Shella Anastasia (@celsfoodiaryy)

Ini pertama kalinya aku coba Wagyu Bowl, aku order via ojol untuk dimakan di rumah. Aku coba Wagyu Yakiniku Bowl (41.000), Crispy Chicken Karage Bowl (36.000), dan Honey Garlic Karage Bowl (39.000). Semua dikemas dalam paper bowl bertuliskan "Wagyu Bowl" dengan corak yang cukup menarik. 

Pengemasannya juga rapi, daging dan ayamnya disajikan dengan wadah terpisah di atas nasi, jadi bumbu atau minyak dari ayam dan daging tidak tercampur dengan nasinya. Porsinya sendiri menurutku tidak terlalu banyak, cukup untuk 1 orang dan nggak terlalu bikin kenyang yang berlebihan. 

Wagyu Yakiniku Bowlnya enak walau menurutku porsi dagingnya agak kurang banyak, potongannya sedang dan nggak terlalu tipis, rasanya gurih dan aroma wijen cukup terasa di dalam dagingnya. Kalau crispy chicken karage bowl menurutku standart, potongan ayamnya sedang dengan tekstur yang renyah dan ayam yang cukup juicy, tapi sayangnya menu ini hanya dilengkapi dengan mayonaise, mungkin akan lebih enak kalau dilengkapi dengan salad atau sayuran berbumbu. Sedangkan honey garlic karage menurutku rasanya cenderung manis, aroma dan rasa bawang putihnya sendiri kurang terasa, lebih dominan dari madu dan sedikit rasa gurih.

Ini adalah salah satu bakso legend yang lumayan ramai diperbincangkan orang-orang, tapi aku malah baru pertama kali coba, padahal lokasinya nggak terlalu jauh dari rumah karena masih di sekitaran Tebet. 

Tempatnya kayak di rumah gitu, di tepi jalan tapi karena nggak ada plang nama yang besar jadi menurutku sih kurang kelihatan. Aku datang pas jam makan siang jadi agak ramai, tapi disini dibatasi untuk makan selama 20 menit saja karena masih dalam kondisi pandemi. Pegawai disini semuanya laki-laki dan kebanyakan bapak-bapak gitu tapi pelayanannya cukup oke karena cepat dan cekatan. Disini ada bakso dan mie ayam, untuk pilihan baksonya juga ada bakso kecil dan bakso tenis. Kalau mau pakai sawi dan toge jangan lupa pesan di awal karena penyajian disini tanpa sawi dan toge. 

Aku pilih bakso kecil saja tanpa mie dan tanpa bakso tenis. Satu porsi dapat 5 bakso dan bisa pesan tambah tetelan juga. Kuahnya enak, gurih tapi kalau tanpa sambal atau saus sih menurutku agak asin. Baksonya empuk dan lembut banget, bentuknya memang gak bulat sempurna jadi kelihatan kalau bakso ini homemade. Saking lembutnya menurutku sih makan bakso ini effortless banget, enak sih tapi bukan favoritku karena aku pribadi lebih suka bakso yang kenyal.

Ini udah kesekian kalinya aku order Klenger Burger dan aku selalu order di Everplate. Kali ini aku coba 3 varian burger :
1. Super Duper Klenger Burger : Ini bisa jadi pilihan yang tepat buat kalian yang mau makan burger dengan porsi mengenyangkan. Isinya juga lengkap, ada beef patty, beef bacon, sunny egg, melted cheese, tomat, onion, dan sayuran. Tapi sayang kuning telurnya pecah jadi agak berceceran di dalam pembungkusnya, walau begitu rasanya sih tetap enak dan puas banget makan burger ini, mengenyangkan!

2. Burger Sapi Ayam : Isinya ada mix beef & chicken patty 100gr dilengkapi mayo klenge sauce, tomat, bawang dan sayuran. Enak juga karena pattynya nggak terlalu kering dan empuk, unik juga karena perpaduan ayam dan daging sapi. 

3. Omellete Cheese Klenger Burger : Isinya ada smoked beef omelette, melted cheese dan sayuran. Cocok nih untuk anak-anak atau buat yang lagi bosen dengan beef patty, sederhana, simple tapi tetap enak. 

Bun di Klenger Burger ini juga cukup khas, tampilan yang mulus, empuk, dan lembut juga jadi poin plus tersendiri untukku, enak dan burgernya memang recommended untuk dicoba.

Aku suka banget rawon dan biasanya kalau mau makan rawon pasti ingetnya si Rawon Bar ini. Walau pun harganya nggak murah tapi aku selalu puas dengan rasanya. 

Aku order 2 rawon klasik via ojol, kemasannya rapi dan aman banget karena semua komponen disajikan terpisah di dalam plastik. Rawon dikemas dalam plastik yang cukup tebal jadi nggak mudah sobek dan bocor, kecambah, daun bawang, bawang goreng, sambal, jeruk nipis dan 1/2 telur asin pun dikemas secara terpisah masing-masing dalam 1 plastik klip. Semuanya dimasukan ke dalam paper bowl, jadi kita bisa langsung tuang semuanya ke dalam bowl tersebut dan bisa langsung makan. Pengemasan yang rapi dan bersih ini jadi nilai plus tersendiri sih buat aku. 

Kalau untuk rasanya aku memang suka walau kuahnya sedikit berminyak dan tidak terlalu hitam atau pekat. Tapi dagingnya lumayan banyak dan potongannya tidak terlalu kecil, walau pun ada daging yang berlemak tapi aku masih suka karena semuanya empuk. Ditambah kecambah, daun bawang, bawang goreng dan perasan jeruk jadi makin enak, apalagi sambal mereka lumayan pedas jadi menambah selera makan dan jangan lupa juga untuk makan bersama telur asinnya, biar makin sempurna.

Order kyochon via ojol untuk makan di rumah, aku pilih salah satu menu best seller mereka yaitu ori half chicken dan garlic butter rice. Untuk ayamnya sih aku suka banget, walau pun setengah ekor tapi porsinya lumayan banyak karena potongannya memang nggak terlalu besar. Aku suka banget ayamnya karena dagingnya juicy tapi bagian luarnya lumayan crunchy, rasanya gurih dan ada sedikit rasa manis.

Garlic butter rice dari Kyochon ini juga termasuk salah satu menu recommended mereka tapi karena aku pribadi nggak terlalu suka bawang putih jadi aku kurang cocok dengan rasanya. Aroma dan rasa bawang putihnya lumayan kuat dan kalau menurutku terlalu oily, minyaknya sampai merembes ke bungkusnya dan agak bikin berantakan kemana-mana. 

Ini pertama kalinya aku coba Hoettok dan aku order di Meokbang! Everplate via ojol. Aku coba 2 hoettok yaitu red velvet dan cheese, bentuknya bulat seperti adonan terigu tapi di bagian tengahnya ada isian red velvet dan cheese yang cukup padat. Tekstur hoettok ini pun menurutku mirip terigu yang digoreng, untuk yang cheese aku suka karena rasa asinnya pas dan balance dengan adonannya yang sedikit hambar. Kalau mau lebih enak mungkin bisa dihangatkan dulu di microwave.

Selain itu aku coba menu terbaru mereka yaitu Jjang Pokki, isinya ada teokbokki, odeng, telur dan sosis, warna sausnya merah pekat dengan tekstur agak kental, rasanya cenderung asam manis dan nggak pedas sama sekali, kayaknya lebih enak kalau dibuat agak pedas atau mungkin disajikan bubuk cabai terpisah karena biasanya makanan Korea cukup dikenal dengan citarasa pedas. Selain itu teokbokkinya pun terlalu lembut, kurang kenyal seperti teokbokki pada umumnya.

Panacea Coffee & Eatery ini adalah salah satu coffeeshop baru di Kemang Timur. Lokasinya ada di dalam Sedulur Store tapi kalau cari di maps dengan kata kunci "Panacea" pun akan diarahkan ke lokasi yang benar kok. Di bagian depan ada beberapa bangku yang sekaligus menjadi outdoor area, bersebelahan dengan area parkir mobil sedangkan untuk parkir motor tersedia di samping bangunan. 

Tempatnya sendiri sebenarnya nggak terlalu besar karena harus berbagi area dengan Sedulur Store, tapi enaknya kalau belanja disini jadi bisa sekalian lihat-lihat barang lucu dan belanja-belanja, hehe. Smoking dan non smoking areanya juga terpisah dengan baik dan di smoking area dilengkapi dengan jendela yang terbuka, jadi asap rokok nggak mengumpul di dalam ruangan dan nggak bikin pengap. Disini juga ada area duduk dengan sofa dan bean bag yang dijamin bikin makin betah dan enggan beranjak. Ada juga dingdong dan table soccer yang bisa dimainkan pengunjung. 

Panacea sendiri memiliki arti semacam "healing" dalam agama Hindu, dan memang dengan suasana yang tidak ramai pengunjung, tempat ini cukup bisa memberikan ketenangan dan kenyamanan tersendiri. Ditambah lagi dengan pelayanan yang ramah dan baik, pengunjung pasti senang.
Menu disini pun cukup beragam, aku mencoba beberapa menu. 
1. Dolores (38.000) : Perpaduan espresso, cranberries juice, peach syrup, dan lemon concentrate menghasilkan rasa kopi dengan hint rasa manis. Tampilannya juga cantik dengan gelas martini sebagai wadahnya, terkesan fancy dan elegan. 

2. Penumbra Aurora (38.000) : Pada bibir gelas dihiasi taburan brown sugar dan juga lemon concentrate, jadi begitu diminum akan terasa rasa manis dan asam segar. Perpaduan espresso, apple juice, lychee sirup dan lemon concentrate dalam minuman ini juga sangat cocok dan memberi rasa kopi yang menyegarkan. Ditambah lagi dengan es yang berbentuk bulat besar, dinginnya awet!

3. Watermelon Latte (35.000) : Ini unik karena aku pun baru pertama kali coba disini, enak dengan hint rasa manis dan kopi yang light. Cocok untuk orang yang nggak terlalu suka kopi.

4. Pasta Arrabbiata (35.000) : ENAK! Fettucine yang dilengkapi dengan ground beef, carrot, panacea tomat sauce dan cheese ini recommended banget untuk kalian coba. Rasa saus tomatnya pas banget, asemnya nggak berlebihan dan taburan parmesan cheese di atasnya menambah rasa gurih yang bikin hidangan ini jadi makin sempurna.

5. Ultimate Rice Bowl (43.000) : Terdiri dari nasi, beef bacon sambal ijo, chicken skin dan sunny side up egg. Aku sempat icip kulit ayamnya, renyah dan teksturnya oke tapi menurutku rasanya sedikit keasinan. 

Sepertinya sore hari memang jadi waktu yang tepat untuk mampir ngopi di Kedai Kosim ini, bertempat di halaman rumah tinggal, Kedai Kosim yang berkonsep semi outdoor ini bisa memberikan suasana nyaman serasa ngopi di rumah sendiri. Menikmati kopi di bawah pohon rindang sambil menikmati angin sepoi-sepoi dan suasana senja memang asik. 

Pelayanan disini pun baik, baristanya ramah dan cukup informatif. Disini juga ada stop kontak di beberapa sudut dan ada wifi juga, lumayan oke kok buat yang mau ngopi sekaligus laptopan. Harga menu disini pun cukup terjangkau, mulai dari 15.000 kita sudah bisa menikmati segelas es kopi susu. Disini aku coba Es Kopi Siang dan Es Kopi Senja. Keduanya sama-sama es kopi susu, bedanya es kopi senja menggunakan coconut milk dan es kopi siang menggunakan susu biasa. 

Untuk rasanya menurutku tidak terlalu spesial, aku lebih suka es kopi senja karena terasa lebih segar dengan tambahan coconut milk. Tapi sayangnya aku kurang cocok dengan aftertaste dari kopi susu ini karena kurang nyaman di lambung dan sedikit bikin kembung. Aku lupa tanya ke barista soal beans yang mereka pakai tapi biasanya kalau bikin kembung seperti ini kemungkinan beans yang digunakan adalah robusta, buat kalian yang kurang cocok dengan robusta mungkin bisa pilih menu selain kopi supaya lebih nyaman dikonsumsi.