Bunga Rampai

Bunga Rampai is one of Jakarta’s known restaurant that has been established since July 7,2007. Bunga Rampai has an unique fine dining concept with various culinary delights from Indonesia under old colonial house. Each food is prepared using authentic Indonesian recipes and still tune with today’s flavor.

Talking about the food, I have been provided with “Sebelas Sajian Bunga Rampai” menu as the celebration of their 11 years anniversary. They provide me with 11 menus which being known as a highlight menu from Bunga Rampai. So here we go some review of their Sajian Bunga Rampai:

1. Sosis Gedongan – 291k
80 centimeters sausage? Just wow ! The presentation it’s quite surprise and the size also that big. Being boiled with beef herb and served with mustard sauce, chili sauce and pickle cucumber. The taste itself is a little bit sour comes from the mustard sauce, not my favourite here but still good to try.

2. Itik Keling – 190.05 k
Deep fried duck with chili and shrimp taste, what other thing do you need except this? This one is one of my favourite menu on my visit. I expect the sauce gonna be so spicy, but well i’m not getting it because the chili sauce basically made from tomatoes. However, the fried duck is so tender and that’s what i love about this menu.

Bunga Rampai, restoran Indonesia dengan gaya fine dining ini sudah berdiri 11 tahun lamanya. Bertempat di jalan Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, Bunga Rampai menempati rumah bergaya kolonial Belanda. Dengan arsitektur yang cantik, restoran ini terdiri dari 3 lantai, bak rumah sesungguhnya. Di lantai 1 merupakan main dining area dengan chandelier besar di tengah ruangan. Di sisi sebelah kiri dan kanan masing-masing ada VIP room dengan kapasitas 10 orang, dan juga ada lounge kecil untuk tamu sekaligus sebagai tempat menunggu.
Sementara itu lantai 2 lebih diperuntukkan untuk acara, baik wedding maupun business gathering. Dengan kapasitas sekitar 50-60 orang. Untuk jumlah yang lebih kecil, ruangan dapat ditutup dengan pembatas untuk 10 orang setiap bagiannya. Sedangkan lantai 3 yang merupakan rooftop area ini, menurutku yang paling kekinian, karena desainnya yang menyerupai rumah kaca, cocok banget sebagai spot foto yang instagramable.
Menurutku, Bunga Rampai dapt dikategorikan sebagai salah satu restoran Indonesia dengan kelas fine dining. Selain tempatnya yang elegan dan mewah, penataan atau table settingnya juga memperhatikan tata cara table manner yang baik. Pelayanan juga baik, di mana waiter selalu memperhatikan customer serta membereskan peralatan makan yang telah selesai.
Sejalan dengan 11 tahun berdirinya, Bunga Rampai kembali memperkenalkan 11 Sajian Bunga Rampai yang selama ini menjadi specialty dan juga menjadi menu Chef Recommendation. Kesebelas menu tersebut diantaranya Mahkota Dewa (Rp 246.5k++), Es Kopyor Duren (Rp 145k++), Sosis Gedongan (Rp 291k++), Itik Keling (Rp 190.05k++), Pindang Udang Palembang (Rp 177.5k++), Kerapu Kuah Asam (Rp 108k++/ons), Kering Garing Kewtiau (Rp 75k++), Tumis Ayam Mantap Rasa (Rp 95k++), Apem Cukit (Rp 99.55k++), Poffertjes (Rp 67k++), Es Kopyor Alpukat (Rp 145k++).
Mahkota Dewa menjadi salah satu icon dari sebelas menu tersebut karena memang jarang ditemukan di restoran lain. Raja Udang bakar disajikan dengan sambal dan petis udang, kacang panjang rebus, terong dan telor puyuh, serta irisan mangga muda, lemon dan kemangi. Rasa udang yang fresh dan dibakar sempurna memberikan tekstur udang masih lembut dan aroma smoky yang ringan.
Itik Keling, menjadi menu favorit dan paling direkomendasikan. Deep fried daging bebek kemudian di-braised dengan sambal dan petis udang, serta dikaramelisasi dengan bawang merah di atasnya. Tekstur kulitnya crispy dan garing sedangkan daging bagian dalamnya masih lembut dan empuk. Dagingnya sudah tidak berbau sangat cocok berpadu dengan sambal yang gurih, manis dan sedikit pedas.
Pasti kurang rasanya setelah makan tanpa menyantap hidangan yang manis alias dessert. Es Kopyor Duren menjadi menu lain yang menarik mata. Presentasi yang cantik di atas piring hitam menawan dengan batok kelapa kecil di atasnya. Serutan daging kelapa kopyor dengan sedikit kompot durian di atasnya. Rasa kopyor yang lembut dan manis berpadu sempurna dengan aroma dan rasa durian yang kuat. Sangat cocok bagi pecinta buah tipikal tropis ini.

instagram : @eatfotainment
Kesini untuk arisan + bukber bersama teman kuliah. Ngambil tempatnya di lantai 3, smoking area, tapi secara dekorasi paling enak deh.
Dikasih tau sama pelayan yang mengantar ke meja kalau ada free tajil dan hot tea. Nah hal ini jadinya aku infokan dong ke temen-temen yang belum dateng.
Pas udah mau jam buka. Disamperin pelayannya buat mencatat orderan makanan. Aku dan teman-teman langsung nanyain makan gede. Terus diarahin pelayannya untuk pesan appetizer buat tajil. Hampir dikira bohong aku sama teman-temanku. Untung temanku konfirm ulang tentang free tajil dan diiyakan. Jadinya tetap langsung pesan makan gede.
Aku sendiri pesan nasi bali dan tahu telor. Nasi balinya biasa saja sih. Secara rasa dan porsi ga yang wah banget.
Kalau tahu telor lain cerita. Sausnya enak dan porsinya gede banget. Bisa buat sharing.
Pas udah jam-jam 9 malem, ada live music tapi sistemnya bukan ada lapaknya gitu. Mereka keliling. Bertiga. Duanya main gitar dan nyanyi. Satunya main biola. Seneng banget dengan hiburan ini. Terutama karena mereka bergerak nyamperin.
Toilet lantai 3 wanita ga bisa diflush pas lagi kesitu :(
Yang bikin mau kesini lagi? Suasana lantai 3 dan live musicnya sih.

Kindly follow my IG @patriciasari

Ordered:

# Coto Makasar
# Nasi Bali
# Nasi Goreng Ijo
# Mie goreng wong ndeso
# Aroma
# Tumis kecipir
# Tahu Telor
# Bakwan jagung (corn fritters)

Coto Makasar was delicious, the beef broth was bold, nice for the rainy day. The beef was succulent and tasty.

Tahu telor or tofu omellete was well presented and delicious. Loved the crispy batter on top of the omelette and the sauce as well.

Nasi Bali consists of minced shrimp and fish skewers, spicy shredded chicken, chili egg, urap (steamed vegetables with grated coconut) and deep fried braised meat and more. Very rich in flavor and we switched the white rice with green rice (aromatic steamed pandan rice)

Nasi goreng ijo was delicious, consist of shredded chicken, deep fried engraulide fish, egg omelette and crackers.

Mie goreng wong ndeso or Javanese style fried noodle with shredded chicken and vegetables, also topped with shredded omelette and crackers. Just standard.

Aroma or stir fried french bean with shitake mushroom and minced chicken stir-fried with soy sauce and sprinkled with dried shrimp.

Tumis kecipir or stir fried wing bean with fish relish is my least favorite, though it was crunchy it tasted kindly bland. Bakwan jagung was just standard.

HATIKU BERBUNGA - BUNGA? ● Aku ingin mengarang cerita tentang Bunga Rampai, Menteng. Dia berseberangan dengan Jakarta Eye Center. Tempatnya klasik dengan desain khas zaman tahun 1800 - 1900an, ditambah beberapa lampu gantung besar dan lilin di meja. Very classic!
Well, nasi bali di Bunga Rampai lumayan, lauknya dipisah - pisah di mangkuk kecil jadi terlihat manis bagiku. Namun, isinya tidak seberani nasi balinya Sate Khas Senayan yang cukup masif cabainya.
Sate Bunga Rampainya berkelompok, ada 8 tusuk, cukup gede - gede. Satenya ada udang, ayam, sapi, dan sate lilit. Sate lilitnya sedikit amis, sate sapinya lebih enak satenya Harum Manis (Harum Manis punya juicy, mirip - mirip Samwon Garden), sedangkan sate ayam dan udangnya very good. Satenya sendiri dialasi daun, entah daun apa hehehe.
Kwetiau bebeknya cukup enak, wedang rondenya cukup harum dan ondenya empuk. Sayangnya, harga hidangannya secara keseluruhan terlalu mahal, pesan begitu buat berdua bisa 500 ribu lebih. Pelayanannya juga biasa saja.
Oleh karena harganya, hatiku tidak terlalu berbunga - bunga di Bunga Rampai. Tingkat memorabilitas hidangannya juga kalah jika dibanding restoran yang lebih umum, misalnya Sate Khas Senayan tadi dan Remboelan.
Walaupun demikian, tempat dan penyajian hidangan di Bunga Rampai cukup rapi dan yang lebih penting, ada kesan klasik, ya.
-- Taman bunga (Nusantara, Cipanas) --

Restoran yang menyajikan masakan Indonesia ini memiliki eksterior dan interior yang antik khas Belanda. Kami mengadakan Christmas dinner di sini. Sebelumnya uda booking beberapa hari sebelumnya dan dikatakan kalau kami akan ditempatkan di lantai 1. Pas hari h ke sini ternyata kami dipindahkan ke private room lantai 2 tanpa mininum pembelian. Mantap bangeettt!
Ruangan dengan dekorasi cantik ini juga cozy. Yuk intip apa yang kami coba!
Aroma (Rp 68.000)

Buncis yang dimasak bersama jamur shitake, daging ayam cincang disajikan dengan saus bawang putih dan kecap manis,lalu di bagian atasnya ditaburi dengan udang kering.
Ayam Taliwang (Rp 215.500)

Ayam panggang khas Lombok disajikan dengan sambal yang pedas.
Bakwan Jagung (Rp 50.500)

6 potong bakwan goreng kecil disajikan dengan sambal kacang.
Mie Goreng Wong Deso (Rp 71.500)

Mie telor goreng khas Jawa yang disajikan dengan ayam, kubis, tauge, dan potongan telur goreng.
Sate Banjar (Rp 87.500)

6 tusuk sate ayam khas Banjar disajikan dengan sambal kacang dan kecap manis.
Tahu Telor (Rp 61.000)

Tahu telor ini penyajiannya unik, di mana semuanya menyatu dan dibentuk seperti tabung yang tinggi dan padat. Kemudian waiter akan bantu kita untuk "menghancurkan" tahu telor untuk kami makan. Tahu omelet yang disajikan dengan kubis, wortel, tauge, dan saus kecap.
Sour Sop (Rp 44.000)

Jus sirsak yang ga terlalu manis ini disajikan dengan red cherry di atas gelas.
Overall, resto cantik dan nyaman ini punya pelayanan yang baik. Favorit gue adalah Aroma, Bakwan Jagung, dan Tahu Telor.