Hang Tuah -- Kali ini, gue ke mari buat cobain menu mereka yang namanya kopi tarik. Proses pembuatannya juga 11 12 sama teh tarik jadi nanti kopinya diracik, dikasih susu, terus dituang bergantian kayak lagi ditarik.
Anyway, ini harganya 24k++. Masih termasuk murah lah ya.
Rasanya gimana?
Dia kopinya strong, gak over milky, dan dominan ke pahit.
Tempatnya sendiri rada kecil dan pengap. Namanya juga kopitiam, jadinya emang ini tempat khusus buat duduk2 sambil ngobrol + ngopi.
Milimanis -- Sebuah kafe di Cipayung yang menawarkan nuansa ala Bali di dalamnya. Kafe ini bisa dibilang hidden gems karena lokasinya ada di dalam dan berada pada sebuah rumah kecil. Sayang, sih gue datang ke sini pas malam. Tapi, kalau lagi siang, gue yakin ini tempat bakalan Instagramable karena memang dalamnya estetik. Cuma gue gak bisa dapet foto bagus aja karena udah malam + gelap.
Di sini, gue cobain: Spagethi Bolognaise sama Matcha Latte.
Rasanya gimana?
1). Spagethi Bolognaise: Dia asamnya masih pas dan bumbunya kurang begitu keluar. Dagingnya cukup banyak. Porsinya juga ringan, cocok lah buat yang gak bisa makan banyak.
2). Matcha Latte: Dia matcha sama susunya sama-sama strong tapi, masih pas dan ringan.
Tempatnya sendiri lebih enak buat nongkrong atau kumpul-kumpul. Buat WFC kurang cocok menurut gue karena meja sama kursinya kurang mendukung. Tapi, kalau buat nongki, mendukung banget.
Pelayanan ramah dan friendly.
Menu yang dipesan: spagethi Bolognaise, Matcha Latte
Ou to Cafe -- Gue beneran gak clickbait pas bilang ini kafe hidden gem. Karena emang keberadaan ini kafe itu di dalam perumahan yang aksesnya itu ke dalam banget. Bahkan, pas ke sini naik ojek, gue aja sampai ketakutan nyasar sama salah alamat saking dalam lokasinya. Dia ada di daerah Tanjung Duren.
Di sini, gue cobain: Rice Bowl Ayam (27k++) sama Orange Juice (27k++). Ya, masih termasuk murah, sih.
Rasanya gimana?
1). Rice Bowl Ayam: Potongan ayam dan rasa ayamnya itu mirip ayam yang biasa jadi toppingan bakmi. Makanya, dia dominan gurih dan jatuhnya mirip bakmoy.
2). Orange Juice: Dia pakai jeruk peras dan dominan asam tapi, pas dan gak nyelekit di mulut.
Tempatnya cozy dan homey banget, enak buat kerja atau nyantai. Dengan hiasan natal yang cantik di dalam.
Holland Bakery -- Siapa yang gak kenal roti satu ini? Toko roti yang udah legend dan cabangnya udah banyak di mana-mana. Di sini, gue memutuskan buat cobain 2 roti mereka yang varian kismis sama keju.
Tapi, gue salfok sama paper bag buat bungkus rotinya. Bentukannya imut gitu.
Rasanya gimana?
1). Roti Kismis: Kismisnya banyak tapi, di mulut gak terlalu dominan. Dominannya ke manis dan ada hint cokelat.
2). Roti Keju: Dia dominan ke manis dan milky. Isian kejunya beneran luber banget. Makan ini auto berantakan, sih.
Harvest Express -- Sebuah bakery yang ada di dalam Kampus Binus Anggrek. Gue kira awalnya dia cuma jualan roti doang. Gak tahunya mereka juga jualan makanan berat kek nasi sama pasta.
Gue cobain: Meals to Go Spagethi Bolognese seharga 25k++. Termasuk affordable, sih.
Rasanya gimana?
Enak. Porsinya emang kecil tapi, cukup ngenyangin. Pastanya aldente dan isian dagingnya banyak. Dominan ke gurih dengan hint asam tomat.
Cuma tempatnya sempit dan yang jaga di dalam dikit. Jadi, kalau lagi rame, bakalan ngantri. Pelayanan ramah dan friendly.
Menu yang dipesan: Meals To Go - Spagethi Bolognese
AlfaX -- Sebuah minimarket di Salemba yang satu grup dengan Alfamart. Sebenarnya, gue ke sini pengen cobain odengnya. Tapi, pas gue mampir, sayang banget ini udah habis.
Akhirnya, gue beralih cobain: Cimory Bebas Laktosa (7k), Sosis Brastwurst (12k), sama Otak-Otak Singapur (12k). Masih termasuk murah, sih soalnya, gede dan montok juga.
Rasanya gimana?
1). Susu Cimory Bebas Laktosa: Dia kayak susu murni low fat jadinya milkynya dapet banget + gak terlalu manis.
2). Sosis Brastwurst: Dagingnya gede dan utuh. Teksturnya garing. Dominan meaty dan gurihnya pas. Ada smokeynya juga.
3). Otak-Otak Singapur: Ya, sama kayak fishcake pada umumnya lah.
Tempatnya sendiri ambiencenya kayak minimarket digabung sama kafe. Ada area buat belanja, sama area buat duduk2 yang cozy.
Pelayanan ramah, sayang servicenya lama banget karena yang jaga di kasir cuma 1 orang + palugada (jadi barista, kasir, sama tukang siapin makanan sekaligus). Makanya, kalau mau jajan di sini. Kudu sabar, deh.
Menu yang dipesan: Sosis Brastwurst, Otak Otak Singapura, Cimory Fresh Milk Bebas Laktosa
Teras Japan -- Kalau kalian lagi mampir ke Chillax, gue rekomendasiin ke kalian buat mampir ke kedai masakan Jepang satu ini. Karena untuk ukuran kedai makanan di Chillax, harga makanannya di sini affordable.
Di sini, gue cobain: Tantamen seharga 49k++ sama Gyoza 5pcs seharga 27k++. Untuk ukuran makanan di daerah perkantoran, menurutku masih termasuk oke harganya.
Rasanya gimana?
1). Tantamen: Meski kuahnya merah, dia sama sekali gak pedas. Rasa misonya strong tapi, masih seimbang karena rasa kaldunya juga gak kalah kuat. Tekstur mienya cukup kenyal.
2). Gyoza: Kurang suka, dia rasanya dominan ke rasa sayur (kayak kucai gitu rasanya).
Tempatnya sendiri kayak food court sistemnya. Jadi order di booth dan dikasih mesin genygam nanti, tinggal tunggu aja sampai mesinnya bunyi buat ambil makanan. Termasuk cepat, kok penyajiannya.
