N.A.

Mendatangi restoran ini satu jam setelah buka puasa ternyata masih bukan ide yang bagus, tempatnya masih ramai dan saya terjebak di waiting-list. Belum lagi sebagian besar mejanya masih dalam keadaan kotor. Saya mendapatkan meja yang pelayannya sudah dibersihkan dan siap dipakai; they claimed, tapi faktanya mejanya masih sangat berminyak sampai saya harus membersihkan sendiri. Pelayanannya sangat chaotic saat itu, pelayannya sangat tidak responsif. Tempatnya juga sangat biasa, khas restoran keluarga kebanyakan. Tempatnya agak pengap dan sangat berisik saat restoran dalam kondisi ramai.

- Iga Bakar Jumbo (49K)
Mau gamau pesan yang jumbo karena karena regulernya sudah pada sold-out. Awalnya saya sempat mikir, “masa sih jumbo nya segini doang” karena untuk ukuran iga jumbo agak kecil sih, namun setelah ditelisik ternyata iga nya boneless jadi semuanya berupa daging.

Iga bakarnya dimasak dengan Javanese-style dengan citarasa bumbu yang cendrung manis dengan penambahan sedikit rasa rempah, saya sih suka tingkat kemanisan yang seperti ini. Bumbu nya lumayan meresap, dagingnya juga lumayan empuk dan easy to bite. Iganya disajikan bersama sambal hijau yang pedas, saya suka banget juga nih sambelnya, bahkan sampai minta tambah berkali-kali.

Saya tidak menaruh ekspektasi yang tinggi terhadap restoran seafood yang satu ini mengingat susah untuk menemukan restoran seafood yang benar-benar enak di Bandung--apalagi seafood budget, alhasil saya agak enggan untuk beralih dari restoran seafood dengan nama yang sudah besar, tapi tidak ada salahnya juga untuk mencoba sih. Restorannya terdiri atas dua lantai. Lantai 1 nya agak sempit sedangkan lantai 2 nya jauh legah. Kalau haus koneksi dan daya agak ribet deh di restoran ini karena colokan nya terbatas dan WIFI sama sekali tidak tersedia.

- Fish Platter (42K)
Saya lumayan terkesima dengan apa yang dihidangkan pada platter yang harganya hanya 1/3 platter seafood di restoran ternama. Platter nya terdiri atas Grilled Prawn, Grilled Calamary, Grilled Fish, Curry Rice, dan French Fries. Menurut menunya sih, terdapat kerang juga di platter ini, tapi di platter saya sama sekali ngak ada kerang. Platter ini juga cocok untuk yang perutnya Indonesia banget, bayangin curry rice nya diserved bersama french fries yang gendut-gendut, kurang karbo apalagi coba.

Seafoodnya sama sekali ngak ngecewain, rata-rata disajikan dalam kondisi yang sangat segar meskipun saya mendapati salah satu prawn nya sudah tidak se-segar yang lain, tapi masih layak makan kok. Yang paling saya suka sih grilled calamary yang kenyal banget, bumbu untuk seafoodnya yang lumayan meresap.

Service:
Service restoran ini menurut saya butuh dibenahi. Karena saya akan duduk di lantai 2, pelayan di lantai dasar menyuruh saya untuk memesan langsung di lantai 2, namun pelayan di lantai 2 menyuruh saya langsung ke lantai satu, gak efektif banget ini sistem order kayak gini, saya berasa dimainkan. Pelayanan nya juga sangat lama, saya memesan additional Blackcurrant Tea, namun orderan saya datang 15 menit kemudian bersamaan dengan orderan makanan berat orang lain, padahal minuman kayak gitu kan udah instan banget. Semakin malam pelayan juga semakin tidak jelas; teriak-teriak dan nyanyi-nyanyi dengan kencang. Menurut saya ini annoying banget sih

Karena lapar tengah malam, saya memutuskan untuk memesan martabak dari tenant ini menggunakan jasa delivery makanan ojek online. Pemilihan tenant ini agak random sih sebenarnya, saya belum pernah nyobain martabak ini sebelumnya dan lokasinya juga lumayan jauh dari tempat saya tinggal. Yang membuat saya tertarik adalah nama martabaknya yang unik, topingnya yang variatif, serta harganya yang lumayan terjangkau.

- Martabak Mini Durian (20K)
Sebenarnya tidak ada yang spesial dari martabak ini kecuali toping nya yang enak banget. Toping martabaknya tidak menggunakan selai atau fla durian, melainkan daging durian asli yang masih lumayan segar, dari jauh pun aroma duriannya sudah merebak. Agak ngak nyangka sih untuk harga 20rb udah dapat durian segar seperti ini. Untuk penambah rasa, saya juga memesan additional toping jagung seharga 4rb rasa martabaknya menjadi lebih kaya.

- Martabak Mini Marshmallows (18K)
Adonan martabaknya sih sama persis dengan martabak durian, hanya saja saya memesan additional witjman butter seharga 5rb agar martabaknya menjadi lebih gurih serta aroma yang lebih wangi. Toping marshmallow pada martabaknya juga melimpah ruah.

Sudah cukup lama tidak menikmati gelato di ice cream parlor yang satu ini, kebetulan menemukan deals gelato ini di special deals nya Trav-loka. Sekarang, tempat gelato ini juga ditempati photo-boxnya Papirus. Dampaknya, terkadang terutama saat peak-time, kita harus hunger-games terlebih dahulu untuk mendapatkan seat bersama pengunjung Let's Go maupun pengunjung Papirus. Tempatnya sih nyaman, namun terkadang kebersihan meja nya tidak selalu terjaga, tak jarang masih ada  cipratan es krim yang bikin lengket di atas meja. 

Gelato and Sorbet (45K, Medium 3 Scoop)
- Hot Strawberry Sorbet
Biasanya Strawberry Sorbet di tempat ini merupakan favorite saya. Namun, kali ini strawberry nya tidak begitu kentara. Teksturnya sih masih OK, lembut dan homogen. Masih ada sensasi kesat-kesat strawberry segar nya, namun kurang intens dan kuran asam
- Rocher Gelato
Best of flavour that I ordered at the time. Citarasa Ferrero Roshernya berhasil dipertahankan, coklatnya gurih dengan slightly citarasa hazelnut.
- Taro Gelato
Definitely the worst, teksturnya sih OK, namun citarasanya sedikit mengecewakan. Taro nya urang keluar, kalah telak oleh citarasa susunya. 

Berhubung tanggal tua masih agak jauh, tidak ada salahnya untuk mencoba cafe yang katanya lumayan mahal ini. Cafe ini berada di lobby Chai, bersebelahan dengan entrancenya H&M. Cafe nya tidak begitu luas namun selalu ramai, terdiri atas area non-smoking (indoor) dan non-smoking (outdoor) yang sangat sempit. Tempatnya tergolong sangat nyaman, servicenya juga mengesankan, sangat sepadan dengan harga yang ditawarkan. 

- Durian Klepon Cake (75K)
Sesungguhnya agak shock melihat harga sepotong cake di tempat ini—bahkan harga cake di tempat ini tidak lebih murah dibandingkan restoran cake favorite saya; Un*on Deli. Ukuran sliced cake nya memang besar, buat saya sih ukuran cake seperti ini udah bisa bikin kenyang bego. Cake ini memiliki aroma durian yang sangat kuat, citarasa durian yang lumayan pekat; meskipun citarasa rasa yang dominan adalah citarasa perisa durian ketimbang citarasa durian asli, serta tekstur yang sangat lembut. Cake ini memiliki lapisan creamy yang somehow membuat cake ini menjadi terlalu manis; saya lebih suka menyingkirkan lapisan ini. It was not bad, but it was definitely not a superb one.