hobinyaria

Sampai di Bogor masih lumayan pagi, bareng teman kamipun menuju Rumah Seduh yang sudah buka. Ternyata setelah sampai di sana, pengunjung sudah banyak aja. Untungnya tempat nongkrong di lantai 2 masih sepi pengunjung. Kami memilih duduk di bagian luar, walau sempat kepanasan sejenak. Karena hanya ada kami berdua, jadilah foto sana sini, foto OOTD (ini sudah pasti deh), ngopi dan sekalian sarapan.

Ohya, makanan berat baru tersedia pada pukul 10.00 pagi. Bisa aja dipesan terlebih dahulu kalau misalnya kalian sampai di sana sekitar jam 9-an. Tapi keluarnya tetap jam 10.00, begitu penjelasan dari staff yang bertugas.

Kami pesan hot hazelnut latte, iced freddo cappucino & untuk sarapan pesan tripple decker. Diantarkan ke lantai dua tempat nongkrong oleh staff yang bertugas. 

Tempatnya bersih, termasuk juga restroom, dan meja bekas pengunjung sebelumnya cepat dibersihkan. Sebelum kami mulai memesan, mereka juga mengecek suhu tubuh terlebih dahulu. Okelah untuk tempat nongkrong. 

Halaman Belakang ini tempat nongkrong anak muda banget. langsung berasa ketuaan pas mampir, hahahah... 

Cuaca buruk membuat lapar, akhirnya saya dan teman-teman pesan makanan berat. Teman ada yang pesan nasgor, sementara saya pesan mie goreng sosis dan teman pesan sate. Rasa ya rasa standard lah, makanan rumahan. Yang penting kenyang walau gak jadi foto OOTD karena baru sebentar duduk di luar sudah hujan badai. 

Tempat yang satu ini rekomen banget untuk foto-foto, kayaknya mau banget balik lagi.

Tidak hanya kopsus yang menurut teman saya enak, ada juga minuman segar yang dibuat di bangunan ikonik mereka di....halaman belakang tentunya. Tapi kalau malas di halaman belakang, nongkrong di area indoor juga ok. Hanya saja kalau cuaca sedang cerah, mungkin yang area dalam ruangan ini justru akan berasa panas. Jadi tetap, lebih asyik menikmati hidangan sembari ngopi di halaman belakang. 

Service baik dari mereka, pas hujan badai mereka langsung membantu membawakan makanan kami ke area indoor. Pembayaran juga mudah, bisa dengan tunai ataupun cashless. 

Mampir bentar ke kedai kopi cantik ini karena walau gak terlalu besar areanya, tapi ada beberapa spot keceh foto OOTD. Dengan catatan, kalau tempatnya lagi sepi pengunjung loh. Karena ada beberapa area yang nyaman banget untuk duduk lama dan ngobrol. 

Saya dan teman pesan choco almond dan hafa pink, dan jujur aja kami gak terlalu suka rasanya. Choco almond terlalu manis, rasa almond nyaris gak ada. Cuma manis saja rasanya. Untuk minuman saya, langsung dengan kemasan takeaway. 

Sebenarnya di sini ada juga makanan berat jadi gak hanya kue atau minuman saja.

Pembayaran bisa dengan berbagai metode cashless. Pelayanan ramah dari staff yang bertugas. 

This place is actually a comfy coffee shop to hangout even for OOTD snapshots. Because up from the minute we arrived, ordered coffee & cake, there were 2 guests keep on taking photos at the same spot. 30 minutes before we both finally fed up, they left the premises. 

Anyway, we ordered mocha latte, magic (the coffee is too strong according my friend) & Belgian chocolate cheesecake (too sweet even for my taste). 

The ambiance is great, physical distancing between visitors so no need to be worried. You may choose to sit & enjoy your coffee inside or outside. 

IMHO, the cafe seems need another staff as there were only 2 staffs to take order and cleaning the table. 

If you need help from the security guy, go ahead. He's very helpful.

Sudah lama penasaran sama kedai kopi yang satu ini. Akhirnya mereka buka cabang di area Menteng. Gak jauh dari hotel Dreamtel.

Kalau mau foto2 di depan, sebaiknya datang pagi karena bahaya kalau sudah siang. Terlalu mepet ke jalan yang lalu lintas kendaraan lumayan ramai.

Saya bertiga dengan teman lain; pesanan kami :
Es kopi toko Djawa (es kopsus dgn gula jawa)
Es kopi awan
Green tea & brownies.


IMHO; rasanya gak istimewa2 amat. Tapi harga ok di kantong; kemasan juga bagus, pelayanannya juga baik banget. Jadi sepertinya bakal balik lagi.

Tempatnya sebenarnya nyaman, apalagi yang di bagian dalam. Kalau yang di bagian depan; bagus buat foto tapi agak panas kalau siang2. Dan kalau mau me time sendirian; tersedia banyak novel di sini untuk dibaca.

Di sisi lain pintu keluar stasiun KRL Cikini, begitu menyeberang jalan eh ada kedai kopi ngumpet. 
Mampirlah saya dan pesan hot chocolate. Saya suka minumannya disajikan di gelas dan bukan takeaway cup. Rasa coklatnya juga mendominasi, dan pas untuk dinikmati. 
Tempatnya sendiri sangat kecil, dan mungkin di saat pandemik jadi kurang nyaman ya. Pas saya ke sana kebetulan hanya ada 1 - 2 pengunjung, dan jarak kami adalah 1 meter. 
Kalau lebih suka duduk di luar, tersedia juga walau tidak banyak. Bolehlah sesekali mampir jika penat setelah naik KRL, apalagi wifi tersedia juga. 

Mencoba makanan Jepang di Kabuto yang lokasinya di dalam mal Pacific Place.
Tempatnya gak terlalu besar tapi begitu masuk ke dalam suka banget sama interior restoran apalagi begitu menengok ke atas. Ada kipas2 yanf menghias dan membuat ruangan lebih cakep.

Sebagai bagian dari protokol new normal, kudu cek suhu, cuci tangan dan scan menu. Lebih update dari buku menu yang akhirnya jadi assesories photo.

Untuk pembuka pesan Pizza Salmon. Jadi ini sushi ya man teman, pembukaannya aja udah nasi euy. Rasanya uenak.

Saya pesan premium beef slice mazesoba. Karena ngiler liat fotonya; dan rasanya memang gak mengecewakan. Beef-nya gurih, dicampur sama sobanya bikin tambah enak.

Sementara temen pesen beef tongue mazesoba & dia suka banget; lebih suka lagi sama sobanya.

Untuk minuman; kami pesan ocha panas dan dingin. Tadinya saya mau pesan kopi bir, tuh menarik kan? Tapi sayangnya gak ada. Sedih sayah.

Selain ada beberapa menu yang memang gak tersedia lagi dan sempet bikin kuciwa, pelayanan mereka baik banget. Kalau ada pertanyaan dari kami, staff yang bertugas siap menjelaskan. Oke makanannya, bagus servicenya.

Makan ayam goreng KFC tanpa merasa bersalah maka di sini tempatnya. Sempet agak malas ya karena melihat antriannya yang masih banyak aja.

Tapi serunya di sini, disediakan tempat mengantri di luar. Jadi lumayan lah duduk-duduk seperti di stadion GBK, kena sinar matahari... menunggu antrian. Untuk masuk ke dalam, masih ada lagi tempat untuk mengantri. Hal ini dikarenakan ada batasan jumlah pengunjung yang dine in. Sebelum masuk, ada pengecekan suhu tubuh dan diminta untuk cuci tangan. 

Saya lihat jarak antara meja satu sama yang lain lumayan berjarak.

Saya dan teman duduk tidak jauh dari jendela, karena... yang dekat jendela already taken. Pada datang jam berapa sih kok udah banyak aja pengunjungnya. Nah, bisa dicatat, kalau weekdays mereka buka dari jam 10 pagi. Sementara kalau akhir pekan buka mulai dari jam 7 pagi. 

Saya dan teman pesan: 

Platter 3 yang isinya satu potong paha atas ayam yang original dengan roasted mushroom, glazzed carrots & kale caesar sebagai side dish. Sehat banget lah, bisa buat bagi dua pula. 

Takes two to taco, yang ini sebenarnya enak sih, tapi kok kulitnya lembek bener sampai rasanya perlu kursus supaya isinya gak tumpah semua. 

Untuk minuman, teman pesan hot tea sementara saya pesan latte, ngarepnya ada latte art tapi gak tau juga sih ini termasuk ada apa enggak sih hitungannya... 

Pelayanan ramah, restroom bersih banget, ohya bisa pilih mau duduk di bagian luar ataupun di dalam. Menurut saya, sama aja sih, gak terlalu adem juga yang di bagian dalam. 

Hampir sama dengan outletnya di CIMB Niaga, di Ashta district ini, outletnya pun dipenuhi dengan banyak tanaman. Jadi berasa adem, padahal karena AC kalau sedang duduk di dalam. Kalau di luar, adem sesaat namun sinar matahari kalau sedang panas ya bakal bikin gerah. Ada dua lokasi outdoor, yang lebih recommended utk foto2. Kalau mau ngadem sebaiknya duduklah di dalam, walau tidak bisa menampung banyak. Physical distancing tetap dijalankan.
Saya pesan es kopsus Bukanagara & teman pesan Babychinno yang ada marshmallow-nya. Keduanya disajikan dalam kemasan takeaway, walau kami menikmatinya selagi dine in. Okelah rasanya. Mungkin lain kali mau coba varian teh.

Semerbak aroma pastry dan juga ajakan temen, lgsg deh masuk ke sini.
Pas kami masuk suasana di dalam sudah ramai sama pengunjung termasuk yang antri beli pastry.

Saya pesen cafe latte biar ada latte art, temen pesen ice dark chocolate.
Temen yang nyusul pesan soda gembira bombolone dan orange juice.

Lalu saya pesan nutella croissant krn tergiur sama penampakannya di depan kedai. Sementara temen pesan truffle croissant. Eh pas dateng yang nongol pain au chocolat.
Selidik punya selidik, label nama yg tertera masih berantakan. Jadi saya gak tau mana yg sbnrnya nutella croissant . Pastinya yg saya mau itu ternyata lava chocolate. Gak tau kenapa nongolnya pain au chocolat. Dan ga bisa ditukar. Dan sepertinya server yg melayani gak tau nama2 produknya.
Jadi kali ini, ramah dan rasa pastry yang oke gak cukup bikin hati senang.

Pembayaran di sini bisa tunai maupun kartu kredit.