Fannie Huang||IG:@fiehuang

Resto ini didesain dengan tumpukan batu-bata di sekelilingnya termasuk di dalam lift. Untuk lokasi restorannya sendiri ada di lantai 2 dan tempatnya super duper cozy dan luas.

Ada live music gitu dan ada beberapa mesin game yang bisa dimainkan dengan koin. Buat ngedapetin koinnya sendiri mesti mesen sebotol alkohol dulu. Kalau satu botol free 10 koin.

Ruangannya sendiri boleh merokok, namun sistem sirkulasinya sangat baik sehingga aromanya nggak tertinggal di ruangan dan nggak sampai menyebar ke meja lain juga.

Aku mencoba :

a. Beverages :

1. Ice Cappucino (IDR 42k)

Merupakan minuman kopi dengan rasa yang kopi yang cukup terasa dan nggak manis.

Gelasnya pun cukup besar dan menurutku worth it dibanding harganya.

2. Sunset Boulevard (IDR 120k)

Merupakan minuman cocktail dengan perpaduan sirup semangka , sirup grenadine, jus lime, gold rum, gin dan hickney smoke wood.

Penyajiannya cukup cantik dengan es batu berbentuk bulat yang tidak cepat meleleh sehingga meski diminum sesudah satu jam pun rasanya masih nggak terlalu berubah.

Dibanding jenis cocktail lainnya yang kucoba di sini, ini yang alkoholnya paling kuat menurutku.

Rasanya juga unik dan segar.

3. The Dirty Brother (IDR 120k)

Aku suka banget minuman yang satu ini. Buatku perpaduan rasa manis dan pahit ala alkoholnya pas banget. Dibanding Sunset Boulevard, ini nggak terlalu strong namun unik dengan rasa rempah yang cukup terasa dan aromanya yang wangi.

Bahan bakunya merupakan homemade aromatic dengan jeruk, gin, serta sparkling berempah gitu.

Kalau kalian suka rempah aku recommend cobain cocktail yang satu ini.

4. Yellow Submarine

Perpaduan vodka, gin dan whiskey dengan kuantitas yang pas dipadukan dengan jus jeruk, nanas, sirup mawar serta buah leci.

Rasanya unik dan segar serta opsi yang paling tidak strong dengan rasa sedikit manis jika dibandingkan Dirty Brother atau Sunset Boulevard.

b. Appetizer :
1. Salt & Pepper Squid (IDR 65k)

Cocok banget buat cemilan sambil menunggu main course. Cuminya segar dan juicy. Selain itu tepungnya juga nggak terlalu tebal dan renyah.

Untuk saus dippingnya menggunakan saus tartar yang nggak terlalu asam. Biasanya aku kurang suka saus tartar, namun malah suka yang di sini. Rasanya cocok dengan cuminya sendiri.

2. BBQ Chicken Wings (IDR 75k)

Sayap ayamnya empuk dan juicy dengan bumbu barbeque yang sangat terasa.

Seporsi berisi kira-kira 8 potong ayam dan bisa buat sharing ramai-ramai.

3. Truffle Parmesan with Aioli (IDR 45k)

Honestly aku bukan orang yang suka banget sama kentang goreng, namun somehow aku nambah berkali-kali.

Kentangnya renyah di permukaan dan empuk di dalam dengan minyak truffle yang wangi namun nggak sampai pahit.

Untuk sausnya menggunkan garlic aioli yang rasa bawangnya cukup terasa namun tidak mendominasi rasa sehingga malah membuat kentangnya semakin enak.

Kejuya juga cukup banyak dan wangi. Suka banget sama menu ini.

4. Lamb Meatball (IDR 80k)

Merupakan lamb australia yang ditumis dengan krim asam dan saus smoked romesco.

Kalau kalian suka kambing bakal suka menu ini. Namun aku sendiri kurang suka dan bahkan nggak bisa menghabiskan sepotong karena aroma kambing yang terlalu strong buatku. 

Namun sausnya sendiri enak menurutku. Gurih gitu dan bisa sedikit menetralisir aroma kambingnya.

c. Individual :
1. Cheeseburger (IDR 130k)

Ini menu favoritku. Bunnya sendiri menggunakan Hokkaido Milk Bun buata sendiri sehingga lembut dan manis khas susu, nggak plain gitu aja.

Kejunya gurih dan beef pattynya cukup well seasoned serta empuk. Selain itu juga ada caramelized onion yang menambah cita rasa sedikit pahit khas bawang bombai sekaligus manis. Selain itu tomatnya juga segar dan manis.

2. Tenderloin (IDR 350k)

Kami request yang medium well dan tingkat kematangannya persis sesuai request.

Sesuai namanya, daging sapinya empuk dengan potato gratin yang rasanya gurih serta cukup halus.

Untuk sausnya mesti nambah IDR 30k dan ada 4 opsi, namun kita nyobain yang red wine jus, mushroom sauce serta blackpepper.

Blackpeppernya beneran strong banget rasa dan aroma ladanya dan cocok yang suka lada. Untuk mushroomnya aku suka banget. Konsistensinya pas sehingga tidak terlalu encer atau kental dengan rasa gurih serta terdapat potongan jamur.

Untuk yang red wine juga enak. Teksturnya lebih cair dari yang mushroom dengan warna kecoklatan serta rasa yang gurih namun terdapat aroma serta hint rasa red wine.

Selain itu aku juga mencoba sauteed mushroom dan bumbunya beneran meresap. Rasa jamurnya cenderung manis, sekilas sedikit mengingatkan dengan rasa jamur yang biasa menjadi topping bakmi ayam old style.

3. Beef Short Ribs (IDR 520k)

Merupakan short ribs yang disajikan dengan jagung dan sweet potato fries. Aku nyobain Menurutku beefnya beneran empuk dan sausnya sendiri cenderung gurih.

4. Lamb Rack (IDR 280k)

Dibanding lamb meatball, aroma kambingnya ga terlalu kuat. Namun buatku masih strong tetapi rasa sausnya yang gurih cukup menambah cita rasa.

Menu ini juga disajikan dengan onion ring yang rasanya enak banget. Onion ringnya sama sekali nggak pahit denga tepung yang renyah tetapi tidak oily.

d. Dessert 

1. Churros (IDR 65k)

Merupakan churros rasa cinnamon & coklat yang disajikan dengan dipping sauce butterscoth.

Menurutku rasa dipping saucenya cenderung asin dan sedikit mengingatkanku dengan salted caramel.

Rasa coklat pada churrosnya memang terasa, sayangnya churrosnya oily dan cenderung mengendap minyak. Aku sendiri makan satu potong tanpa mencelup dengan dipping sauce di setiap gigitan dan sejujurnya rasanya agak bikin eneg gitu.

Seandainya churrosnya tidak terlalu oily bakal lebih enak.

2. Milo Mille Crepes (IDR 70k)

Dibanding churros, aku lebih suka yang ini. Mille crepesnya lembut dan disajikan dengan milo ganache dan milo crumble serta disajikan dengan gelato vanilla yang rasanya tidak terlalu manis.

Jadinya gelato vanillanya buat menetralisir gitu dan secara keseluruhan rasa manisnya masih ok.

Meskipun di aplikasi tertulis di area Pademangan, actually area resto ini lebih deket ke kawasan Kemayoran ketimbang Pademangan.

Lokasinya sendiri berada di area car wash gitu dan tempatnya tidak ber-AC namun cukup bersih dan sejuk.

Nggak nyangka rasanya beneran melebihi ekspektasiku. Sebelumnya aku udah pernah mencoba babi ala ginian di beberapa tempat dan rasanya bukan yang enak sampe banget, kayak kalo 2 menu pasti ada aja salah satu item yang kurang. Entah sambalnya atau apa gitu.

Yang ini beneran enak banget. Udah coba 4 item dan semuanya enak.

Harga rice bowl nya mulai dari 30k - 50k untuk ukuran reguler. Namun ukuran reguler aja tuh udah cukup mengenyangkan. Semua babinya juga nggak ada yang bau pula.

Di sini juga ada menu truffle pig, sayangnya belum tersedia.

Aku mencoba :

1. Crispy Pork Belly Sambal Matah (IDR 35k)

Sambal matahnya enak. Rasanya nggak cuma pedes aja, tapi juga terasa gurih dari minyaknya dan bawangnya terasa. Perpaduan minyaknya pas sehingga tidak pily dan bawangnya bukan yang strong banget.

Sumpah crispy pork belly nya tuh enak banget. Kulitnya beneran renyah dan babinya nggak ada yang bau.

Dagingnya juga empuk tapi nggak kering. Udah gitu porknya beneran banyak. Bisa dilihat di foto, yang reguler aja porsinya segitu.

2. Tonkatsu (IDR 42k)

Honestly aku rada takut makan babi digoreng tepung. Pernah makan yang alot dan bau.

Tapi ternyata yang disini beneran mengubah ekspektasi aku. Porsi tonkatsunya cukup banyak dan babinya tuh empuk terus nggak bau.

Tepungnya juga renyah dan sama sekali nggak oily. Selain itu disajikan saus cocolan yang manis pedas dan rasanya klop sama tonkantsunya.

3. Roast Pork (IDR 30k)

Kalau pengen diet tapi tetep pengen makan babi, aku recommend coba menu ini.

Babinya sendiri cuka daging yang dipanggang dan nggak pakai lemak.

Babinya juga empuk dan teksturnya nggak kering. Potongannya pun pas, nggak terlalu tebal atau tipis.

Selain itu juga disajikan daun selada dengan dressing. Daun seladanya segar.

4. Nasi Babi Campur (Regular, IDR 32k)

Nggak nyangka harganya bakal semurah ini. Kukira harganya at least bakal diatas 40k gitu, ternyata bahkan ga sampai 35k dan super worth it baik dari segi rasa maupun kuantitas.

Isinya ada roast pork, crispy pork belly plus potongan babi sambal matah dan babi sambal serta ada telur rebus yang luarnya cukup matang tspi temgahnya nggak matang banget tapi juga nggak bau amis.

Babi sambal hijaunya enak banget. Rasanya nggak pedas bahkan buat aku yang nggak bisa makan pedas dan rempahnya cukup terasa tapi nggak terlalu strong hingga mendominasi rasa.

Super recommended buat kalian yang pecinta pork. Sayang aja nih lokasinya di daerah yang sepi dan kayak perumahan gitu.

Tertarik mencoba boba terjangkau yang satu ini karena deket rumah. So akhirnya aku pesen via ojol.

Aku mencoba :

1. Aroma Regal Boba (IDR 20k)

Ini recommend banget kalau kamu suka alkohol apalagi rhum.

Baik rasa maupun aroma rhumnya cukup terasa. Nggak nyangka bakal seenak ini padahal harganya super terjangkau.

Regalnya juga nggak terlalu banyak jadinya nggak mendominasi rasa. Selain itu bobanya juga empuk dan kenyal.

Lain kali pengen coba lagi, ah.

2. Salted Sugar Caramel (IDR 20k)

Aku pernah nyoba ini di kompetitor dan honestly aku expect setidaknya bakal ada rasa caramel.

Sayangnya rasa caramelnya sama sekali nggak terasa. Bahkan rasa asin di krimnya juga nggak.

Jadinya cenderung creamy tapi tasteless dengan boba yang empuk.

Sabtu kemarin berkunjung ke Kintan Buffet cabang Emporium dan dibanding kunjungan terakhir ada peningkatan dari segi rasa.

Aku dan temen mesen paket standard dan pelayanan cukup cepat serta responsif. Bahkan waiter kerap menanyakan apakah ingin tambah daging? Dan proses tambah daging juga cukup cepat.

Sayangnya, akupesan garlic butter karubi 2 plate, 1 garlic butter chicken & 1 basil chicken. Sayangnya cuma dikasih bumbugarlic butter dan basilnya nggak dikasih. Katanya mau dikasih nanti namun sampai pulang nggak dikasih, mungkin kelupaan dan aku pun nggak minta lagi.

Dan tidak perlu diragukan, kualitas dagingnya juga bagus. Fresh dan empuk. As usual aku paling suka yang karubi. Ayamnya sendiri lebih enak kalau sebelum dipanggang dibumbui garlic butter dulu dan biarkan selama beberapa menit biar bumbunya meresap. Atau kalau nggak garlic butternya bisa dijadikan saus dipping buat ayam kalau suka yang bumbunya strong.

Selain itu juga ada menu creamy dory dan prawn serta yakitori. Aku sendiri makan di cabang GI dan ada minyak wijen di meja. Aku suka banget, namun aku nggak nemu, entah aku ga ngeh apa gimana. Kalau belum ada, sayang sekali.

Untuk side dish aku mencoba :

1. Caebonara Udon :

Improvement dibanding kunjungan terakhirku. Udon kenyal.dengan saus yang cukup creamy serta terasa gurih cheesenya.

Topping jamurnya juga renyah dan enak.

2. Ayam Black Pepper

Ayamnya enak nih, masih cukup empuk dengan saus blackpepper yang cukup strong rasanya.

Kekentalan sausnya juga masih pas menurutku.

3. Pajjeon

Pajjeonya enak menurutku. Moist dan empuk dengan bawang yang cukup terasa.

4. Garlic Fried Rice

Aku suka ini. Nggak nyangka fried rice yang disajikan dalam rice cooker bakal enak. Kukira rice cooker bakal memengaruhi cita rasa nasgor sendiri karena pernah makan nasgor rice cooker di tempat lain dan rasanya ga enak, jadi udah skeptis duluan.

Nasinya pas kematangannya dan rasa garlicnya cukup terasa. Selain itu rasanya juga masih pas tingkat gurihnya.

5. Kimchi Fried Rice

Meski resto ini tampaknya lebih condong ke konsep BBQ Jepang, namun rasa kimchi fried ricenya cukup enak dan nggak kalah dengan resto yang memang berkonsep Korea.

Tbh, bahkan dibanding O*ju aku lebih suka kimchi fried rice di sini. Rasanya nggak sekedar manis dan berwarna merah gitu aja, namun ada sedikit rasa kimchinya dan bahkan ada rasa asam.segar khas kimchinya juga selain sedikit rasa manis. Secara keseluruhan flavornya cukup gurih dan aku prefer nasgor yang gurih daripada manis.

Sebenarnya ke hotel ini karena kondangan saudara, so akhirnya aku sekalian nulis review di sini.

Aku mencoba fettucine carbonara, nasi hijau, steak with mushroom sauce dan beberapa menu lainnya. Surprisingly rata-rata menu di sini cukup enak untuk restoran hotel bintang 3.

Saus mushroomnya lezat meski pastanya sendiri terlalu keras menurutku, tetapi saus carbonara not bad.

Untuk nasi hijaunya beneran enak menurutku. Nasinya gurih dan santanny terasa. Begitupun dengan ayamnya yang empuk dan bumbunya meresap. Telur dengan bumbu kecap juga meresap dan manisnya pas.

Resto ini sebelumnya memiliki cabang di Central Park dan aku lumayan sering ngelewatin, namun ragu buat nyobain. Akhirnya pindah ke daerah Batu Tulis yang lebih dekat rumah.

Area parkirnya cukup luas, begitupun dengan restorannya. Di sini ada menu AYCE, namun juga ada berbagai menu ala carte yang bisa dipesan.

Pelayanan juga tidak membedakan meskipun aku datang pakai voucher yang kubeli di F*ve. Begitu datang dan pulang juga disambut dengan ramah. Bahkan pas aku ketinggalan chargeran juga langsung dikejar buat dikembaliin padahal aku nya belum ngeh. Oke banget lah pelayanannya.

Untuk makanannya, aku beli kupon dimana aku dapat 2 plate daging + 2 jenis kuah yang bisa dipilih + unlimited buffet bar selama 60 menit. Kuah favorit di sini adalah konbu dan sukiyaki.

Aku coba kedua kuahnya dan nggak terlalu banyak MSG dibanding si Sh"buri yang udahannya bikin haus parah sampai kebangun malem-malem. Kebetulan aku terbiasa makan tanpa MSG dan cukup sensitif sama MSG.

Kuah sukiyakinya terasa manis gurih, sedangkan kuah konbunya yang merupakan kuah tradisional shabu-shabu cenderung tawar dengan rebusan rumput laut. Paling pas, mengkombinasikan kuah sukiyaki dan konbu dengan takaran yang pas biar nggak terlalu manis.

Dagingnya juga segar dan jenis yang dislice tipis-tipis gitu sehingga nggak hancur-hancur. Untuk pilihan buffet barnya ada aneka sayur, ikan berbagai macam bakso dan aneka hidangan serta sushi + buah.

Sayurnya segar, begitupun ikan dan bakso ikannya. Ikannya segar dan nggak amis. Selain itu bakso ikannya juga renyah dan segar. Dagingnya juga sangat terasa dan nggak kebanyakan tepung. Jarang nemu bakso ikan yang enak dan segar, dan di sini termasuk enak dan segar menurutku.

Selain itu ada beef ball dan bakso lainnya dengan potongan besar yang tampaknya merupakan bakso homemade. Baksonya beneran enak, nggak kenyal ga jelas karena kebanyakan tepung dan dagingnya berasa. Tahunya sendiri ada dua macam, yakni tahu telur dan tahu China yang putih itu. Aku rebus di kuah sukiyaki hingga bumbunya meresap dan rasanya enak banget. Bahkan sebenarnya dimakan begitu aja juga udah enak tanpa harus pakai bumbu tambahan, sih.

Untuk side dish, aku mencoba :

1. Karaage

Rasa karaagenya enak. Ayamnya cukup besar serta juicy dan empuk. 

Karaagenya tuh bukan asal ayam goreng ditepungin, tapi beneran Karaage. Ada rasa jahe gitu yang meresap di dalam dagingnya, bukan sekedar di tepungnya aja.

Selain itu ayamnya juga renyah tapi sama sekali nggak berminyak. Oke banget.

2. Gyudon

Aku suka rasa Gyudonnya. Sapinya cukup empuk dan rasanya memang nggak terlalu strong, namun justru malah enak menurutku.

Rasanya sendiri tetap terasa dan merupakan comfort food menurutku.

3. Chicken Curry

Rasa chicken currynya beneran enak. Isinya ada wortel dan kentang yang kematangannya pas, nggak terlalu alot maupun terlalu lembek.

Ayamnya empuk dengan kari yang rempahnya terasa. Menurutku rasanya pas nih, nggak terlalu manis karinya. Selain itu kuahnya juga tidak terlalu kental.

4. Pasta

Pastanya pakai tomato, smoked beef dan cheese. Cheesenya cukup terasa dengan tingkat kematangan pasta yang pas, tidak terlalu keras atau lembek.

Tomatnya cukup terasa namun rasanya tidak terlalu strong sehingga tidak meninggalkan after taste asam yang kurang enak di lidah.

Dan isiannya ada smoked beef lembaran gitu.

5. Takoyaki

Takoyakinya masih hangat gitu dan enak menurutku. Tampaknya memang dipanggang beneran dan bagian dalamnya moist.

Takoyaki yang authentic sendiri seharusnya moist dan isian guritanya sama sekali nggak berbau amis. Saus takoyakinya juga pas kuantitas maupun kekentalannya. Recommended buat pecinta takoyaki.

6. Chicken Yakiniku (?)

Di sini ada menu yang mirip chicken Yakiniku gitu dan rasanya juga yummy. Rasa gurih nya pas dan sausnya juga cukup banyak.

7. Assorted Sushi

Sushinya ada macam-macam, yakni kani nigiri, tamago nigiri, sushi dengan sesuatu yang digoreng tepung di atasnya, serta sushi dengan potongan wortel dan daging sapi cincang

Aku coba semuanya kecuali si kani nigiri dan rasanya juga cukup enak untuk ukuran sushi di resto AYCE. Kadang tamago suka berbau amis telur, namun tamago yang di sini sama sekali nggak amis.

Nasinya sama sekali tidak keras meski ditempatkan di ruangan ber-AC dan sausnya nggak terlalu banyak hingga menutupi cita rasa sushinya sendiri.

8. Es Krim

Es krimnya ada topping cornflakes dan meses. Rasanya nggak manis berlebih dan disajikan pakai mesin gitu jadi aku ga ribet ambilnya.

Yang aku suka, beberapa menu masakan di sini kayak takoyaki, pasta, gitu-gitu ada penutupnya, nggak dibiarkan terbuka begitu aja. Bahkan veggie tempura juga ditutup. Jadinya bersih.