Fannie Huang||IG:@fiehuang

Kali ini berkunjung ke Joe & Dough buat makan croissant sesudah makan di resto sebelah. Selama ini aku ga pernah coba croissant sampai akhirnya penasaran karena tulisannya best croissant.

Di sini lagi ada banyak promo. Kalau weekdays, bisa ada pasta & free flow iced tea cuma 59 ribu++ di jam 12-2 siang dan 6-8 malam.

Kalau ga salah ada free 2 cake kalau payment pakai BCA minimal 250 ribu, deh. Berhubung super kenyang, aku cobain butter croissant & ice tea juga.

Aku mencoba :

1. Butter Croissant (Rp. 32.000)

Ternyata ini emang beneran enak banget. Croissantnya renyah tapi dalamnya empuk dan nggak berantakan kalau digigit.

Aku suka karena croissantnya ga terlalu keras maupun terlalu kering. Rasanya beneran buttery meski dimakan tanpa additional butter. Jujurly, bahkan dari warna bagian dalamnya juga keliatan, agak kekuningan gitu, bukan cenderung putih (which is biasanya less buttery).

Aku beneran suka banget smaa croissantnya & fix beli lagi.

2. Iced Tea (IDR 28k)

Aku kurang tau ini free flow apa nggak, soalnya kalau yang promo pasta free flow.

Tapi tehnya enak juga. Wangi dan ada rasa pahitnya. Aku suka teh yang rasanya pekat sih.

Penasaran banget sama Cwie Mie yang satu ini karena rame pas di pameran kuliner Emporium. Rupanya mereka punya cabang di Serpong.

Menu mereka halal, jadi aman buat yang muslim.

Aku mencoba :

1. Cwie Mie Malang Special (IDR 49.000)

Buat cwie mienya ada yang biasa & spesial. Kalau yang spesial pakai mangkuk pangsit goreng gitu.

Pangsit gorengnya renyah & makin enak dimakan pakai kuahnya yang gurih kaldu & kerasa ladanya.

Buat mienya juga pas kematangannya. Mienya nggak terlalu kering dan rasanya gurih. Daging ayamnya pun empuk.

Di sini juga ada acar. Aku suka banget acarnya. Rasanya asam segar, nggak super duper asam. Beneran recommended buat dicoba.

Fasad restoran yang satu ini beneran bernuansa Japanese vibed banget. Interiornya juga sejenis dengan dominasi kayu.

Restorannya tidak terlalu luas dan seating areanya ada 2 lantai. Di lantai 1 ada sejenis sekat di setiap meja. Sedangkan di lantai 2 open space dengan 1 private room yang bisa menampung 8 orang.

Ruangannya wangi dan musik yang diputar merupakan musik jazz yang membuat suasana lebih relaks. Pencahayaan yang kuning temaran membuat suasana lebih intim dan cocok buat bersantai.

Menu yang dicoba :

×.Side Dish :

1. Shitake Maki (IDR 78k)

Buat yang suka jamur, recommend banget nyobain menu ini. Ini salah satu menu favorit saya.

Sesuai namanya, di bagian tengah merupakan jamur shitake yang dibungkus dengan daging sapi dan digulung. Sausnya lumayan kental dan manis gurih.

Selain itu juga ada sayur segar dengan mayonaisse yang sedikit manis gurih.

2. Pirikara Nankotsu Age (IDR 48k)

Menu ini merupaka bagian ayam dengan tulang yang dibalur tepung dan digoreng.

Tepungnya renyah, rasanya asin dan strong. Menu ini bakal meninggalkan after taste asin kalau dimakan lebih dari 2 potong, jadi lebih oke kalau dimakan pakai nasi.

3. Wagyu Gyoza (IDR 88k)

Kulit gyozanya nggak ketebalan dan dipanggang sampai renyah. Ukurannya besar dan isiannya padat.

Sapinya empuk, rasa bawang putih yang gurih jadi agak ketutup sama rasa daging. Tapi ini cocok buat yang suka rasa meaty.

×. Main Course :

1. US Beef Shabu Large (IDR 228k)

Seporsi isi 1 nasi + 1 piring daging & 1 piring sayur. Sepaket bisa share buat 2-3 orang karena dagingnya cukup banyak.

Dagingnya pun segar dan potongannya nggak mudah hancur.

Buat kuahnya saya nyobain 2 macam karena cobain 2 paket; collagen & spicy miso (masing-masing + IDR 75k dari harga paket).

Kuah kollagennya wangi dan nggak berbau amis, namun rasa cenderung manis dan kurang gurih.

Spicy misonya lebih gurih dan ada rasa pedasnya. Rasanya lumayan pedas kalau buat saya.

Selain itu juga free saus dip daging yang asam gurih & saus wijen. Recommend buat mix saus asamsama bawang putih. Rasanya jadi lebih gurih wangi gitu.

2. Wagyu Sukiyaki (IDR 288k)

Seporsi isi beberapa potong daging slice dan sayur dengan saus sukiyaki. Selain itu juga ada telur oemga.

Sapinya empuk, rasa sukiyakinya nggak manis berlebih. Telurnya sama sekali nggak bau amis, dibalur ke daging yang udah dimasak pakai saus jadi lebih gurih.

×. Dessert :

1. Coffee Jelly (IDR 38k)

Saya suka dessertnya karena manisnya pas. Jelly coffeenya cenderung pahit dan wangi kopi.

Isinya ada saus kopi, es krim, jelly gitu. Es krim vanillanya segar, manisnya pas dan bikin jellynya jadi ga terlalu kering.

2. Matcha Milk Zenzai (IDR 38k)

Desserr yang satu ini pakai es krim, crisp, kacang merah, jellly, dango & es krim. Selain itu ada saus matcha.

Saya suka banget sama kacang merahnya karena cenderung gurih dan manisnya light. Jarang nemu kacang merah yang rasanya nggak manis.

Matchanya kerasa, namun nggak super dominan sehingga menutupi rasa bahan baku lain. Rasa jelly yang ini agak manis.

Dangonya kenyal dan rasanya nggak super . Rasanya kayak rasa tepung kenyal gitu.

3. Caramel Pudding (IDR 38k)

Saya kurang suka sama rasanya. Puddingnya memang nggak manis. Namun saya nyobain salah satu bagian yang rasanya agak mirip agar gitu.

Nggak ngerti apakah pudding ini dicampur agar biar nggak terlalu manis? Namun teksur puddingnya jadi lebih padat.

Rasa jeruknya asam. Recommended dimakan pakai krim buat netralisir.

×. Beverages :

1. Houjicha Latte (IDR 38k)

Minuman ini ada pilihan ince atau hot. Saya pilih yang ice.

Rasa houjichanya kerasa, namun cenderung light dan watery meskipun saya minum sekitar hampir 10 menit sesudah foto. Biasanya kalau saya minum dalam waktu segitu, harusnya belum watery.

Seandainya rasa houjicha lebih pekat bakal lebih enak.

Nggak sengaja nemu bakery ini pas lagi nyari bakery deket restoran yang kukunjungin siang ini. Aku auto penasaran karena harganya affordable dan udah prepare kemungkinan terburuk karena ga ada review di Perkul.

Kemasannya beneran higienis. Pakai kotak kertas gitu & ditaro di dalam plastik. Tapi plastiknya tuh diseal. Pertama kali aku nemu yang begini, lho.

Aku mencoba :

1. Butter Croissant (IDR 17k)

Aromanya beneran wangi meskipun kunakan sekitar 5 jam sesudah beli. Ukurannya lumayan gede.

Pas kugigit, ada rasa butternya. Memang rasa butternya nggak super strong, tapi ini termasuk oke lah buat harga segini. Soalnya ada juga croissant yang lebih mahal tapi beneran ga ada rasa butternya.

Croissantnya flaky, luarnya renyah tapi dalamnya empuk. Cuma permukaannya agak manis gitu. Nggak ngerti apa dikasih sedikit gula cair aoa gimana.

2. Pesto Cheese Sandwich (IDR 27k)

Pesto merupakan salah satu herbs favoritku. Ini pertama kalinya nemu pesto dipadukan sama cheeae.

Croissantnya cukup kerasa butternya. Saus pestonya banyak, cheesenya juga berasa. Aromanya wangi dan ada rasa gurih cheese.

3. Matcha Choux (IDR 12k)

Suka banget sama chouxnya. Ukurannya memang ga besar tapi worth dibanding harga. Krimnya nggak basi padahal di suhu ruang selama 5 jam, lho.

Krimnya nggak kemanisan. Rasanua bittwrsweet gitu.

Adonan chouxnya lembut sedikit gurih dan nggak super kering. Di permukaannya ada rasa milky crunchy.

Potteria merupakan salah satu restoran chinese food halal di Tangsel. Sesuai namanya, menu spesialisasi di restoran ini merupakan Claypot.

Di dalamnya ada beberapa meja dan interior tempatnya cukup eye catching dengan warna-warna yang cerah.

Untuk menunya, saya mencoba beberapa menu appetizer maupun claypot di sini.

Yang saya coba :

1. Mentai Torched Cakwe (IDR 35k)

Saya suka rasanya. Cakwenya renyah namun tidak berminyak. Di bagian tengah ada campuran adonan udang dan ayam yang terasa gurih.

Di bagian atasnya terdapat saus mentai yang di-torch. Namun rasa mentainya light, rasa asam, pedas dan gurihnya tidak begitu terasa karena rasa dagingnya lebih dominan.

2. Sichuan Wonton (IDR 32k)

Wontonnya bertekstur lembut dengan sejenis minyak di bawahnya sehingga tidak kering.

Meski namanya Sichuan wonton, namun pedasnya berasal dari cabe rawit tanpa menggunakan mala.

Isian dagingnya padat dan cocok dipadukan dengan kulit dumpling yang lembut. Dari semua menu yangvsaya coba, ini favorit saya.

3. Kailan Duo (IDR 33k)

Ini menu yang paling kurang dari semua yang saya coba. Kailannya terdiri dari 2 jenis, yang daunnya crunchy dan tidak crunchy.

Sausnya menggunakan saus tiram dan rasanya gurih. Sebenarnya sayurnya cukup segar dan tidak kelembekan. Sayangnya, bagian daun yang renyah malahan terasa pahit.

Ini bukan kali pertama saya mencoba kailan crispy. Seharusnya tidak sepahit ini. Untungnya rasa sausnya sedikit mengurangi rasa pahitnya.

4. Special Glazed Crackers (IDR 29k)

Merupakan krupuk bertekstur renyah dengan saus glazed. Rasanya pedas, sedikit asam gurih dan aromatic.

5. Chili Garlic Prawn (IDR 55k)

Claypot yang satu ini menggunakan topping udang dengan saus mentai yang creamy dan terasa sedikit pedas sekaligus aaam gurih.

Saus mentainya membuat nasinya jadi tidak terlalu kering dan udangnya renyah dan segar.

6. Cheesy Baked Claypot (IDR 45k)

Mendengar kata 'cheesy', saya membayangkan bakal menikmati rasa keju yang asin gurih. Sayangnya, tidak untuk claypot yang satu ini.

Ayamnya menggunakan chicken bits. Bumbunya menggunakan bumbu charsiu yangbterasa manis dan meresap ke dagingnya.

Ketimbang cheesy, rasanya malah cenderung creamy. Cheesenya beneran nggak terasa. Padahal saya makan tanpa additional saus apapun.

7. Signature Claypot Rice (IDR 59k)

Saya kurang suka rasa nasinya sendiri. Nasinya hambar dan terlalu kering. Rasanya hanya ada pada sebagian topping saja.

Menurut saya, seandainya saus seasoning nasi ditambah akan lebih enak.

Untuk telur kecapnya kurang meresap rasa kecapnya sehingga cenderung hambar. Namun lapchiongnya cukup enak. Aromanya smokey dan sedikit gurih khas lapchiong.

Daging sapimya berlemak dan gurih. Sedikit.mengingatkan saya sama versi non halal, namun tentu saja ini versi halalnya. Chickem charsiunya juga enak.

8. Crispy Cereal Prawn (IDR 64k)

Dari semua menu yang saya coba, ini termasuk yang paling enak selain si wonton. Udangnya dibalur tepung yang tenyah tapi tidak terlalu tebal.

Tekstur udangnya renyah dan segar. Serealnya tidak gosong. Rasanya manis ketika digigit, namun after tastenya asin gurih.

9. Fresh Ocean (IDR 32k)

Sesuai namanya, rasanya memang segar. Warnanya pun cantik.

Sesudah diaduk, rasanya sedikit manis dan asam. Saya suka karena rasa sodanya kerasa sebagai after taste namun nggak super dominan. Manisnya pun pas.
.
.
Satu hal yang saya suka dari resto ini, pelayanan sangat ramah. Waktu penyajian sangat cepat dan higienis. Semua staff memakai masker, sedangkan yang di kitchen memakai sarung tangan.

Daemg Rannu merupakan salah satu restoran yang menjual hidangan khas Makassar di Bintaro. Tempatnya cukup bersih dan ada area yang ber-AC maupun tidak ber-AC.

Di atas meja disediakan jeruk nipis, cabe dan garam yang bisa diambil sepuasnya. Buat rasa coto maupun sup konro bisa diracik sendiri sesuai selera.

Aku mencoba :

1. Buras (IDR 7k)

Burasnya enak kalau dimakan pakai kuah coto atau konro. Burasnya sendiri gurih meski dimakan begitu aja karena ada sedikit minyak.

Kalau dimakan bareng kuah jadi lebih gurih.

2. Ketupat (IDR 4k)

Ketupatnya nggak alot dan cenderung agak lembut. Cocok dimakan pakai coto & konro.

3. Nasi Campur Makassar (IDR 45k)

Seporsi berisi nasi, telur bumbu, paru goreng, abon daging, ubi kering, acar, sambal pedas & kuah sop.

Rasa ubi keringnya cenderung manis. Telur bumbunya pedas guroh dan abon keringnya juga enak.

Daging kecapnya beneran meresap dan empuk. Acarnya renyah, perpaduan asam sekaligua gurihnya pas sehingga bisa buat menetralisir rasa daging.

4. Sop Konro (IDR 45k)

Porsinya cukup besar dan bisa buat share 2 orang. Iganya empuk, namun rasa kuahnya perlu diracik sendiri kalau mau lebih pedas & gurih. Rasa aslinya agak plain.

5. Coto Makassar (IDR 35k)

Aku request yang isi daging doang dan isian dagingnya beneran banyak dan empuk. Rasanya juga plain dan perlu diracik lagi. Setelah ditambah garam & jeruk nipis jadi lebih gurih.

6. Es Pisang Ijo (IDR 25k)

Esnya menggunakan pisang raja sehingga nggak terllau manis. Sumsumnya banyak dan rasanya gurih.

Rasa esnya sendiri juga pas manisnya. Rasanya jadi manis gurih dan segar.

Mak Gobang merupakan restoran yang belum lama buka di Gading Serpong. Fasadnya cukup eyecatching dengan dominasi warna putih dan hijau.

Sekilas, tampilannya terlihat mirip dengan kafe kekinian yang menjual makanan Western. Namun rupanya restoran ini menjual masakan khas Nusantara dengan harga terjangkau.

Restoran yang satu ini cocok untuk dikunjungi bersama keluarga. Di dalam ada playground kecil buat anak-anak. Selain itu porsi semua makanan di sini memang porsi sharing.

Untuk seating areanya ada indoor, semi outdoor dengan atap kaca serta indoor. Di beberapa meja juga ada stop kontak.

Saya mencoba beberapa menu di sini. Yang saya coba :

1. Ayam Goreng Sereh (IDR 40k)

Ayam yang digunakan merupakan ayam pejantan yang digoreng dengan bumbu sereh.

Saya suka sekali dengan ayamnya. Dagingnya tidak terlalu banyak dan bumbu serehnya sangat meresap ke daging. Dagingnya pun empuk dan terasa nikmat meski dimakan begitu saja.

Bagian kulitnya renyah, sedangkan bumbu sereh yang digoreng terasa gurih.

Garnish menggunakan asinan sayur yang segar. Rasanya sedikit asam pedas dengan extra kacang.

Sambalnya juga tidak kalah nikmat. Rasanya cukup pedas dan wangi.

2. Empal Madiun (IDR 65k)

Seporis terdapat 2 potong empal yang ukurannya cukup besar. Dagingnya empuk dan seasoningnya meresap.

Rasanya manis gurih , cocok dimakan pakai nasi putih. Untuk nasi putih di sini dibungkus daun beraroma wangi. Tekstur nasi putihnya tidak terlalu lembek namun tidak seret. Cocok dipadukan dengan berbagai lauk.

3. Nasi Goreng Kemangi (IDR 35k)

Nasi gorengnya dimasak dengan daun kemangi yang dihaluskan serta disajikan dengan asinan sayur, kerupuk kulit, sate ayam dan telur gulung.

Nasi gorengnya enak. Kemanginya wangi dan meresap Tekstur nasinya juga tidak terlalu kering maupun terlalu berminyak.

Sayangnya, tekstur krupuk kulit agak melempem ketika saya icip meski rasanya gurih dan tidak seret.

Sate ayamnya cukup empuk dengan bumbu cenderung gurih. Namun rasa telur gulungnya hambar dan sedikit oily. Seandainya lebih gurih akan lebih enak.

4. Gulai Ikan Gurame (IDR 110k)

Dari semua menu yang syaa coba, ini menu yang paling saya suka. Porsinya bisa untuk 1-3 orang.

Ikannya sama sekali tidak berbau amis dan rempahnya cukup kuat. Kuah gulainya cukup kental dan sedikit pedas, cocok dimakan dengan nasi.

5. Sop Buntut (IDR 125k)

Buntutnya empuk dan gurih. Kaldu sapinya cukup terasa. Di dalamnya ada isian kentang, wortel dan daun bawang.

Aroma sop buntutnya juga wangi sapi dan rasa lumayan gurih.

Recommend buat makan sup ini pas masih agak panas karena bakal lebih enak.

6. Nasi Liwet Jantung Pisang (IDR 59k)

Opsi nasi liwetnya ada empal goreng, ayam bakar dan ayam goreng sereh. Saya mencoba yang ayam goreng sereh.

Isinya ada tahu tempe bacem, ayam goreng, sambal terasi, sayur asam, dan tumis jantung pisang.

Nasi liwetnya cukup gurih dan wangi. Sayangnya rasa beberapa menunya perlu perbaikan.

Bumbu tempe bacem sama sekali tidak meresap. Seharusnya tempe dan tahu bacem cenderung manis, namun bagian dalam tempenya hambar.

Bumbu tahu bacem lebih meresap dibanding tempe. Namun tetap kurang meresap. Rasa manis bumbu bacem kurang terasa.

Selain itu ayam gorengnya juga entah kenapa alot. Saya sendiri biasa makan ayan goreng dada yang digoreng renyah, namun seharusnya tetap tidak sealot ini.

Namun rasa jantung pisangnya ternyata enak. Rasa asinnya pas dan cukup meresap.

7. Tahu Telur (IDR 30k)

Penyajian tahu telurnya sangat cantik. Dalam satu gigitan terasa adona tahu bercampur telur.

Untuk tahunya renyah dan teksturnya lumayan padat. Sedangkan rasa sausnya cenderung pedas dengan sedkit rasa asam.

8. Cireng Bumbu Rujak (IDR 25k)

Cirengnya cukup renyah, namun ketika dimakan begitu saja rasanya hambar. Seandainya ditambah sedikit seasoning akan lebih enak.

Selain itu, tekstur cirengnya agak bantet sehingga agak keras. Seandainya lebih mengembang dengan permukaan renyah dan bagian dalam yang agak kenyal akan lebih enak.

Mungkin kembali lagi ke selera. Saya beberapa kali menemukan cireng dengan tekstur demikian dan saya lebih suka yang begitu.

Rasa saus rujaknya dominan asam.

9. Gado-Gado Lontong (IDR 53k)

Untuk gado-gadonya ada 3 pilihan tingkat kepedasan; pedas, sedang dan tidak pedas.

Saya mencoba yang sedang dan menurut saya pedasnya pas. Menurut saya kalau saus kacangnya lebih kental dan kacangnya lebih banyak akan lebih enak.

Namun perpaduan pedas, gurih dan manisnya sudah lumayan oke.

10. Pisang Goreng Madu (IDR 25k)

Adonan pisang dan tepung dicetak berbentuk bulat dan digoreng serta disajikan dengan cocolan madu.

Saya kurang suka rasanya. Permukaannya renyah, namun di bagian tengah lembek dan rasa tepungnya dominan.

Rasa pisangnya sendiri pun kurang manis sehingga harus diberi cocolan madu.

Saya rasa, seandainya pisang goreng tidak setinggi ini mungkin rasanya akan lebih balance.

11. Kopi Gula Tutung (IDR 20k)

Sejujurnya, saya sempat ngeri sama minuman yang satu ini dan sudah prepare kemungkinan terburuk kalau rasanya bakal sangat kemanisan karena pakai caramel.

Ternyata rasanya enak dan sangat worth dibanding harga. Krimnya lembut, manis dan sedikit gurih.

Meski menggunakan caramel, manisnya masih cukup oke buat saya. Di bawahnya ada kopi susu yang rasa kopinya cukup kuat. Saya suka karena rasanya nggak terlalu milky.

Dengan harga 20k, menurut saya ini sangat worth dibanding harga.