Hop Hop -- Gue cobain ini pas lagi mampir ke Halte Busway Bundaran HI. Buat yang gak tahu, halte satu ini di lantai atasnya banyak tempat jajanan, loh. Salah satunya Hop Hop.
Di sini, gue cobain rasa vanilla seharga 22k tanpa boba. Oke, sih harganya.
Rasanya gimana?
Dia dominan ke susu dan rasanya agak manis. Terus, juga gak kebanyakan es jadi rasa minumannya gak ketutup.
Kalian percaya gak kalau di dalam SOGO Central Park ada restorannya? Beneran. Salah satunya adalah Georgia Cuisine. Meskipun letaknya dari mall hidden banget karena aksesnya dari SOGO. Tapi, kalian bisa akses juga dari Tribeca Park.
Di sini, mereka menjual aneka makanan western dengan suasana tempat yang minimalis. Tapi, ada beberapa spot yang serba pink dan cocok buat foto-foto. Karena suasananya cozy banget, jadi ini tempat nyaman banget buat kerja.
Pelayanannya juga gak usah diragukan. Ramah dan friendly.
Untuk makanannya, gue mencoba: Nero Sepphia Carbonara (83k) sama Strawberry Juice (45k). Worth it banget, sih. Udah suasana tempatnya enak, porsi makanannya juga memuaskan.
Kalau rasanya?
1). Nero Sepphia Carbonara: Ini rasanya creamy banget. Tekstur pastanya aldente. Dan ini bakalan rawan enek buat kalian yang kurang doyan makanan creamy. Cuma karena gue doyan, ini oke rasanya. Porsinya juga ngenyangin banget meski dari kamera kelihatan porsinya kecil.
2). Strawberry Juice: Dia jus buah murni jadi rasanya dominan ke asam.
Menu yang dipesan: nero sepphia carbonara, Strawberry Juice
Warung Pojok Pak Tris -- Warung ini lokasinya dekat sama daerah Ragunan. Lokasinya ditutup sama tirai merah.
Di sini, gue mencoba Es Campur. Maaf, gue lupa harganya berapa.
Rasanya gimana?
Lumayan. Es campurnya segar, manisnya pas, dan toppingnya juga royal. Cuma gue kurang suka sama topping rumput lautnya, tawar. Tapi, overall, oke. Gak kemanisan.
Ambience tempatnya bersih dan nyaman banget untuk ukuran warung. Meskipun kecil tapi, enak tempatnya.
Fish Village -- Sebuah restoran yang menjual aneka sup dan mie rasa seafood/ikan. Dengan berbagai varian rasa yang segar.
Di sini, gue mencoba: Fish Village Mie Kari seharga 98k. Kemahalan? No, ini worth it banget. Karena percaya sama gue, ini isian toppingnya royal parah. Ada udang, ikan, fishcake, dll dan gak lupa porsinya gede dan bikin kenyang. Ini satu porsi bisa buat 2 orang, sih.
Rasanya?
Rasanya enak. Tekstur mienya kenyal padat, pas teksturnya. Kuahnya super gurih dan sedap. Gak terlalu pedas tapi, bumbu karinya cukup strong. Recomended.
Ambience tempatnya cozy, lebih ke resto buat ngumpul2 gitu. Luas tempatnya, buat kumpul2 bareng teman/keluarga, ini oke.
Untuk pelayanan, awal2 sebenarnya ramah. Cuma gue kesel pas pembayaran. Di mana waktu itu gue pakai voucher dan gue sempet kirain sisanya dibayar pakai cash. Makanya, gue sempet bilang "maaf, mbak gak ada cash."
Tapi, bukannya ngomong dengan baik2. Si mbaknya malah ngejawab kurang lebih, "Orang bisa pakai cash!" dengan nada ketus.
Gak bisa ya ngomong dengan baik2 dan gak usah ketus begitu nada bicaranya? Gue, kan juga gak ngerti kalau bayar sisa voucher bisa pakai kartu karena biasanya di resto lain pakai cash. Yaudah, sih tinggal ngomong baik2 aja susah amat sampai pake nada ketus begitu.
The RR Chocolate -- Sebuah store cokelat terbaru yang menjual aneka cokelat dengan berbagai bentuk dan varian yang unik.
Tapi, berhubung gue gak modal, gue memutuskan buat memesan Peach Tea seharga 35k (termasuk pajak). Ya, worth it lah untuk ukuran minuman di kedai cokelat mahal.
Rasanya?
Standar lah macam minuman peach pada umumnya. Asam segar dari si buah.
Ambience tempatnya dia kayak toko gitu, cuma mereka nyediain kursi sama meja buat duduk2. Pelayanan ramah dan friendly.
Shihlin -- Akhirnya, bisa juga balik jajan ke sini lagi. Snack Taiwan yang udah jadi kecintaan sejak jaman dulu.
Seperti biasa, yang gue pesan always XXL Crispy Chicken sama sekalian gue cobain minuman Winter Melon alias labu kundur.
Rasanya gimana?
1). XXL Crispy Chicken: INI AYAM SHIHLIN YANG GUE KENAL 🤣. Gue ingat terakhir makan ayam di sini itu porsinya kecil, beda pas jaman dulu gue makan porsinya ngenyangin dan gede2. Tapi, sekarang mereka udah balik ke porsi semula, ayamnya gendut2, bumbunya strong dan gak nusuk, sama ngenyangin. Sekali lagi, ini Shihlin yang gue kenal. Bahagia banget mereka udah balik ke taste sama porsi awal.
2). Winter Melon: Minuman rasa labu kundur. Dominan ke manis yang rada nusuk di tenggorokan.
Ambience tempatnya kecil tapi, cukup nyaman buat kerja. Pelayanan ramah.
Menu yang dipesan: XXL Crispy Chicken, Winter Melon
Joni Steak -- Tempat jualan steak super murah di Kelapa Gading. Jangan bosen2 ye gue review ini terus. Steak house langganan soalnya 😂.
Di sini, gue mencoba: Salmon Steak seharga 80k. Termasuk murah lah untuk ukuran steak ikan salmon yang mewah gini.
Rasanya?
Gak berubah, masih enak. Ikannya gak abis. Well marinated dan saosnya gue pakai mushroom. Cita rasa saosnya gurih di mulut apalagi, dipadu dengan si mash potato yang cheesy & butterry.
Ambience tempatnya cukup luas dengan desain minimalis yang nyaman. Untuk pelayanan, sebenarnya ramah. Cuma gue saranin, lain kali biar gak miscomm tanyanya yang lengkap. Mau saos apa, kentang apa, dagingnya gimana, etc. Karena kemaren sempet miscomm, si mas nya gak nanya mau saos apa eh, tiba2 gue dikasih saos peri2. Untung setelah itu kita protes dan gercep saosnya langsung diganti.
Aneka Jaya Juice -- Lokasinya ada di Mall Of Indonesia, Lantai LG dekat sama Grand Lucky. Di sini adalah tempat jualan aneka jus segar yang masih murni. Bisa request gula, susu, sama es batu.
Gue cobain Jus Stroberi, harganya kalau gak salau kisaran 10-15k. Ya, murah, sih untuk ukuran di dalam mall.
Rasanya?
Gue request gak pake gula sama susu. Jadi, dominan ke rasa stroberi yang super asem tapi, nyegerin.
Mereka tempatnya itu cuma buat langsung order. Pelayanan cukup ramah.
Shantung Kitchen -- Tempat jualan kuotie ini legend banget di Gading, lokasinya di Sumaggung. Udah ada dari lama banget di sini.
Di sini, gue cobain Kuping Babi, Swikiaw, sama Kuotie.
Rasanya gimana?
1). Kuping babi: Dia tawar dan aneh banget di mulut, terlebih teksturnya. Buat gue ini gak banget.
2). Swikiaw: Teksturnya kelewat lembut dan licin banget, gak bisa makan pake sumpit. Isian dan porsinya gede, bisa buat sharing. Dalemnya pake daging babi sama daun bawang tapi, rasanya kata gue mah tawar. Harus dicampur dulu sama minyak wijen + sambal biar tasty.
3). Kuotie: Teksturnya garing. Isiannya tebel dan gede. Porsinya bisa buat sharing dan ngenyangin. Cuma sama, dalamnya tawar. Jadi harus dikasih minyak wijen sama sambal biar kerasa.
Ambience tempatnya cukup luas. Di sini, sistemnya open kitchen jadi, pas di depan itu dapur dan kita bisa langsung lihat proses pembuatannya. Oh iya, semua makanan di sini fresh handmade ya.
Pelayanan gue gak tahu karena gak berinteraksi langsung. Tapi, kayaknya cukup ramah (meski muka cicinya judes wkwkwk).
