Stallone Tjia (Instagram: @Stallonation)

Dari kecil sampai sekarang Hanamasa selalu menjadi restoran buffet favorit, meski sekarang sudah banyak sekali restoran ayce lain yang menawarkan konsep yang hampir sama, kalau diajak ke Hanamasa makan bareng-bareng pasti ga pernah nolak.

Kali ini makan ayce Hanamasa di outlet yang Mall Taman Anggrek. Sebenarnya ini lokasi barunya, dulu berada di lantai 3 sekarang berada di lantai 1. Karena lokasinya baru, interior dan suasananya juga baru. Lebih luas dan sangat nyaman makan di sini duduk berlama-lama. 

Pas datang ke sini tentu saja diukur suhu dengan themro gun, lalu ad ahand sanitizer juga, serta dibagikan sarung tangan plastik untuk kita pakai jikalau mau mengambil daging/sayur di meja buffet, biar tetap bersih, aman, dan higienis antar pengunjung lainnya. Sekaligus mengikuti protokol kesehatan. Agak ribet sih kalau kita sudah duduk di meja makan dan mau nambah lagi ambil makanan di meja buffet karena harus pakai masker dan pakai sarung tangan, tapi yah beginilah keadaannya sekarang.

Notice juga perubahan kompor untuk shabu-shabunya. Kalau dulu kompor gas dengan panci besar buat sharing, nah di outlet ini sudah memakai sistem panci rebusan sendiri. Dengan memakai metode kompor listrik, dan personal pan untuk merebus shabu-shabu jadi lebih enak. Milih kuah bisa bervariasi macam-macam tidak harus sama kalau sharing dulu.

Untuk kuah kupesan yang kuah Tom Yum. Lalu ambil banyak jamur shimeji karena paling favorit, sayur kailan, bokchoy, baso-basoan, tahu, siomay dan entah deh banyak banget. Yummy.

Untuk Yakiniku, bumbu wijen dan saus dippingnya sih agak keasinan tapi bisa diakalin dengan tambahn condiment lain biar ga terlalu keasinan. Suka banget ambil daging sliced beef, marinated beef special, marinated beef ginger, chicken breast, white snapper, udang, sosis entah deh banyak banget juga haha...

Kadang sambil nunggu matang juga diselingi ambil all you can eat saladnya. Pilihan sayurnya segar-segar banget. Diracik sendiri atau pilih sala dyang sudah jadi, kalau masih belum puas bisa nambahin dressing thousand islands atau goma sauce kalau misalnya mau ke Jepang-Jepangan.

Tak ketinggalan stand Robatayaki donk, dan suka banget ama sausnya yang agak manis gurih. Banyak pesan yang jamur shitake, sosis, dan juga chicken skewers dengan daun bawang yummy banget.

Untuk dessert banyak ambil puding mangga, puding cokelat, serta minumnya tentu saja thai tea atau green tea yang dibikin jadi macam thai tea juga. So yummy!

Ada coffee shop yang funky dan modern pas di depan Stasiun Juanda. Tepatnya di deretan ruko-ruko Raffles Square Juanda. Jadi bisa jadi tempat persinggahan istirahat sebentar sambil nunggu kereta atau quick grub and coffee to grab kalau lagi berada di sekitaran Stasiun Juanda.

Brand image Flash Coffee yang berwarna kuning nyala mentereng membuat Flash Coffee di sini gampang ditemuin dari luar. Karena warna kuningnya itu lho... Di bagian depan juga ada 2 meja dengan payung buat pengunjung agar bisa duduk di sini sambil merokok.

Masuk ke dalam juga atmosfer berwarna kuning khasnya juga terasa banget. Tempatnya sendiri terbilang cukup besar jadi bisa mengakomodasi tempat duduk sekitar 10 orangan. Ada di bagian depan dekat pintu masuk pas depan counter, ada juga tersembunyi di belakang counter yang desain tempat duduknya mampu menampung yang lebih besar.

Duduk nongkrong di sini sangat nyaman, suasananya agak sepi. Sayangnya ga ada wifi, ada wifi tapi untuk keperluan kasir dan office saja. Untung sinyal data kuat. Lalu vibes dari musiknya juga bagus, sangat funky, fun, modern, dan young namun repetitif banget soalnya tiap 5 menit diulang-ulang terus musiknya yang sama jadi bagi yang nongkrong agak lamaan sedikit jadi bosan dengarnya.

Ke sini sore-sore pesan Avo Latte IDR 28,000 dan camilan Almond Croissant IDR 24,000. Staff yang jaga juga ramah dan sopan dalam melayani. Cepat juga.

Avo Latte tasted really nice. rasa kopinya ga terlalu strong dan rasa avocadonya juga tak terlalu overpowered jadi balance di lidah. Manis dan teksturnya juga pas. Untuk Almond Croissant meski dipesan untuk dine in disajikan dalam paper bag juga. Yah emang intinya konsepnya buat quick grub aja kali yah? Makanya tak tersedia piring kecil gitu. Meski sepertinya dihangatkan lagi dari display, rasanya overall sih enak, teksturnya super flaky dan crusty. Irisan almondnya juga melimpah di atasnya. Worth it sih untuk harga segitu.

Minggu sore menjelang malam, ingin waktunya leha-leha di coffee shop. Karena lagi kebetulan di daerah Senayan yah langsung mencoba untuk memilih ngopi di First Crack. 

Dari luar First Crack sudah kelihatan dengan ciri khas bangunannya dengan memakai batu bata bergaya old school gitu. Masuk ke dalam juga atmosfernya luas, serasa seperti di pabrik kopi. Hal pertama yang paling berkesan adalah step by step cara mengolah kopi dari biji kopi sebagai step (ubin) menuju counter.

Sisanya banyak terdapat display biji kopi di counter barista, serta deretan tempat duduk yang nyaman. Ada juga lantai 2 atau mungkin lantai 3 tapi tidak sempet ngecek ke atas. Beberapa tempat duduk juga terdapat colokan listrik, dan wifi yang lumayan cepat jadi yah nyaman banget ngopi sambil nongkrong atau me time di sini. Vibes di sini juga enak banget! Sesuai seleraku yaitu musik yang disetel kayak di cafe atau bistro di Paris. Pakai alunan musik dari accordion. Love banget!

Pelayannya juga helpful dan membantu dalam pemilihan menu, karena emang suka banget kreasi minuman kopi atau non kopi yang ada sensasi buah-buahan, makanya langsung memesan Raspberry Layered Coffee Mocca seharga IDR45,000. Presentasinya lumayan unik, mocca dan raspberry disajikan di dalam gelas ukur kayak lab kimia dengan coaster kayu, sedangkan espressonya disajikan terpisah. Ini bagus banget biar kita bisa menuang sendiri jumlah espresso yang diinginkan agar bisa pas dengan selera atau mood kita mau minum takaran kopi seberapa banyak.

Aku sih tuang setengah aja karena sudah sore menjelang malam takutnya kalau terlalu strong jadi sulit tidur malamnya. Abis dituang dan diaduk merata diminum, hmmm perfect!!! Bayangin sensasi rasa mocca, fruity dari raspberry, dan sedikit cokelatnya bercampur sempurna di lidah, rasanya benar-benar merata keluarnya. Tak ketinggalan kopinya pun berasa di tenggorokan dan after taste. Overall tidak terlalu pahit, tapi tidak terlalu manis juga. Teksturnya juga sempurna ga terlalu encer ga terlalu kental. Es batu pun disajikan sedikit makanya tidak terlalu lumer sehingga tidak watery. Suka banget sih, mungkin kalau ke sini lagi atau ke outlet First Crack lain bakal pesan ini lagi.

Sambil ngopi, pesan juga camilan berupa Classic Croissant IDR 30,000. Untuk ukuran classic croissant sih agak mahal sedikit tapi ukurannya emang besar, dan disajikan dengan butter. Teksturnya flaky tapi lebih ke crusty gitu. Pas dimakan juga masih crispy dan crunchy.

Untuk dessert coba New York Cheese Cake seharga IDR 40,000. Ini juga enak pas banget creamy cheesy tekstur cheese cakenya. Ga bikin eneg. Teksturnya sturdy tapi pas masuk mulut langsung lumer. Pesan juga Honey Cake seharga IDR 40,000 juga. Ini ukurannya besar, dan rasa manisnya pas. Overall ini kayak gue manis jadul sih. Orang tua pasti lebih suka. Enak juga kali yah mungkin sambil makan ini sambil ngopi juga. Rasa manis dan pahit berpadu di mulut.

Oh yah ke sini juga sekalian ngumpulin stamp untuk Pergi Kuliner Berburu Kopi, jadi bisa deh claim stamp atau redeem coupon di sini.

Sudah dua kali ke sini, pertama untuk makan malam, dan sekarang kedua untuk ikutan event Pergi Kuliner Berburu Kopi. Karena letaknya dekat dari rumah akses tinggal jalan kaki jadi enak banget hehe...

Dari luar Dapurempa terlihat cantik, mungil, dan asri seperti kayak di Santorini gitu. Dalamnya juga sederhana tapi nyaman dan penataan ruangan serta desain interiornya sungguh memikat mata. Bisa dijadiin spot OOTD deh di sini.

Tempatnya yang nyaman ditambah koneksi wifi yang cepat serta staff2nya yang super ramah ditambah alunan musik jadul bikin betah duduk2 lama di sini.

Kali ini ke sini pesan Iced Coffee Latte dan Pisang Nugget. Iced Coffee Latte seharga IDR 33,000 disajikan simpel dengan gula terpisah. Rasa pahitnya terasa di lidah sampai ke after taste, susunya juga berasa tanpa overpowered ke kopinya. Teksturnya juga pas ga encer ga terlalu kental juga.

Untuk menemani ngopi, pesan Pisang Nugget seharga IDR 25,000 wow untuk harga segitu dan porsi penyajiannya yang besar sih worth it banget. Pisang nuggetnya renyah, dan daging pisangnya sesuai seleraku banget, lembek ga terlalu hancir dan manis banget. Dari 4 pisang paling cuma ada 1 aja yang pisangnya agak keras tapi that's ok. Topping bisa request tapi kalau aku mix aja, susu kental manis, parutan keju, dan saus cokelat. Banyak melimpah tapi ga lebay.

Overall enak sih, mau sambil nongkrong2 di sini me time sendirian karena quiet ambiancenya dan nyaman. Dekat rumah lagi, another plus point.