
-
4.4The Duck King [ Gatot Subroto, China ]
Restoran Sudah Mulai Terlihat Ketinggalan Zaman
Dulu waktu tahun 2010an sering makan di Duck King, walaupun seringnya di cabang PVJ. Malah baru sekali makan di cabang TSM Bandung pada tahun 2013. Setelah beberapa tahun tidak ke Duck King (terakhir makan di Duck King tahun 2016), tiba-tiba papa saya kepikiran untuk makan di Duck King lagi.
Saat itu mau makan Chinese Food, jadi menu yang dipesan adalah Chinese Food.
Bebek Peking (8.5/10)
Sebagai menu unggulan, rasanya tidak begitu istimewa. Pengecualian ada pada kulit bebek.
Tumis Daging Bebek Peking dengan Saus Lada Hitam (9/10)
Dipotong dalam bentuk persegi dan ukuran bite size, rupanya enak juga rasanya bebek dibumbui dengan saus lada hitam. Lada hitam terasa kuat, meski tidak sampai memberikan aftertaste kepedasan. Bumbunya meresap hingga ke bagian dalam daging.
Sebagai pemanis, daging bebek disajikan pada wadah kulit pangsit goreng yang dibentuk seperti mangkuk.
Kerapu Bintang Dua Rasa (Asam Manis, Cabe Garam) (9/10)
Bisa ditebak, keduanya memiliki rasa yang saling kontras. Asam manis memiliki rasa manis dan asam dari saus, sedangkan cabe garam memiliki rasa yang sangat asin. Rasa cabe sama sekali tidak terasa kalo tidak makan cabe.
Gorengan sama-sama renyah dan lembut didalamnya. Hebatnya gorengan bersih tanpa tulang, sehingga aman dikonsumsi tanpa khawatir tersedak tulang.
Mun Tahu "Duck King" dengan Ayam Cincang (8.5/10)
Walaupun judulnya adalah mun tahu, penampilannya justru malah mirip tahu siram jamur. Bedanya kali ini jamur diganti dengan ayam.
Tahu disiram dengan saus beserta cincangan ayam. Rasanya cenderung lembut. Karakter rasa termasuk tipe yang belum tentu cocok untuk semua orang.
Udang Goreng Mayonnaise (9/10)
Udang goreng yang digunakan terasa renyah. Mayonnaise yang membalut seluruh permukaan udang goreng terasa manis. Walaupun ukuran udang tidak besar, tapi dari segi rasa tidak mengecewakan.
Menu dihidangkan dengan kulit pangsit goreng.
Cha Siew Ayam Panggang dengan Saus Madu (8.5/10)
Rasanya cukup manis, dengan tingkat kemanisan yang pas.
Tumis Po Cai dengan Bawang Putih Cincang (7/10)
Standar.
Meja bentuk persegi yang digunakan tidak konsisten dalam hal ukuran. Ada meja yang tinggi sebelah. Hati-hati saat menggeser piring karena rentan terbalik karena permukaan meja tidak rata.
Saat makan sempat mengalami insiden salah mengantarkan menu. Untung pelayannya bertanggung jawab atas insiden tersebut. Menu yang salah segera diganti.
Agak disayangkan cabang TSM Bandung terkesan kurang terurus. Sejak pertama buka sampai sekarang interiornya belum pernah direnovasi, sementara itu interior sudah mulai tampak jelas ketinggalan zaman. Buku menu yang digunakan juga sudah tampak lecek. Untungnya kualitas menunya tidak ikutan downgrade.Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.2 pembaca berterima kasih.
-
4.6PAUL LE CAFE [ Gatot Subroto, Kafe ]
Kecocokan Tergantung Menunya
Akhirnya PAUL melebarkan sayap dengan membuka cabang di Bandung. Jujur agak telat karena baru ngeh pada bulan Desember kemarin. Sebelumnya pada 25 Desember hampir ke PAUL, tapi karena waktu itu pilihan kuenya tinggal sedikit akhirnya mengurungkan niat untuk beli. Hari ini (1 Januari) sangat beruntung karena pilihan yang tersedia masih banyak.
Baru beli kue dan memilih untuk take away, jadi review hanya fokus di menunya saja. Ada yang enak, ada juga yang terasa kurang cocok untuk semua orang.
Croissant versi PAUL terasa garing dan empuk pada bagian dalam. Termasuk tipe yang mudah disukai banyak orang.
Croissant Nutella Hazelnut (9/10)
Entah mengapa rasa yang dapat dirasakan hanyalah hazelnut. Pada bagian atas terdapat taburan cincangan hazelnut. Enak juga makan croissant dengan sensasi mengunyah hazelnut.
Croissant Amandes (Almond) (9.5/10)
Baik topping dan filling sarat dengan almond. Taburannya sangat banyak dan fillingnya juga banyak.
Karakter roti di PAUL berbeda dengan kebanyakan roti yang dijumpai di Indonesia. Karakter yang dapat diamati adalah roti cenderung kering, tidak ada rasa manis (lebih ke gurih seperti brioche atau sourdough), tidak ada moist dan lembut saat digigit, dan pada bagian atas berwarna coklat tua. Karakter tersebut termasuk bukan tipe yang mudah diterima oleh semua kalangan. Apalagi bagi yang sudah terbiasa makan kue ala Jepang, Korea, atau Taiwan.
Nutella Banana Bread (5/10)
Pada bagian dalam terdapat isi nutella dan potongan pisang. Isinya enak, tapi terasa kurang nyambung dengan karakter roti. Lebih cocok sebagai filling pada roti dengan tekstur yang empuk.
Creamy Cream Cheese Bread (8/10)
Kontras dengan Nutella Banana, cream cheese jauh lebih pas disandingkan dengan roti buatan Paul. Cream cheesenya gurih, selaras dengan rasa roti.
Berdasarkan temuan tersebut, isian filling yang kental dan asin seperti mentega merupakan tipe filling yang cocok sebagai filling roti buatan PAUL.Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.
-
4.2Cobian Burger [ Gede Bage, Barat ]
Banyak Sausnya
Di Summarecon Bandung terdapat salah satu penjual burger merek lokal yaitu Cobian Burger.
California Chix (8.5/10)
Pada bagian atas burger, terdapat logo Cobian Burger. Pas menjadi penanda ciri khas Cobian Burger.
Isinya cukup lengkap, ada patty, 1 lembar selada, 1 potong tomat dan keju. Sayang, kejunya tidak full satu slice. Saat makan baru ketahuan ternyata ada beberapa potongan dalam satu burger.
Kejutan tak terduga datang dari sausnya yang banyak sekali. Saking banyaknya sampai membuat kertas menjadi basah. Untungnya rasa sausnya tidak mengecewakan. Ada rasa manis dan asam yang segar.
Pattynya juga enak dan ukurannya juga besar, walaupun dari segi rasa tidak bisa menyamai rasa sausnya. Bukan tipe yang gampang menonjol, maka rasa patty mudah tenggelam dengan saus.Harga per orang: < Rp. 50.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.
-
3.0Bebek Carok [ Dago Bawah, Indonesia ]
Kurang Bumbu
Sejak pertama buka di Bandung, Bebek Carok termasuk populer di Bandung. Menjual bebek Madura (menu ini termasuk banyak peminatnya di Bandung) dan didirikan oleh Tretan Muslim (sosok ini tergolong terkenal di kalangan umum), membuat Bebek Carok diserbu banyak orang. Setelah sebelumnya sempat gagal, akhirnya kali ini berhasil beli saat gerai sedang sepi karena hujan. Tetap saja setelah selesai mengambil orderan, antrian panjang muncul lagi!
Sayang sekali, mungkin karena sedang terburu-buru, kualitas menu menjadi berantakan. Satu-satunya item yang rasanya mendingan hanyalah sambal.
Bebek Madura Jumbo Bumbu Hitam (7/10)
Bumbu hitamnya sendiri cukup enak, meski dibandingkan dengan kompetitor yang lain masih dibawah kompetitor. Lumayan untuk menutupi kekurangan bebek goreng yang sangat fatal.
Sayangnya, bebek goreng terasa hambar dan agak keras. Sangat sulit untuk dipotong dan dicuil.
Setiap porsi mendapatkan nasi putih, taburan bawang goreng, dan sambal dalam kemasan wadah saus.
Bebek Madura Jumbo Laos (6/10)
Penyakitnya sama seperti menu di atas.
Kali ini, bebek disajikan dengan serundeung yang rasanya sangat asin. Mau tidak mau dimakan karena untuk menutupi kekurangan rasa bebek goreng yang sangat hambar. Untungnya, serundeng tidak terlalu asin ketika dicampur dengan nasi.
Setiap porsi mendapatkan nasi putih, taburan bawang goreng, dan sambal dalam kemasan wadah saus.
Tahu Krispi (5/10)
Dimana-mana, tahu krispi biasanya memiliki rasa yang gurih. Tapi di sini, tepung bumbunya terasa sangat tawar. Hanya sensasi krispi yang dapat dirasakan.
Tahu yang digunakan terasa agak asam.
Pelayanan agak lamban. Perlu menunggu lama karena menu tahu krispi belum siap. Saat itu tahu krispi sudah keburu habis dan belum sempat restock.
Ingin makan di tempat? Jika kurang beruntung, bisa tidak dapat tempat duduk karena tempatnya kecil.Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.
-
4.2Chateraise [ Gatot Subroto, Toko Roti dan Kue ]
Lebih Kecil Tanpa Menu Dikorbankan
Akhirnya Chateraise buka di Bandung. Memang dari segi ukuran gerai tergolong mungil dan sempit. Tapi setidaknya produk yang ditawarkan cukup lengkap.
Legendary Fresh Cream Cake (8.5/10)
Walaupun krim cukup dominan, tapi rasanya sangat ringan.
Pada bagian atas dihiasi dengan beberapa potongan buah stroberi.
Fluffy Souffle Cheese Cake (9/10)
Kombinasi yang tepat, sebab rasanya empuk dan lembut sangat pas di lidah.
Mango Cube Cake (8.5/10)
Dari segi karakter sangat mirip dengan Lengendary Fresh Cream Cake. Bedanya kali ini kue berbentuk persegi dan buah yang digunakan adalah mangga.
Fluffy Cream Roll Matcha (9/10)
Rasa matcha tergolong kuat, baik pada kue dan krim. Meski terasa kuat, tapi bukan tipe yang terasa berlebihan.
White Zebra (8/10)
Millie Crepe versi Chateraise creamy dibagian dalam, meski krimnya tidak terlalu kental. Saat dimakan terasa sedikit tidak konsisten pada porsi cream. Ada bagian yang terasa kering seolah minim cream. Agak disayangkan, karena bagian crepenya lumayan enak.
Karena keterbatasan lahan, ada kemungkinan harus desak-desakan pada saat sedang ramai.Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.
-
3.2Bien Patisserie [ Riau, Toko Roti dan Kue ]
Patisserie Penuh dengan Pengorbanan
Pertama tahu Bien dari Instagram. Cukup menarik ya ada patisserie berlokasi di tengah pasar (walaupun konsepnya jiplak Pasar Santa). Agak sulit dicari karena lokasinya berada di dalam, terlebih tidak ada papan petunjuk di dalam pasar. Untungnya lokasi gerai jauh dari area daging segar, jadi sama sekali tidak tercium bau tidak sedap.
Ketika tiba dilokasi, ternyata belum buka. Maklum, datangnya kepagian waktu jam setengah 8. Konsumen mendapat nomor antri untuk mengantri. Sembari menunggu buka, akhirnya memutuskan untuk pergi belanja di pasar. Hanya menunggu gerai buka saja sudah memakan waktu sangat lama. Kalo dihitung ada lebih dari 1 jam. Setelah menunggu lama sampe setengah 9, akhirnya gerai buka, itupun tidak langsung siap jualan karena stoknya belum ada. Dari situ baru tahu ternyata kue yang dijual di Bien dipanggang di tempat lain, bukan di gerai. Mau tidak mau, terpaksa menunggu lagi hingga kue datang.
Setelah kue datang, baru bisa memesan. Selesai pesan dan bayar, konsumen tidak langsung menerima karena karyawannya masih sibuk menyelesaikan packing pesanan antrian terdahulu yang belum selesai. Akhirnya menunggu lagi. Sangat disayangkan pelayanannya sangat lamban, tidak sigap mengantisipasi saat gerai sedang ramai. Sangat merepotkan jika sedang terburu-buru.
Croissant (7/10)
Karena alasan harga jual, akhirnya ada beberapa hal yang terpaksa dikorbankan. Dalam hal ini adalah ukuran dan kualitas croissant. Ukurannya kecil dan kurang terasa menteganya. Rasanya sendiri juga biasa-biasa saja. Satu-satunya hal yang menyelamatkan croissant adalah toppingnya itu sendiri.
Satu hal yang menjadi pertanyaan besar, beberapa kue dimasukkan dalam kategori croissant meski bentuknya tidak menyerupai croissant.
Blueberry Mochi (8.5/10) - Cukup seru makannya ada sensasi kenyal dari mochi yang diletakan di dalam croissant, terutama ketika dimakan dalam keadaan hangat. Walaupun judulnya bluberry mochi, tapi kedua elemen tersebut disajikan secara 'terpisah'. Saus blueberry berada di atas, sedangkan mochinya sendiri di dalam tanpa rasa blueberry. Kalo dimakan bersamaan, rasanya masih nyambung kok.
Twice-Baked Almond (7/10) - Rasa almond cukup kentara, tapi biasa saja.
Peach Danish (7/10) - Bentuknya persegi. Topping dikasih potongan buah peach dan krim. Rasanya cukup segar, tapi ya biasa saja.
Truffle Bechamel (8/10) - Bentuknya lingkaran. Jika menu sebelumnya memiliki rasa manis, kali ini rasanya asin. Pada bagian atas diberi sauteed jamur dengan minyak truffle dan krim bechamel. Jamurnya sendiri enak, tapi rasa krimnya biasa saja.
Pain Au Chocolat (7/10) - Coklatnya banyak, tapi rasanya biasa saja.
Madeleine (10/10)
Kontras dengan croissant, menu madeleine jauh lebih baik kualitasnya. Ukuran madeleinenya juga besar. Padahal harganya lebih murah dari croissant. Ga rugi kalo memilih beli madeleine.
Limon (10/10) - Rasa lemon cenderung manis dan lembut. Tanpa ada rasa asam sama sekali.
Peanut Mocha Nougat (9.5/10) - Penampilan luarnya rame karena dilapisi dengan nougat. Meski penampilan kue rame, rasanya cenderung lembut.
Tempatnya berukuran kecil dan sempit. Lebih baik makan di tempat lain saja.
Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.
-
3.2Kopi Saring Sinar Pagi [ Riau ]
Sarapan Murah dengan Berbagai Konsekuensi
Catatan: Review baru dimasukkan pada 30 Juni 2025 karena dulu tidak ada di PergiKuliner plus sempat lupa.
Baru-baru ini ada warung yang viral dengan menu sarapan. Namanya adalah Kopi Saring Sinar Pagi. Kopi Saring Sinar Pagi dikenal luas dengan menu pisang goreng. Walaupun tampaknya kalah pamor sama pisang goreng, Kopi Saring Sinar Pagi memiliki beberapa menu khas Pontianak. Suatu ide yang menarik untuk memutuskan menjual masakan khas Pontianak, mengingat di Bandung sangat sulit mencari menu khas Pontianak.
Sayangnya, karena tersandung alasan harga jual, maka kualitas menunya (khusus menu khas Pontianak) cenderung ala kadarnya, meski tidak sampai mengganggu rasa menu tersebut.
Pisang Goreng Srikaya (8.5/10)
Rasanya manis dengan hint vanila. Mungkin karena terburu-buru gorengnya, sempat menemukan ada bagian yang sedikit kurang matang.
Pisang goreng disajikan dengan kremes dan siraman saus srikaya. Sausnya sendiri kental dan manis, bahkan lebih berani manis daripada tepung pisang goreng yang digunakan.
Bakwan Pontianak (7.5/10)
Gorengan terasa 'kosong', meski ada taburan udang rebon.
Choipan Pontianak (7/10)
Tidak 100% fresh karena aslinya tinggal dihangatkan dilokasi.
Isinya cenderung minim, dengan jumlah yang sangat sedikit. Tidak sepadan dengan harga menu.
Nasi Telor Pontianak (8.5/10)
Telur dadar diberikan topping udang rebon. Seharusnya ebi, tapi karena faktor harga jual maka akhirnya menggunakan udang rebon. Tapi tidak mengurangi kelezatan menu.
Porsinya agak mungil.
Bakmie Kepiting (8/10)
Porsi kepiting tergolong sedikit, untungnya rasa bumbu tergolong kuat. Meski sudah tercampur dengan mie tetap terasa.
Mie yang digunakan mudah mengeras. Saat disajikan ke meja, mie sudah dalam keadaan kaku. Akhirnya harus diberikan kuah agar mie menjadi mudah diaduk.
Teh Tarik (7.5/10)
Tidak seperti di tempat lain, teh tarik versi sinar pagi lebih pekat tehnya. Karena itu, aftertaste yang dirasakan lidah lebih pahit dari biasanya.
Lemon Madu (8/10)
Rasa asam cukup dominan mengingat adanya penggunaan air perasan lemon. Ada rasa manis dari madu juga, meski agak tenggelam dengan lemon.
Sebaiknya datang sebelum jam 7, karena besar kemungkinan akan mendapat pesanan lebih cepat. Selain itu, sistem pembelian menggunakan sistem antri. Sayang, tidak diimbangi dengan kecepatan pelayanan. Pesanan keluar lama, sekalipun karyawan sudah bekerja untuk menyiapkan menu dari sebelum jam buka.
Perihal tempat duduk, tidak harus duduk di depan. Boleh duduk di Sambal Bakar Mbak Pur. Cukup membantu jika memesan makanan berat, karena meja yang ada terlalu pendek. Meja yang ada di depan lebih cocok untuk ngemil cemilan.
Saat makan, perlu berhati-hati dan sigap karena banyak lalat berterbangan di area sekitar.Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.
-
4.2Wong Kie Kopitiam [ Mekar Wangi, Kafe ]
Tidak Semua Menu Enak
Lagi mau makan siang di Mekar Wangi. Tanpa pikir panjang ke Wong Kie Kopitiam lagi.
Nasi Bistik Sapi (8.5/10)
Bukan yang paling enak, tapi termasuk lumayan. Bumbunya manis gurih. Ada keripik kentang goreng juga.
Nasi Goreng Seafood (7/10)
Dari segi bumbu rasanya cenderung biasa-biasa saja.
Nasi Hainan Campur (7.5/10)
Varian lauknya terlalu minim untuk ukuran menu sejenis. Terlepas dari itu, rasa lauknya enak juga. Hanya saja nasinya terasa kurang bumbu.
Hal tersebut menunjukkan tidak semua menu Wong Kie Kopitiam beneran enak. Ada yang benar-benar enak, ada juga yang biasa saja rasanya.Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.
-
4.4OSA Coffee & Eatery [ Lengkong, Kafe ]
Berakhir Merepotkan
Di jalan Lengkong Kecil ada cafe baru yaitu OSA Coffee & Eatery. Dari depan tampak mungil, tapi sebenarnya cukup luas di dalamnya.
Memasuki kafe, terdapat area pembuatan kopi di kanan. Kasir berada disebelahnya. Lumayan ada hiburan menyaksikan pembuatan kopi sembari melakukan transaksi pembayaran.
Chicken Stroganof Steak (9/10)
Sausnya creamy dan gurih. Walaupun banyak krim, tapi tidak terasa eneg. Dagingnya empuk dan banyak.
Entah mengapa, pada bagian kiri ada cream cheese? Rasanya tidak nyambung menambahkan cream cheese.
Porsi lauknya cukup besar. Kontras dengan porsi nasi yang justru berukuran normal.
Kopi Susu Caramel (9/10)
Rasa kopi cukup kuat. Kendati kuat, rasa karamel tetap dapat terasa secara samar. Bisa dikatakan bukan tipe kopi yang rasanya sangat manis.
Ada live music juga mulai dari jam 8 malam. Sayangnya suaranya terlalu berisik, hingga menyebabkan orang sulit mendengar suara percakapan dengan jelas. Sungguh mengganggu.
Dari segi kepraktisan, ini termasuk titik lemah OSA. Terdapat beberapa kelemahan pada interior restoran. Naik turun perlu hati-hati karena menggunakan tangga putar. Tangganya sendiri agak sempit tipikal tangga putar pada umumnya. Di lantai dua, terdapat area yang sedikit turun. Jika tidak hati-hati saat berjalan, rentan menyebabkan terpleset. Parkir agak sulit, terutama pada weekend karena berlokasi dekat keramaian pusat kaki lima.
Hal lain yang perlu ditingkatkan adalah kecepatan dalam penyajian. Pesanan keluar lebih dari 15 menit. Menu minuman juga lama keluarnya sekalipun pesan pada saat kafe sedang sepi.Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.
-
3.8Baso Solo Singgasana [ Cibaduyut, Indonesia ]
Bukan Tipe Mengandalkan Garam
Saat lagi ke Singgasana Pradana, saya melihat ada satu restoran yang menarik perhatian, yaitu Baso Solo Singgasana.
Tempatnya tidak besar, hanya ada beberapa meja. Kebetulan hanya lantai dasar yang digunakan sebagai tempat makan. Lantai atasnya digunakan sebagai tempat kursus. Bukan hal yang mengganggu, karena banyak konsumen yang memilih beli bungkus.
Paket Baso Komplit (9.5/10)
Isinya cukup lengkap dan beragam. Ada baso isi daging cincang, isi urat, baso kecil, mie, sayuran (toge dan caisim), tahu sumedang, dan 1 lembar kulit pangsit goreng.
Kuahnya gurih dan jernih. Tak ada lemak tampak dalam kuah.
Bagaimana dengan rasanya? Basonya kenyal dan full daging. Mienya kenyal. Sayurnya juga segar. Kulit pangsit sedikit keras.
Mie Ayam Solo (8.5/10)
Dagingnya cukup berlimpah. Rasanya cenderung manis dan gurih.
Ada perbedaan mie yang digunakan. Mie pada menu ini lebih keriting. Warnanya tidak mencolok.
Siomay Tenggiri (7/10)
Setiap satu porsi terdiri dari empat buah siomay dalam bentuk rupa yang berbeda-beda. Salah satunya berisi telur. Rasanya cenderung biasa saja.
Secara umum, bukan tipe yang mengandalkan rasa garam. Meski demikian, rasanya juga enak (kecuali siomay). Mau doyan asin atau tidak, karakter rasa menunya bisa cocok untuk semua orang.
Parkir agak sulit karena area yang tersedia di sekitar ruko sangat terbatas dan sering penuh.Harga per orang: < Rp. 50.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.