Handi Suyadi

Dari dulu ga berani beli SaladStop! karena dikira porsinya cantik. Realitanya, porsinya cukup besar dan mengenyangkan. 

Hail Caesar Wrap (9/10)
Basically Caesar Salad disajikan dalam wrap. Isi wrap full tanpa ada bagian yang kosong. Menu ini tampaknya belum tentu semua orang bisa cocok, karena salad dressing yang disiram ke salad cukup banyak dan taburan keju parmesan yang generous. Kalo ga benar-benar doyan sama kedua komponen tersebut bisa bikin eneg.  Kalo boleh jujur ada komponen yang kurang tepat sebagai filling wrap yaitu crouton. Rasanya seperti kurang nyambung dengan wrap. 

Kokoro (9/10)
Kokoro adalah protein bowl mengusung konsep ala Jepang. Oleh karena itu beberapa komponen yang digunakan adalah salmon, telur dan edamame. Sebagai pemanis penampilan protein bowl, terdapat keripik lotus. Meski topping beragam, porsi cukup seimbang. 
Bumbu salmon cukup minimalis tapi tetap enak. 
Minusnya, rasa salad dressing yang digunakan tergolong pasaran. 

Mohon maaf foto cuma satu karena cuma sempat fotoin Kokoro saja. 

AW Kitchen adalah restoran yang mengusung konsep fusion antara Beberapa menu memiliki konsep fusion yang kentara, namun beberapa menu yang lain tidak tampak konsep fusionnya. Walaupun agak mengecewakan, setidaknya tertolong oleh rasa menunya sangat enak.

Berhubung saat itu ada beberapa menu yang tidak aku makan, maka review hanya akan fokus pada menu yang saya makan saja.

Sebagai pembuka, setiap meja diberikan beberapa irisan roti dan butter. Sempat dikira keras, rupanya aslinya roti lembut dan empuk.

Salmon Salad with Fresh Orange (8,5/10)
Konsepnya cukup bagus, tapi saya rasa keberadaan jeruk menjadi kurang nyambung dengan salad.

Ravioli Pork with Truffle Butter Sauce (8,5/10)
Walaupun sekilas tampak berat, rasa saus cukup ringan. Penggunaan turffle oil dalam porsi yang wajar, sehingga menambah kaya cita rasa. 

Spaghettini Shrimp and Corn Aglio Olio Pepperocino Style (8.5/10)
Keberadaan jagung membuat menu ada rasa manis.

Linguine Mushroom Carbonara (Pakai pork bacon) (8.5/10)
Ortu memutuskan untuk memesan Linguine Mushroom Carbonara karena ada pork bacon. 

Steak (Lupa namanya apa) (9/10)
Menu ini bisa dikatakan sebagai menu khusus makan rame-rame. Alasannya jelas, porsinya sangat besar, sampai bisa dibagi untuk banyak orang. Daging sudah dipotong, maka tidak perlu repot susah payah memotong daging lagi. 

Pizza Bolognaise (8/10)
Menu ini adalah bonus dari pembelian menu steak. Dibandingkan dengan menu yang lain, bisa dikatakan termasuk paling lemah dari segi rasa.

Tropical Sunshine (8,5/10)
Rasanya gabungan manis dan segar.

Nemu Kinkitsuya saat sedang mencari restoran vegetarian deket hotel. Kebetulan saat itu lagi mager buat makan malam di luar, jadi nyari restoran buat pesan online. Ga banyak ekspetasi karena Kinkitsuya ga terlalu terkenal dibandingkan dengan beberapa restoran vegetarian terkenal di Jakarta.

Ternyata rasanya tidak begitu buruk. Malah ortu doyan sama Katsu Don Mentai.

Katsu Don Mentai (8,5/10)
Basically katsu dilapisi dengan saus mentai. Rasanya asam segar walaupun tidak begitu tajam. Meski dilapisi saus, katsu tetap renyah.
Terdapat salad dengan salad dressing (vinegar) yang sudah dituang di atas salad.

Curry Katsu Don (8,5/10)
Katsu yang digunakan sama seperti pada menu Katsu Don Mentai.
Rempah-rempah cukup terasa walaupun rasa lada nyaris absen.
Kuah dan lauk ga seimbang, lebih banyak kuah daripada lauknya.

Tidak seperti restoran vegetarian kebanyakan, Kinkitsuya tidak menggunakan bawang.

Mohon maaf fotonya ala kadar karena baru inget foto setelah makan.

Selain dikenal memiliki desain interior yang retro, KFC Melawai dikenal memiliki beberapa menu eksklusif yang tidak ditemukan di cabang lain. Mumpung lagi di Jakarta, kakak saya manfaatkan kesempatan memesan menu eksklusif tersebut. 

Classic Combo (8/10)
Basically menu KFC disajikan ala Southern cuisine. Isinya ada ayam goreng (original), dinner roll, mash potato gravy, coleslaw dan corn cob. Cukup mengenyangkan sih keliatannya. 
Beberapa item kurang maksimal kualitasnya seperti mash potato gravy dan coleslaw. Mash potato rasanya seperti kebanyakan air. Rasa salad dressing coleslaw kurang asam. 
Item yang tergolongan mendingan hanya dinner roll dan corn cob (kemungkinan direbus dengan susu). 

Cream Puff (9,5/10)
Cream puff versi KFC adalah pastry panjang berisi krim rasa vanila. Agak disayangkan varian isi cuma satu. 
Isi krim tidak terlalu manis, meski hint vanilla cukup kuat. Krimnya cukup kental, sehingga tidak gampang tumpah saat cream puff digigit. Kabar baiknya, KFC murah hati ngasih krim yang banyak. 

Beli karena nemu di Facebook. Maklum, karena keliatannya enak. 

Saya rasa ini cukup nekat meskipun review sangat minim. 

Bika Ambon Pandan (7,5/10)
Dari segi tekstur belum 100% seperti bika ambon pada umumnya. Perihal rasa sudah sama seperti bika ambon pada umumnya. 

Fluffy Cake (Choco Cheese Mix) (8,5/10)
Selain Bika Ambon, menu yang terkenal dari BeFond Cake adalah fluffy cake. Memang kuenya tidak selembut cotton cake, tapi masih cukup empuk, lembut dan tidak kesat di mulut. Rasanya tidak begitu manis, namun baik coklat dan keju tetap terasa dalam karakter yang lembut. 
Overall fluffy cake lebih mendingan dari bika ambon. Agak mengejutkan karena lebih dikenal sebagai penjual bika ambon.

Teman papa saya merekomendasikan Atek sebagai salah satu penjual panggang babi enak di Jakarta. 

Jujur bingung ya kenapa sebagian review di internet mengatakan rasanya cenderung kurang enak. Padahal sebenarnya rasanya jauh dari tidak enak. 

Babi Panggang, Cashio Garing, Cashio Garing Madu (8/10)
Ketiganya bukan tipe menu yang memiliki rasa yang tajam, lebih ke kalem. Khusus menu dengan embel garing, meski memiliki tekstur renyah, daging tidak keras. 
Walaupun bukan termasuk yang paling enak, Atek tergolong lumayan terutama bagi yang tidak menyukai menu dengan rasa yang tajam.

Akhirnya Taco Bell resmi buka di Indonesia! Tak lama berselang langsung viral di Jakarta. Mumpung sedang di Jakarta ya sekalian beli Taco Bell. 

Taco Supreme (9/10)
Sama seperti di gambar, isi dalam taco beneran banyak. Begitu pula dengan sausnya juga berlimpah. Namun untuk saus hampir semuanya (kecuali saus keju yang disiram di atas) ngumpul di bagian dekat potongan daging. kalo ga makan bagian bawah tidak akan terasa seperti apa rasa sausnya. Untuk rasa sausnya cenderung asam, walaupun tidak terlalu tajam asamnya. 

Grilled Stuft Burrito (9/10)
Dibandingkan dengan taco supreme, porsi grilled stuft burrito lebih mungil. Isinya tentu saja didominasi oleh daging. Soal rasa cenderung mirip sama taco supreme. Bedanya kali ini ada rasa sedikit pedas juga.  

Nacho Chips (7/10)
Jika pesan menu combo bisa ganti nacho chips. Nacho chips sendiri sudah dikasih bumbu yang sayangnya ditabur tidak rata. Alhasil ada beberapa keping yang terasa tawar. Anehnya ada beberapa keping yang juga tawar meski sudah ditaburi bumbu. 

Jujur saya kurang tau apakah Taco Bell di Indonesia rasanya tergolong autentik seperti di Amerika atau tidak, tapi berdasarkan pengalaman uji coba ke orang tua tampaknya hanya cocok buat yang doyan atau terbiasa makan masakan Tex-Mex. 

Dengan porsi yang tergolong tidak terlalu besar, harga yang dipatok dirasa terlalu mahal.

Mohon maaf fotonya cuma satu karena keburu sibuk makan. 

Belakangan ini sedang booming R&B Tea di Bandung dan Jakarta. Jujur penasaran karena melihat di Instagram banyak yang membeli R&B Tea. Saya memilih dua minuman yang kira-kira dirasa cocok. 

Cheese Brulee Brown Sugar Pearl Fresh Milk (9,5/10)
Meskipun terdengar aneh, konsep yang diusung tergolong successfully executed. Susu dengan brown sugar sudah pasaran, namun bagaimana jika ditambahkan cream cheese? Rasa minuman setelah cream cheese dan susu dicampur masih terasa nyambung. Hasilnya ada rasa minuman yang unik. Bukan ide yang buruk bukan? 
Pearl memiliki citarasa manis yang khas (kemungkinan berasal dari madu). Meski cukup manis, rasanya tidak overshadow rasa susu, brown sugar dan cream cheese. 

Loacker Choco Cloud (9,5/10)
Menu ini adalah menu LTO. Walaupun ada embel-embel Loacker bukan berarti cuma asal menjual merek Loacker saja. Jujur saya cukup bingung dengan konsep "cloud" namun sebenarnya Loacker Choco Cloud terasa sangat enak. Minuman ini termasuk memiliki rasa coklat yang pekat seimbang dengan susunya. Rasanya cukup beda tidak seperti sekadar minum susu coklat saja. Sangat cocok bagi pecinta coklat. 

Dari pertama Denny's buka saya sudah punya rencana untuk memesan menu breakfast Denny's karena tergolong populer. Ketika pada akhirnya dapat kesempatan, jelas menu yang dipesan adalah menu breakfast. 

All American Slam (9/10)
Menu breakfast ini terdiri dari bread, beef bacon, sausage (tidak jelas ini sosis ayam atau sapi), scramble egg with cheese sauce dan (seharusnya) hashbrown. Sebagai pelengkap, ada saus mentega dan madu untuk toast bread. Mungkin karena hashbrown lagi kosong maka hashbrown diganti dengan stir-fry potato. Untuk roti bisa pilih sendiri jenisnya. Roti yang dipilih adalah toast bread dan sourdough. Kualitas keduanya cukup baik. 
Overall menu ini tergolong enak, namun bukan tipe yang berani asin. Mayoritas item dalam menu rasanya tidak terlalu asin, kalau merasa kurang asin bisa menambahkan mentega cair. Cukup aneh, karena beberapa item seperti sosis dan bacon rasanya tidak begitu asin layaknya sosis dan bacon pada umumnya. 
Surprisingly porsinya beneran gede, sama persis seperti yang dikatakan banyak orang dan juga sama persis seperti di gambar pada buku menu. 1 porsi bisa untuk dibagi rame-rame, minimal bisa untuk lebih dari 2 orang. Tampaknya porsi menu sama persis seperti menu di Amerika yang identik dengan porsi besar. 

Mohon maaf makanan tampak berantakan karena beli lewat ojol.