N.A.

Cafe ini bisa banget untuk dijajdkan sebagai tempat chill in-a-super-positive-way di Bogor. Cafenya didesain seperti layaknya sebuah perpustakaan mini, tempatnya sangat tenang dengan pencahayaan yang cukup terag sehinnga cocok banget dijadikan untuk kegiatan produktif seperti membaca buku ataupun mengerjakan tugas. Tersedia juga smoking area di bagian outdoor untuk yang ingin sedikit lebih chill. kekurangan yang saya temukan di cafe ini hanyalah seating areanya yang agak terbatas yang akan sangat terasa di saat peak hour, apalagi weekend.

- Japanese Cold Drip (28K)
Berhubung Bogor sedang terik-teriknya, saya memesan Japanese Cold Drip Coffee yang menggunakan bean Malabar. Kopi yang saya pesan memiliki rasa yang cukup intens dengan kecendrungan rasa yang sangat asam dengan hint rasa pahit yang cendrung minim. Uniknya, bean coffee yang saya pesan memberikan sedikit hint rasa pedas rempah, citarasa yang menurut saya sangat unik. 

Kali ini tidak sengaja menemukan Sang Pisang saat jajan di Indomaret Point Kemang Raya, tepatnya di parkirannya. Tempatnya sih hanya berupa food-container tanpa disediakan seating area gitu. 

- Almond Green Tea Banana Nugget (25K)
Dengan harga yang masih relatif terjangkau, disajikan satu box penuh pisang nugget dengan satu saus dan satu topping. Saya sih suka banget nugget pisangnya yang renyah di luar namun empuk di bagian dalam. Penambahan saus green tea dan topping roasted almond berhasil menambah rasa, aroma, dan crunchiness pada nugget nya. Saus green tea sedikit lebih manis untuk selera saya. Untungnya, saus green tea nya tidak terlalu banyak sehingga tidak terlalu gooey.

Awalnya saya sempat berpikir bahwa konsep kafe seperti ini kurang cocok untuk sebuah kafe di Jakarta, saya sempat mengira bahwa duduk di area semi-outdoor cafe ini akan super panas dan nyatanya sama sekali tidak, kehadiran pohon rindang di sekitar berhasil membuat udaranya menjadi sejuk, saya lumayan betah duduk berlama-lama di cafe ini. 

- Fettucine Carbonara (48K)
Fettucinenya dimasak dengan kematangan yang nyaris aldente, agak sedikit kelebihan saja. Pastanya disajikan bersama saus Carbonara dengan creaminess yang pas, cheesy, dan gurih. Biasanya saya suka insecure dengan saus tipe ini karena seringkali membuat citarasa pasta menjadi terlalu bold dan bikin eneg, namun kali ini saus carbonara masih sangat bisa saya nikmati. 

- Hot Cappuccino (38K)
Cappuccino di tempat ini cukup sesuai dengan selera saya. Espresso yang digunakan memiliki kecendrungan rasa yang cendrung lumayan asam dengan sedikit hint rasa pahit, after effectnya juga cukup minimal. Selain itu, komposisi rasa manis dari susu dan foam-nya juga well-balanced. 

Setelah menyantap makanan berat, tak lengkap rasanya tanpa menjajal desert terlebih dahulu, apalagi dessertnya disajikan dalam bentuk yang lucu, No going back home before having dessert lah pokoknya. Shirokuma Margo posisinya tidak jauh dari pintu masuk utama, tempatnya sih tidak luas dengan interior yang didominasi oleh interior kayu dengan warna-warna pastel serta karakter-karakter lucu. 

- Gudeta-Matcha Parfait (48K)
Tidak hanya interiornya doang lucu, desert di tempat ini juga dibuat se lucu mungkin hingga sayang untuk dimakan. Dessert ini berupa es krim matcha yang disajikan dengan biskuit, mochi, wafer, red bean, puding, dan corn flakes. Es Krimnya sih lembut banget. Citarasa matcha nya sih cendrung lebih ke manis ketimbang pahit, namun ngak sampai manis yang bikin eneg kok, cocok banget dipaduin bersama topping nya yang lain terutama dengan redbeannya. 

Restoran ini berada di atasnya Prima Rasa Bakery Pasir Kaliki. Tempatnya surprisingly takjub dengan interior restorannya yang sangat well-designed--terutama di area bar yang disulap seperti old-fashioned library dan area outdoor di balcony yang berkonsep semi-tropical garden. Sebenarnya saya sangat tertarik sih untuk duduk di area outdoornya sambil menikmati lalu lalang Jalan Pasir Kaliki, namun sepertinya area ini akan terasa kurang nyaman saat Bandung tengah terik-teriknya. 

- Poached Egg Benedict (47K)
Benedict di tempat ini disajikan bersama croissant yang lumayan crunchy. Sumber proteinnya menggunakan beef burger yang lumayan tebal serta pouched egg yang perfectly cook. Bagi saya, hal yang paling sexy dari sebuah Egg Benedict adalah saat egg yolknya meleleh bercampur dengan saus dan seasoning lain, benar-benar menggugah selera. Untuk penyegar, ditambahkan jamur dan tumis bayam dengan rasa yang rich namun tetap segar. Uniknya, Benedict di tempat ini tidak disajikan dengan Hollandaise Sauce melainkan dengan Cheese Sauce yang membuat benedictnya memeiliki rasa yang bold dan medok. Untuk lidah saya sepertinya lebih cocok Hollandaise Sauce deh, tapi masih sangat OK kok.

- Strawberry Freezing Frozio (27K)
Menu ini berupa plain yoghurt yang ditambahkan buah frozen strawberry ke dalamnya. Yang perlu diapresiasi adalah strawberry yang ditambahkannya sama sekali tidak pelit, alhasil citarasa segar dan asam alami dari strawberry nya sangat kuat namun tidak menghilangkan karakter dari yoghurtnya. Potongan buah peach segar ditambahkan untuk memperkaya rasa dari minumannya. Saya sangat merekomendasikan menu ini terutama setelah menyantap makanan dengan citarasa yang bold dan super creamy.