N.A.

Tempat ini bisa dijadikan sebagai alternatif untuk menikmati bakmi halal di Bandung. Posisinya berada di dekat SMAN 6 Bandung. Dari segi tempat memang nothing to expect sih, standar tendaan pada umumnya. Namun untuk sekelas bakmi tendaan tempatnya tergolong cukup bersih. Pelayanannya juga tergolong lumayan OK, food serving-nya lumayan cepat, mengunjungi tempat ini ketika sedang benar-benar lapar sama sekali bukanlah ide yang buruk.

Food and Beverage
- Mie Bakso Babat (35K)
Menu ini adalah menu yang direkomendasikan oleh karyawannya. Konon topping babatnya adalah yang paling cepat habis. Saya bahkan disebut beruntung oleh karena saat saya datang pada pukul 18.30 babatnya sudah mau habis. Seriously I guarantee you guys babatnya is a thing. Babatnya sama sekali tidak bau, teksturnya pun kenyal. Baksonya sebenarnya biasa saja, bukan yang chewy serta meaty banget. Mienya tipikal yang agak gendut namun lumayan kenyal. Porsinya juga cukup mengenyangkan.

Kuah bakmienya tipikal yang cenderung jernih namun surprisingly citarasanya cukup gurih. Citarasa kuahnya sedikit grassy berkat penambahan daun bawang dan sawi yang cukup banyak.  Bakminya semakin nikmat ketika disantap bersama sambal ricanya yang pedas, sedikit kecap manis atau asin, serta acar rawit. Sungguh citarasa yang sangat surgawi.

Berbeda dari tenant lain di The Hallway Space, Pasar Kosambi yang buka dari siang hari, Gelora Fantasi buka dari pagi hari sehingga bisa dijadikan sebagai solusi untuk suplai kafein di pagi hari, terlebih lagi tenant ini juga mengadakan promo PANG! (8am-10am). Mengunjungi The Hallway di pagi hari menurut saya adalah hal yang patut dicoba karena tempatnya yang masih relatif sepi dan tenang. Saya juga salut sama manajemen The Hallway Space yang tetap konsisten menjaga kerapian dan kebersihan areanya. Sejujurnya tempatnya tidak banyak berubah jika dibandingkan kunjungan terakhir saya di bulan Desember tahun lalu. Good Job!

Beverage:
- Hot Cappuccino (10K, Promo PANG!)
Cappuccino-nya disajikan dengan presentasi yang cukup cantik menggunakan gelas kaca serta latte-art yang aesthetic. Dari segi rasa menurut saya lumayan OK. Cappuccino-nya menurut saya cenderung creamy. Untungnya creaminess-nya diimbangi dengan citarasa kopi yang cukup strong dan intens 

Sejujurnya saya tidak menyangka jika gedung putih yang selama ini sering digunakan oleh sebagai spot foto di Braga adalah sebuah hotel, lengkap dengan kafe dan restoran di bagian lobby-nya. Tempatnya memiliki desain interior yang sangat unik, klasik khas gedung-gedung peninggalan zaman kolonial, namun tidak terasa spooky. Saya sangat suka ceiling-nya yang tinggi yang memberikan sirkulasi udara serta pencahayaan yang cukup. Selain itu, kafenya juga sangat tenang, saya cukup betah berlama-lama di kafe ini. Pelayanan kafe ini sebenarnya sudah cukup OK, namun untuk sebuah kafe yang berada di lobby hotel sejujurnya hospitality-nya masih perlu ditingkatkan lagi

Food and Beverage:
Harga FNB di kafe ini mungkin terasa agak mahal untuk kafe di Bandung, namun sebenarnya cukup reasonable mengingat kafe ini berada di lobby hotel sehingga harga dasar, pajak, serta service-nya mengikuti skema hotel.
- Ice Cubes Coffee Milk (35K++)
Minuman ini berupa espresso yang dibekukan kemudian dicampur dengan susu. Menikmati minuman ini sebaiknya menunggu agar espresso cube-nya sedikit meleleh dulu, agar citarasa kopi dan susunya tercampur. Saya pribadi cukup suka dengan citarasa kopi susunya. Susunya berhasil mengimbangi rasa kopinya yang sebenarnya cukup strong, namun tidak sampai menghilangkan karakter asli yang sedikit earthy. 

Tempat ini adalah alternatif bagi warga Bandung Timur untuk menikmati kopi di bawah pohon pinus tanpa harus menempuh perjalanan yang cukup jauh ke Bandung Utara, Lembang, ataupun Ciwidey. Saya pun sebenarnya wondered apakah pohon pinus yang tumbuh di area ini secara alamiah tumbuh di area ini atau dulu sengaja ditanam, secara daerah Soekarno Hatta jelas bukanlah daerah ketinggian. Tempatnya sebenarnya sangat nyaman, udara di kafe ini surprisingly masih cukup sejuk, suasananya cenderung tenang. Yang menurut saya sangat perlu untuk di-consider adalah tempat duduk 100% outdoor, jadi sebaiknya memerhatikan cuaca terlebih dahulu sebelum datang.

Beverage:
- Es Kopi Teduh (20K)
Menu ini merupakan salah satu signature dari tempat ini. Es Kopinya tipikal es kopi susu yang akhir-akhir tengah booming yang disajikan dengan gelas plastik serta formula standar: espresso + susu + gula jawa. Tekstur kopi susunya cenderung sangat creamy dengan citarasa yang manis yang sangat intens--benar-benar manis sedangkan citarasa kopinya sudah tidak begitu terasa.

Kafe ini bisa dijadikan sebagai alternatif untuk ngopi pagi mengingat jam operasinya yang dari jam 7. Lokasinya yang berada di pinggir jalan utama di Bandung ini menurut saya sangat strategis. Tempatnya memang agak sedikit kecil, namun didesain cukup ciamik--homey dengan sedikit sentuhan interior ethnic dan ethnic. Tempatnya menurut saya juga cukup nyaman, masih cocok untuk dijadikan sebagai tempat untuk work atau study from cafe. Pelayanan di kafe ini menurut saya juga lumayan OK

Food and Beverage:
Kafe ini mengikuti promo PANG! juga, namun promonya terbatas untuk hot americano (10K) dan hot caffee latte (15K)
- Hot Cappuccino (27K)
Cappuccino-nya memiliki citarasa yang lumayan OK. Komposisinya lumayan seimbang antara espresso, susu, maupun foam. Cappuccino cukup creamy namun dengan citarasa kopi yang tidak begitu strong plus dengan hint tipis bitterness yang masih pleasant. 

Sejujurnya saya mengunjungi tempat ini karena impulsif setelah melihat video review dari seorang influencer--impulsivity really brings me here. Restoran bakso ini menempati eks-bangunannya Fish Wow Cheese. Tempatnya cukup mudah untuk ditemukan berkat eksterior dengan warna yang sangat nyentrik serta crowds yang tumpah-tumpah ke jalan. Tempatnya sebenarnya standar restoran bakso kebanyakan, namun dalam versi yang lebih luas dan lebih bersih. Mengunjungi tempat ini di akhir pekan di saat jam makan siang ataupun setelahnya tidak begitu disarankan bagi mereka yang kesabarannya terbatas mengingat antreannya sangat mengular. Saya cukup mengapresisasi stafnya yang cukup sabar ketika situasinya lumayan chaotic.

Food and Beverage:
- Various Bakso
Sistem yang diberlakukan di tempat ini adalah sistem prasmanan dimana pengunjung mengantre untuk memilih sendiri item yang diinginkan. Sejujurnya konsep seperti ini cenderung untuk membuat kalap. Pengunjung juga bisa memilih baksonya ingin dihidangkan dengan menggunakan mangkuk, ataupun dengan menggunakan panci (transaksi minimum 50K) yang bisa dipanaskan lagi menggunakan kompor yang disediakan di meja-meja. Point of interest dari restoran ini adalah jenis baksonya yang sangat variatif dari bakso kerikil hingga tulang sum-sum dengan ukuran yang sangat jumbo.

Kali ini saya memesan bakso udang windu, bakso telur, bakso kerikil, bakso tahu, pangsit, tetelan paru, lengkap bersama mie kuning, soun, dan sawi. Total saya menghabiskan 55rb. Di antara pilihan bakso yang saya tersebut, saya malahan lebih suka baksonya yang basic seperti bakso telur dan bakso tahu, sedangkan bakso udangnya menurut  saya bukan yang perfectly fresh gitu, sebagian tetelan parunya juga memiliki after-taste yang unpleasant.  Pangsitnya menurut saya juga agak sedikit failed. Kuah baksonya bukan yang lekoh banget--gurih namun citarasa kaldunya bukan yang intens banget. Kuah seperti ini tipikal kuah yang harus ditambahkan seasoning yang tebal untuk menikmatinya.  

Sejujurnya saya sangat antusias untuk mengunjungi kafe yang berada di ruko-ruko di Setrasari ini karena seringkali video tentang kafe ini berseliweran di linimasa media sosial saya. Eksterior kafenya juga sangat eye-catching jika dibandingkan dengan ruko-ruko sekitar yang cenderung boring. Kafenya mengusung desain yang menurut saya berkiblat ke mid century modern. Detail-detail di kafe ini menurut saya cukup sophisticating. Tempatnya sebenarnya sangat nyaman, namun saya tidak begitu suka kafenya yang sangat panas. Menurut saya mematikan pendingin udara lalu kemudian mengandalkan sirkulasi udara alami di Setrasari menurut saya bukanlah pilihan yang bijak. Selain itu, pelayanan di kafe ini menurut saya perlu ditingkatkan lagi, terutama dalam bagaimana stafnya berkomunikasi serta melayani pengunjung. Menurut saya kafe sekelas ini seharusnya memiliki standar hospitality yang jauh lebih tinggi.


Food and Beverage:
- Entremet Avocado Cake (35K)
Sejujurnya cake dan pastry di cafe ini benar-benar menggugah selera. Pilihan cake dan Ehpastry-nya juga sangat variatif. Cake yang saya pesan ini konon merupakan cake best seller di kafe ini. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat citarasanya yang sangat memorable. Kombinasi antara alpukat dengan coklat menurut saya memang tidak pernah salah, terlebih apabila alpukat yang digunakan adalah alpukat bukan perisa belaka. Tekstur cakenya juga sangat playful berkat bagian alpukatnya yang dibuat soft dan creamy banget, sedangkan bagian coklatnya dibuat lebih crunchy dan dense. Love it? Yes, Ofc!