Fannie Huang||IG:@fiehuang

Beli makan siang di sini pakai salah satu aplikasi ojek online dan diskon 70% buat menu tertentu. Jadinya super affordable karena aku cuma habis 34k buat semua pesananku, itupun udah termasuk ongkir ke rumahku.

Aku mencoba :

1. The OG Chicken Burger + Es Teh Joyful

Pas dateng aku kaget karena burgernya tinggi, kirain bakal rada gepeng. Harga aslinya 50k+, namun lagi promo jadi cuma 17k aja.

Rotinya cukup empuk dan sayurnya cukup segar dengan ayam yang cukup besar. Ayamnya sendiri renyah dan tidak oily. Porsinya ngenyangin banget pula. Mayonaissenya pun nggak berbau amis.

Untuk harga 17k masih cukup terjangkau sih. Namun kalau seandainya ga promo menurutku harganya agak tinggi dibanding kompetitor.

Untuk es tehnya enak..Manisnya pas dan rasanya juga seger. Teh nya pun wangi.

2. Salted Egg Chicken Pop Corn (IDR 26.990)

Menu ini lagi diskon 3 ribu dari harga aslinya di aplikasi ojek online. Harga di store mungkin berbeda.

Sebenarnya ayamnya cukup enak, renyah dan tidak alot meski agak tawar. Sayangnya salted egg nya sangat kurang.

Teksturnya sangat cair dengan aroma salted egg, namun sebetulnya rasa salted egg sama sekali tidak ada, kalau dicocol ke ayam popcorn malah hambar. Bahkan tekstur kesat khas telur asinnya juga tidak ada.

Saking penasaran, aku mencoba langsung menghirup saus salted egg nya saja. Rasanya merupakan perpaduan asam serta sedikit rasa asin. Benar-benar tidak ada rasa salted egg.

Sayang sekali, padahal rasa salted egg cukup berpengaruh pada karena menu ini merupakan pop corn salted egg, sehingga ketika orang memesan umumnya berekspektasi akan memakan ayam goreng tepung yang renyah dengan saus salted egg yang terasa asin khas salted egg nya.

Penasaran sama Bebek yang satu ini karena enak menurut orang-orang. Aku sendiri sebenarnya ga terlalu suka bebek, jadi meskipun dulu sering lewatin cabangnya yang di Sunter, aku ga tertarik coba.

Somehow berhubung nyokap lagi kepengen bebek, akhirnya kita pesen via delivery.

Aku mencoba :

1. Paket 2 Bebek Hemat Goreng (Rp. 37.500)

Seporsi berisi kremesan, lalap, sambal, tahu goreng dan bebek goreng.

Rasa sambalnya sendiri cenderung pedas menurutku dan tahunya cukup lembut serta sedikit asin karena ditaburi garam namun asinnya pas.

Bebeknya sendiri beneran enak bahkan buat aku yang kurang suka bebek. Bebeknya renyah dan sama sekali tidak berbau. Selain itu daging bebeknya juga empuk.

2. Paket 2 Ayam Negeri Goreng (Rp. 33.000)

Harganya cukup terjangkau. Seporsi berisi ayam, tahu goreng, tempe goreng, sambal, lalapan, kremes dan nasi.

Ayamnya cukup besar dan empuk, nggak alot . Selain itu bumbunya cukup meresap di bagian kulit dengan rasa yang manis gurih.

Untuk rasa tahu maupun sambalnya sama dengan paket bebek, untuk tempe nya sendiri standar.

Yang aku suka, kremesannya cukup banyak dan renyah serta tidak ngendap minyak sehingga enak dimakan pakai nasi hangat.

Kebetulan lagi prono diskon 40% di salah satu aplikasi dan akhirnya aku beli online. Di sini nggak cuma menjual salted egg aja, namun juga berbagai menu termasuk ayam saus mentai.

Aku mencoba :

1. Chicken Mentai Rice (IDR 40k)

Sebenarnya sih harganya cukup terjangkau. Seporsi berisi nasi, telur mata sapi, ayam goreng tepung dan saus mentai.

Ayam goreng tepungnya cukup renyah dan enak. Sayangnya yang menurutku bikin rasanya jadi kurang enak justru malah saus mentainya sendiri.

Mungkin penlianianku subjektif karena ini terkait selera, namun rasa sausnya kental dan asam. Ketimbang saus mentai, ini rasanya malah mirip mayonaisse asam, entah spicy mayo atau thousand island.

Ini bukan kali pertama aku makan saus mentai. Sebelumnya aku pernah makan saus mentai di salah satu kedai martabak yang menyediakan martabak telur saus mentai dan rasa saus mentainya cenderung asam gurih. Sedangkan yang di sini nggak gurih sama sekali, melainkan cenderung asam saja.

Aku tidak bisa membuat comparison lainnya karena sejujurnya aku jarang makan mentai. Namun yang jelas aku kurang cocok dengan rasanya.

Aku sendiri sempat googling, apa mungkin saus mentai seharusnya asam mirip spicy mayo begini? Mungkin pengetahuanku yang kurang karena jarang makan mentai.

Setelah googling saus mentai di Indonesia umumnya menggubakan tobiko karena kalau pakai telur ikan cod agak langka di Indonesia. Sedangkan kalau resep versi ekonomis di salah satu situs cukup pakai mayonaisse pedas lalu ditorch.

Aku lihat review orang sih punya mereka ditorch atasnya, namun saat datang punyaku ya seperti di foto ini. Saat dimakan aku tidak merasa seperti ditorch, baik dari aroma maupun rasa. Entah torch nya yang terlalu cepat atau gimana.

Penasaran banget sama menu ini setelah liat postingan Instagram kenalanku. Konsep menunya menarik karena menyajikan fast food di bawah 500 kalori namun porsinya mengenyangkan.

Akhirnya sekarang tempat ini buka di cabang Kebon Kacang yang lebih dekat dari rumahku dan aku mesen via delivery.

Aku mencoba :

1. Diet Fried Chicken - Spicy (IDR 59k)

Nasinya disajikan dengan brown rice yang porsinya pas menurutku, nggak kebanyakan atau terlalu dikit.

Biasanya aku ga terlalu suka nasi dari beras jenis lain selain beras putih, namun ternyata brown rice nya enak. Nasinya nggak keras dan rasanya sedikit gurih.

Menu ini juga menyajikan scrambled egg dsri putih telur yang rasa asin gurihnya meresap. Aku yang kurang suka scrambled egg biasa karena umumnya cenderung amis malah suka yang versi putih telur.

Yang unik dari resto ini, saus sambalnya tampaknya merupakan home made. Aku terbiasa makan saus sambal di resto, mulai dari yang pabrikan dengan harga murah sampe mahal semacam D*lmonte dan rasanya tuh beda. Berhubung home made, rasa saus sambalnya nggak asam dan cukup pedas serta ada sedikit rasa manis, mungkin karena menggunakan tomat yang menurutku sedikit kebanyakan.

Ayamnya sendiri cukup besar dan renyah serta sama sekali tidak oily. Aku bahkan ga bisa ngabisin ayamnya sendiri.

Walau namanya spicy, ayamnya nggak pedas menurutkum Daging ayamnya tidak berlemak atau berair gimana gitu dan justru aku malah suka yang begini. Walau buat yang kurang terbiasa mungkin merasa dagingnya cenderung kering dan plain.

2. Sweet Potato Fries (IDR 25k)

Sweet potato friesnya disajikan dengan sambal dan awalnya aku merasa agak aneh. Namun ternyata dimakan pakai sambal rasanya enak juga, jadi ga terlalu manis dan mirip potato fries biasa.

Ubinya cukup empuk, sayangnya gorengnya kurang renyah. Ketika dimakan terasa rongga antara tepung dan ubinya. Mungkin kalau lebih renyah akan lebih enak

Beberapa hari yang lalu liat postingan bakery ini di akun Instagram kenalan dan tertarik buat mesen via ojol.

Aku mencoba :

1. Risoles (Rp. 6.150)

Ukuran risolesnya super kecil, kira-kira seukuran dua jari kelingkingku namun masih lebih kecil sedikit.

Namun rasanya memang cukup enak menurutku. Ragoutnya gurih dan nggak creamy berlebih. Isiannya ada daging ayam yang empuk dan sedikit sayuran.

2. Donat Coklat (Rp. 9.900)

Yang aku suka dari roti di sini, donatnya beneran renyah dan tidak terlalu kering namun juga tidak terlalu berminyak.

Kuantitas coklatnya pun pas dan mesesnya nggak kemanisan, jadinya nggak bikin sakit gigi. Ukuran donatnya juga cukup besar.

3. Baso Sapi (Rp. 13.200)

Ukuran rotinya nggak terlalu besar, namun isian daging sapinya beneran padat dan banyak.

Aku sendiri cukup suka kari dan menurutku rasa rotinya unik. Somehow aku merasa ada taste curry gitu dan rasanya lumayan kuat.

4. Keju Manis (Rp. 9.900)

Rotinya empuk dan kejunya cukup terasa dan sesuai namanya, rasanya beneran manis.

Aku suka style roti kayak begini, yang nggak alot namun juga nggak terlalu lembut hingga terasa lengket di gigi.