Handi Suyadi

Saat ke Old Shanghai lagi, ortu inginnya makan di Mutiara. Dari 6 menu yang dipesan, 2 diantaranya sudah pernah direview sebelumnya. Jadi hanya 4 menu yang akan direview.

Karena kali ini pergi banyakan, jadi lebih berani memesan menu yang porsinya tampak besar.

Baso Ikan Kuah Isi (8.5/10)
Menu ini sangat cocok untuk dimakan rame-rame, karena satu porsi terdiri dari 5 buah baso dengan ukuran cukup besar.
Basonya kenyal dan banyak isinya. Lumayan nikmat disantap dalam keadaan hangat.

Bakmi Goreng Special Lapciong (8.5/10)
Mie goreng dengan lapciong, dengan isi beragam. Di samping lapciong ada pula irisan telur dadar, bakso, kucai dan udang. Jadi tidak sekadar cuma lapciong saja. Rasanya cenderung berani asin. 

Bistik Sapi (9/10) Bisa dikatakan menu ini dibuat dengan baik. Menu yang tergolong pasaran ini tidak memiliki kesan asal dibuat. Dagingnya empuk, namun dapat meresap saus bistik dengan baik. Rasa saus bistik kombinasi antara manis dan gurih.
Sebagai pelengkap diberikan potongan sayuran, beberapa kacang polong sebagai topping, potongan kentang, dan keripik kentang.

Lumpia Udang (9/10)
Bingung mengapa disebut lumpia walaupun dari segi penampilan dan tekstur lebih tepat disebut udang gulung.
Ukurannya cukup besar. Sesuai dengan ukurannya, isi lumpia udang juga banyak dan padat. Isi lumpia udang terdiri dari adonan berisi udang.
Menu ini disajikan dengan saus racikan sendiri. Rasanya manis dan asam.

Setelah sebelumnya pernah beli via take-away, kali ini mencoba makan di tempat. Rupanya ada berbagai menu masakan Betawi yang ditawarkan selain Soto Betawi.

Soto Betawi Campur (8,5/10) 
Selain daging, terdapat pula jeroan seperti babat dan paru. Tidak ada yang keras, sekalipun paru telah digoreng sebelum dimasukkan ke soto. 
Terdapat kejutan yaitu ada perkedel di dalam soto. Hebatnya perkedel tidak mudah hancur meski sudah terendam dalam kuah dalam waktu sangat lama.
Meski bukan tergolong paling enak, citarasa soto mudah diterima oleh semua kalangan.
Penyuka emping garing siap-siap kecewa karena semua emping dicemplungkan ke dalam soto.

Nasi Uduk Bang Sawit (8.5/10)
Isinya cukup lengkap, ada ayam goreng, telur gulung, tahu goreng, orak arik tempe bahkan sampai ada emping goreng. 
Bukan yang paling enak, tapi lumayan sih. Nasi uduk lumayan gurih, walaupun belum maksimal rasanya.

Asinan Betawi Mak Nyak (8/10)
Suka sama rasanya yang segar.
Sayang porsinya terlalu sedikit. Sama kerupuk lebih banyak kerupuk.

Di Glodok sempat viral di TikTok donat kentang jadul. Dibilang jadul karena sudah lama jualan di Glodok.

Donatnya memang benar-benar enak, empuk karena terbuat dari kentang.

Donat Gula (9/10)
Gulanya banyak, sampai di bungkus banyak gula yang terlepas dari donat.

Donat Cokelat (9/10)
Sebenarnya lebih tepat donat dengan meses. Walaupun menggunakan krim untuk merekatkan meses, krimnya tidak terasa berat.

Perlu hati-hati saat berbicara dengan penjualnya karena agak judes.

Baru-baru ini sempat viral Donat Bahagia karena menjual donat dengan rasa yang beragam. Harganya juga tergolong terjangkau.

Saat beli, saya mendapati donat baru dikasih topping jika ada yang mau beli. Hasilnya cukup efektif mengurangi donat yang tidak laku dibuang sia-sia, namun menyebabkan konsumen harus menunggu lama donat selesai dihias.

Donat (9/10)
Toppingnya berlimpah dengan rasa yang pas. Donatnya juga empuk, walaupun dari segi kualitas bukan yang terbaik.
Minusnya ada donat yang toppingnya tidak 100% nempel di donat, sehingga mudah berjatuhan.

Walaupun kotak sederhana, penataan tergolong rapi. Terdapat karton pembatas untuk mencegah topping berantakan.

Ada restoran Dim Sum baru di Buah Batu, yaitu Yamcha. Sudah tampak jelas dari nama restoran dapat disimpulkan menu utama adalah Dim Sum. Disamping Dim Sum, ada pula Bolo Bun sebagai menu unggulan lainnya. Lumayan dikenal meski masih baru karena sempat dipromosikan oleh influencer di Instagram.

Walaupun sekilas tampak sempit, sebenarnya tempat duduk yang tersedia cukup banyak. Di belakang dan lantai 2 terdapat tempat duduk. 

Siomay Ayam (8.5/10)
Karena alasan harga jual, ukuran siomay tergolong mungil. Untungnya isinya beneran daging ayam, bukan tepung.

Hakau (8/10)
Sayang sekali, kulitnya rapuh. Saat hendak diangkat agak sulit karena kulit mudah hancur.
Tapi terobati dengan isi yang lumayan banyak. Rasanya juga lumayan enak.

Dumpling (8/10)
Dibandingkan dengan hakau, dumpling tidak mudah hancur karena kulitnya lebih tebal. Hanya saja, kulit terasa terlalu kering.

Bapao Telur Asin (8.5/10)
Isinya cukup banyak. Hati-hati saat makan karena sausnya encer.
Dari segi rasa bukan tipe yang asin, justru rasa manis lebih dominan.

Bapao Ayam (7/10)
Rasanya biasa saja,

Mie HK (8.5/10)
Menu ini tergolong krisis identitas. Walaupun jenis mie yang digunakan sudah cocok, namun topping dan rasa malah lebih mirip seperti mie ayam. Terlepas dari masalah krisis identitas, rasanya lumayan enak.
Topping pangsit boleh custom memilih wonton atau pangsit goreng. Khusus yang terakhir, pangsit goreng disajikan dalam bentuk seperti siomay.
Porsi menu cukup besar. 

Bolo Bun with Butter (10/10)
Sebagai menu unggulan, Bolo Bun tergolong betulan enak. Kuenya empuk pada bagian dalam dan renyah pada bagian luar. Rasanya cukup nyambung dengan olesan mentega.

Osmanthus Green Tea (9.5/10)
Minuman ini tergolong menu recommended. Rasanya cukup unik karena memiliki wangi yang menyejukkan suasana. 
Sayangnya minuman disajikan dengan gelas yang ukurannya terlalu kecil. Cukup merepotkan jika sedang merasa haus.

Minusnya, parkir agak susah karena keterbatasan lahan.

Di PIK 2 ada restoran Italia yang populer yaitu Alba Ristorante. Selain menjual makanan khas Italia, menu unggulan lainnya adalah pastry. Walaupun terkesan kurang nyambung dengan tipe restoran, tapi menu pastry cukup populer. Karena waktu itu ortu mau membeli pastry saja, maka review khusus fokus membahas pastry.

Secara general, pastry versi Alba mengutamakan empuk. Empuk tanpa menyebabkan kue menjadi tampak lembek. Alba tergolong murah hati dengan topping dan filling.

Saat itu membeli 6 jenis pastry yang berbeda. Dari semua jenis, menu yang paling unik adalah Pistachio Cornetti. Pistachio Cornetti adalah pastry dengan filling krim pistachio. Di Indonesia cukup jarang menemukan pastry dengan filling krim pistachio.

Di Jakarta lagi viral menu bipang. Salah satu penjual bipang yang terkenal di Jakarta adalah Bipang Ambawang. Dari pertama buka selalu ramai. Beruntung saat itu datang pagi-pagi sebelum buka, sehingga bisa cepat pesan. Karena cuma mau dagingnya saja, maka hanya memesan menu daging saja untuk bawa pulang ke rumah.

Saporsi Ngamare (8/10)
Ini dia menu utama dalam versi per porsi. Bumbunya cukup sederhana tapi gurih. Sayang agak keras. Beberapa bagian sulit dipotong.

Tagor (9.5/10)
Tagor adalah kuping babi goreng tepung. Unik juga ada yang kepikiran membuat kuping babi goreng tepung. Gurih dan renyah. 
Minusnya kalo sudah dingin menjadi keras.

Nemu Madalangu Bakehouse dari video di Instagram. Cukup menarik perhatian karena banyak variannya. Kuenya fresh baru dibuat dalam jumlah terbatas. 

Pastry (8.5/10)
Dari segi tekstur bukan yang paling enak, tapi isinya benar-benar enak. 

Donat (8/10)
Menu lain yang dijual selain pastry adalah donat. Varian topping cukup original. Beberapa varian memiliki ciri khas berupa saus di tengah. 
Secara umum, topping memiliki rasa yang lembut. Kalaupun asam seperti rasa mangga, tidak tajam asamnya.

Karena kue dibuat dalam jumlah terbatas, maka ada kemungkinan varian tertentu habis duluan jauh sebelum toko tutup.

Area toko terlalu sempit. Hal tersebut menyebabkan aksesbilitas dalam toko menjadi sulit. Sangat menyulitkan jika ada beberapa orang dalam ruangan. 

Mencoba Chicken Plus setelah melihat video di Instagram. Chicken Plus adalah restoran yang menjual Korean fried chicken. Konon diklaim dari Korea Selatan. Disamping Korean fried chicken, ada pula menu tteobokki.

Karena saat itu ingin makan di rumah, maka beli via ojol. Mohon maaf jika kotaknya tampak meleyot karena basah terkena hujan. Setiap pembelian take-away akan mendapat beberapa buah sarung tangan plastik dan khusus menu dengan saus (seperti Yang-nyuem dan Creamy Onion misalnya) akan diberikan saus dalam wadah terpisah. 

Ayamnya sendiri enak, walaupun bukan tipe yang menonjolkan kulit yang crispy. Rasa menu Chicken Plus tergolong bukan tipe yang rasanya tajam. Ada dua opsi memilih ayam, bisa dengan tulang atau tanpa tulang. 

Yang-nyuem (9/10) 
Penyuka pedas akan kecewa berat karena hanya rasa manis yang terasa di lidah. Sama sekali tidak pedas. Untungnya sausnya enak karena rasanya tidak sekadar manis saja. 
Perlu diketahui jika beli take-away akan diberi 2 kotak saus. 

Snowing Cheese (10/10) 
Rasanya manis gurih. Sensasi dinginnya dapat. Bumbunya berlimpah. 

Harganya agak mahal, tapi masih masuk akal jika mempertimbangkan porsi menu. 

Pertama tahu dari koran PR karena sempat diliput dalam artikel kuliner di Jalan Nanas. Moist Soft Pancake cukup menarik perhatian orang tua saya karena pancake diklaim empuk. 

Tiba di lokasi, rupanya sedang ramai. Hanya sedikit tempat duduk indoor yang tersedia, namun saat itu sudah penuh. Tempat duduk outdoor tidak bisa dipakai karena saat itu sedang hujan. Akhirnya diputuskan untuk take away. 

Pancake (10/10) 
Ada beberapa varian rasa yang ditawarkan. Saat itu beli 5 buah pancake dan 5 rasa yang berbeda, yaitu cheese, choco, blueberry, strawberry, dan peanut. Sekilas tampak mirip dengan dorayaki dari segi bentuk, meski dari segi tekstur sama sekali tidak mirip.
Sesuai dengan klaim, beneran empuk dan lembut. Jelas, artinya mudah dikunyah. Isi filling juga banyak.