Foto Profil yudistira ishak abrar

yudistira ishak abrar

2869 Review | 4609 Makasih
Alfa 2023 Level 24
Steak Ramen Chinese Food Dimsum Seafood BBQ Pancake Kopi Bakmi Pizza Pasta Sushi Burger Dessert Bubble Tea
  • 4.4  
    Pizza E Birra [ Cilandak, Italia ]

    pizzanya ada-ada aja...

    Pizza E Birra kini mengisi salah satu area di mall Cilandak Town Square. Posisinya persis disebelah pintu utama, jadi gampang banget saat dicari karena auto keliatan pas baru masuk Citos. Saat saya mampir, karena lagi pada TGIF-an, jadi sangat ramai oleh pengunjung. Konsep mereka tuh sport bar yang casual, jadi cocok banget buat kamu yang pengen nongkrong sama temen-temen sambil asyik makan pizza ataupun sekedar minum.

    Karena bertema sport bar, mereka pun memasang beberapa layar LED besar yang menampilkan tayangan-tayangan olahraga terkini seperti pertandingan sepak bola, balap formula 1 atau pun bola basket. Untuk memperkuat tema, Pizza E Birra pun dihias beberapa ornamen yang berbau olahraga seperti bola-bola, alat pemukul baseball dan beberapa thropy. Seating table disini variatif, ada yang berbentuk couple table, barisan kursi bar yang menghadap langsung kearah bartender dan meja bersekat-sekat khusus untuk kamu yang ingin memiliki ruang bersama gank atau keluarga supaya lebih intens.

    Pizza Nachos (Rp.55.000,-) special nachos with pizza spice mixed by cheese and samba sauce. Meski namanya pizza dan nachos, but actualy menu ini bukan sejenis pizza atau nachos, tapi justru sejenis kulit pangsit goreng yang disiram saus pizza, saus samba, irisan buah zaitun dan taburan keju. Di satu sisi ada bagian yang bertekstur renyah, sedangkan disisi lain ada bagian yang bertekstur basah dan lembut tersiram saus. Enak ga sih? Ya ga usah ditanya lagi atuh, ini sih enak, bikin nagih dan engga bisa berhenti nyomot sampe akhirnya habis tak bersisa.

    Macaroni Cheese Balls (Rp.59.000,-) fried macaroni mixed with 3 choices of cheese (emental, parmesan & mozarella) served with cheese sauce. Kalo bola-bola daging udah terlalu mainstream, Pizza E Birra punya bola-bola makaroni campur keju dengan tambahan saus keju yang creamy dan mantap jiwa. Ukurannya sebesar bola ping pong, jadi bisa langsung disantap sekali hap. Rasanya tuh gurih banget, secara dibuatnya aja dari tiga jenis keju berbeda, jadi engga heran kalo cheezy nya terpampang nyata bukan fatamorgana.

    Pizza Rolls (Rp.72.000,-) rolled thin pizza filled with fresh vegetables & salami bits. Karena pizza berbentuk loyang bundar udah biasa, akhirnya mereka menciptakan pizza yang digulung. Sayur-sayuran segar menemani irisan salami atau sejenis sosis daging dalam menyuguhkan cita rasa seimbang antara gurih dan menyegarkan. Adonan pizza gulung ini engga tebal, tapi ada sensasi chewy saat digigit. Taburan keju yang melimpah diatasnya, membuat menu starter unik ini jadi semakin gurih.

    Chicken Pesto Detroit style Pizza (Rp.105.000,-) bukan Pizza E Birra namanya kalo engga mampu menyajikan menu pizza unik dan instagenic, seperti salah satunya pizza berbentuk persegi panjang ini. Adonan pizza lebih tebal dari biasanya, jadi mirip roti padat namun tetep empuk dan lembut pas digigit. Olahan daging ayam saus pesto sebagai pugasan, memberikan cita rasa khas yang sangat rich sekaligus bold dilidah. Kalau kamu penyuka pedas, wajib pesen ini sih, karena selain kaya akan pesto juga ada tambahan taburan chili flake yang membuatnya hadir dengan sensasi pedas nan gurih gurih enyoy.

    Selain itu, mereka juga memiliki varian pizza persegi panjang yang ga kalah menarik yang diberi nama Thin Crust Pizza Salame Piccante e Funghi Bianchi (Rp.105.000,-) spicy beef salami melted with mozarella cheese & topped with mushroom, oregano and dry chilli. Bedanya kalo adonan pizza persegi panjang sebelumnya lebih tebal, yang ini justru lebih tipis jadi terasa renyah. Potongan daging, jamur, oregano dan keju diatasnya, sukses membawa unsur-unsur gurih saat saya menikmatinya.

    Giant Pizza Pepperoni + Margherita (Rp.200.000,-) perpaduan antara pepperoni dan classic tomato sauce, mozarella and fresh basil. Berdiameter 46 cm, pizza ini cocok dinamakan giant karena ukurannya besar, jadi bisa banget buat sharing berdelapan orang, secara per potongnya aja udah jumbo bin ngenyangin. Karena tingkat ketebalan adonannya tipis, jadi teksturnya tuh chewy chewy renyah gitu. Topping-topping nya berhamburan dan sangat melimpah, jadi bikin pizza paling gede yang pernah saya nikmati ini terasa begitu gurih, cheezy dan kaya rasa.

    Sebagai pencuci mulut, saya pun memesan dua menu dessert yaitu yang pertama adalah Banatella (Rp.45.000,-) sejenis pizza loyang kecil yang diberi topping olesan nutella, potongan buah pisang dan taburan gula bubuk sebagai sentuhan akhir. Jangan tanya enak apa engga, soalnya udah pada tau kan gimana rasa Nutella?! Yes, ini sih enak parah. Perut udah kenyang aja sampe engga berasa penuh, saking masih kepengen terus mengkonsumsi sajian ini. Gokil sih ini, terbaique deh bosque.

    Terus juga ada menu manis lain yang dinamakan Vanilla Pannacota (Rp.45.000,-) with strawberry puree sauce. Teksturnya tuh lembuuuuuuut banget kaya suara penyiar radio Sonora (semoga kalian tau yah gimana lembutnya suara para penyiar yang saya maksud). Rasanya kuat banget tapi manisnya engga berlebihan, justru lebih ke gurih susu dan vanilla gitu. Tambahan saus strawberry nya sukses menjadi penetralisir dan membawa nuansa asam yang sangat menyegarkan. I love it so much.

    Sebagai pelepas dahaga, saya memesan Blueberry Lemon (Rp.48.000,-) porsinya tuh jumbo dong, jadi beneran sukses mengusir rasa haus setelah sibuk menyantap menu-menu gurih. Unsur teh yang pekat, bertemu asem blueberry dan lemon, membuat tiap seruputannya tuh mampu menciptakan ledakan rasa yang sangat menyegarkan. But don’t worry, meski asem tapi tetep ada rasa manis-manisnya kok, jadi enak dan cocok banget deh buat temen makan pizza.

    Selain itu saya pun mencoba minuman lain yang diberi nama Peanut Butter (Rp.55.000,-) teksturnya tuh kentel dan creamy. Paduan selai kacang dan susu, bener-bener membuat minuman ini jadi mirip kue dalam bentuk liquid. Bisa bayangin dong gimana enaknya? Yes, minuman ini selain enak dan lembut, juga memiliki rasa manis, gurih, milky dan ada sensasi krenyes-krenyesnya dari potongan kasar kacang sebagai finishing touch. Perfect sob!!!...

    Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
    Makasih Infonya!
    2 pembaca berterima kasih.




  • 4.0  
    G'litik Indonesian Eatery [ Senopati, Indonesia ]

    Ayam Glitik nya enak...

    Tidak seperti restoran lain di bilangan Senopati yang megah, Glitik justru hadir dengan konsep homey yang lebih sederhana dan bersahaja. Posisinya agak belok sedikit dari Senopati, tepat di depan Lapangan Blok S. Karena memang mengubah sebuah hunian, jadi posisi ruang pun bersekat-sekat seperti rumah. Glitik tak hadir sendiri, mereka ditemani Yoshi yaitu kedai kopi modern yang bisa juga dipesan sambil makan disini.

    Glitik menyuguhkan beberapa menu tradisional khas Nusantara, terutama dari tanah Jawa. Cara mereka menampilkan aneka menu pun cukup unik, yaitu disajikan didalam wadah gerabah tanah liat yang ditata rapi di sebuah replika gerobak. Barisan centong kayu menjadi ornamen pada gerobak dan beberapa sudut dinding ruang. Selain itu juga ada tampah bambu yang membuat Glitik jadi semakin tradisional. Karena masih baru jadi tempatnya masih sangat bersih, rapi, nyaman dan tertata dengan baik.

    Paket Glitik Ayam (Rp.40.000,-) sepotong ayam yang kali ini saya pilih adalah ayam glitik dan dua jenis sayur yang kali ini saya pilih gudeg serta soun goreng. Ayam dengan bumbu khas Glitik ini sebenernya mirip ayam betutu, rasanya pedes banget kalo menurut lidah saya mah, sampe langsung nyegrak dan bikin cegukan. Tapi enak lho rasanya, bumbunya juga meresap sampe kebagian dalam daging dan teksturnya juga empuk. Gudeg dan soun nya just so so sih, tapi saya jatuh cinta sama ayamnya.

    Paket Glitik Daging (Rp.45.000,-) sepotong daging yang kali ini saya pilih adalah bistik daging dan dua jenis sayur yaitu krecek serta sayur lodeh. Rasa bistik daging mirip perpaduan antara semur dan rendang, jadi lebih ke manis-manis gurih gitu. Tekstur daging tidak begitu empuk, tapi masih oke saat dikunyah. Kreceknya juga pedes banget euy, ngeri deh hahahaha...

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    2 pembaca berterima kasih.




  • 4.0  
    Wis Ngopi [ Panglima Polim, Kafe ]

    rotinya selalu juara...

    Lagi keliling jalan Pangpol buat cari sarapan, eh malah ngeliat bangunan yang pernah diisi oleh Mangia kini justru berdiri Wis Ngopi dan Njeruk. Karena kangen sama roti panggangnya, langsung deh saya mampir sebagai pengobat rasa rindu. Mulai dari bagian teras, area indoor lantai bawah dan lantai atas masih mempertahankan desain sebelumnya, engga ada yang berubah sama sekali. Jadi gayanya masih kaya akan sentuhan floral tropical yang berpadu dengan nuansa fancy.

    Roti Single Srikaya Aren (Rp.25.000,-) selalu dan selalu, roti panggang Wis Ngopi bikin lidah saya dibuat mabuk kepayang. Pas mau diambil, isian srikaya gula arennya langsung meleleh aja gitu, lumer gan. Rotinya sendiri empuk banget, olesan butternya berhasil bikin teksturnya jadi begitu lembut dan empuk mirip bantal meskipun termasuk roti gandum. Isiannya udah perfect banget, manis, kentel, srikayanya creamy, pokoknya top markotop deh.

    Tapi lagi dan lagi, meskipun roti Wisngopi selalu bikin saya klepek klepek, tapi kedua minumannya, Ngopi Eneng (Rp.22.000,-) dan Ngeteh Susu (Rp.22.000,-) cenderung B ajah. Ngopi Eneng sekedar minuman kopi gula aren yang cenderung bersensasi seduh manual dan terasa klasik. Malahan Ngeteh Susu terasa lebih B aja, teksturnya agak encer dengan manis dan pekat tehnya yang bisa dibilang light. Bakalan lebih keceh kalo minumannya bisa lebih tebel lagi rasanya...

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    4 pembaca berterima kasih.




  • 4.2  
    Yoshi! Coffee [ Senopati, Kafe ]

    es kopsus nya, terbaik...

    Diambil dari mesin pencari, Wikipedia, Yoshi merupakan karakter dinosaurus fiksi yang muncul pada serial permainan video Mario oleh Nintendo. Kemunculan pertamanya pada Super Mario World di tahun 1990, namun nantinya ia akan memiliki serialnya sendiri yaitu Yoshi’s Island. Tapi kali ini Yoshi yang akan dibahas bukan soal dinosaurus, justru sebuah coffeeshop di bilangan Senopati.

    Nyari lokasinya sangat mudah, tinggal arahkan saja kendaraan kamu ke Lapangan Blok S, engga jauh sebelum Pujasera ada sebaris perumahan yang di salah satunya merupakan Yoshi itu. Tapi disini bukan hanya ada Yoshi sendiri, juga ada sebuah restoran yang baru buka namanya Glitik. Mereka berbagi ruang dan boleh saling memesan di saat yang bersamaan.

    Karena bangunan aslinya adalah sebuah rumah yang dirombak menjadi coffeeshop sekaligus restoran, jadi terdapat sekat-sekat tak ubahnya sebuah hunian. Ruang outdoor dan indoor, siap memanjakan para pengunjung yang datang. Gaya desain perpaduan antara modern minimalis dengan sentuhan arristik dibeberapa sudut. Overall saya suka dengan segala keteraturan dan kebersihan yang mereka tampilkan.

    Biscoff (Rp.25.000,-) es kopi dengan tambahan biskuit dan katanya sang barista ada selainya juga. Teksturnya lebih kentel karena ada remahan biskuit yang menjadi satu dengan susu juga espresso. Manisnya engga begitu menusuk, soalnya si biskuit membawa serta sensasi khasnya yaitu gurih-gurih susu kedalam minuman ini.

    Yoshi Palma Latte (Rp.20.000,-) nah kalo yang ini merupakan es kopi susu gula aren versi Yoshi. Meski harganya sedikit diatas rata-rata, tapi rasanya enak banget, seriusan. Saya suka cara mereka tampil, kopinya tuh lebih ke acidity yang dominan tapi terbalut sempurna dengan susu dan gula aren. Tebel, lembut, creamy, milky, manis dan lengkap deh rasanya. Saya sih suka banget...

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    3 pembaca berterima kasih.




  • 3.8  
    Titik Temu Coffee [ Blok M, Kafe ]

    Yang ketiga

    Titik Temu di M Bloc, menggenapkan kunjungan saya di seluruh outlet mereka setelah di Senopati dan Seminyak pernah saya kunjungi jauh sebelumnya. Datang di jam serta hari yang tidak tepat, Sabtu malam sekitar jam 21.00, membuat saya harus rela mendapat tempat duduk sisa. Seluruh ruang penuh sesak oleh pengunjung yang sudah pasti berusia belasan atau dua puluhan awal lah, sepertinya saya aja nih yang paling “matang” (baca: menjelang tua).

    Beda dengan dua gerai pendahulunya, Titik Temu disini bisa dibilang yang paling kecil dengan gaya paling kolot, bukan kolot dalam artian jelek, tapi justru sesuatu yang artistik dari segi gaya bangunan. Sebelum bicara soal bangunan beserta isi didalamnya, saya maumenjelaskan akses masuknya dulu. Kenapa? Soalnya saya sendiri sempet engga tahu bagaimana caranya bisa masuk ke Titik Temu. Ternyata ada sebuah lorong kecil di sebelah Matalokal dimana diatasnya lah Titik Temu berada. Tapi bukan hanya di atas saja, melainkan belakang Matalokal pun menjadi area yang malam ini dipadati tamu yang ngopi di Titik Temu.

    Saya sendiri kebagian di lantai atas yang merupakan ruang indoor nyaman berpendingin udara. Ruangan terbagi kedalam dua bagian, area barista sekaligus kasir dan seating area yang terbagi lagi menjadi tiga, yaitu bagian kanan berisi meja panjang berhias tiga buah lampu gantung dan sebuah pot tanaman hias lengkap dengan bangku-bangku mirip di meja makan. Bagian tengah sebaris bangku serta meja berpasang-pasangan dan terakhir bagian kiri sebuah set tempat duduk sofa yang menurut saya yang paling jadi incaran disini. Eiya, masih ada satu bagian ruang lagi yang tersisa, yaitu ruang balkon minimalis yang menghadap kearah jalan raya.

    Cappuccino (Rp.38.000,-) engga mesti harus menunggu lama, minuman yang tersaji didalam gelas gerabah ini sudah pasti membuat saya jatuh cinta karena begitu artistik, meski pengunjung lagi ramai-ramainya, tapi sudah ada dihadapan saya beberapa saat setelah dipesan. Meski teksturnya encer, tapi soal rasa jangan ditanya, kopinya tuh unik dan mungkin salah satu yang paling unik dari sepanjang pengalaman saya menikmati cappuccino. Pekat-pekat antik bercampur asam hilang timbul, mengalir deras sambil diselimuti gurihnya susu.

    Latte (Rp.42.000,-) sebelum cappuccino tadi, sebenarnya minuman ini lebih dulu disajikan. Porsinya agak sedikit dibawah tampilan seharusnya karena memang minta khusus untuk es nya sedikit saja sehingga membuat volumenya berkurang. But anyway, latte Titik Temu juga engga kalah antik, unik dan sarat akan guratan-guratan perjalanan panjang biji kopi sehingga menjadi segelas latte seperti saat ini. Lebih berani keluar dari pada susu, unsur espressonya sungguh bergerak menerobos lebih dulu saat diseruput. Tapi kalo bicara selera, saya lebih suka Latte yang justru susunya dominan ketimbang si espresso.

    Banana Fritters (Rp.30.000,-) temen ngopi malam Minggu yang ramai ini, khusus di M Bloc, lebih khusus lagi di Titik Temu, yang terdiri dari dua jenis pisang yaitu digoreng dan dibakar. Pisangnya juga engga dateng sendirian, ada es krim vanilla berlumur saus karamel yang menemani bersama taburan cinnamon powder dan saus bercorak kekuningan. Pisang gorengnya lebih enak, tapi yang dibakar juga seru karena ada sensasi seperti pecah-pecah creme brulle saat dipotong. Saus karamel, es krim vanilla, bubuk cinnamon, gula aren dan saus kuninga yang saya sendiri engga tau itu apa, juga berperan membuat dessert ini jadi semakin manis saat dinikmati...

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    3 pembaca berterima kasih.




  • 4.2  
    Soup Restaurant [ Pondok Indah, China ]

    surganya dimsum...

    Meski dikenal sebagai kudapan selingan, dimsum bagi saya sudah seperti menu makanan berat sih, karena memang cukup bisa membuat perut jadi kenyang. Kadang saya memang sengaja memesan dimsum sebagai menu makan siang atau makan malam, seperti kali ini saya sengaja mampir ke Teahouse by Soup Restaurant di mall Pondok Indah 2 untuk makan siang dengan aneka dimsum yang mereka miliki. Letaknya ada di lantai tiga, tak jauh dari bioskop. Desain dibuat begitu oriental baik dari furnitur maupun ornamen ruang yang digunakan. Simple, tapi artistiknya dapet, jadi saya otomatis jatuh cinta.

    Pesta dimsum saya kali ini dimulai dengan menu bernama Spicy Wonton. Hadir begitu cerah dengan warna hijau mirip daun, dimsum ini ternyata memiliki sedikit kuah yang engga terlalu spicy. Teksturnya sendiri kenyal-kenyal lembut dengan isian yang begitu gurih. Selanjutnya ada Steam Lumpia yang terdiri dari tiga buah dengan sedikit kuah creamy yang membanjirinya. Teksturnya tuh lembut dan agak chewy mirip kembang tahu yang digulung. Enak karena ada sensasi asem manisnya.

    Menu dimsum lainnya yang saya coba adalah varian bapao yang terdiri dari Bapao Samsui, Bapao Telur Asin, Bapao Lotus dan Bapao Red Bean. Kalo soal tekstur, semua bapao memiliki adonan empuk yang tersaji masih dalam keadaan panas, jadi masih ada sensasi niup-niupinnya gitu pas mau disantap. Bapao telur asin tampil mirip buah jeruk, berisi olahan telur asin yang justru bercita rasa manis dengan tambahan sedikit gurih, jadi lebih mirip bapao manis ketimbang asin. Tapi teksturnya tuh creamy dan meleleh banget dimulut. Nah kalo Bapao Samsui yang berwarna kuning baru beneran gurih karena berisi potongan daging ayam yang dimasak dengan bumbu bawang putih. Potongan ayamnya gede-gede dan engga becanda, alias mantul banget sih.

    Bapao lotus bentuknya unik dengan dengan warna putih berlapis bercak pink dan ada beberapa lembar daun dibawahnya. Isiannya berupa olahan biji teratai yang dihaluskan hingga menjadi krim. Rasanya manis dan cenderung creamy. Terakhir ada bapao red bean yang tampil engga kalah unik menyerupai bunga mawar dengan isian kacang merah yang sedikit terlihat dari luar. Si kacang merahnya sendiri begitu lembut dan manisnya engga terlalu, jadi masih ada sensasi gurih kacangnya.

    Xia Lao Bao, atau sup dumpling yang datang paling belakangan ini baru pertama kali saya coba. Saya sendiri sangat excited, karena akhirnya bisa juga mencicipinya. Jadi ini seperti dumpling berkuah yang dibungkus rapat oleh kulit lumpia. Teksturnya kenyal, lembut dengan ledakan kuah yang nikmat saat digigit. Rasanya tuh perpaduan antara asin, gurih dan sedikit asam. Untuk sebuah dimsum yang pernah saya idam-idamkan, ternyata rasanya enak dan engga mengecewakan...

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    3 pembaca berterima kasih.




  • 4.2  
    The Real Holysteak [ Blok M, Barat ]

    steak mantul engga pake mahal...

    Plaza Blok M kini kembali menggeliat. Semenjak rute dan salah satu stasiun MRT melewati mall lawas tersebut, kini suasananya jadi lebih hidup. Beberapa tenant baru bermunculan menggantikan gerai lama yang telah tutup. Salah satu yang teranyar adalah The Real Holysteak. Mengisi lantai upper ground, The Real Holysteak tampak mencolok dengan tampilan perpaduan warna merah dan hijau. Salah satu dinding ruang ditempel berbagai macam perabot memasak sehingga tampak begitu artistik.

    Salmon Steak (Rp.95.000,-) disajikan didalam wajan dengan tingkat kematangan salmon welldone. Salad dressing balsamic yang segar hadir bersama french fries berbumbu garam yang pas dilidah. Kulit salmon renyah dengan lapisan daging yang empuk, lembut, lengkap dengan sensasi juicy bercitarasa asin gurih walau dinikmati tanpa saus teriyakinya. Ketika sausnya dituangkan, rasanya bertambah meriah dan makin menggugah selera makan. Asli rasanya tuh worth it banget deh, kaya makan Salmon Steak 200 ribuan.

    Tenderloin Steak (Rp.99.000,-) masih disajikan didalam wadah yang sama, kali ini sekerat daging tenderloin ditemani mashed potato, salad dan saus barbekyu yang ditempatkan dalam wadah terpisah. Karena meminta dibakar welldone, jadi daging yang terhidang matang sempurna. Meski matang saya tetap mendapatkan tekstur daging empuk dan mudah dikunyah, bukan yang kering juga keras. Mashed potatonya lembut, gurih, komtras dengan saladnya yang diberi balsamic sehingga menyajikan rasa segar. Saus barbekyu nya kental, manis, gurih dan creamy.

    Minuman pertama yang saya coba adalah Butterscotch (Rp.39.000,-) tersaji didalam gelas bir besar, Butterscotch terbuat dari sejenis soda dan saparila lalu ditambah krim berbusa diatasnya. Rasanya enak banget, wajar si pegawai menyarankan untuk coba minuman ini. Krim-krim diatas gelas menyatu mulus dengan cairan dibagain bawah karena teksturnya yang lembut. Creamy, manis, milky dan ada tambahan kejutan soda lembut yang memanjakan lidah.

    Selain itu juga ada segelas Blue Apple (Rp.30.000,-) yaitu minuman mocktail yang terbuat dari soda dan sirup. Irisan apel menjadi garnish cantik selain dari tempelan gula berwarna hijau dibibir gelas tentunya. Rasa sodanya juga engga begitu nyegrak, manisnya sirup juga engga berlebihan, rasanya pas. Tapi karena segalanya terlalu pas, jadi kaya kurang outstanding sih, engga seperti si Butterscotch...

    Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
    Makasih Infonya!
    2 pembaca berterima kasih.




  • 4.4  
    Social Garden [ Senayan, Barat, Indonesia ]

    seperti berada di dalam taman yang nyaman...

    Aku tuh paling engga bisa dikasih ambience yang unik-unik, apalagi kalau menggunakan tanaman hias alami sebagai media penyampai ide yang dituangkan kedalam ruang, pasti auto betah sekaligus kagum. Seperti apa yang dilakukan oleh Social Garden. Meski keberadaanya di dalam mall, Senayan City tepatnya, tapi masuk kesini tuh seolah aku lagi engga berada di mall. It feels like i was in a paradise, so beautiful yet made me speechless in an amazing way, really.

    Dari awal aku masuk ditemani salah seorang staf yang ramah, mataku langsung berjelajah ke setiap sudut ruang yang semuanya tampak cantik berhiaskan tanaman alami. Ruangan dibuat berundak-undak, bermaterial kayu sebagai alas lantai, jadi setiap ada level-level berbeda sang staf pun selalu mengingatkan untuk memperhatikan langkah. Suasana makin kedalam jadi semakin membuat saya berdecak kagum, seperti tersihir oleh ambience botanical garden semi outdoor yang mereka angkat. Oh my God, ini mirip taman tropis cantik gitu dengan berbagai seating table nyaman bergaya desain modern.

    Tasmanian Salmon Ceviche (crispy salmon skin, ikura and spicy mayo) potongan ikan salmon yang marinasi, disajikan bersama telur ikan salmon, irisan lobak merah dan diberi siraman sejenis vinegar. Selain cantik dan menyehatkan, Tasmanian Salmon Ceviche ini rasanya seger dan enak banget, perpaduan antara potongan salmon fresh yang lembut, sedikit manis dari cuka serta ledakan-ledakan ikuri saat digigit.

    Tomato Feta Salad (feta pistachio puree, sourdough croutons with white wine vinaigrette) potongan tomat panggang yang diberi feta cheese, potongan roti dan edible plant sebagai garnish. Rasa keju yang berasal dari susu kambing begitu kuat, jadi asin serta gurihnya langsung mendominasi menu yang engga kalah cantik dari menu sebelumnya. Menu sehat, ternyata bisa juga sih jadi segurih ini.

    Truffle Mushroom Fettuccine (mushroom cream sauce, tarragon and grana padano parmesan) sepiring pasta dengan saus super creamy dan cheezy. Saking dimasak menggunakan krim, susu dan keju yang melimpah, teksturnya sampe agak lengket gitu pas diangkat pake garpu. Tekstur pastanya sendiri kenyal-kenyal lembut, sesuai dengan tingkat kematangan yang disebut aldente. Rasanya memang sangat segurih, secreamy dan sekeju dari penampakannya dengan tambahan aroma khas truffle mushroom yang cukup kuat.

    Wagyu Bibimbap Bowl (wagyu beef yakiniku, poached egg, ikura, nori and japanese curry) menu rice bowl yang diberi topping irisan daging wagyu bumbu yakiniku, telur setengah matang, telur ikan salmon, lembaran rumput laut, abon sapi serta irisan daun bawang. Sesuai dengan namanya, cara menikmatinya dengan diaduk rata terlebih dahulu biar semua komponennya tercampur. Bener aja, rasanya tuh gurih berpadu manis yang sangat mendominasi di setiap suapan. Langsung speechless pas semuanya masuk kedalam mulut, mantab djiwa.

    Mediterranean (walnut pesto, artichokes, feta, olives, sun-dried tomatoes and red pepper coulis) menu pizza ini memiliki adonan yang tidak tebal jadi memiliki tekstur cukup renyah namun masih ada sensasi chewy-chewy-nya. Karena masih dalam rangkaian menu makanan sehat, topping yang digunakan pun rata-rata sayuran dengan tambahan keju dan minyak zaitun. Rasanya asin, gurih dan seperti ada sedikit asam-asam yang menyegarkan.

    48H Braised US Prime Short Ribs (nasi uduk puree, vietnamese coleslaw and puffed rice) potongan daging ika bakar yang dihidangkan bersama karbohidrat berupa nasi uduk puree. Serat-serat dagingnya begitu empuk, lembut, mudah dikunyah dan gampang terlepas dari tulangnya. Rasanya gurih banget dengan sentuhan rasa sedikit manis. Bagian unik sekaligus nyentrik ada pada nasi uduk puree yang lembut, creamy, gurih dan mirip bubur sumsum. Oh my God, ini enak banget dong.

    Gluten Free Berry Cake, sepotong kue cantik yang dibangun dari beberapa lapisan cake, krim dan saus raspberries. Tak lupa tambahan buah raspberry sebagai garnish sekaligus penambah rasa. Tekstur kue begitu lembut, empuk dan begitu serasi dengan cita rasa dari krim juga raspberry sauce-nya, jadi berasa gurih, cheezy dan ada asem-asem manisnya gitu. Selain cantik, kue ini pun begitu nikmat juga rendah kalori karena gluten free.

    Gluten Free Pandan Kaya Cake, another pretty cake by Social Garden. Tampil dengan warna hijau cerah, secerah hati ini saat tahu kantor udah ngasih saldo ke dalam rekening gaji, lengkap dengan taburan kelapa dan edible flower sebagai pugasan supaya lebih indah dilihat. Teksturnya engga kalah empuk dengan kue sebelumnya. Aroma serta sensasi rasa klasik yang dibangun oleh sang chef begitu berhasil, nuansa pandan dan srikaya nya engga kemanisan jadi terasa begitu lembut dilidah.

    Beberapa minuman mereka pun tampil cukup unik, cantik dan instagrnic. Seperti salah satunya si Strawberry Fizz (coconut, strawberry, aloe vera, chia seed and basil) disajikan didalam wadah berbentuk strawberry, minuman ini tampak seperti sebuah pot bunga karena penuh akan edible flower dibagian atasnya. Rasanya nyegerin, ada manis, sedikit asem serta ada kejutan sensasi soda yang lembut.

    Garden Specialteas pun hadir tak kalah cantik dari minuman sebelumnya. Disajikan didalam teko transparan sehingga menampilkan variasi warna seduhan daun didalamnya, membuatnya tak habis gaya untuk diabadikan dalam sebuah foto. Minuman ini tetap hangat karena memang diberi lilin dibagian bawah, sehingga dari awal hingga akhir kehangatannya tetap terjaga. Rasanya menenangkan sekaligus menyegarkan. Terakhir ada Kale-fornia Dream (kale, mango, mint and yoghurt) minuman hijau mirip smoothies ini cukup kaya rasa, ada manis, asam, seger dan pastinya menyehatkan...

    Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
    Makasih Infonya!
    3 pembaca berterima kasih.




  • 2.6  
    PnC Single Region Coffee [ Senayan, Kafe ]

    tak nyaman ku dibuatnya...

    P&C Coffee berada di salah satu sudut Crystal Lagoon, Sency. Karena disana area smooking, jadi bagian non smoking nya pun engga luput dari bau asep rokok yang mungkin sempet masuk saat buka tutup pintu. Bangunan dilengkapi ornamen-ornamen dan yang paling menonjol adalah peta Indonesia pada salah satu dinding ruang. Dibilang nyaman, engga juga, dibilang engga nyaman, engga juga. Tapi disini rame, makanya saya jadi mampir.

    Pesenan saya Es Kopi Koteka (Rp.32.000,-) tanpilannya cukup meyakinkan dengan tone warna pekat nan kental. Tapi saat saya coba, sensasi rasa kopinya sedikit unik dan membentuk sebuah rasa yang agak bentrok untuk dinikmati jadi satu. Ada minuman di tempat lain yang jauh lebih baik dari ini dengan harga hanya belasan ribu rupiah saja.

    Oreo Choco Frappe (Rp.30.000,-) paduan cokelat dan biskuit oreonya pas, engga terlalu kuat tapi juga bukan yang tipis gitu. Teksturnya juga terbilang lembut untuk sebuah minuman berkonsep frappe. Menyebut diri sebagai P&C Coffee, tapi minuman non kopi nya justru yang lebih lumayan. But overall biasa banget sih nongkrong disini, apalagi pelayanannya juga engga bikin nyaman...

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    2 pembaca berterima kasih.




  • 4.2  
    Tiger Sugar [ Thamrin, Bubble Tea ]

    kenyalnya bandel-bandel nurut dan lembut...

    Engga sengaja mampir ke lantai bawah Plaza Indonesia, eh ketemu sama outlet Tiger Sugar. Karena emang belom pernah cobain minuman boba dengan merk yang “bener” kaya Tiger Sugar ini, akhirnya saya sesemangat itu buat mampir. Gerainya kecil, lebih berkonsep grab and go. Beberapa tempat duduk disediakan mungkin untuk menunggu pesanan dibuat atau sekedar minum sebentar.

    Brown Sugar Boba Milk with Cream Mousse (Rp.38.000,-) this is amazing, tekstur bobanya super lembut, kenyal tapi gampang banget pas dikunyah, bandel-bandel nurut gitu lah. Susu sama gula arennya juga tercampur dengan paripurna, engga kemanisan jadinya engga cepet bosen. Meski bukan minuman boba pertama yang saya coba, tapi ini salah satu yang terbaik...

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    3 pembaca berterima kasih.