yudistira ishak abrar

Yo yo yo...warga Depok mana nih suaranya? Cuma mau ngabarin aja, bahwa dua bulan lalu sudah dibuka sebuah kafe kekinian di bilangan jalan M. Yusuf Raya, bernama My Foodpedia. Secara dari judulnya aja udah milenial banget, udah pasti tempatnya model-model kafe terkini yang kasual dan bisa dijadiin basecamp nongkrong bareng temen-temen nih.
Bicara harga? Kamu udah engga perlu khawatir, karena mereka membanderol harga yang sangat terjangkau. Bicara fasilitas? Kamu tenang aja, mereka punya fasilitas lengkap seperti colokan, wi fi, lahan parkir luas, seating table nya banyak dan sebuah mini stage yang suka menampilkan home band akustik. Uniknya, mereka memasang slogan slogan kocak di tiap meja dan juga dalam bentuk pigura di beberapa sudut dinding.
Langsung bahas menu pertama yaitu Mie Pedia 2 (Rp.10.000,-) seperti kafe kekinian lain, sebenernya menu ini tuh terbuat dari indomie rebus + telur + bakso + cabe + keju. Rasanya ya beda beda tipis sama kalo kamu bikin indomie di rumah sih. Cuma untuk harga segitu, ya lumayan juga lah.
Nah kalo pengen menu lain yang lebih ngenyangin, kamu bisa cobain menu Ayam Geprek Mozarella (Rp.20.000,-) soalnya disajikan bersama nasi dan lalapan. Ayam gepreknya lumayan gurih karena udah diberi bumbu dan dikasih lelehan keju mozarella diatasnya. Sambelnya lumayan pedes, tapi disajinnya sebagai cocolan alias bukan sebagai topping.
Banana Nugget Narsis (Rp.14.000,-) meskipun tampilannya kurang meyakinkan, tapi rasanya lumayan enak karena pisangnya emang udah mateng alami. Cuma ya toppingnya juga emang engga menarik sih, hanya seperti siraman choco crunch dan siraman susu kental manis cokelat aja.
Lychee Mojito Squash (Rp.10.000,-) dan Apple Tea (Rp.9.000,-) menjadi pelepas dahaga saat saya mampir ke My Foodpedia. Dua-duanya ya cukup nyegerin, karena harganya juga segitu, jadi bisa dibilang cukup sepadan lah. Ada manis dan nyegerin gitu pada tiap gelasnya...

Dalam usaha kuliner, kalo engga mengikuti kemauan pasar, seperti menu yang unik dan tempat yang instagenic, biasanya agak sulit untuk bertahan. Namun bukan berarti jenis menu lawas engga mampu untuk terus bersaing sih. Salah satu yang tetep bertahan adalah crepe. Jajanan berupa lapisan kulit tipis renyah berbentuk bulat besar yang diberi isian baik manis maupun asin lalu dilipat segitiga ini tetep bertahan ditengah bermunculannya aneka makanan kekinian.

Salah satu merk yang khusus menjual jajanan ini adalah O’ Crepes. Gerainya biasa berkonsep grab and go dan hadir di foodcourt di mall-mall besar maupun kecil. Di Depok sendiri mereka hadir di mall Depok Town Square lantai 2, berada tepat dibagian tengah food square. Meski berkonsep take away, namun areanya merupakan yang terbesar di kawasan ini.

Choco Banana Cheese (Rp.21.000,-) isian paling favorit karena terdiri dari tiga jenis bahan termantul kalo udah digabungin jadi satu yaitu cokelat meses, parutan keju cheddar dan irisan pisang. Untuk kulit crepes nya sangat tipis jadi terasa renyah. Paduan isiannya pas, tapi kesan buah pisangnya masih sangat kentara rasa aslinya alias ga ada sensasi terpanggang. But overall sih ya lumayan lah dari pada lumanyun. Hahaha.

Beef Burger (Rp.22.500,-) nah kalo crepes yang ini merupakan jenis crepes asin yang diberi isian layaknya burger yaitu lembaran smoked beef, saus tomat, saus cabai, sedikit sayuran dan mayones. Bisa dibilang sih rasanya biasa aja alias kurang special sih, karena lembaran smoked beef nya pun menggunakan beef kemasan. Just so so...

Kedai kopi mungil bernama Satu Garis ini hadir tak jauh dari Sekolah Bintara, Depok. Lokasinya berada di halaman sebuah kawasan ruko yang justru lebih didominasi oleh toko bahan bangunan. Areanya terbagi kedalam dua bagian, yaitu teras dan indoor. Beberapa mainan jadul menjadi ornamen pengisi ruang yang diberi pencahayaan ungu neon ini.
Hot Cappuccino (Rp.16.000,-) segelas espresso berbalut susu kukus ini disajikan didalam papercup yang bertuliskan nama tempat yang digoreskan dengan spidol. Untuk soal rasa, mereka cukup serius menyuguhkan kualitas minuman kopi yang baik. Espresso dengan gaya acid dan bitter yang medium, hanyut dalam tuangan susu. Creamy, lembut dan milky.
Ice Long Black (Rp.17.000,-) mereka juga mampu menyajikan kopi dingin yang engga cuma sekedar hitam, tapi juga memiliki rasa yang medium bold. Ledakan rasa asam khas karakteristik biji kopi yang menonjol akan sisi acidity, memberikan sensasi rasa yang nyegerin pas diseruput. Saya suka banget sih...

Malam ini akhirnya nyempetin mampir ke D’ Fraffe yang lokasinya deket banget sama tempat ngegym. Berada tepat di jalan KH. M. Yusuf Raya, atau akses menuju ke Depok 2 kalau dari arah jalan Juanda. Bentuk kedainya sederhana dan hanya terdiri dari beberapa tempat duduk saja.

Sebenernya sebelum mampir saya sudah mencari referensi dulu melalui beberapa aplikasi makanan, perihal menu yang D’ Fraffe sediakan. Disana terdapat beberapa menu cemilan yang tampaknya cukup menggoda. Tapi sayang, pas saya dateng eh menu-menu tersebut ternyata sudah tidak tersedia lagi. Jadi cuma bisa ngopi aja disini.

Kali ini saya cobain Kopi Kita Original (Rp.15.000,-) yaitu es kopi susu ala D’ Fraffe. Rasa kopi dingin ini memiliki takaran espresso yang medium light. Hmmmm kalau diresapi, Kopi Kita Original ini berkiblat pada jenis kopi susu yang bercita rasa manis. Perbandingan gula, kopi dan susunya hampir sama.

Lalu saya juga nyobain Cappuccino (Rp.15.000,-) disajikan didalam cangkir bermotif batik mega mendung dengan lapisan foam bertabur cokelat bubuk sebagai topping. Minuman ini lebih didomninasi oleh sensasi milky dari susu kukusnya, sehingga peran espresso agak sedikit tenggelam...

Makan siang dengan menu Panas Special emang selalu nyenengin. Udah harganya pas, menunya lengkap dan merupakan salah satu menu terbaik sekaligus terfavorit pilihan saya dari sekian banyak restoran fastfood yang ada.

Kali ini saya milih spicy chicken dengan sensasi pedes ala cabe bubuk yang cukup nendang dan bikin makan penuh sensasi HUH HAH. Ya maklumlah, saya ini pecinta manis, jadi kena cabe sedikit aja langsung cegukan. Hehehe. Sebagai penetral ada telur orak arik yang harus ditaburin garem dulu sebelum disantap, biar ada rasanya.

Engga tau kenapa, pokoknya saya tuh suka banget makan siang pake menu Panas Special ini. Ya meskipun nasinya hampir engga pernah saya sentuh sama sekali, tapi buat saya udah bisa bikin kenyang banget. Hahahaha...

Omah Kopi 78, sebuah tempat makan sekaligus tempat nongkrong dengan konsep rumah tradisional lengkap dengan beberapa gazebo dan danau yang dikelilingi oleh pekarangan nan hijau. Untuk short escape, tampaknya Omah Kopi 78 cocok juga nih kalo kamu lagi jenuh sama mall atau kafe-kafe modern.
Ramen Special level 2 (Rp.24.000,-) karena bukan spesialis penyaji ramen, saya pun engga berekspektasi terlalu tinggi untuk menu ini. Hadir dengan topping telor ceplok, daging ayam dan crab stick, ramen mereka kuahnya kentel. Tekstur mie dan crab stick nya agak kematengan. Rasa kuahnya bukan jenis yang saya suka sih, kurang aja rasanya.
Cireng Crispy (Rp.13.000,-) ukuran cirengnya imut-imut dan muat untuk sekali suap. Teksturnya engga se-crispy yang saya bayangin sebelumnya, tapi masih oke sih. Tapi sayang sambel cocolnya kurang mantep, rasa pedes manisnya biasa aja. Bisa lebih kece lagi sih seharusnya.
Pisang Panggang Cokelat Keju (Rp.16.000,-) taburan toppingnya cukup melimpah dan manggil-manggil banget nih. Ada parutan keju cheddar, meses, dan susu kental manis rasa cokelat. Rasanya manis dan cukup petjah pas dikunyah. Kalo kesini jangan lupa pesen ini ya.
Roti Bakar Cokelat Kacang (Rp.22.000,-) menu outstanding yang wajib kamu pesen kalo lagi mampir kesini. Mereka pake jenis roti yang biasa digunakan oleh abang-abang roti bakar gerobak di pinggir jalan. Isiannya melimpah, ada taburan kacang, meses dan susu cokelat.
Cappuccino (Rp.18.000,-) disajikan didalam rock glass, minuman base espresso dan susu hangat ini terasa tipis dengan sensasi milky yang justru lebih menonjol. Ice Mocha (Rp.20.000,-) kalo yang ini tersaji dingin dengan warna yang cukup pekat. Rasanya cukup seger dengan sensasi kopi serta cokelat yang pas. Jus Alpuket (Rp.12.000,-) teksturnya cukup kentel namun sensasi rasa alpukatnya cenderung medium low...

Pertama kali kenal crepes ya pas muncul D’Crepes. Dulu emang cuma ada merk ini di mall-mall dan langsung ngejamur. Baru kemudian bermunculan lah merk-merk lain yang ikut ngejual menu sejenis. Ya kurang lebih nasibnya mirip dengan roti rasa kopi itu lah, eksistensinya agak kegeser dengan merk baru.

Well, sekarang tiap beli D’Crepes udah langsung dapet minuman Teh Pucuk Harum nih. Seperti sore ini saya beli dua Crepe dengan rasa Choco Cheese seharga Rp.44.000,-. Untuk soal rasa, agak sedikit berubah deh. Adonan crepes nya agak seperti ada sensasi rasa atau harum yang seharusnya engga muncul pas dimakan, entah itu apaan, tapi yang jelas agak sedikit mengganggu. Tapi kalo soal isian, choco cheese nya masih berasa sih kaya dulu. Teksturnya pun masih serenyah dulu...