Handi Suyadi

Di Bandung, bakery sehat memiliki penggemar tersendiri. Salah satu pemain besar di kategori ini adalah Ant Artisan. 

Ant Artisan mengusung konsep produk sehat, meski tidak 100% produk termasuk dalam kategori tersebut. Terdapat aneka ragam jenis kue dari pastry, sourdough, hingga ciabatta. Mau makan berat juga bisa walaupun pilihan menu tidak terlalu banyak. Untuk minuman, ada artisan teh dan kopi. 

Ciabatta (8.5/10)
Pilih yang isinya keju dan buah zaitun. Kualitas kue termasuk sangat bagus. Chewy dan renyah pada bagian luar. Hanya saja rasa ciabatta terlalu asin.

Royal Jasmine Pearl (9/10)
Rasa tehnya ringan dan memberikan sensasi yang menenangkan. 
Setiap pembelian teh diberikan gratis 1 croissant mini berukuran sebesar key chain. Bisa dilihat ukurannya sangat mungil. Sekali gigit langsung habis.

Karena area gerai tidak terlalu besar, maka terdapat dua aspek yang dikorbankan, yaitu ketersediaan varian produk dan jumlah meja. Jumlah produk per item tidak terlalu banyak. Rentan habis jika sedang kurang beruntung. Jumlah meja sangat sedikit, maka kurang cocok untuk nongkrong banyakan.

Bila mau makan di tempat, bisa request dihangatkan di tempat.

Popularitas Albaik dikalangan jemaah haji/umrah Indonesia menyebabkan menjamurnya restoran fast food lokal yang mencoba peruntungan dengan menawarkan ayam goreng ala Arab Saudi. Salah satu pelaku usaha yang terjun dan menjadi salah satu pemain besar di Indonesia adalah Almaz Fried Chicken. Walaupun masih baru (gerai pertama buka pada Juni 2024), dalam waktu singkat Almaz Fried Chicken viral dan booming di media sosial. Banyak konsumen berbondong-bondong mengunjungi Almaz Fried Chicken. Apakah seenak yang diklaim di media sosial?

Bagi yang belum tahu, Almaz Fried Chicken adalah restoran fast food lokal besutan Okta Wirawan. Sebelumnya, Okta Wirawan sudah dikenal dengan usaha Kebuli Abuya yang tergolong sukses di kategori masakan ala Arab.

Pilihan menu tidak terlalu banyak, terutama pada menu side dish. Wajar, karena hendak fokus ke ayam goreng.

Ayam Goreng (9/10)
Secara umum, bagian kulit crispy dan bagian tengah empuk. Ayam goreng termasuk tipe yang digoreng hingga kering. Rasanya cukup gurih, tidak sampai keasinan.
Tersedia dua versi, yaitu original dan sauce. Sauce di sini maksudnya adalah ayam dilapisi saus ala ayam goreng dari Arab Saudi. Bukan tipe yang suka citarasa bumbu tajam, maka rasanya tidak terlalu tajam. Walaupun warnanya merah, rasa sama sekali tidak pedas. Karakter rasa versi sauce bukan tipe rasa yang cocok untuk semua orang.
Karena versi sauce tidak pedas, maka tersedia saus sambal sachet dan sambal bawang bagi yang mau makan pedas.

Nasi Kebuli (8.5/10)
Bukan tipe yang bumbunya tajam, namun tetap rasa aroma rempah-rempah.
Porsi nasi cukup besar. Rasa dan penampilan malah tidak sesuai dengan judul. Lebih tepat disebut Nasi Mandhi sebenarnya.
Hati-hati saat makan, karena lada hitam dan cengkeh tidak dipisahkan sebelum nasi siap dihidangkan ke konsumen.

Beef Burger (7.5/10)
Tidak berekspetasi tinggi karena burger bukan menu utama Almaz Fried Chicken.
Burger berukuran besar, begitu pula dengan patty. Patty memiliki tekstur daging dicincang kasar.
Rasa saus masih dibawah rata-rata kompetitor spesialis burger. Cenderung datar rasanya.

Di Almaz Fried Chicken terdapat 2 saus yang dijual terpisah, yaitu sambal bawang dan garlic sauce.

Sambal Bawang (N/A)
Menurut yang sudah coba, rasanya berani pedas. Lebih enak dari sambal sachetan yang dikasih Almaz Fried Chicken.

Garlic Sauce (9/10)
Selain rasa gurih bawang putih, ada rasa asam. Maka rasanya gurih dan asam. Keduanya memiliki citarasa yang tidak terlalu tajam.
Saus cukup kental.

Manajemen Almaz Fried Chicken termasuk bagus. Mereka sudah siap mengantisipasi keramaian dengan menyetok beberapa item sebanyak mungkin. Maka konsumen tidak perlu menunggu lama.

Rasa menu Almaz Fried Chicken seenak yang diklaim di media sosial. Dengan pengecualian menu burger, rasa ayam goreng dapat dikatakan kompetitif untuk bersaing di tengah ketatnya industri fast food ayam goreng merek lokal.

Kembali lagi makan di The People's Cafe. Kali ini mencoba menu lain yang belum pernah dicoba sebelumnya (Ada 1 menu repeat, yaitu Siomay Abang-Abang). 

Nasi Goreng Gila (8.5/10)
Disebut gila karena gila toppingnya dan gila pedasnya. Berhubungan dengan judul, porsi dan varian topping jauh lebih variatif jika dibandingkan dengan menu nasi goreng lainnya. Sebagai contoh, ada sosis.
Menariknya, nasi goreng memilki tingkat kepedasan yang beragam. Versi tidak pedas juga tersedia. Walaupun pada akhirnya yang dimakan adalah versi tidak pedas, nyatanya bumbunya tidak datar. Rasanya kurang lebih sama seperti nasi goreng pada menu Nasi Guyur Tikung.
Menu disajikan dalam wadah bakul. Porsi cukup besar.

Kwetiau Goreng Ayam (8.5/10)
Tidak seperti menu yang sudah pernah dicoba sebelumnya, Kwetiau Goreng Ayam justru memiliki rasa yang cenderung manis. Sangat kontras dengan menu lain yang rasanya asin.
Isian sangat banyak. Porsi daging dan sayuran seimbang.
Aroma smokey cukup terasa.
Menu disajikan dalam wadah katel. Porsi cukup besar.

Soto Mie Bogor (8.5/10)
Soto Mie Bogor versi The People's Cafe termasuk lumayan enak untuk ukuran non spesialis. Kuahnya gurih.
Isinya tipikal soto mie pada umumnya, ada mie, daging, potongan tomat, dan irisan kresol. Porsi daging lumayan banyak. Toppingnya juga meriah, ada bawang goreng dan daun bawang.
Porsi menu tidak terlalu besar. Makan 1 mangkok tidak akan terasa kenyang. Lebih cocok untuk dijadikan sebagai cemilan.

Es Teler (8.5/10)
Isinya lengkap tipikal es teler pada umumnya. Ada kelapa, nangka, alpukat, dan kolang-kaling diberi warna pink.
Kuahnya cukup manis berkat keberadaan krimer kental manis.

Satu hal yang paling membagongkan adalah menu dessert disajikan duluan! Tepat pada saat menu main course dihidangkan dalam waktu bersamaan. Tentu saja jadi panik karena menu es teler harus segera dikonsumsi agar es tidak meleleh, sementara menu main course baru saja dihidangkan ke meja.

Di Mekar Wangi, ada restoran Korea yang selalu tampak ramai setiap weekend. Cukup unik, karena rasa masakan cenderung manis. Karakter rasa yang lebih cocok untuk dijajakan di Jawa Tengah. Meski terkesan kurang tepat untuk dijual di daerah seperti Jawa Barat yang notabene senang asin, nyatanya restoran tetap bisa menggaet banyak konsumen.

Setiap meja mendapat kimchi gratis. Bisa refill jika mau nambah lagi.

Gimari (8/10)
Gorengan cukup kenyal karena isinya berupa soun dan rumput laut. Sayang gorengan terlalu berminyak. Dari kejauhan sudah tampak betapa berminyak gorengan tersebut.
Terdapat 2 versi yaitu versi original dan versi pedas.

Mandu (8.5/10)
Di sini mandu hanya tersedia dalam versi di goreng. Isinya lumayan banyak.
Lipatan kulit kurang rapi. Saat hendak makan, sempat menemukan beberapa rongga di ujung mandu sebagai dampak dari lipatan kulit kurang rapi.

Hancook Deopbab (9/10)
Hancook Deopbab memiliki beberapa variasi rasa saus. Varian yang dipilih adalah Galbi. Rasa sausnya manis dan gurih, cenderung lebih dominan ke manis. 
Daging sangat empuk dan bisa menyerap saus.

Soy Garlic Dakgangjeong (9/10)
Dakgangjeong termasuk salah satu menu signature Hancook. Salahs satu varian yang ditawarkan adalah Soy Garlic Dakgangjeong. Menu ini adalah satu-satunya varian dakgangjeong yang tidak pedas.
Penampilannya sangat ramai. Ayam disajikan bersama topping berupa kacang cincang kasar dan potongan topokki. Terlihat tidak nyambung. Agak disayangkan bagian luar gorengan penampilannya biasa saja.
Rasa saus cenderung dominan rasa bawang putih. Rasa kecap tetap ada, meski tidak setajam bawang putih.
Gorengan tidak terlalu keras.

Bulgogi Kimbap (9/10)
Ukuran kimbap sangat besar. Isian pada kimbap juga banyak. Rasanya segar dan sedikir gurih dari daging bulgogi.
Setiap porsi terdiri dari 8 potong kimbap.

Original Tteokbokki (9/10)
Porsi menu sangat besar, meski lebih banyak saus dibandingkan tteokbokki dan irisan telur.
Saus cenderung berani pedas. Jika tidak suka pedas sebaiknya hindari memesan tteokbokki.
Porsi tteokbokki sangat besar. Lebih baik untuk dikonsumsi minimal 3 orang.

Goguma Mattang Mix (9/10)
Dari gambar di buku menu sudah jelas menu ini adalah ubi dilapisi gula cair. Menu ini merupakan gabungan yellow sweet potato dan purple sweet potato.
Walaupun dilapisi gula cair, ubi tidak berakhir menjadi kemanisan. Tingkat kemanisannya sudah pas.
Konsekuensi dari dilapisi gula cair adalah gorengan sedikit keras.

Boricha (9.5/10)
Tipikal barley tea pada umumnya. Bisa free refill lho!

Karena alasan yang tidak diketahui, beberapa menu kosong. 

Porsi menu cenderung mungil. Tidak berbanding lurus dengan harga jual yang tergolong mahal.

Beli bungkus buat makan di rumah. Selain beli ayam goreng, juga beli side dish. Kali ini mencoba Mexicana Wrap versi tidak pedas dan Honey Butter Biscuit.


Mexicana Wrap (9/10)
Mungkin tidak semua orang tahu, bahwa Mexicana Wrap tersedia dalam versi tidak pedas. Walapun tidak dicantumkan di menu, opsi tersebut benar-benar ada. Terdapat perbedaan yang sangat kentara, yaitu pada ayam dan saus. Ayam diganti dengan versi tidak pedas. Saus diganti menjadi mayones.
Maka rasa wrap menjadi berubah total menjadi original wrap.

Honey Butter Biscuit (9/10)
Biskuit yang ditawarkan oleh Texas Chicken bukan biskuit yang dikenal secara luas oleh orang Indonesia, tetapi adalah kue asal Amerika Serikat, secara spesifik adalah makanan khas daerah Southern.
Teksturnya cenderung padat dan agak kering. Kurang lebih hampir sama dalam hal kepadatan kue jika dibandingkan kue muffin, akan tetapi dalam kasus kue muffin minus tekstur garing. Tekstur khas yang tidak umum dijumpai di Indonesia. Terdapat sensasi renyah saat digigit. Adonan memiliki rasa yang asin dan gurih. Karakter rasa bukan tipe yang bisa diterima oleh semua kalangan.
Memang terlihat aneh rasa biskuit adalah madu dan mentega, tapi baik rasa madu maupun rasa mentega tidak saling bertabrakan, tetapi berakhir saling melengkapi. Gurih, asin, plus manis terasa di lidah sekaligus, sehingga biskuit memiliki rasa yang mudah diterima di lidah.
Setiap porsi kecil terdiri dari 3 buah biskuit.

The People's Cafe termasuk salah satu lini usaha bagian dari Ismaya Group. Tidak seperti mayoritas restoran di bawah naungan Ismaya Group, The People's Cafe memiliki harga jual yang lebih terjangkau dengan range harga 50 ribu hingga 100 ribu per orang. Konsepnya juga bersahabat bagi kebanyakan orang yaitu tempat nongkrong dengan menu yang praktis dan familiar bagi semua orang. Sayangnya The People's Cafe kalah pamor jika dibandingkan dengan Tokyo Belly yang memiliki range harga menu setara. Interior yang terkesan eksklusif, elegan, dan mewah ironisnya menyebabkan orang yang tidak tahu memilih menghindari The People's Cafe karena dikira harga menunya mahal.

Mungkin karena menyesuaikan konsep, terdapat banyak menu yang termasuk praktis untuk dibuat seperti nasi goreng. Terdapat aneka menu lain seperti mie, aneka kudapan hingga aneka dessert. Untuk minuman kopi, disupply dari Djournal Coffee yang kebetulan satu grup dengan The People's Cafe juga.
Nasi Guyur Tikungan (8.5/10)
Bosan melihat menu nasi goreng biasa? Menu ini adalah solusinya. Nasi goreng ayam dengan guyuran kuah gulai.
Untuk nasi goreng isinya tipikal nasi goreng pada umumnya. Ada ayam, telur, taburan bawang goreng, kerupuk, dan acar (ada 1 cabe rawit hijau juga). Rasanya agak pedas (karena beli yang pedas).
Sangat disayangkan, rasa kuah gulai kalah tajam sama bumbu nasi goreng. Rasa asin nasi goreng malah lebih menonjol dibandingkan dengan kuah gulai. Walaupun rasa rempah-rempah pada kuah gulai cukup terasa, tetap saja tenggelam dengan rasa nasi goreng.
Menu disajikan dalam wadah bakul. Porsi cukup besar.

Nasi Goreng Teri Medan (8.5/10)
Porsi teri goreng sangat banyak. Karena baru ditambahkan ke nasi goreng setelah dimasak, maka teri goreng disajikan dalam keadaan masih renyah. Ada sensasi krekes-krekes kerenyahan teri goreng saat dikunyah. 
Isi lauk nasi goreng sangat minimalis. Lebih minimalis dibandingkan dengan Nasi Guyur Tikungan. Lauk hanya telur dan teri goreng. Sisanya sama.
Sama seperti menu yang diatas, nasi goreng cenderung asin. Dibandingkan dengan teri goreng, lebih asin nasi goreng.
Konsumen bisa request minta pedas atau tidak pedas.
Menu disajikan dalam wadah bakul. Porsi cukup besar.

Siomay Abang-Abang (8.5/10)
Memang bukan termasuk yang paling enak. Akan tetapi, untuk ukuran horeka termasuk lumayan. Sering menemukan horeka yang bukan spesialis baso tahu memaksakan diri menawarkan baso tahu tapi kualitas dan rasanya mengecewakan. The People's Cafe termasuk berhasil untuk ukuran restoran yang tidak menunggulkan menu baso tahu.
Tahu sama sekali tidak asam. Siomay isinya benar-benar ikan, bukan tepung. Rasanya lumayan enak. Modal tersebut sangat membantu banyak menu ini dapat disukai banyak orang. 
Saus kacang terasa gurih dari kacang dan ada aftertaste sedikit pedas.
Merasa kecap kurang banyak? Bisa tambah kecap sendiri. Kebetulan pada setiap meja ada botol kecap.

Pisang Goreng Madu Ala TPC (8.5/10)
Walaupun ada embel-embel madu, ada topping taburan keju di atas pisang goreng juga. Mungkin sebaiknya judul diganti jadi Pisang Goreng Madu dan Keju Ala TPC.
Topping madu dan keju sama banyaknya. 
Bagian luar dilapisi tepung bumbu yang agak keras. Kontras dengan bagian pisang yang empuk. Gorengannya sendiri tidak terlalu manis.
Sebaiknya segara dikonsumsi karena gorengan akan menjadi keras jika sudah dingin.

Menu nasi goreng memiliki kecenderungan rasa yang sangat asin. Hal tersebut tidak ditemukan di menu lain seperti Siomay Abang-Abang.

Khusus untuk cabang Summarecon Mall Bandung, AC di restoran terlalu dingin.

Surprise, surprise, penulis dikasih satu kotak Donat Bahagia. Berhubung semua rasa donat belum pernah dicoba sebelumnya, maka kali ini akan direview. 

Satu kotak Donat Bahagia terdiri dari 6 buah donat. Dari semua donat, hanya 4 buah yang sempat dicoba. 

Dobah Milky Attack (9/10) 
Dobah Milky Attack termasuk menu donat paling populer dari Donat Bahagia. Sesederhana penampilan Milky Attack tidak menyurutkan tingginya popularitas. Taburan susu bubuk dengan rasa gurih, pekat, dan creamy di atas donat nan berlimpah sangat menggugah selera. Rasa susu yang kuat mungkin menjadi alasan mengapa Milky Attack sangat disukai banyak orang. 
Menu ini termasuk bagian dari menu Cincin Ring n Fill. Cukup mengejutkan, sebab sepintas terlihat seperti donat standar diberikan topping susu bubuk. Setelah dibelah rupanya di dalam donat ada filling. Pada bagian dalam donat terdapat filling krim rasa vanila. Rasa krim berbeda dengan susu bubuk, dengan rasa vanila mendominasi krim. Krim lebih manis dibandingkan dengan susu bubuk. Keberadaan krim saling melengkapi rasa donat secara keseluruhan. 

Nastar (9/10) 
Donat rasa kue nastar? Benar, karena rasanya memang seperti nastar. Pada bagian dalam diisi filling berupa selai nanas. Selai nanas cenderung manis dengan sedikit rasa asam. 
Menu ini termasuk bagian dari menu Cincin Crumb. Tentu saja karena topping berupa taburan crumb. Crumb tersebut hadir dengan rasa menyerupai nastar.
Eksekusinya termasuk berhasil. Rasanya benar-benar mirip seperti sedang makan nastar. 

Marie Susu (7/10) 
Topping donat dihiasi dengan taburan crumb biskuit yang sudah dihaluskan. Sayangnya, rasa topping cenderung datar. Terkesan seperti makan remahan tepung saja. Rasa khas biskuit marie sama sekali absen pada menu Marie Susu. Pada bagian dalam terdapat filling krim dengan rasa yang serupa pada menu Dobah Milky Attack. Keberadaan krim tidak mampu menyelamatkan rasa donat. 
Menu ini termasuk bagian dari menu Cincin Crumb. Karena itu, rasa marie susu hendak dihadirkan melalui tipe menu Cincin Crumb yang sayangnya gagal dieksekusi sebagaimana semestinya. 

Choco Heaven (9/10) 
Surganya penyuka cokelat! Baik topping dan filling isinya adalah cokelat. Dari segi tingkat kemanisan bukan tipe yang sangat manis. Meski cokelat pekat, tidak meninggalkan aftertaste rasa eneg.
Menu ini termasuk bagian dari menu Cincin Ring n Fill. 

Yoghurt Fruity Cereal (N/A)
Tidak mencoba. 

Mocca Nougat (N/A) 
Tidak mencoba. 

Resep Popoh Singnature adalah restoran yang unik. Menyediakan menu yang saling bertolak belakang, yaitu ciapo dan Chinese food. Memang terlihat tidak nyambung. Hebatnya berhasil dieksekusi dengan baik.

Sebelum makan, diberikan appetizer, yaitu keripik mala. Menurut pelayan, restoran sedang melakukan test menu baru. Keripiknya memiliki rasa asin dan aftertaste pedas. Disebut aftertaste karena rasa pedas tidak langsung muncul pada awalnya. Terasa getir merica Sichuan pula.

Sekarang ke menu utama. Berhubung tidak terlalu tertarik memesan menu ciapo, maka mayoritas menu yang dipesan adalah Chinese Food.

Kuotie Panggang Yinyang (9/10)
Pesan porsi 10 biji. Isi kuotie bisa pilih sesuai selera, ada babi, udang, atau kucai. Waktu itu pilih babi dan kucai.
-Kuotie memiliki isi yang banyak. Baik isi babi atau kucai sama enaknya. Kulitnya juga tebal.
Wadah penyajian cukup unik.

Kekian Udang Ayam (9/10)
Segera konsumsi saat baru dihidangkan, karena sangat renyah. Meski renyah, namun tidak sampai berakhir menjadi terlalu keras.

Babi Hong (9/10)
Rasa bumbu cenderung manis. Daging minim minyak.
Bumbunya cukup terasa, meski bukan tipe yang tajam rasanya.

Pit Cukiok (9/10)
Cukioknya legit. Bumbunya juga kental, meski bukan tipe yang tajam rasanya.

Samcan Panggang (7/10)
Dibandingkan dengan menu perbabian yang lain, samcan panggang terasa seperti kurang bumbu. Rasanya cenderung hambar.
Meski mengecewakan dari segi rasa, kualitasnya bagus. Daging relatif minim minyak dan juicy.

Mapo Tofu (9/10)
Bagi yang suka pedas, siap-siap kecewa karena ternyata rasanya tidak terlalu pedas. Warna merah pada kuah menipu mata.
Kuahnya cukup kental. Ada rasa getir dari merica Sichuan. 

HK Style Baby Romain (8.5/10)
Sausnya cenderung berani asin. Bisa dikatakan terlalu asin. Pada akhirnya merusak rasa.
Untuk romain, disajikan dalam ukuran besar. Tidak dipotong terlebih dahulu.

Baso Fiyan (9/10)
Baksonya kenyal. Kuahnya juga gurih dari kaldu dan bawang putih goreng. 
Satu porsi terdiri dari 5 buah baso.

Tim Ayam Obat (8/10)
Tak dibayangkan sebelumnya, tim obat tidak menggunakan garam sama sekali. Benar-benar diluar dugaan, karena biasanya tim obat pakai garam. Maka rasanya cenderung adem.
Isinya cukup lengkap. Ada ayam, goji berry, dan angco.

Crystal Jelly Cengteng (9.5/10)
Tidak 100% bening karena di dalam jelly terdapat banyak isian seperti jamur putih, biji teratai, dan goji berry.
Meski tampil meriah, karakter rasa cenderung manis lembut.

Diluar dugaan, masakan Resep Popoh cenderung asin (kecuali menu seperti babi hong), kontras dengan menu ciapo yang sama sekali tidak asin.
Sekadar tambahan informasi, terdapat paket berlangganan ciapo untuk ibu menyusui. Menu ciapo bervariasi setiap hari. Menu dibedakan untuk ibu yang melahirkan secara alami dan ibu yang melahirkan caesar.

Catatan: Harga per orang berdasarkan menu yang dipesan.