Ika Nurhayati

Begitu ada waktu main ke ujung utara Jakarta, memutuskan mengopi di sini karena baca menunya, di Oetara ini ada beberapa minuman kopi unik.

Hasilnya, senang menyempatkan waktu ke sini. Tempatnya luasnya sedang dan cantik, bergaya feminin dengan permainan warna putih, turquoise, abu-abu lembut, cokelat kayu, dan penempatan vas bunga di mana-mana. Bersih sampai ke toiletnya.

Staf ramah semua dan atentif. Gelas kecil berisi infused water langsung disajikan di meja pengunjung, dan mereka sigap mengisi ulang ketika terlihat gelas tinggal berisi sedikit air. Keren!

Oetara punya paket murah makan siang, kalau enggak salah untuk pembelian minuman kopi tertentu dan pasta. Tapi karena lagi enggak ingin makan berat, saya pesan chicken mash yang terdiri dari mashed potatoes dan crispy chicken dengan saus sriracha dan maple. Terhidang cantik, porsinya sedang. Mashed potatoes enak dan lembut, saus maple-nya banyak.

Untuk kopinya, pilihan saya akhirnya jatuh ke coco latte yang ada rasa kelapanya. Hanya ada versi hangat karena menggunakan minyak kelapa yang dihangatkan, kalau enggak salah dengar, coco latte ini wangi dan masih terasa kopinya meski tidak kencang. Terus karena masih betah, saya pesan juga cake pandan gula melaka yang sepertinya memanggil-manggil dari etalase cake sejak saya masuk. Cake ini tidak cuma unik, tapi sedap dan juga wangi. Cake-nya sendiri moist. A must try!

Baru minggu lalu mengopi di Three Folks Meruya, eh tahu mau buka cabang di belakang Citos, yuk deh. Soalnya saya ketagihan grey latte!

Tempatnya gampang dicari dan lebih luas daripada di Meruya, kayaknya bakal jadi incaran foto OOTD. Parkir juga cukup luas. Pas masuk ke dalam, eh ternyata ruangan non-smoking masih ditata. Bangku-bangku tanpa sandaran yang diposisikan di balik jendela masih terpisah dari alas empuk royal blue, warna yang juga dipakai di Meruya. Tapi bangku sofa di tengah ruangan sudah beres, jadi saya bisa duduk di situ.

Saya pesan grey latte pastinya, plus fish and chips. Teman saya pesan earl grey macchiato dan jagaimo cheese.

Semuanya enak! Fish n chips gurih dan porsinya cukup nendang untuk saya, plus ada seladanya lagi, cocok deh. Ikut mencicipi jagaimo cheese, rasanya mengingatkan saya sama singkong thai, tapi kalau kata teman saya enggak ha ha ha

Grey latte ya sudahlah ya, as this one is my recent favorite. Suka suka dan suka. Earl grey macchiato alias teh earl grey dengan foam susu di atasnya saya akui juga enak dan unik. Bakal ke sini lagi deh buat grey latte dan coba yang lain juga seharusnya ya.

Begitu tahu Walking Drums, salah satu tempat hang out favorit saya, buka cabang di Kemang, langsung mampir. Bertempat di bagian depan gedung HLG Kemang Raya, bareng toko mainan dan tempat aktivitas anak, tidak terlalu luas dengan kapasitas 20 orang. Tapi tetap homey, enak kerja di sini pas tidak ramai, WiFi kencang lagi.

Datang disambut ramah stafnya yang tadinya bertugas di Walking Drums. Seperti biasa saya pesan iced latte (32 ribu belum tax), dengan tambahan salted eggs fries (40 ribu) kemudian saya bungkus carrot cake (20 ribu). Menu belum lengkap tapi sudah cukup banyak kok, dari makanan ringan, berat termasuk crispy pizza yang superrenyah itu, sampai pastry dan cake.

Enggak pernah kecewa dengan iced latte Drums, yang pekat dan isinya banyak. Salted eggs fries oke banget, karena kentangnya renyah dan semuanya berlumur telur asin, semua sampai tumpukan yang terbawah. Carrot cake lumayanlah buat harga sebegitu, potongannya cukup besar. Drums bakal jadi tempat favorit buat ngelaptop di hari kerja.

Trelatte kafe yang kekinian dengan tembok bata, mural, dan papan quote. Beberapa sudutnya nyaman dan cute dengan sofa dan pelapisnya yang berwarna-warni. Kafe ini lumayan luas, termasuk ada satu ruang khusus yang kayaknya bisa dipakai untuk acara tertentu.

Karena sudah makan berat pas ingin mencoba kopi di sini, saya cukup pesan iced latte dan otak-otak lumpia, teman saya pesan iced lychee tea. Kata teman, iced lychee tea kurang blend antara teh dan sirup lecinya. Iced latte dengan double shot cukup oke, ada aftertaste-nya walau kalau soal pekat, buat saya kurang sedikit saja. Nah otak-otak dengan kulit lumpianya enak, bumbu kacangnya juga. Naksir carrot cake sih tapi sudah kekenyangan.

Pelayanan oke banget, pertanyaan soal menu dijawab dengan ramah. Yang salut adalah saat membereskan sebuah meja yang baru ditinggal pengunjung, entah staf atau pemilik Trelatte ini juga kembali menggembungkan bantal sofa, demi kenyamanan pengunjung berikut yang duduk di situ.

Three Folks di Meruya ini minimalis dan terbilang kecil, tapi nyaman saja sih. Ada tempat duduk lesehannya juga di dekat jendela. Sekarang lagi diusahakan agar lantai keduanya bisa dibuka untuk pengunjung. Three Folks sedia makanan ringan, berat, kopi dan minuman lainnya, juga es krim.

Karena belum makan, datang ke sini di samping pesan kopi, pesan juga chicken nanban don (42 ribu rupiah). Untuk harga ini oke kok, nasinya banyak dan potongan ayamnya besar-besar. Bumbu dan mayonya enak cuma saya enggak merasakan asam yah, karena dideskripsikan bumbu makanan ini sweet and sour. Tapi boleh banget ini mencoba rice bowl lainnya.

Untuk kopi saya pesan grey latte, dan hasilnya, in love with this grey latte! Penyuka earl grey, ini recommended banget. Campuran kopi 1 shot, susu, dan sirup earl grey ini buat saya perpaduan sempurna karena earl grey-nya wangi plus kopinya masih sedikit terasa. Untung sekarang Three Folks sudah buka cabang di Cilandak, jadi enggak pening deh saya kalau ingin earl grey latte ini.

Kalau malas maksi keluar kantor, biasanya bungkus makanan U*normal tapi sekarang ada pilihan lain di dekat Stasiun Tebet, Sambal Khas Karmila. Selintas kayak resto makanan Sunda karena ini cabang dari Bandung dan menawarkan 12 jenis sambal. Tapi enggak juga sih karena ada menu jengkol dan bebek peking.

Saya bungkus nasi pedas (6 ribu belum tax), ayam goreng rempah rawit (18.500), kol goreng mentega duniawi (12 ribu), dan sambal karmila juara dunia (4 ribu). Ini rekomendasi stafnya dan katanya sih meski nasi, ayam, dan sambal ini enggak terlalu pedas. Yang terpedas katanya sambal merah domba membara.

Eh benar, meski judulnya heboh, semua pesanan saya pedasnya sedang saja. Juaranya ayam goreng rempah rawit, karena rempahnya wangi dan meresap. Entah berapa jenis rempah yang dipakai, karena untuk menu ayam bakar, klaimnya pakai 35 rempah. Sambalnya juga terasa segar.

Resto ini sendiri luas. Karena saya datang 1 jam sebelum jam maksi, baru 2 meja terisi dan menunggu makanan matang juga sebentar.