Auntie Anne's -- Gue mutusin buat mampir ke sini karena penasaran sebenarnya sama menu matcha terbaru yang collab sama Willgoz. Tapi, sad yang pretzel udah habis. Jadinya, gue beli minumannya aja, deh.
Gue memesan: Almond Choco Cream Cheese Pretzel (41k) sama Lemonade Matcha Reguler (31k). Minumannya oke harga segitu tapi, pretzelnya pricey.
Hang Tuah -- Sebuah kafe dengan konsep kopitiam ala Singapore yang ada di Pecenongan. Gue udah sering coba di cabang Kelapa Gading. Sekarang, gue mutusin buat coba di cabang mereka yang ada di Pecenongan.
Di sini, gue cobain: Nasi Kari Ayam, Pink Yakult, sama Cendol Gula Melaka.
Rasanya gimana?
1). Nasi Kari Ayam: Dagingnya gak terlalu banyak. Bumbunya light. Berasa gurih dan santannya tapi, masih pas dan gak terlalu pekat. Enak, kok ini.
2). Pink Yakult: Dominan ke asam dengan sedikit manis yang pekat.
3). Cendol Gula Melaka: Rasanya milky dan memakai gula aren yang berasa banget.
Tempatnya kecil tapi, tetap cozy dan nyaman. Di setiap meja ada colokan. Open kitchen.
Pelayanan ramah dan friendly.
Menu yang dipesan: Kari Ayam, Pink Yakult, cendol gula melaka
Ikan Tude Manado -- Restoran yang menjual aneka kuliner seafood khas Manado yang berlokasi di Sedayu City, Kelapa Gading. Dulu mereka restorannya di Boulevard, sekarang udah pindah ke Sedayu City.
Di sini, gue cobain: Ayam Rica2 (65k), Nasi Merah (14k), Cumi Woku (90k), Sup Ikan Manado (95k), dan Jus Jeruk (30k). Menurutku harganya worth it. Kenapa? Karena porsi makanannya gede banget, cuy. Satu mangkok itu bisa buat 2-3 orang. Gue aja makan bertiga kudu bungkus karena saking kebanyakan porsinya.
Rasanya gimana?
1). Ayam Rica2: Bukan tipe yang full daging. Ricanya gurih asin dan gak terlalu pedas.
2). Cumi Woku: Dia kuahnya berkuah kental dan rasanya gurih. Pedasnya masih pas.
3). Sup Ikan Manado: Light dan segar kuahnya. Ikannya juga fresh dan gak amis.
4). Jus Jeruk: Karena gak pakai gula, jadi dominan ke asam segar.
Tempatnya cukup luas dan cozy. Minimalis juga suasananya.
Pelayanan ramah dan friendly.
Menu yang dipesan: Ayam Rica Rica, cumi woku, Sup Ikan Manado, Nasi Merah, jus jeruk
[Rekomendasi Bebek Authentic Madura di Kelapa Gading 🍗]
Dapur Waris -- Restoran ini baru aja buka di Kelapa Gading, tepatnya di samping Apotek Gading Permai. Mereka menjual aneka bebek goreng khas dari Madura.
Di sini, gue cobain: Paket Bebek Goreng Madura (61k) udah termasuk minum teh tawar, Nasi Merah (3k), sama Ayam Goreng Laos (66k). Cukup worth it.
Rasanya gimana?
1). Bebek Goreng Madura: Gak terlalu banyak tulang dan isian dagingnya juicy. Gurih dan bumbunya meresap sampai dalam. Agak berminyak.
2). Ayam Goreng Laos: Gurih berempah dan isiannya juicy.
Mereka ada 2 jenis sambal di meja tapi, gak pedas sama sekali.
Tempatnya mirip kafe, suasana minimalis dengan meja/kursi yang comfy dengan colokan.
Pelayanan ramah dan friendly.
Menu yang dipesan: bebek goreng madura, Nasi Merah, ayam goreng laos
Waroenk Kito -- Restoran ini udah jadi langganan gue sejak masih SD (waktu mereka ada cabang di Kelapa Gading). Karena restoran ini terkenal dengan makanan mereka yang porsinya gede, enak, tapi, juga harganya murah. Tapi, gimana ya kalau sekarang? Apakah masih sama?
Gue coba menu Nasi Ayam Rica2 seharga 29k dan ini udah termasuk pajak/service charge + dapat free minuman es teh. Murah banget ya.
Rasanya gimana?
Sad, porsi mereka udah gak sebanyak dulu. Dulu mah kalau makan di sini dijamin begah dan seporsi bisa sharing. Tapi, sekarang porsi mereka udah dikit. Ini aja gue cobain ayam rica, ayamnya dikit cuma bumbu sama cabenya yang banyak.
Rasanya dominan ke manis pedas dan rempahnya kuat di mulut. Pedasnya masih pas dan bisa ditoleransi. Ayamnya bukan tipe yang juicy full daging, banyak tulang.
Tempatnya kecil tapi, cukup nyaman dan minimalis. Adem juga dan gak terlalu sumpek.
Song Fa Kway Chap -- Gue penasaran mampir ke sini karena penasaran banget buat cobain Kway Chap. Makanan khas Singapore yang mirip banget sama kwetiaw/pangsit.
Di sini, gue cobain: Original KC Set seharga 164k. Satu set dapat 1 platter isian pork belly a.k.a babi kecap, tahu, telor, sama usus babi. Serta semangkok kway chap. Ya, worth it lah.
Rasanya gimana?
Kway chapnya tawar, kuahnya light tapi, isian dagingnya dikit dan pelit. Terus, usus babinya, tahu, sama telor di platternya juga plain. Gak berasa apa2. Satu2nya yang enak cuma si babi kecapnya doang karena dagingnya berasa.
Tempatnya nyaman buat makan sendiri meski termasuk luas. Open kitchen.
Temu Kopi Sarinah -- Sebuah coffeeshop yang ada di Sarinah yang menjual aneka coffee dan pastry.
Di sini, gue cobain: Rose Latte seharga 45k. Standart minuman mall lah, gak terlalu mahal juga.
Rasanya gimana?
Tbh, penampilannya gak mirip sama yang di buku menu wkwkwk. Untuk rasanya dia dominan ke bittersweet, pahit manis balance. Meski pakai sirup, dia gak pekat rasa manisnya. Dan yang paling kusuka, kopi di sini itu light banget. Aku minum ini setelahnya masih bisa ketiduran di bus.
Jadi, aman lah diminum pas malam.
Tempatnya enak buat kerja, konsepnya kayak lounge gitu.
