya terlihat artistik juga penuh warna. Fasilitas seperti jaringan wi fi, stop kontak dan ruang sholat pun tersedia, sehingga membuat pengunjung betah berlama-lama.

Janji Suci, Bitterballen dan Dimsum menjadi beberapa menu yang saya nikmati disini. Janji Suci merupakan es kopi susu gula aren yang manis, creamy dan perpaduan kopi serta susunya pas. Tak kemanisan dan ga begitu strong juga kopinya, jadi mudah dicintai. Untuk bitterballen terbuat dari kombinasi kentang dengan makaroni yang digoreng crispy. Teksturnya renyah diluar dan lembut didalam, rasanya gurih. Dimsum mereka berisi 4 buah per porsi, rasanya gurih dan tersaji hangat...

Beberapa momen bersama orang-orang spesial dalam hidup mungkin bisa tercipta di sebuah kafe, seperti first date, foto prewedding ataupun acara lain bernuansa romantis. Dan sepertinya Coffee Dia sangat cocok untuk dijadikan sebagai destinasi mewujudkan hal tersebut. Berlokasi di bilangan Tanjung Duren, kafe ini nampak agak tersembunyi diantara barisan hunian. Pintu masuknya melalui samping sebuah bangunan bernuansa bata merah bernama Rumah Segi, yaitu semacam gedung yang dapat dijadikan sebagai lokasi acara pertemuan seperti pesta kebun ataupun resepsi pernikahan.

Setelah masuk, pengunjung langsung disambut kopi bar merangkap kasir yang memajang aneka kudapan manis mulai dari roti, pastry hingga potongan kue-kue cantik. Beranjak ke dalam, terdapat sebuah area duduk indoor yang jumlahnya tidak terlalu banyak. Baru setelahnya yaitu di halaman belakang, terdapat seating area terbuka berhias pepohonan yang tampak simple namun tetap estetik. Disini juga biasa dijadikan sebagai lokasi pemotretan prewedding atau bahkan pesta pernikahan itu sendiri. Jumlah tempat duduk tidak begitu banyak, hanya sekitar 7 meja dengan kursi-kursi kayu serta besi minimalis.

Japanese Drip (Rp.35.000,-) menggunakan beans asal Papua, minuman kopi ini menyuguhkan sensasi rasa fruity serta acidity yang begitu menyegarkan. Karakter asam buahnya tidak begitu kuat, sehingga dapat dinikmati siapa saja termasuk mereka yang baru berkenalan dengan kopi. Latte (Rp.30.000,-) secangkir minuman turunan kopi yang memiliki tekstur lembut, creamy saat diseruput. Meski cukup milky namun tetap berasa kopinya. Matcha & Berry Tart (Rp.55.000,-) sepotong cake estetik yang tak hanya cantik tapi juga nikmat. Lapisan spongecake, krim, buah dan kondimen lain menyuguhkan rasa manis yang pas dilidah. Sensasi pekat khas matcha yang lembut, bertemu kejutan manja berries yang manis...

Tak ingat bahwa outlet %Arabica hadir di Central Park, jadi agak terkejut saat menyadari mereka berada disana. Posisinya persis di sebelah salah satu lobby ujung. Nuansa clean yang selalu mereka terapkan di setiap gerai, membuatnya tampil begitu modern, minimalis sekaligus futuristik. Kopi bar melingkar dengan ornamen barisan karung kopi yang membentuk pola tabung keatas tampak iconic. Area duduk terdapat di dalam dan di luar. Meski simple tapi tetap terasa nyaman.

Mengkombinasikan segelas Americano (Rp.39.000,-) dengan sepotong Almond Croissant (Rp.39.000,-) nampaknya sangat cocok untuk menghabiskan santai sore ini. Kopi arabica yang kuat akan karakter bitter serta acidity langsung mengisi seluruh bagian mulut sesaat setelah saya menyesapnya perlahan. Sedangkan nuansa manis serta gurih almond pada croissant yang buttery seolah menjadi penetral rasa sehingga begitu menyenangkan untuk dinikmati.

Tak ketinggalan segelas Soft Cream (Rp.39.000,-) bercita rasa kopi yang lembut menjadi sajian penutup yang membuat segalanya terasa sempurna. Menu yang saya baru tahu ini ternyata bisa jadi bagian yang tak boleh dilewatkan kalau mampir ke %Arabica, soalnya terasa begitu lembut dilidah, manisnya pas, milky, creamy dan karakter utama rasa kopinya juga muncul dengan baik...