Foto Profil yudistira ishak abrar

yudistira ishak abrar

2869 Review | 4609 Makasih
Alfa 2023 Level 24
Steak Ramen Chinese Food Dimsum Seafood BBQ Pancake Kopi Bakmi Pizza Pasta Sushi Burger Dessert Bubble Tea
  • 4.0  
    Relung Kopi [ Tebet, Kafe ]

    masij baru makanya rame banget...tapi enak...

    Sabtu sore mampir ke Relung Kopi membuat saya hampir engga kebagian tempat duduk. Keadaan sedang ramai-ramainya, karena memang kafe ini masih baru buka. Pengunjung yang datang mengeluarkan suara mirip lebah di sarangnya, jadi kalo mau ngobrol ga bisa bisik-bisik. Sebenernya kalo sepi Relung Kopi ini cakep lho, desainnya dominan minimalis industri dengan warna abu dan semen eskspos sebagai elemen utama hampir di tiap sudut ruang. Bahkan smoking area yang terletak dibelakang, tampak begitu instagenic kalau difoto.

    Kali ini saya memesan Cold Americano (Rp.27.000,-) soal rasa sih asyik juga nih, esensi kopi yang menyentuh lidah berkarakter kuat dengan nuansa pekat juga asam yang hadir silih berganti. Meski awalnya rasa pahit lebih dominan, tapi akhirnya cukup nyegerin kok, apalagi dinikmati saat cuaca lagi cerah-cerahnya begini. Kalo kamu penyuka kopi hitam, pasti bakalan suka deh.

    Berbeda dengan pesanan saya, temen saya justru memilih Lychee Tea (Rp.30.000,-) katanya sih biar melepaskan dahaga di tenggorokan. Teh lecinya diberi bonus buah leci dua biji, jadi rasanya semakin leci banget. Perpaduan antara manis dan pekatnya tuh pas, engga ada yang lebih dominan dan saling melengkapi.

    Supaya nongkrong makin cihuy, saya juga pesen Banana Nutella Croissant (Rp.23.000,-) sepotong roti khas Perancis yang empuk, lembut tapi tetep ada sensasi chewy kasarnya. Isian cokelat Nutella dan pisangnya menyatu dengan baik, jadi mampu memberikan rasa manis yang nikmat sambil nyeruput kopi...

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    2 pembaca berterima kasih.




  • 4.2  
    Pish & Posh Cafe [ Tebet, Kafe ]

    semi outdoor comfy cafe...

    Di Kokas tuh paling nyaman kalo datengnya pas mall baru buka. Suasana masih tertata rapi dan yang paling penting masih engga banyak pengunjung. Karena perut udah laper, jadi langsung cari tempat buat nge-brunch. Tempat yang paling menarik adalah Pish & Posh. Posisinya tuh ada di tengah-tengah koridor Food Society. Konsepnya adalah semi outdoor dengan tampilan warna floral cerah. Jadi dari dalam Pish Posh bisa sambil melihat traffic mall yang makin siang jadi makin ramai.

    Hellow Yellow (Rp.55.000,-) semangkuk smoothie yang terbuat dari mangga, nanas dan jeruk dengan topping granola, blueberry, kiwi, mangga, chia seed dan edible flower berwarna ungu yang cantik. Tekstur smoothie masih sedikit beku dan agak kasar engga se-smooth namanya. Rasanya asem-asem seger dan sedikit manis. Aneka topping diatasnya pun engga kalah nyegerin, apalagi ada sensasi kriuk kriuk dari granola dan krenyes krenyes dari potongan buah.

    Cluck O’Clock (Rp.55.000,-) pasta spaghetti yang diberi tambahan beef bacon, egg & parmesan slice. Karena komponen bumbunya menggunakan krim atau sejenis saus keju, jadi rasanya begitu gurih, asin cheezy, milky sekaligus creamy. Pastanya sendiri aldente, jadi cocok banget sama lumuran sausnya yang smooth. Gurih-gurih gimana gitu jadinya dimulut.

    Ice Coffee Dolce dan Ice Lemon Tea menjadi teman makan siang kali ini. Es kopi susu ala Pish Posh ini cukup menyegarkan, paduan kopi dan susunya pas. Tapi karakternya lebih ke minuman gurih dengan sensasi manis yang engga berlebihan. Nah kalo Ice Lemon Tea nya nyegerin, karena terbuat dari teh, lemon dan daun mint segar. Pas diseruput tuh rasanya asem, manis, dingin dan nyegerin. Bbbrrrrrrrr...

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 4.0  
    Bakerzin [ Tebet, Barat ]

    wonderful seasonal hot choco cinnamon menu...

    Berdiri sejak tahun 2005, Bakerzin kini telah memiliki lebih dari 12 gerai tak hanya di Jakarta, tapi sudah menyebar hingga ke Singapura. Bernaung didalam Boga Group, Bakerzin merupakan restoran waralaba yang terkenal dengan menu cake nya yang cantik. Outletnya yang cukup unik terletak di mall Kota Kasablangka atau lebih dikenal dengan nama Kokas.

    Keberadaanya kini berdampingan dengan Pish & Posh yang juga merupakan salah satu member dari Boga Group. Memanfaatkan lorong Food Society lantai dasar, saat mampir ke Bakerzin anda pun bisa memesan menu yang ada di Pish & Posh atau sebaliknya. Desainnya sangat kasual dengan tampilan warna-warna cerah yang menyenangkan.

    Di Sabtu siang ini saya mencoba beberepa kue mereka. Pertama ada Blueberry Cheese Cake (Rp.45.000,-) yang tampil begitu elegan berbentuk kubah dengan warna ungu serta biru tua. Teksturnya begitu lembut, foamy, gely dan sebagian crunchy pada bagian dasar kue. Rasanya tuh dominan asam yang diselipkan rasa manis juga bernuansa susu. Such a wonderful and refreshing cake.

    Kedua ada sepotong Chocolate Amer (Rp.48.000,-) lapisan kue terdiri dari soft cake dan chocolate mousse yang hadir bergantian. Tak lupa bagian atas kue ditaburi cokelat bubuk sehingga sensasi pekat manisnya langsung terasa lebih natural. Secara keseluruhan kue ini hanya dibangun oleh satu jenis rasa yaitu chocolate milky, tapi karena saya penyuka manis jadi ya seneng-seneng aja sih menikmatinya sampai habis.

    Sebagai teman icip icip kue, saya memilih minuman seasonal yaitu Cinnamon Dark Chocolate (Rp35.000,-) minuman cokelat edisi akhir tahun ini terbuat dari perpaduan cokelat bubuk, susu dan kayu manis. Engga ketinggalan beberapa garnish photoable diletakan diatas gelas bening seperti marshmallow yang ditusuk sebatang kayu manis dan dua buah kembang lawang. Rasanya tuh sehangat tampilannya, jadi sensasi kayu manis bermain-main diantara gurihnya susu dan manisnya cokelat. I really love it...

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 4.0  
    Tu7uhari Coffee [ Wijaya, Kafe ]

    tujuh hari engga pake tujuh malem...

    Entah apa yang mengilhami Tu7uhari Coffee menamai kafenya dengan nama demikian, tapi yang jelas sih engga pake tujuh malem yah gaes, ngeri juga kan kalo kesini wajib nangkring 7 hari 7 malem?! engga pulang-pulang dong?! Tapi sih dari segi penampakan, Tu7uhari Coffee ini bisa dibilang yang terbaik di Grand Wijaya Center dengan tampilannya yang tentu paling berbeda dari barisan ruko di kanan kirinya.
    Abu-abu menjadi warna yang menguasai hampir di seluruh bagian coffeeshop yang memiliki juga gerai lain di bilangan Karet Kuningan, mulai dari eksterior sampai ke interior. Karena tone abu begitu dominan, sangatlah tepat pola desain yang diterapkan mereka yaitu industrial dengan sentuhan modern minimalis. Bukan hanya itu, konsep modernnya pun hadir dengan ide-ide millenial berupa ornamen ruang out of the box, pemilihan furnitur serta perabot yang unik dan tentu saja pengunjungnya itu sendiri.
    Malam ini saat saya mampir tengah ada pameran sebuah butik lokal, karya anak bangsa yang tengah di kerubuti pembeli. Suasana ramai ditambah dengan adanya irama musik yang dimainkan oleh seorang DJ. Hampir setengah area telah habis terpakai, termasuk area terinstagenic berbentuk mini amfiteater. Beruntung saya masih dapat mengambil beberapa foto dalam keadaan kosong dengan memanfaatkan sepersekian detik saat sudut tersebut tidak dilewati oleh siapapun.
    Pernah nyobain es kopi susu pionir di ibukota yang berada di Cipete? Kalo pernah pasti saat mencoba Kopi Harian (Rp.22.000,-) kamu akan teringat akan kopi itu. Rasanya tuh seolah menghadap ke kiblat yang sama, baik dari unsur espresso, susu dan gula arennya. Racikannya seolah dibuat mirip hanya yang membedakan adalah harganya, Tu7uhari Coffee membanderol dengan angka yang lebih tinggi.
    Karena ada miss communication diantara saya dengan sang kasir, jadi minuman kedua yang saya pesan yaitu Matcha Latte (Rp.30.000,-) disajikan didalam papercup. Meski dalam gelas take away, mereka tetap melengkapinya dengan hiasan latte art yang cantik. Komponen bubuk teh hijau, susu dan gulanya pas. Tapi gaes, seperti kebanyakan minuman matcha lain, jangan lupa diaduk terus saat ingin dinikmati ya, biar tidak ada bagian bubuk yang mengendap dibawah dan rasanya jadi tetep ngeblend.
    Sebagai pendamping ngopi ganteng malam ini, saya pun memesan Apple & Cinnamon Pastry (Rp.30.000,-) porsinya sedang, engga gede tapi engga kecil juga sih. Teksturnya empuk, sedikit renyah dan ada bagian yang chewy juga. Rasanya manis, gurih dan apelnya cukup banyak. Hanya nuansa cinnamon nya agak tenggelam dan engga terlalu dominan dilidah. What a perfect pair for tonight...

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    3 pembaca berterima kasih.




  • 4.0  
    Dashi Japanese Restaurant [ Wijaya, Jepang ]

    i love its Japanese modern style...

    Singgah sekitar akhir Nopember lalu ke Dashi Japanese Restaurant, memberikan pengalaman bersantap sushi lengkap dengan ambience yang elegan. Mengisi salah satu gedung besar di Jalan Wijaya II, tak jauh dari kantor Polres Metro Jakarta Selatan, Dashi tampil dengan gaya desain Japanese modern style. Lantai bawah diisi dengan barisan seating table bersekat kayu, open kitchen dan beberapa spot berfoto dengan background taman, lemari botol minuman serta lukisan-lukisan. Baru di lantai atas diisi dengan beberapa private room yang sebenarnya cukup nyaman, hanya memang pada malam itu AC nya perlu perbaikan karena engga berasa dingin.

    Roll Omelette with Simmered Beef (Rp.75.000,-) telur dadar ala Jepang ini teksturnya tuh lembut banget, hampir mirip kapas tapi masih agak tebal. Lapisan daging yang diiris-iris tipis lalu diberi bumbu simple sehingga menyuguhkan rasa gurih juga sedikit manis, sangat cocok dengan tambahan taburan daun bawang melimpah diatasnya. Enaknya tuh termasuk yang hampir bikin merem melek.

    Deep Fried Roll Sushi (Rp.100.000,-) kalo kebanyakan sushi tersaji mentah, yang ini justru harus direndam kedalam minyak panas yang banyak hingga crispy. Tapi tenang, meski digoreng tapi untungnya engga bikin berminyak pas dimakan. Udah gitu ada tambahan potongan daging salmon segar yang diberi sejenis saus mayo diatsnya, jadi engga bikin sushi ini gatel ditenggorokan, justru masih ada sisi creamy-creamynya.

    Salmon Sushi (Rp.150.000,-) dan Tuna Sushi (Rp.160.000,-) keduanya sudah pasti harus dan wajib dipesen tiap kali mampir ke restoran sushi, karena barometer tempat itu enak apa engga, ya dapat dilihat dari sushinya amis apa engga dan seger apa engga. Disini kedua sushi ini terasa seger, meski memang tidak terlalu beda dengan yang pernah saya rasakan di tempat lain. Baik salmon maupun tuna nya cukup tebal, jadi tekstur kenyalnya tuh enak banget saat digigit. Rasio dengan nasinya juga pas sih, engga yang kebanyakan gitu.

    Aburi Salmon Sushi (Rp.160.000,-) dan Aburi Prawn Sushi (Rp.160.000,-) sesuai dengan namanya, aburi, jadi kedua sushi ini dibakar pada bagian toppingnya baik si salmon ataupun si udang hingga matang, lalu diberi siraman spicy mayo sebagai penambah rasa. Dari tampilannya aja udah menggoda banget, keduanya tuh kaya udah manggil-manggil buat dicomot sejak dihidangkan di atas meja. Dan memang sangat sesuai dengan ekspektasi sih, kedua sushi ini enak banget, kaya akan sensasi creamy, sedikit pedas dan tentunya gurih juga seger meskipun tergolong sushi matang.

    Plate Sushi Mix (Rp.170.000,-) sepiring sushi campur-campur mirip pelangi penuh warna karena memang terdiri dari beberapa jenis ikan sebagai lapisan atas. Ada merah, jingga, putih, kuning, kecokelatan hingga merah muda. Kalau saya sih engga kebagian buat nyobain semua, tapi salah satu sushi yang saya coba sensasi pulen dan kenyal lembutnya tuh dapet sih, hanya biar makin mantul mesti dicelup ke kecap asin.

    Fried Prawn with Garlic (Rp.65.000,-) udang-udang dengan ukuran medium dibalut tepung berlumur bumbu bawang putih. Empuk banget pas digigit dengan sensasi juicy yang pecah banget dimulut. Karena ukuran udangnya lumayan gede, jadi dagingnya tuh tebel, berasa lah fresh-freshnya. Bagian yang enaknya juga terletak dicara mengolah dengan bawang putihnya, terasa kuat.

    Salmon Sashimi (Rp.170.000,-) irisan daging salmon berwarna jingga menyala tampak begitu menggoda, menandakan bahwa ikannya masih segar dan tidak layu. Ketebalan potongan salmonnya engga main-main, tebal tapi tetap lembut pas dikunyah. Sekali masuk mulut, langsung pecah. Berasa freshnya, engga amis, sensasi kenyalnya juga nyaman gitu dilidah. Kalo Salmon Sashimi berisi daging mentah, beda dengan Aburi Salmon Sashimi (Rp.180.000,-) mereka tersaji matang karena hasil pembakaran. Tak lupa diberi olesan spicy mayo supaya memberikan sensasi creamy. Rasanya? Dijamin merem melek sih, enak dan cocok buat kamu yang engga suka makan ikan mentah.

    Grilled Squid (Rp.85.000,-) cumi-cumi ukuran jumbo yang sengaja tersaji masih dalam bentuk utuh hanya memang sudah dipotong-potong biar gampang buat dicomot. Terhidang bersama homemade sauce, mayo dan salad, Grilled Squid jadi salah satu menu yang cakep buat difoto. Sensasi kenyalnya engga alot, jadi termasuk kedalam jenis cumi baik-baik, engga bandel gitu pas digigit. Cocolan sauce nya memberikan rasa pedas yang engga nyegrak, tapi masih sangat sopan.

    Mussel Roasted Garlic Butter (Rp.100.000,-) kerang masih dalam bercangkang diberi taburan bawang putih crispy yang melimpah. Uniknya, alih-alih menyajikan aroma garlic yang strong, justru terasa begitu cheesy karena mungkin kaya akan parmesan, dan ini enak menurut saya. Engga amis, engga lembek, engga becek, tapi lembutnya pas dan basahnya juga pas. Gurih gurih enyoy lah...

    Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
    Makasih Infonya!
    2 pembaca berterima kasih.




  • 2.2  
    91st Street [ Menteng, Italia ]

    disaster...

    Hello there, saya pengen menceritakan pengalaman saat berkunjung ke 91st Street di Akmani Hotel, Jalan KH. Wahid Hasyim, Jakarta. Kebetulan saya menghadiri acara gathering yang dibuat untuk sekitar 100 an undangan. Bicara tempat, namanya juga di hotel di jantung Kota Jakarta, udah pasti okelah ya. Kesan nyaman, elegan dan artistiknya dapet. Beberapa ornamen ruang seperti jaringan paralel bohlam, tunggu memanggang pizza dan lemari penyimpan minuman, mengantarkan nuansa klasik yang cukup cantik.

    Konsep disini katanya all you can eat yang dapat dipilih sesuai dengan selembar daftar menu mulai dari pembuka, utama dan penutup. Awalnya semua masih berjalan lancar, pelayan masih mampu memberikan pelayanan penuh senyum. Saya pun mulai memesan 6 menu yang terdiri dari 5 Sticks Fried Mozarella, Prawn Bisque Soup, Scallop Bacon Salad, Seared Gindara, Fettucine Creamy Salmon dan Tiramisu.

    Bencana mulai datang saat sekitar 30 menitan setelah saya memesan. Apakah butuh waktu selama itu untuk menyiapkan, paling tidak menu appetizernya dulu? Lama banget dong. Tapi akhirnya menu pesanan pertama berupa 5 Stick Fried Mozarella saya datang, itupun setelah ditanyakan dua kali kepada pelayan dan menunggu hampir sejam. Bicara rasa, sensasi chewy dan cheezy mozarella nya kurang nendang sih, karena saya pernah makan yang lebih enak dari ini padahal itu homemade. Tapi bukan yang failed, masih enak untuk dinikmati, hanya memang kurang special. Seared Gindara nya enak, si ikannya lembut dan gurih. Kalo Tiramisunya sedikit kehilangan sensasi moist.

    Waktu pun bergulir, acara tetap dimulai, meskipun menu lain belum juga datang ke meja kami lagi. Bahkan teman didepan saya satupun menunya belum ada yang tiba, padahal jam sudah menunjukan pukul 13.00 lebih yang berarti sudah lewat dari waktu makan siang dong. Keadaan semakin memanas, saat meja-meja lain belum juga mendapatkan menu yang mereka pesan meski sudah menunggu dua jam bahkan lebih. Pihak resto pun menjadi kacau dan terlihat sangat tidak siap dalam melayani kami. Para pegawai pun hanya berkumpul di ujung pintu dapur tanpa melakukan apapun, bahkan untuk sekedar mengambil piring kotor.

    Beruntung bagi saya, 3 dari 6 menu yang saya pesan masih bisa saya rasakan, jadi engga terlalu laper banget. Tapi kasihan teman-teman yang lain, banyak dari mereka yang pesanannya tidak datang satupun, SATUPUN, bisa bayangin ga? Saya juga kasihan sama panitia penyelenggara, mereka sudah menyiapkan acara dengan baik tapi harus rusak dengan ketidaksiapan pihak resto dalam menyajikan menu yang sudah disepakati sebelumnya. Ini pelajaran bagi 91st Street, jika memang tidak sanggup menyiapkan makan untuk acara gathering dalam jumlah tamu yang banyak seharusnya tidak perlu berlagak mampu...

    Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 3.4  
    Ta Wan [ Kemang, China ]

    masa baru buka dimsum nya udah engga ada...

    Ta Wan berada di salah satu sudut lantai 3 mall Kemang Village. Areanya cukup besar dengan desain interior bergaya modern yang diberi sentuhan oriental. Beberapa meja bundar menampilkan kesan mewah sekaligus memperkuat nuansa orientalnya. Nyaman sih berada disini, karena kebetulan baru jam buka mall jadi masih sangat sepi. Pelayanannya cukup cepat, tapi masih perlu improvement.

    Agak aneh dan kecewa sih, masa di kedatangan saya yang beberapa saat setelah mall baru buka, menu dimsum yang saya inginkan masih belum tersedia. Terus paginya mereka ngapain aja coba? Tapi yasudahlah yah, mungkin bahan pembuatnya lagi habis dan belum distok lagi. Akhirnya saya pesen Ayam Kung Pao (Rp.51.500,-) sebagai menu pengganti. Diluar kekecewaan saya tadi, Ayam Kung Pao disini rasanya kurang yahud, bukannya engga enak lho ya, tapi kurang nendang. Udah gitu sekarang makenya kacang tanah bukan kacang mede sebagai komponen tambahan. Need improvement sih, soalnya ini tuh merupakan menu favorit saya kalo lagi mampir ke Ta Wan.

    Bapao Tausa (Rp.18.900,-) melihat bentuknya yang lucu di buku menu, saya jadi tertarik buat mesen bapao yang mirip landal ini. Isinya ternyata kumbu hitam. Ukurannya engga terlalu besar tapi tersaji masih dalam keadaan hangat, itu artinya memang fresh from the oven. Teksturnya lembut dengan isian kumbu hitam yang manis. Sebagai pelepas dahaga, saya pilih Chinese Tea (Rp.21.000,-) disajikan didalam poci putih sehingga membuat kehangatannya tetap terjaga, jadi terasa hangat meski makanan saya telah habis disantap...

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 3.4  
    Pop Chop Chicken [ Kemang, Snack ]

    agak basah...

    Lagi pengen ngemil ayam goreng, eh ngeliat ada Pop Chop Chicken di depan Hypermart Kemang Village. Kagak pake lama saya langsung mampir dan cobain beberapa varian yang mereka tawarkan. Gerainya sendiri engga gede, tapi tetap menyediakan seating area untuk menunggu pesanan dibuat atau langsung menikmatinya di tempat. Karena didominasi oleh warna oren, jadi agak mencolok banget kelihatannya dari luar.

    Smookey Beef (Rp.38.000,-) selembar daging ayam fillet yang dibalut tepung lalu digoreng crispy ini diberi taburan bumbu bubuk smookey beef dan cabai bubuk. Dipotong-potong kecil sebelum akhirnya disajikan dalam paper box. Berhubung saya menikmatinya beberapa saat setelah dibeli dan kemasannya ditutup, jadi berkeringat dan membuatnya sedikit basah oleh uap air yang menetes. Untuk rasa bumbunya cukup gurih dan agak pedes.

    Barbeque Grilled Sauce (Rp.44.000,-) masih menggunakan basic ayam yang sama, hanya kali ini diberi bumbu barbekyu. Bumbunya creamy, jadi terasa basah saat dikunyah. Rasanya cukup gurih dengan sensasi manis. Ayamnya sendiri empuk, tapi selimut tepungnya engga renyah karena sudah terlumur oleh bumbunya yang lengket dan kentel...

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    2 pembaca berterima kasih.




  • 3.6  
    Bobaboi [ Panglima Polim, Bubble Tea ]

    gerainya menggemaskan...

    Tampil simple tak membuat Bobaboi menjadi tenggelam, justru sangat menarik untuk dikunjungi. Mural disalah satu sisi dinding luarnya lah yang mampu mencuri perhatian saya dengan gambar minuman boba yang sangat artistik. Meski berkonsep take away, tapi mereka tetap menyediakan tempat duduk baik didalam maupun diluar ruangan. Engga banyak ornamen ruang pada desain interior, hanya memang gambar-gambar pada dindingnya sudah cukup membuat Bobaboi begitu loveable.

    Sugar Boba Baby (Rp.24.000,-) apalagi kalo bukan susu UHT beserta boba masak gula aren yang sebelumnya dituang sambil diputar mengelilingi dinding gelas sampai timbul bercak kecokelatan yang kental. Manisnya gula aren memunculkan sensasi engga mau berhenti untuk menyedotnya. Tapi jangan salah, manisnya engga terlalu medok kok, jadi masih tergolong manis bersahabat baik di lidah maupun tenggorokan. Tingkat kelembutan boba boleh dimasukan ke dalam kategori 3/4 baik, alias engga terlalu perfect hanya hampir mendekati...

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 3.2  
    Haro Coffee [ Senopati, Minuman ]

    lebih suka matcha dari pada es kopsusunya...

    Akhir-akhir ini Senopati banget alias Jalan Suryo dipenuhi dengan restoran sushi, sampai ada temen foodie yang menyebutnya sushipati, saking banyaknya. Tapi ditengah bangunan megah penyaji sushi, ada sebuah kedai mungil yang berdiri diantaranya dan tampil beda dengan menjual kopi, Haro Coffee namanya. Konsepnya grab and go dengan gaya desain minimalis bernuansa Jepang.
    Kali ini saya mencoba dua minuman yang bernama Arengato dan Hojimiru. Keduanya seharga masing-masing Rp.18.000,- dan merupakan harga yang sangat terjangkau kalau dilihat dari lokasinya. Pas saya coba minuman pertama, yaitu Arengato, sensasi rasanya tuh engga masuk kedalam jenis rasa favorit saya. Jadi ini tuh ceritanya es kopi susu gula aren ala Haro Coffee. Nuansanya mirip kopi tubruk atau seduh manual, jadi masih kentara serpihan-serpihan si biji kopi dilidah.
    Lalu bergeser ke minuman kedua ada Hojimiru, yaitu roasted matcha dan susu. Tentu saja saya jauh lebih suka minuman ini, terlepas ini bukan minuman berbahan dasar kopi. Selain komposisi, paduan matcha dan susunya tuh pas banget dengan selera saya, ada manis serta kental akan nuansa teh hijaunya. Jadi kesimpulannya, saya lebih suka Hojimiru dari pada Arengato, kalau kamu?...

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    2 pembaca berterima kasih.