Hungry Mommy

Posisi Arjuna cafe ini persis disamping SD Tarakanita 2, Tendean.. Buat saya yang baru pertama kali kesini cukup ribed juga sih nyari lokasinya, tapi setelah kami telp langsung ke Arjuna, dan diberi petunjuk arah, akhirnya kami sampai juga disini..

Kesan pertama ketika masuk ke cafe ini, saya merasa kembali ke tahun 60-an, mulai dari interior, design hingga semua pajangan disini bernuansa masa lalu.. Yang paling unik adalah temboknya yang sengaja dibiarkan tidak selesai dan seolah sengaja2 dibuat seperti bangunan tua yang hendak dirobohkan.. Kereennn!

Lanjut ke pesanan kami, adalah :

Mie Banjir
Mirip Ifu mie, tapi jenis mie yang digunakan lebih halus, disiram aneka sayuran, telur juga potongan ayam. Rasanya sangat lezaat! Oh ya porsinya cukup besar, disajikan dalam piring besi jadul yang cukup besar, 1 porsi Mie banjir ini bisa sharing untuk 2 orang

Ayam Goreng Special Arjuna
Inipun tidak kalah lezat, beberapa potong ayam yang dibalut bumbu garlic balado, rasanya pedas gurih.. Recommended!

Tahunya Dayang Sumbi
Tahu goreng berbalut tepung yang disajikan dengan chilli garlic dan sambal matah sebagai cocolan.. Tahu dayang sumbi ini cocok sebagai menu pembuka sambil hidangan utama disajikan.

Sayur Blusukan
Mungkin hampir semua maincourse disini porsinya besar, begitu juga dengan sayur blusukan ini yang berisi campuran tumisan jamur, ayam, wortel, terong, tahu, paprika, sawi.. 1 porsi sayur blusukan ini bisa untuk sharing hingga 4 orang..

Dakar Ketumbar Ketumbir
Semacam empal tapi sudah dipotong lebih kecil, rasanya manis dan rasa ketumbarnya sangat dominan sekali

Pisang Coklat Panah Asmara
Recommended dessert! Pisang balut kulit tepung goreng, disiram keju dan coklat yang melimpah... Lezaatt!!

Chrysanthemum Tea

Overall, sangat puas makan di Arjuna, selain menunya sangat lezat, saya sangat menyukai suasananya.. Oh ya selain cafe, Arjuna ini juga merupakan photo studio yang berada di lt 2 mereka menyediakan paket foto studio juga prewedding dengan harga yang sangat menarik..

Jadi bela2in kesini dihari minggu siang yang panas cuma buat nyobain martabak mozarellanya yang lagi hitz belakangan ini, karena ada cabang yang lokasinya cukup dekat dari rumah, maka saya langsung meluncur kesini.. Kata orang2 sih yang paling rekomen disini martabak red velvetnya, tapi karena saya sudah sering di php-in oleh aneka martabak kekinian yang menjamur belakangan ini dan saya selalu kecewa dengan rasanya, sayapun mengurungkan niat buat pesan martabak manis disini.. Tetap pada rencana semula, saya cuma mau pesan martabak mozarella!!

Proses pembuatannya sama dengan martabak telur kebanyakan.. Cuma setelah matang dan dipotong2 diatas martabak disusun potongan2 keju mozarella yang cukup tebal hingga menutupi semua permukaan martabak lalu mereka membakar permukaan keju tersebut hingga meleleh kemudian dihidangkan.. Oh ya saat dihidangkan diatas nampan kayu yang dialas kertas juga sudah disediakan sambal cuka, acar juga saus sambal untuk cocolan.. Penampilan martabak ini menarik sekalii, seluruh permukaannya sudah tertutup lelehan mozarella yang tebal.. Gak sabar buat menyicipinya, dan ternyata rasanya ENAK BANGET!! Isian telurnya tebal, potongan dagingnya cukup banyak, dicampur mozarella yang meleleh rasanya da bomb bangett!! Aahh gak salah deh saya bela2in kesini.. Dan pastinya saya akan baliik dan balik lagi kesinii.. Dengan harga 85k untuk seporsi martabak mozarella yg bisa buat ngenyangin perut 2 orang, ini sih worth it bangett..

Journey coffee, awalnya saya kira coffee shop, ternyata disini banyak macam menunya.. Ketika saya kesini dengan beberapa teman, siang itu masih sepi. Sepertinya kami tamu pertama. Di lantai satu beberapa waiters sedang duduk santai di meja bar. Lt 1 ini ruangannya sedikit temaram karena penerangan yang kurang. Lalu kamu memilih duduk di lantai 2 karena ruangannya lebih terang. Oh ya lt.2 ini sih katanya untuk smoking room, berhubung masih sepi jadi ruangannya masih bebas dari asap rokok.. Kami memesan beberapa menu antara lain :

Fried rice hungry hulk (33k) ini pesanan teman, saya gak sempet nyicip dilihat sih cuma nasi goreng dengan topping telur mata sapi, kerupuk, acar juga saos sambal

French toast with cinnamon (22k) penampilannya dibuat seperti gulungan, ada filling selai pisang dan diluar roti dibalut bubuk kayu manis. Tp menurut saya agak kebanyakan kayu manis, jdnya malah cenderung agak pahit.



Homemade pizza creamy (30k)
Doughnya terlalu tebal, toppingnya juga seadanya, rasa so so-lah



Iced hazelnut frappuchino (34k)
Disajikan dalam gelas yang tinggi menjulang, isinya banyak jugaa dengan whipped cream sebagai topping..

Iced cappucino (32k)
Ini pesanan teman

Lychee squash (33k)
Ini juga pesanan teman, katanya sih enak n refreshing..

Overall lumayan sih ya, kongkow2 disini, ruangan atas dan bawahnya cukup luas, untuk ukuran hari minggu kami kesini sih gak terlalu ramai juga. Kalau untuk rasa makanan sih lumayanlah ya, sesuai dengan harganya yg affordable..

Makanan favorite disini adalah nasi hainamnya.. Tapi kali ini saya bukan mau makan nasi hainam, melainkan cuma mau ngedessert aja.. Saya pesan es cincau hijau, yang isinya campuran cincau, buah longan juga irisan lemon.. Rasanya manis dan segar juga sedikit asam, enakk! tapi ketika parutan esnya mencair rasanya mulai hambar..

Lalu memesan es kacang chatter box, katanya ini dessert paling favorite disini.. Isinya kolang kaling, cendol, jagung manis, jelly, kacang merah lalu es krim durian sebagai topping.. Karena saya tidak terlalu menyukai es krim durian, kita bisa request menggantinya dengan rasa lain, saya memilih es krim vanilla.. Gak salah, es kacang ini juaraa enaknyaa! Enak sampai tetes penghabisan

Marugame udon adalah salah satu makanan favorite anak saya yang paling kecil, jadi setiap ke ganci klo gak makan di pepper lunch pasti makan udon di marugame.. Sampe bosen sih, tapi karena cuma itu makanan yang dia mau.. Padahal saya sendiri kurang menyukai udon.. Jadi setiap anak saya makan udon yang pilihannya selalu kake udon (udon polos tanpa topping apapun) sedangkan saya selalu memilih beef curry rice.. Favorite saya memang, dibanding beberapa curry rice yang pernah saya coba diresto lain, disini paling juara.. Rasa currynya cocok di lidah saya, ditambah irisan daun bawang yang banyak, irisin rawit juga tepung crunchy yang bs kita ambil sepuasnya, kemudian diaduk semuaa.. Beuuh, ampe merem melek deh makannya. Lol!

Mampir kesini sekitar pukul 4 sore, kirain agak sepi, ternyata parkirannya masih aja penuh, terpaksa parkir digedung sebelah yang masih kosong.. Branche terdiri dari 3 lantai, lantai 1 untuk non smoking, lantai 2 smoking, dan lt 3 lebih ke private room dengan adanya minimum order. Jangan coba2 pilih duduk di lt 3 pada siang hari, bisa meleleh saking panasnya, karena atapnya terbuat dari kaca transparant yang berbentuk segitiga.. lucu banget sih ini suasananya, lebih cocok malem sih klo mau duduk disini..

Saya memilih duduk di lt 2, niatnya mau dibagian luar yang tampak cukup teduh karena dikelilingi pohon, ternyata jam 4 masih terasa sedikit panas. Akhirnya memilih duduk didalam walaupun sedikit pengap karena banyak pengunjung yang merokok..

Saya memesan seafood garlic kwe-teow (95k), untuk makanan semacam kweteow dengan harga sekian menurut saya cukup mahal, tapi ketika disajikan dan saya cicipi, rasanya beda dengan kweteow kebanyakan.. Tekstur mienya terasa lebih kenyal udangnya pun besar2 dan cukup banyak, begitu juga cumi-nya yang terasa fresh..

Butterscoth Panacota (45k) Platingnya cukup menarik, panacota disajikan diatas piring yang cukup besar, dengan garnish buah strawberry juga peach, diatas pannacota diberi topping coklat juga daun mint, sementara butterscoth sauce-nya disiram disekeliling piring.. Rasanyapun semenarik plating-nya.. Suka! Karena saya tidak terlalu menyukai dessert yang terlalu manis, dan panacota ini jadi favorite saya..