Fannie Huang||IG:@fiehuang

Maketh Coffee & Eatery merupakan kafe yang sejak lama menjadi wishlist saya. Sore ini, akhirnya saya kesampaian makan di sini.

Tempatnya cukup luas dan terdiri dari smoking area dan non smoking. Area smoking area terletak di lantai 2 dan tempatnya tertutup, sedangkan area non smokingnya berkonsep open space.

Menu yang dijual di kafe ini juga cukup beragam. Mulai dari croissant, waffle sampai main course juga tersedia di sini. Minumannya terdapat opsi coffee maupun non coffee.

Satu hal yang saya sayangkan, saya kurang paham apakah tempat ini menyediakan private room atau tidak. Kalau memang belum ada, saya rasa ada baiknya mempertimbangkan jika spacenya memungkinkan.

Ketika saya membuka pintu, saya disambut dengan kebisingan karena ada beberapa customer yang mengadakan mini gathering beserta anak-anak. Beruntung masih ada space di lantai 2.

Ketika saya duduk, saya dan kenalan saya beberapa kali terganggu dengan suara anak-anak yang berteriak dengan suara melengking yang memekakan telinga. Suaranya terdengar sampai tempat duduk kami di lantai 2. Selama satu jam lebih saya terpaksa makan sambil mendengar suara teriakan, terkadang sampai terpaksa mengeraskan suara. Suara musik yang diputar di kafe pun agak terhalang suara teriakan anak-anak itu, padahal volumenya sudah lumayan keras.

Kalau saja saya tidak datang bersama orang-orang, saya akan visit di kali berikutnya saja, atau masuk ke smoking area meski saya tidak merokok. Sayangnya, saya bersama orang sore ini, dan sejujurnya cukup terganggu (meski hal ini sebenarnya bukan kesalahan pihak resto).

Saya mencoba :

1. Red Velvet Croissant

Potongan croissantnya cukup besar dan cukup renyah, namun nggak super kering. Di bagian dalamnya ada isian cream cheese yang tebal dan rasanya agak manis.

Menurut saya, kalau kalian suka manis, recommended mencoba croissant ini.

2. Choco Waffle

Wafflenya bertekstur super renyah dan crunchy dengan saus coklat. Rasanya not bad, boleh dicoba kalau suka crunchy waffle yang teksturnya agak kering.

3. Nutella Choco Pancake (IDR 55k)

Pancake disajikan dengan es krim vanilla dan isian coklat yang agak kental. Tekstur pancakenya cenderung empuk dan agak mirip cake.

Ukuran pancakenya besar dan bisa share 2-4 orang. Saya share ber-4 dan porsinya masih pas.

4. Wagyu Don (IDR 65k)

Nasinya lumayan gurih dan di atasnya terdapat telur yang lumayan tebal dan manis. Daging wagyunya terasa juicy dan empuk.

Rasa dagingnya terasa dan sedikit berlemak.sehingga terasa gurih. Rasanya cocok dinikmati bersama nasi dan telurnya.

5. Salmon Wafu Pasta (IDR 75k)

Saya suka pastanya yang porsinya pas. Tingkat kematangannya juga oke, nggak terlalu keras maupun overcook.

Pastanya sedikit oily namun gurih dan ada sedikit rasa manis. Potongan salmonnya cukup banyak. Dagingmya empuk dan nggak.amis.
.
.
Ket : Sesudah edit foto di rumah, saya baru sadar nggak ada satupun minuman yang saya foto karena saya udah terlanjur pusing dengan suasana bising. Maaf karena review minuman tanpa foto 🙏🏻

Minuman yang saya coba :

1. Ice Coffee Latte (IDR 35k)

Ini minuman yang saya pesan dan merupakan perpaduan kopi dan susu. Kopinya lumayan pahit dan disediakan gula cair terpisah yang bisa ditambah sesuai selera.

2. Sangria (IDR 35k)

Ini minuman kenalan saya yang saya cicip. Menu ini merupakan favorit di Maketh dan radanya sungguhan segar sekaligus agak manis. Terdapat rasa apel sebagai salah satu bahan baku.

3. Green Apple Mojito (IDR 35k)

Rasanya juga segar dan sedikit asam.

4. Iced Lychee Tea (IDR 28k)

Minuman ini mungkin cocok buat kalian yang suka manis. Rasa tehnya masih terasa dan rasa sirup lecinya cukup manis.

Buat saya yang kurang suka manis, ini agak oversweet.

Nasi Kapau merupakan hidangan khas Minang. Berbeda dengan restoran Padang, sistem di sini merupakan pilih sayur yang kemudian akan diambilkan ke piring.

Saya akhirnya take away makanan dari restoran ini. Yang saya coba :

1. Nasi Gulai Telur Ikan (IDR 30k)

Seporsi berisi nasi, sayur dan telur ikan. Nasinya hangat dan pulen sehingga menambah cita rasa. Padahal saya makan satu jam kemudian, namun nasinya masih hangat.

Buncisnya cukup enak, rasanya sedikit asin gurih. Namun sayangnya sayur nangka maupun kol kuningnya tidak terasa gurih sama sekali meski sayur nangkanya tidak empuk.

Telutr ikannya cukup banyak, namun sayang bumbunya tidak meresap sama sekali. Padahal saya berharap bisa merasaka n gulai yang lezat dan sedikit kental dengan cita rasa santan, namun gulainya malah hambar.

2. Cincang Daging Sapi (IDR 30kk

Daging sapi cincangnya super murah. Saya diberikan seporsi seharga 30 ribu dengan 5 potong daging yang empuk dan tidak terlalu berlemak.

Sebagian orang mungkin kurang suka karena terlalu oily, namun saya malah suka sekali minyaknya karena rasanya gurih dan rempahnya terasa. Minyaknya pun banyak hingga saya memakannya begitu saja dan tetap enak.

Bumbunya meresap ke dalam.daging. Rasanya benar-benar enak dan recommended buat dicoba.

Overall, harganya terjangkau karena porsinya besar. Namun sebaiknya rasa gulai diperbaiki.

Restoran yang satu ini terletak di terminal 2. Sejujurnya, tempatnya terlihat standar dan tidak begitu eyecatching. Namun rupanya saya meng-underestimate tempat ini.

Sesuai namanya, restoran ini sungguhan express. Makanan dan minuman disajikan nggak lebih dari 10 menit dan pelayan super duper ramah dan informatif. Ketika mau order pun, waiter langsung menghampiri.

Saya mencoba :

1. Fleudelys Fried Rice (IDR 75k)

Jujur, nggak ada satupun yang saya nggak suka dari menu ini. Nasi gorengnya pas, nggak berminyak dan nggak terlalu kering. Rasanya cenderung asin gurih, mungkin sedikit keasinan bagi sebagian orang, namun saya merasa pas dengan rasanya.

Telur gorengnya renyah dan sama sekali tidak berbau amis. Biasanya saya kurnag suka telur yang tengahnya belum matang, namun saya suka yang di sini.

Ketika menggigir dorynya, super nikmat. Ikan dorynya segar dan nggak amis, tepungnya renyah dan gurihnya terasa. Seasoningnya oke.

Bahkan acarnya pun segar dan rasa asamnya pas.

2. Ayam Uleg Daun Jati (IDR 78k)

Seporsi berisi nasi bungkus daun jati & ayam goreng serta kerupuk. Jujur, saya merasa agak aneh sama harganya. Soalnya basically ini cuma nasi + ayan goreng yang ada sambalnya tapi lebih mah daripada nasi goreng hitam pakai telur, ikan dan acar.

Namun rasanya enak. Ayamnya gurih dan meresap bumbunya. Pedasnya pun pas, rasanya gurih dan bisa dinikmati tanpa membuat mulas sesudahnya.

Dari segi rasa dan pelayanan resto ini udah sangat memuaskan. Dari segi harga, termasuk lumayan pricy namun masih oke untuk ukuran bandara. Tapi harganya memang sebanding dengan rasa.

Dari luar, kafe ini terlihat cantik dan didekorasi dengan bunga. Ketika masuk ke dalam, tempatnya pun nggsk kalah cozy. Lampunya temaram & beneran nyaman buat mengobrol.

Pelayanannya ramah dan super friendly. Di sini ada aturan, kalau mau minta difotoin, maksimal 2 kali. Namun kalau kita selfie bebas.

Kali ini aku hanya memesan dessert & minuman. Aku mencoba :

1. The Garden Lapis Legit (IDR 75k)

Penyajian lapis legitnya beneran cantik dan ada topping pisang bakarnya juga + milk sauce. Potongan lapis legitnya sendiri lumayan tebal dan rasa kuenya nggak kemanisan. Sesuai namamya, kusnya cukup legit.

Untuk pisang bakarnya manis dan empuk dengan tekstur renyah serfa aroma burnt. Kalau disirman saus, jadi terasa manos namun membuat rasa setiap ingredoentsnya jadi lebih menyatu + nggak terlalu kering.

2. Es Kelapa Muda Pannacota (IDR 65k)

Kalau kalian mau yang segar-segar, harus banget pesan menu yang satu ini. Pannacotanyablembut dan ada potongan kelapa muda yang lembut.

Selain itu ada es yang menambah sensasi dingin+ sirup yanh manis & wangi.

3. Nutella Banana (IDR 50k)

Rasanya enak & manisnya pas. Nutellanya cukup banyak dan coklatnya terasa. Perpaduan pisang dan coklatnya pas.

4. Ice Black (IDR 30k)

Sengaja pesan ini buat netralisir karena habis makan manis. Kopinya cukup terasa, nggak terlalu watery

Hari ini merupakan hari ke-3 ku makan burger secara berturut-turut. Selama 3 hari terakhir, aku memutuskan mencoba 3 burger dari kedai berbeda yang harganya 11 12.

Kali ini aku tertarik mencoba Burger Bangor yang masih dalam radius 5 km dari runah. Burger yang satu ini memiliki beberapa cabang & harga menunya juga terjangkau. Mulai dari 10 ribuan udah bisa dapet seporsi burger.

Aku memesan burger via Gr*b dan kebetulan lagi ada diskon 35%. Yang kupesan :

1. Paket Berandal (IDR 55k)

Seporsi berisi burger Juragan Cheese, kentang goreng & minuman. Satu hal yang aku suka, minumannya seharusnya soft drink, namun bisa diganti ke Frestea tanpa biaya ekstra. Aku kurang suka softdrink dan senang banget ada opsi begini.

Untuk porsinya ternyata mengenyangkan. Kentang gorengnya ada 2 bungkus, beneran banyak. Lalu kentang gorengnya juga beneran enak.

Kentangnya berukuran kecil (shoestring) dan teksturnya renyah tapi nggak mengendap minyak. Selain itu kentangnya juga empuk dan rasanya gurih meski dimakan begitu saja karena kentangnya ditaburi garam.

Isian burgernya ada sayur, tomat, daging sapi, keju, saus dan bun. Jujur, rasa bunnya biasa saja. Not bad, tapi norhing special. Untuk bun di sini nggak dipanggang. Untuk dagingnya nggak tebal dan rasany plain, namun setidaknya nggak berbau sapi yang terlalu tajam dan menganggu. Aku prefer yang begini ketimbang yang sapinya bau.

Selain itu pattynya juga low fat dan yang kerasa emang dagingnya. yang sepertinya bukan bagian yang berlemak. Yang bikin rasanya jadi lebih enak itu saus dan kejunya. Kejunya gurih dan sausnya sendiri creamy + gurih.

So far, rasanya not bad menurutku. Boleh buat dicoba kalau kalian pengen coba burger affordable.

Sebelumnya beberapa kali liat merchant ini di aplikasi delivery & agak ragu. Berhubung lagi promo, aku akhirnya memutuskan mencoba dan udah prepare in case aku harus beli second lunch.

Aku mencoba :

1. The Juicy Lucy (IDR 41k)

Di luar dugaan, burgernya beneran enak banget buat ukuran burger dengan harga segini. Aku biasanya jadi suka banget sama burger di sini , in the end aku sampai beli buat dinner. Dibandingin 'Raja Burger' yang cabangnya ada di mana-mana itu, jauh enakan ini. Serius.

Pertama, rotinya empuk dan adonannya wangi. Sepertinya pakai sweet buj karena terasa manis tapi bawahnya dipanggang sehingga sedikit renyah.

Selain itu dagingnya juicy dan nggak super tipis + seasoningnya meresap. Lalu matangnya pas sehingga nggak berbau. Di dalamnya ada keju mozzarella meleleh yang menambah cita rasa gurih.

Selain itu ada saus creamy gurih yang membuat vurgernya nggak kering banget dan ada pickle yang asam. Bahkan birgernya udah enak meski dimakan tanpa saus cabe.

Overal, burger ini definitely must try. Beneran seenak itu sampai aku pengen beli lagi buat breakfast besok.

Karena rekomendasi salah satu kenalan, saya memutuskan berkunjung ke kedai kopi yang satu ini bersama seorang teman.

Kebetulan saya berkunjung sekitar jam 1 siang dan seating area indoornya full, kebetulan saya mendapat meja terakhir.
Namun seating areanm outdoornya masih available. Tempatnya pun terasa sejuk karena ada pepohonan.

Sistem pemesanan di sini pesan dulu di kasir dan payment, kemudian makanan akan diantar. Waktu penyajian di sini juga nggak lama, hanya berkisar 10 menit.

Saya mencoba :

1 Heads In The Clouds

Mocktail yang satu ini beneran cantik dan saya suka banget rasanya. Warnanya keunguan dan rasanya sedikit manis, namun jugas asam. Di atasnya ada foam creamy yang menambah rasa manis, namun secara keseluruhan perpaduan asam dan manisnya masih oke.

2. Butter Croissant

Rasa butter croissantnya cenderung standar. Sepertinya memang susah menemukan butter croissant yang enak. Croissantnya renyah, namun agak keras karena bagian dalamnya kering. Isiannya tidak terasa rasa butter yang gurih sama sekali.

TBH saya prefer croissant yang terasa butternya dan syaa kecewa dengan rasanya. Mungkin lain kali saya akan pesan menu lain saja kalau mampir lagi ke sini.

MGM Resto merupakan restoran halal yang terletak di kawasan Serpong. Menu yang dijual di sini merupakan jenis hidangan yang bisa dinikmati bersama keluarga.

Seating area di bagian belakangnya cukup cantik. Beneran nyaman buat bersantai.

Saya mencoba :

1. Bakmi Ayam

Bakminya halal, namun rasanya enak. Tekstur bakminya pas, nggak kelembekan dan porsinya cukuo untuk satu orang.

Sayurnya cukup segar dan nggak pahit, sedangkan rasa ayamnya asin gurih dan dagingnya empuk.

Preferensi saya bakmi yang cenderung gurih dan saya suka bakminya. Rasanya cenderung gurih. Sedangkan rasa kuah kaldu ayamnya gurih, nggak hambar.

2. Pangsit Goreng Isi 5

Saya suka tekstur pangsit gorengnya, renyah namun nggak berminyak. Tekstur pangsitnya agak mirip Bakmi G* yang pangsitnya terkenal lezat.

Saya juga suka cocolan saus tomatnya. Perpaduan asam manisnya pas dan teksturnya nggak terlalu cair.

Overall, bakminya beneran recommended untuk dicoba. Ini agak surprising mengingat resto ini bukan spesialis bakmi. Namun rasanya beneran memuaskan.