yudistira ishak abrar

It’s Sunday guys...makan siang bareng keluarga udah pasti jadi salah satu agenda wajib di Minggu siang ya. Nah, Hollycow Steak cukup menarik nih buat dicobain. Berlokasi tak jauh dari rumah saya, yaitu di mall Pesona Square area rooftop.
Restonya cukup luas dengan pemandangan jalan Juanda serta sebagian kecil kota Depok sebagai panorama utama pada salah satu sisi jendelanya. Pelayanan disini sangat ramah dan bersahabat, serta menguasai betul akan setiap product knowledge yang mereka miliki.
Menu pertama yang saya pesan adalah Bistik Sirloin (Rp.79.000,-) jadi steak tradisional ini mengedepankan gaya khas Indonesia yang menyuguhkan cita rasa manis gurih pada saus siramannya. Tapi sayangnya, karena irisan daging yang tipis, jadi teksturnya agak kering jauh dari sensasi juicy.
Buddy’s Special Steak (Rp.110.000,-) sekerat daging sirloin dengan sedikit bagian lemak yang masih turut serta ini disajikan bersama mushroom sauce, french fries dan salad jagung. Tekstur daging cukup empuk dan lebih juicy dari Bistik Sirloin. Jagungnya manis, saus mushroomnya gurih dan creamy.
Meatballs Spaghetti Bolognaise (Rp.55.000,-) pasta spaghetti yang dimasak dengan bumbu bolognaise ini diberi tambahan tiga buah bola daging. Tekstur pasta dimasak cukup baik sehingga memberikan sensasi aldente. Sausnya asem, pedes dan gurih. Tekstur bola dagingnya empuk dan terasa meaty.
Chicken Breakfast Sausages (Rp.28.000,-) menu ini terdiri dari sebuah sosis ayam yang dibiarkan memanjang dan kentang goreng. Rasa sosisnya enak, empuk dan ada sensasi smokey smokey nya. Pas banget nih buat menu tambahan biar makin mantep.
My First Chicken Steak (Rp.45.000,-) kebetulan makan siang kali ini bareng sama keponakan, jadi dia dipesenin menu ini. Potongan ayamnya lebih mirip chicken katsu dan teksturnya agak keras juga kering. Akhirnya keponakan saya cuma makanin kentangnya aja yang berbentuk emot smile.
Hot Teh Tarik (Rp.25.000,-) Hot Lemon Tea (Rp.19.000,-) Coke (Rp.16.000,-) semua minuman disini menggunakan minuman kemasan jadi rasanya tidak terlalu special atau unik. Ya kaya kita minum di kantin-kantin biasa gitu lah...

Kebab Pisang Fobhia hadir mengisi salah satu space di dalam area outdoor The Goods Coffee dengan konsep mini stall grab and go. Karena kebetulan lagi ngopi jadi sekalian aja beli buat nambahin cemilan.
Kali ini saya pesen Kebab Pisang Nutella. Seperti kebab-kebab Turki, kebab ini pun dibungkus dengan kulit yang agak tebal, namun isiannya potongan pisang dan nutella. Sensasi rasanya manis-manis nutty khas nutella gitu. Pisangnya masih seger. Lumayan lah buat temen ngopi...

Bengawan Solo adalah sungai terpanjang di pulau Jawa dengan panjang mencapai sekitar 548,53 km yang mengaliri provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sungai ini mengalir dari Wonogiri, Solo dan bermuara di Gresik. Pada masa lalu sungai ini pernah dinamakan Wuluyu, Wulayu dan Semanggi. (wikipedia)

Tapi kalo di Jakarta, kalau mendengar nama itu selain teringat akan nama sungai dan judul lagu, juga pasti otomatis akan langsung ingat dengan nama sebuah coffeeshop, yaitu Bengawan Solo Coffee. Outletnya sudah tersebar di hampir tiap sudut ibukota, salah satunya di D’Mall Depok, Jawa Barat.

Sebelum lokasinya disudut paling kiri depan mall seperti sekarang ini, Bengawan Solo Coffee di D’Mall sudah mengalami dua kali pindah area. Nah, di tempat yang terakhir ini mereka tampil begitu nyaman dengan konsep masa kini yang kental. Ornamen-ornamen ruang berupa unfinishing wall dengan bata merah, sebuah mural dan beberapa keranjang bunga yang menempel, memberikan nilai seni yang tinggi.

Disini ukuran minumannya hanya dua, kalo engga alit (small) ya sedeng (medium). Minuman pertama yang saya coba adalah Cappuccino (Rp.35.000,-) lapisan susu kukus, espresso dan foam yang saling melengkapi dalam membangun sebuah minuman bernama cappuccino ini terasa slight baik unsur kopi maupun susunya. Ledakan-ledakan pekat atau asam yang kentara khas cappuccino seolah hanyut dalam lelehan es yang mencair. Akan jauh lebih enak kalau ketebalan rasanya dinaikan lagi satu atau dua tingkat lebih tinggi.

Lanjut ke minuman kedua ada Deluxe Chocolate (Rp.35.000,-) gelas kertas yang menampung minuman cokelat berbalut susu ini menampilkan jati diri kafe melalui logo yang tercetak dibagian tengahnya. Sebagai ornamen, siraman saus cokelat yang membentuk pola zig zag, tampak begitu sederhana namun terlihat cukup menarik. Sentuhan rasa cokelat terasa milky dengan intensitas yang tidak begitu berani alias cenderung medium light.

Sebagai temen ngopi, saya pesen Sate Pisang (Rp.28.000,-) ide yang sangat brilliant dengan membuat pisang goreng dalam bentuk seperti sate. Jadi si pisang berlumur tepung yang sudah digoreng lalu dipotong-potong menjadi bagian kecil untuk selanjutnya ditusuk menggunakan gagang kayu. Tak lupa sepiring kecil karamel disajikan terpisah sebagai bahan dipping supaya terasa makin manis. Tekstur pisangnya renyah dan manis alami karena sudah matang dengan sempurna. Saya sih suka banget ya sama cemilan BengSol yang satu ini. Juvvara deh.

Terakhir saya juga cobain Cinnamon Roll (Rp.19.000,-) sekeping roti kayu manis gulung yang diberi siraman lelehan gula bubuk, serta ditaburi kismis pada bagian dalamnya. Tekstur roti empuk, lembut dan agak basah. Meski kayu manisnya kurang begitu dominan, tapi sensasi manisnya cukup menggoyang lidah, apalagi ditambah dengan sensasi nyegerin dari kismisnya. Secara keseluruhan saya sih lebih suka menu kudapannya ketimbang minumannya...

Malem ini saya mampir ke Plaza Blok M buat cari makan malem sekalian nongkrong ganteng melepas penat setelah seharin ngerjain deadline kantor. Kebetulan emang lagi kepengen duduk-duduk dulu sebelum makan malem, biar kepala engga ngebul-ngebul banget. Nah kebeneran banget nih pas lagi muterin mall eh ngeliat ada J.Co tepat disebelah pintu masuk main lobby. Engga perlu mikir panjang, saya langsung banting langkah, dan memutuskan buat mampir.

Areanya engga luas-luas banget sih yang terbagi kedalam tiga partisi. Pertama yaitu seating area indoor yang menyatu dengan etalase display donat. Disini ada beberapa meja kursi sofa yang nyaman dan sebaris kursi bar yang menghadap kearah barista. Lalu kedua ada area indoor didalam area mall yang tersekat dinding kaca dengan area pertama. Beberapa meja kursi sofa pun tampaknya menjadi bagian favorit pengunjung yang mampir kesini. Terakhir, area outdoor didepan outlet yang menyatu dengan sisi sebelah kanan dari pintu main lobby. Disini sengaja disediakan khusus buat kamu yang pengen ngobrol sambil bervape ria ataupun sebats dulu.

Caramel J.Coccino (Rp.35.000,-) dan hot Chocolate (Rp.30.000,-) menjadi temen nongkrong ganteng saya petang ini. Keduanya disajikan didalam paper cup dengan bonus masing-masing satu buah donat glaze. Caramel J.Coccino sendiri menampilkan sentuhan rasa karamel yang pas dan engga terlalu berlebihan sih. Porsi kopinya pun pas namun bakalan lebih cakep lagi kalo dia bisa tampil sedikit lebih bold. Nah kalo si hot Chocolate, jujur saya lebih suka kalo dia tampil dalam keadaan dingin. Kenapa? Entah yah, kok kayanya sisi cokelatnya lebih keluar aja gitu kalo ada tambahan es didalamnya. Bukannya engga enak juga sih, cuma rasanya lebih dominan susu doang. Balik lagi ke soal selera sih yah. But overall, J.Co sih emang cocok banget dijadiin tempat nongkrong ganteng...

Sebuah kedai kopi mungil hadir di Cijantung, tepatnya di bilangan Gongseng, Jakarta Timur. Kopilemi namanya. Karena mungil, saya nyaris saja kelewatan pas mau mampir kesini. Jadi kalo mau dateng, kamu harus jeli melihat sisi jalan yaaaaaaaa, ya sapa tau juga disana juga ada jodoh kamu.

Mereka berusaha menyulap sebuah ruko menjadi sebuah coffeeshop minimalis modern bergaya unfinishing. Jenis bangku berundak seperti di stadion diterapkan agar mampu menampung banyak pengunjung sekaligus menghemat penggunaan tempat. Tapi semoga pas kamu dateng engga kaya saya yah, soalnya ada banyak abege kerja kelompok yang berisiknya minta ampun.

Cappuccino (Rp.18.000,-) nuansa bitter yang nampaknya kental akan jati diri robusta terasa dilidah saat pertama kali menyesapnya. Balutan susu ikut serta menemani kopi dalam mengalirkan secangkir hangat cappuccino yang cenderung medium light ini.

Ice KJS (Rp.18.000,-) es kopi susu gula aren ala Kopilemi yang komposisi susu dan gulanya sangat mendominasi dalam mengantarkan rasa. Satu shot espresso datang belakangan dengan gaya malu-malu bernuansa acidity yang mendominasi...

Kalo lagi makan di Yamien 88 Cijantung yang ada di dalem markas Kostrad, coba deh liat kebagian paling pojok. Disana ada sebuah kedai kopi mungil bernama Bukan Kopi Biasa. Meski tampil simple dan sederhana, namun suasanya cukup nyaman dan tenang saat saya mampir kesana.

Seating area hanya mampu menampung kurang lebih sepuluh tamu sekaligus. Bangku kayu berbentuk mini bar, satu set kursi sofa minimalis yang menghadap ke dinding kaca dan beberapa meja persegi menjadi pengisi ruang yang memang agak minim ornamen.

Cappuccino (Rp.22.000,-) secangkir kopi dengan hiasan latte art yang cukup mengejutkan, karena engga menyangka akan secantik itu. Rasa espresso lebih mengutamakan nuansa bitter yang dibalut lembut oleh susu hangat. Dengan harga yang terjangkau, rasa yang enak dan tampilan yang cantik, menurut saya sih ini sangat worth it.

Choco Mint (Rp.22.000,-) kalo yang ini minuman cokelat hangat dengan sensasi harum serta rasa mint medium. Unsur-unsur cokelat yang milky, mengantarkan rasa manis serta hangat mint yang pas kelidah sesaat setelah saya menyesapnya perlahan.

Roti Bakar Cokelat (Rp.18.000,-) menggunakan roti tawar persegi tanpa pinggiran, lalu membaginya kedalam 9 potong kecil-kecil. Isinya berupa taburan meses dengan siraman susu kental manis rasa cokelat diatasnya. Meski bukan sesuatu yang luar biasa, tapi roti bakar ini pas banget sebagai temen minum kopi...