Waduh selalu kalap kalau nemuin resto AYCE nih karena memang seringkali tergoda buat order ini itu tanpa sadar eh kebanyakan gitu kan. Salah satu yang selalu saya sukai adalah AYCE suki dan shabu karena tidak akan terlalu banyak karbo yang dimakan. Menurut saya AYCE disini surprisingly cukup nyaman, tetapi beberapa pelayanan dapat ditingkatkan kembali. Mengenai rasa daging, kuah, dan side dishes sudah okelah.
Nah bicara mengenai makanan jepang otentik dengan suasana yang juga otentik, katanya sih disini salah satunya. Mereka punya ramen, donburi, aneka tempura dan yakiniku dengan sistem swalayan gitu gengs. Cukup unik walaupun sekaligus cukup menyulitkan di awal karena bingung. Untuk menu ramennya agak kurang cocok di lidah saya karena kurang seperti kuah ramen yang saya ketahui bahkan di negara asalnya. Untuk menu lainnya sudah cukup enak.
Selalu bingung kalau diajak makan kesini nih enaknya pilih menu apa karena semua tampak enak dan menggiurkan dan begitulah adanya karena saya cukup sering mampir dan mencoba segala menu yang ada. Namun jika harus memilih satu saja, pasti saya akan memilih swike mentega asinnya yang gurih buttery gitu. Tinggal tambah jeruk dan sambal udah deh jadi tambah enak gitu. Seporsi dapat sekitar 7-8 ekor kodok yang sudah dibumbui sampai meresap sampai ke tulang. Harga masih wajar sih tapi tempat sangat bisa dieksplor lebih lagi!
Kalau jajan2 manja ke Eightfully, pilihan saya sih selalu popcorn chickennya yang enak gurih gitu dan porsinya lumayan mengenyangkan, ditambah lagi ada jamur enoki garing yang sangat pas untuk menemani quality time beramai2. Kekurangannya sih ada pada tempatnya yang tidak terlalu nyaman dan bersih. But overall aku sih fine2 aja disini.
Menu yang dipesan: Pop chicken old style, crispy mushroom old style
Biarpun secara jarak lebih dekat dengan tempat tinggal saya, saya justru lebih jarang ke Bakmie Karet Batununggal karena arahnya yang menjauh dari pusat kota. Saat sedang mengantar barang ke daerah sana, saya sempatkanlah mampir ke cabang Bakmie Karet buat ngemil baso gorengnya. Tetap enak dan rasanya sama persis dengan di pusatnya. Aroma udang dan babi berpadu sempurna gitu.
Mari ngebir! Loh memang masih buka tempatnya di bulan suci? Ya buka lah apalagi ini kan tidak ada alkoholnya, cuma bir pletok asli indonesia yang dijamin halal sehalal-halalnya gitu. Penyajiannya bisa di botol kaca lucunya atau dituang ke gelas dan ditambah es batu. Secara tempat, kedai kopi mungil ini sebenarnya tidak bermasalah selama itu memang tujuan/konsep awalnya tapi menurut saya masih bisa dibuat lebih nyaman dan lebih bersih.
Nah ini sebenarnya sih menu kekinian taun lalu, tapi berhubung baru sempat cobain ya gapapa lah ya better late than never. Awalnya saya pikir sih ini kentang ukuran besar gitu dipotong memanjang atau entah gimana lah pokoke kentang, eh ternyata ini semacam perkedel kentang yang dicetak dengan semacam cetakan cendol agar bentuknya memanjang. Dari segi rasa, tanpa bumbu/saus sangat plain. Bumbunya cukup enak. Tapi buat saya tetap enakan french fries biasa aja.
Sudah lama ngidam aneka makanan di tempat ini karena buat saya sih enak dan worth it. Tipsnya, pesan yang paketan jangan yang ala carte, karena biarpun tertulis 1 paket buat 1 orang nyatanya porsinya cukup besar untuk sharing berdua loh (setidaknya untuk saya). Paketnya macam2 isinya ada yang bubur dengan aneka dimsum, ada yang nasi goreng dengan aneka lauk, dll. Paling menguntungkan dan enak sih yang nasi goreng. Lauk2 pendampingnya dapat ayam asam manis, jamur lada garam, dan semacam ikan tepung gitu.
Penasaran dengan beberapa review foodblogger dan youtuber tentang tempat ini, ditambah beberapa teman juga menyarankan/meminta saya coba. Pas datang situasinya sedang lumayan ramai walaupun tidak sampai waiting list, mungkin karena bulan puasa dan dekat jam buka ya. Pelayanannya sedikit lambat dan menurut saya pribadi bertele-tele kadang minta 1 2 hal aja harus beberapa kali. Porsi makanan cukup kecil untuk saya (ga kenyang bo!), tapi rasanya cukup ok. Cocok lah kalau untuk turis yang cenderung senang coba ini itu jadi masih ada space di perutnya. Tapi kalau untuk makan besar sih jelas kurang. Harga? Masih bisa dibilang terjangkau dan sesuai dengan porsinya.
Menu yang dipesan: Bakso Soun, Mie Ayam, kriuk kriuk
Kalau ditanya tempat ngopi dan nongkrong favorit di utara Bandung, saya pasti sebut tempat ini sih bahkan sejak 3 tahun lalu saat kedai kopi belum semenjamur sekarang saya sudah jatuh cinta dengan tempat ini. Hanya saja memang saya jarang datangi karena cukup jauh bisa 1 jam buat kesini, dan harganya juga tinggi cuy. Tempatnya sangat nyaman, banyak spot/area yang bisa menyesuaikan kebutuhan kita mulai dari sofa untuk chit chat, working table untuk mengerjakan tugas, meja makan standar, smoking area, sampai semacam meja menghadap jalan raya pun ada. Minuman favorit saya sweet licco: olahan kopi yang tidak terlalu kopi tapi ini kopi. Ah susah jelasinnya langsung dicoba aja. Dijamin ketagihan degh.
