@stelmaris

kunjungan kedua kali ini pas banget jam makan malam dan parah gila ramenya, jd perlu extra super sabar dr sejak dateng utk dapet meja sampe makanan dateng. salut sih sm service para staff, disaat kondisi yg super hectic krn ramainya pengunjung bahkan ada komplen sana sini krn harus bersabar lama, mereka tetap berusaha cepat dan ramah dlm melayani, salut!

utk makanannya kali ini mencoba 3 menu yg belum pernah dicoba sebelumnya yakni:

*Buta Ebio Ramen
Ramen dgn topping daging babi panggang dan kaldu yg beraroma udang. Wangi udangnya tercium banget dan gurih, terasa thick & enjoyable. porsi ramennya sekali datang tergolong mini tp ga khawatir krn refill sepuasnya. tingkat kepedasan bisa diatur sesuai selera krn sudah tersedia chilli flakes di masing-masing meja pengunjung.

*Buta Genkio Ramen
Ramen dgn topping daging babi panggang juga dgn kuah kaldu kari yg lebih mirip seperti kuah gulai daging yg biasa ditemui pd rumah makan padang, unik tp enak!

*Buta Ebi Yaki Gyoza
Menu gyoza disini sebenarnya ada beberapa macam penyajian, ada yg di panggang, disteam dan goreng, pilihan isian daging pun beragam ada yg hanya daging babi atau campur udang juga. saya memilih yg dipanggang dan isian campur udang sesuai rekomendasi staff yg katanya sih paling laku. tbh, not so good, enakan JAUH gyoza toyofvkv yg ada dilantai dasar mall, dgn kualitas rasa seperti itupun tergolong overpriced, sekali coba cukup.

berdasarkan rekomendasi teman, coffee shop yg identik dgn mr.upo alias big teddy bearnya ini katanya memiliki rasa kopi yang tidak boleh dilewatkan.

kunjungan perdana yg singkat ini, saya hanya memesan 2 item dan keduanya disajikan dgn latte art yg apik banget yaitu:

Flat White
espressonya menggunakan houseblend upo yg merupakan kombinasi biji kopi Brazil, Aceh Gayo dan Australia. dgn ketebalan milk foam dan kadar susu yg pas, overall terasa fruitynya dgn aroma yg cukup strong, tidak terasa asam sehingga cocok utk yg perutnya suka rewel saat ketemu kopi.

Cappuccino
mengusung style Melbourne, Cappuccino disini dibubuhi dark chocolate pd bagian atasnya dan tbh, mendominasi rasa minuman keseluruhan. aroma yg seharusnya cukup strong dr beans Brazil dan rasa fruity dr beans Aceh Gayo sama sekali jd tidak terasa, lebih mirip atau cocok disebut sbg Mocha.

tempatnya terdiri dr 2 lantai dgn seating yg cukup banyak tersedia, wifi dan sofa jg tersedia. para staff sangat ramah, for me - upo's hospitality is the best than any coffee shops I've visited before. 

kunjungan ketiga ini spesial mencoba menu Manual Brew. metode yg ditawarkan ada V60 dan Aeropress, sedangkan beans yg tersedia dibagi menjadi 2 kategori yaitu Regular Beans (lokal) dan Guest Beans (impor). pd kunjungan ini, Regular Beans yg tersedia adalah Aceh Gayo dgn karakter notes lemon dan Gununghalu yg berkarakter notes nangka, sedangkan ada Ethiopia & Colombia beans utk yg Guest Beans. Tertarik dgn namanya, akhirnya saya memilih yg Gununghalu dgn metode V60.

surprisingly good!
bodynya terbentuk cukup bold dgn aroma yg relatif strong, rasa nangkanya terasa juga meskipun samar dan manis 

kunjungan kedua kali ini spesial untuk makan malam dan hanya memesan 2 item:

Smoked Beef Pasta
pengunjung dapat memilih sendiri jenis pasta yang diinginkan: spaghetti, penne ataupun fettucini. menu satu ini pd dasarnya adalah pasta yg dimasak dgn gaya aglio olio dgn topping smoked beef dan jamur. overall, tingkat kematangan pastanya pas, tidak terlalu oily, isian toppingnya cukup melimpah namun sayang rasa dan aroma jamurnya mendominasi sekali, meskipun sudah order extra pedas dan ditambahkan banyak bubuk cabai masih jauh dr rasa pedas yg saya inginkan. 

Iced Lychee Tea
teh rasa leci yang disajikan dgn 2 buah leci, manisnya pas, selebihnya standar.

kunjungan kali ini spesial untuk mencoba kopi manualnya dan tersedia dgn metode V60, beans nya hanya ada 2 pilihan pd kunjungan saya yaitu Mandheling Natural dan Flores Caturra Honey yang saya pilih.

hasilnya body dan aromanya terasa strong, dgn notes coklat yg terasa tipis, ada sdikit acid yg terasa but still enjoyable. penyajiannya khas tanamera banget, ya okelah utk percobaan perdana 

Shiromi Fry
3 pcs deep fried Dory Fillet yang crunchy disajikan dengan simple salad, sedikit mayonaise sbg dipping dan saus soyu. potongan dorynya cukup tebal dan crunchy banget, saus soyunya agak aneh untuk saya - terasa manis dan sedikit bitter, saya lebih prefer mayonaisenya saja sbg dipping utama.

Genmaicha
1 teapot cukup utk konsumsi 4 tamu sekaligus, disajikan panas dan bitter tehnya terasa enjoyable.

resto jepang ini buka 24jam khusus di lantai 1, lantai 2nya hanya beroperasi hingga jam 10 malam dikarenakan keterbatasan jumlah staff pd shift malam. wifi dan sofa tersedia, di lantai 2 pun ada beberapa private room dgn style tatami.
overall memuaskan, tentunya akan kembali lagi khususnya jika lapar darurat tengah malam atau memang butuh tempat bersantai yg ga mainstream.