Gregorius Bayu | ig: exploresto

Saya penasaran mengenai tempat ini, dan ingin untuk terus membandingkannya dengan upnormal biasa..
Well, ketika saya pertama kali masuk, saya terkejut dengan interior kafe yang menurut saya sangat indah, sangat eksotis, dengan toko pribadi dan pabrik kopi dibelakang sana. Rasanya tempat ini memiliki suasana dan fungsi interior yang terbaik.
Saya memesan kopi yg katanya khas situ, meskipun saya sedikit lupa nama kopinya, tetapi saya begitu nyaman dengan rasanya. Es nya pas, kopinya terasa, bahkan gulanya juga terasa. Begitu enak

Overall, saya rasa kafe ini salah satu yang terbaik. Bahkan suasana kafe ini cocok baik mereka yang ingin membawa banyak orang ataupun bagi mereka yang ingin merenungkan diri. Selamat mencoba :)

     Jujur saja, saya merasa dengan harga yang "hanya segitu", mendapatkan tempat yang "seperti ini" saya rasa melebihi harganya. Tempatnya nyaman, dengan posisi yang mirip - mirip "saingannya" seperti nasgor m**ia ato ayam geprek b**as, namun lebih tertata, bersih, dan... ya lebih bagus lah intinya.
    Dengan harga 15K, ayamnya pun tidak mengecewakan. Sambalnya khas, ayamnya enak, nasinya juga banyak. Sayangnya, teh susunya lebih terasa seperti susu rasa teh. Bukan campuran teh dan susu.
   Overall, makanannya enak, pantas dihargai segitu. Cuma mungkin saya melihat apabila restoran ini sedang ramai, saat siang hari, sepertinya suasananya akan cukup panas. Untungnya, kala itu, saya tidak merasakannya :)

    Saya tertarik mengunjungi Hangover, karena suasananya yang begitu berbeda dari suasanya tempat sejenisnya di daerahnya. Tempat yang memamerkan bir dalam kulkas di jalan Braga biasanya diisi dengan musik dan beat yang begitu menambah semangat dan adrenalin. Tetapi berbeda dengan hangover.
     Saya datang ke sana untuk mengerjakan tugas. Yang mungkin sedikit aneh, "ke bar kok buat ngerjain tugas?" tapi ya... wong suasananya pas untuk itu, mengapa tidak dicoba?
     Dan ya.. saya tidak menyesal, suasananya enak, minumannya juga enak, membuat sebuah cerita baru dalam kehidupan saya. 
     
Overall, bagi anda yang kangen alkohol tapi ingin menenangkan diri, saya rekomendasikan Hangover untuk anda. 

Hari ini saya diajak papa saya yang ulang tahun minggu lalu untuk makan bersama, lokasinya di roemah nenek.

Restoran yang, well, pas pertama kali masuk suasananya itu pas banget ama namanya. Nuansa "jaman dulunya" begitu terasa. Dimulai dari lukisan, interior, furnitur, hingga (beberapa) makanan yang begitu "jadul" ,contohnya seperti yang saya pesan.

Sayangnya nuansa jadulnya agak sedikit terganggu ketika kamu melihat makanan yang begitu "kekinian" di daftar menu, seperti ommelete, pasta, pizza, dll... Namun cara menanggulanginya gampang, ga usah pesan itu, dan nuansa jadul pun kembali terasa.

Overall, mungkin satu2nya hal yang kurang dari restoran ini hanyalah pelayanannya. Rasanya mereka kurang lihai dalam menceritakan menu maupun menceritakan tibanya makan.
Dan mungkin.. Es milo 17ribu? Ayolah..
Selain 2 hal itu, restoran ini bagus. Cocok buat makan bersama keluarga. Benar2 kerasa seperti roemah nenek buyut saya. Hehe :)

Tambahan : PEACH TEANYA ENAK BGT PARAH!!

Aku pergi ke restoran ini bersama orang tuaku, di malam minggu. Sehingga, seperti normalnya malam minggu, suasana Cibadak pun begitu ramai... Termasuk Kobe.. Tapi untungnya, kami masih dapat tempat duduk. Dan mencobanya sekarang
Yang aku suka dari Kobe adalah porsi tiap menunya yang sepertinya bukan untuk 1 orang. Tapi untuk 2, 3, bahkan 4 orang. Sehingga keluarga saya pun membeli hanya 2 menu. Dan sisanya hanya menambah nasi. Cukup, dan membuat silaturahmi
Hal lain yang aku suka dari Kobe adalah variasi menunya yang banyak.. Lihat saja bahkan ada 20 halaman menu menurut pergikuliner. Mantap!
Hal ketiga yang aku suka dari Kobe adalah Cibadaknya. *Note, suasana ini kudapatkan ketika kursiku ada di luar* .. Cibadak benar - benar surga kulinernya bandung. I so loved it.
Demikianlah 3 hal yang saya sukai dari restoran ini. Overall, saya mengerti kenapa rasanya restoran ini adalah restoran paling ramai di Cibadak. Selamat mencoba!

Jadi aku mengunjungi restoran ini bersama dengan rombongan temanku.. Kala itu sehabis ekskursi di Jakarta dan karena sampai bandung kami lapar, kami pun makan dahulu..
Dan kami makan disini... Restoran Padang yang sebrnarnya karena sudah lama aku mencoba resyoran padang untuk "anak kos", rasanya mencoba restoran padang seperti ini itu begitu enak. Beda banget rasanya mulai dari rasa nasi, ayam, sambel, segalanya weh.. Terasa kualitasnya.
Tempatnya pun berkualitas..
Overall, janganlah bikin bangkrut restoran padang di luar padang. Sayang sekali restoran berkualitas seperti ini harus tutup karena tidak punya pelanggan... :(

Pada hari minggu, selepas ibadah di gereja katedral, saya mengunjungi kopi toko djawa, jalan Braga. Saya penasaran, banyak teman2 saya yang merekomendasikan tempat ini.
Saat tiba, jujur, saya sedikit terkejut, karena saya mengira tempat kopi ini akan lebih luas lagi. Saya pun tidak mendapatkan tempat yang pas (bagi saya) untuk belajar sendiri, sehingga harus berbagi tempat dengan konsumen lain.
Saya pun memesan es kopi toko djawa, rasa kopinya khas, berbeda dari cafe lain. Enak.. Unik.. sayangnya, karena saya terlalu asik belajar, saya pun lama meminum kopinya hingga esnya pun mencair dan rasa kopinya berkurang di akhir :(

Overall, saya suka interior dan kopi dari kafe ini. Bagus. Saran saya, kalau mau kesini untuk mengobrol, bawalah seorang teman saja. Kalau mau kesini untuk belajar, bawalah banyak teman. Karena meja kursi di kafe ini sepertinya diperuntukkan untuk itu.. good!
Terima kasih :)